Makalah Teknik Sampling di Penelitian Kuantitatif
Thursday, September 29, 2016
PEMBAHASAN
Pengertian populasi dan sampel
1. Pengertian populasi
Populasi berasal dari kata bahasa Inggris population
yang berarti jumlah penduduk. Oleh karena itu, apabila disebutkan kata
populasi orang kebanyakan menghubungkannya dengan masalah-masalah
kependudukan. Hal tersebut ada benarnya juga, Karena itulah makna kata
populasi yang sesungguhnya. Kemudian pada perkembangan selanjutnya, kata
populasi menjadi amat popular, dan digunakan diberbagai disiplin ilmu.
Dalam
metode penelitian kata populasi amat popular, digunakan untuk
menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran
penelitian. Oleh karenanya, populasi penelitian merupakan keseluruhan
(universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan,
tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan
sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data
penelitian.
1.1 Macam-macam populasi dilihat dari penentuan sumber data
a. Populasi
terbatas, yaitu populasi yang memiliki sumber data yang jelas
batas-batasnya secara kuantitatif. Misalnya, jumlah murid SLTA di
Surabaya pada tahun 2004 sebanyak 150.000 siswa terdiri dari 78.000
murid putra dan 72.000 murid putri.
b. Populasi
tak terhingga, yaitu populasi yang memiliki sumber data yang tidak
dapat ditentukan batas-batasnya secara kuantitatif. Oleh karenya, luas
populasi bersifat tak terhingga dan hanya dapat dijelaskan secara
kualitatif. Misalnya, jumlah gelandangan di Indonesia. Ini berarti harus
dihitung jumlah gelandangan di Indonesia dari tahun ke tahun, dan tiap
kota. Tidak saja perhitungan terhadap
1
jumlah gelandangan yang ada sekarang, tetapi juga dilakukan penafsiran jumlah gelandangan di waktu yang akan datang.
1.2 Macam-macam populasi dilihat dari kompleksitas objek populasi :
a. Populasi
homogen, yaitu keseluruhan individu yang menjadi anggota populasi,
memiliki sifat-sifat yang relative sama satu sama lainnya. Sifat
populasi seperti ini banyak dijumpai pada medan eksata, misalnya air.
Ciri yang menonjol dari populasi homogen, tidak ada perbedaan hasil tes
dari jumlah tes populasi yang berbeda. Maksudnya adalah gejala yang
timbul pada satu kali percobaan atau tes merupakan gejala yang timbul
pada seratus kali atau lebih tes terhadap populasi yang sama.
b. Populasi
heterogen, yaitu keseluruhan individu anggota populasi relative
memiliki sifat-sifat individual, dimana sifat tersebut membedakan
individu anggota populasi yang satu dengan yang lainnya. Dengan kata
lain bahwa individu anggota populasi memiliki sifat yang bervariasi
sehingga memerlukan penjelasan terhadap sifat-sifat tersebut baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Pada penelitian sosial, populasi
heterogen menjadi tidak asing lagi dalam setiap penelitian. Hal ini
disebabkan semua penelitian sosial berobjekkan manusia atau
gejala-gejala dalam kehidupan manusia yang bersifat amat unik dan
kompleks.
Selain
pembedaan-pembedaan diatas, populasi juga dapat dibedakan antara
populasi sampling dan populasi sasaran. Misalnya, apabila kita mengambil
rumah tangga sebagai sampel sedangkan yang diteliti hanyalah rumah
tangga yang bekerja sebagai petan, maka keseluruhan rumah tangga dalam
wilayah penelitian disebut populasi sampling, sedangkan seluruh petani
dalam wilayah penelitian disebut populasi.
2
2. Pengertian sampel
Sampel
adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti. Oleh karena itu ,
sampel harus dilihat sebagai pendugaan terhadap populasi dan bukan
populasi itu sendiri. Sebuah sampel haruslah dipilih sedemikian rupa
sehingga setiap satuan elementer mempunyai kesempatan dan peluang yang
sama untuk dipilih dan besarnya peluang tersebut tidak boleh sama dengan
0. Disamping itu pengambilan sampel yang secara acak (random) haruslah
menggunakan metode yang tepat sesuai dengan cirri-ciri populasi dan
tujuan penelitian. Meskipun sebuah sampel terdiri dari sebagian
populasi, tetapi sebagian dari populasi itu tidak selalu dapat disebut
sebuah sampel apabila cara-cara pengambilannya tidak benar.
Unit Analisis
Yang
dimaksud dengan unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu
yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian. Masih banyak peneliti,
khususnya peneliti pemula yang masih bingung membedakan antara
pengertian objek penelitian, subjek penelitian dan sumber data. Untuk
menerangkan hal-hal tersebut perhatikanlah contoh-contoh berikut.
Dalam
penelitian pendidikan,seorang peneliti ingin mengetahui metode mengajar
yang banyak digunakan oleh guru-guru di SMA. Berdasarkan atas contoh
penelitian ini maka yang dimaksud dengan objek penelitian atau variable
penelitian adalah ,metode mengajar(yang digunakan guru),yang dimaksud
dengan subjek penelitian adalah guru,dan sebagai sumber data peneliti
adalah guru itu sendiri (diwawancarai,diberi angket atau diamati waktu
mengajar) serta kepala sekolah yang sekiranya mengetahui tentang jenis
metode mengajar yang digunakan oleh guru.
3
Sebagai contoh berikutnya misalnya,seorang peneliti akan menyelidiki harga satuan produksi
kaos singlet. Untuk penelitian kedua ini yang dimaksud dengan objek
penelitian atau variable penelitian adalah harga satuan produksi (kaos
singlet),sebagai subjek penelitian adalah kaos singlet dan sebagai data
adalah direktur pabrik kaos.
Dari
kedua contoh penelitian di atas dapat diketahui bahwa yang dapat
diklasifikasikan sebagai subjek penelitian dapat berupa benda atau
manusia. Dalam penelitian lain,mungkin subjek penelitian tersebut berupa
sekolah,desa bahkan mungkin Negara. Untuk mengambil kesimpulan
sekolah-sekolah mana yang termasuk disiplin,mana kurang disiplin yang
menjadi objek penelitian adalah sekolah.
Sehubungan
dengan pengertian unit analisis ini peneliti harus mengarah pikirannya
ke sana pada waktu menentukan sampel penelitiannya. Mungkin sekali
seorang peneliti berkeinginan untuk menentukan sebuah kantor
pemasaran,yaitu ingin meneliti bagaimana kepemimpinan sang direktur
pemasaran. Waktu akan mulai mencari data,peneliti tersebut menjumpai
beberapa karyawan,katakana sebanyak 30 orang. Pada waktu ditanya, dia
mengatakan bahwa subjek penelitiannya adalah 30 orang.
Benarkah
bahwa banyaknya subjek penelitian adalah 30 orang?Apakah bukan hanya
satu orang saja yaitu sang direktur pemasaran? Untuk menjawab pertanyaan
ini kita perlu membedakan antara subjek penelitian,responden dan
informan.
1. Subjek penelitian
Subjek
penelitian adalah subjek yang ditujun untuk diteliti oleh peneliti.
Jika kita berbicara tentang subjek penelitian,sebetulnya kita berbicara
tentang unit analisis,yaitu subjek yang menjadi pusat perhatian atau
sasaran peneliti.
4
2. Responden
Responden
berasal dari asal “Respon” atau penanggap,yaitu orang yang menanggapi.
Dalam penelitian,responden adalah orang yang diminta memberikan
keterangan tentang suatu fakta atau pendapat. Keterangan tersebut dapat
disampaikan dalam bentuk tulisan,yaitu ketika mengisi angket, atau lisan
ketika menjawab wawancara.
3. Informan
Informan
adalah orang yang memberikan informasi. Dengan pengertian ini maka
informan dapat dikatakan sama dengan reponden,apabila pemberian
keterangannya karena dipancing oleh pihak peneliti. Istilah “informan”
ini banyak digunakan dalam penelitian kualitatif.
Basaran Sampel dan Presisi
Penentuan
besarnya sampel dengan presentase seperti yang dahulu banyak digunakan
tampaknya kini sudah harus ditinggalkan. Agar diperoleh hasil penelitian
lebih baik, diperlukan sampel yang baik pula, yakni betul-betul
mencerminkan populasi. Supaya perolehan sampel lebih akurat, diperlukan
rumus-rumus penentuan besarnya sampel, antara lain disebutkan di bawah ini.
1. Dengan rumus Jacob Cohen:
N + u + 1
5
Dengan keterangan:
N = Ukuran Sampel
f2 = Effect Size
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi power dari u,diperoleh dari tabel, t.s.1%.
Power (p) = 0,95an effect size (f2) = 0,1
Harga L tabel dengan t.s.1% power 0,95 dan u = 5 adalah 19,76.
Maka dengan rumus tersebut dapat didapat:
N = + 5 + 1 = 203,6 dibulatkan 204
2. Dengan rumus berdasarkan proporsi,ada dua rumus
a. Dikemukakan oleh Issac & Michael:
S =
Di mana:
S = ukuran sampel
N = ukuran populasi
P = proporsi dalam populasi
d = ketelitian (error)
6
x2 = harga tabel chi-kuadrat untuk α tertentu.
b. Dikemukakan oleh Paul Leddy:
N = ()2 (P) (1-P)
Di mana:
N = ukuran sampel
Z = Standard score untuk α yang dipilih
e = Sampling error
P = Proporsi harus dalam populasi
Pembicaraan
mengenai sampel ini akan lebih terpahami setelah pembaca mempelajari
berjenis-jenis sample dari populasi yang tidak homogen.
Presisi
adalah tingkat ketetapan yang ditentukan oleh perbedaan hasil yang
diperoleh dari sampel dibandingkan hasil yang diperoleh dari catatan
lengkap, dengan syarat bahwa keadaan-keadaan di mana kedua metode
dilakukan, seperti daftar pertanyaan, teknik wawancara, kualitas
pencacah, dan sebagainya adalah sama. Secara kuantitatif, presisi
disebut kesalahan baku (standard error). Misalnya nilai rata-rata suatu
populasi diberi simbol U dan nilai rata-rata sampel diberi simbol X,
maka perbedaan U-X disebut presisi.
Macam-macam dan Teknik Pengambilan Sampel
Ada
dua jenis teknik pengambilan sampel, yaitu teknik pengambilan sampel
probabilita dan teknik pengambilan sampel nonprobabilita. Teknik
pengambilan sampel probabilita adalah suatu teknik pengambilan sampel
yang mendasarkan diri bahwa setiap anggota populasi memiliki kesempatan
yang sama untuk dipilih
7
sebagai sampel. Dengan kesempatan yang sama ini, hasil dari suatu penelitian dapat digunakan untuk memprediksi populasi.
Sementara
itu, teknik pengambilan sampel nonprobabilita adalah suatu teknik
penarikan sampel yang mendasarkan pada setiap anggota populasi tidak
memiliki kesempatan yang sama. Anggota yang satu memiliki kesempatan
lebih besar dibandingkan dengan anggota yang lain sehingga hasil dari
suatu penelitian yang menggunakan teknik ini tidak dapat digunakan untuk
memprediksi populasi.
1.1 Teknik pengambilan sampel probabilita
Ada beberapa teknik pengambilan sampel probabilita, yaitu :
a. Simple Random Sampling
Simple
random sampling adalah teknik pengambilan sampel yang paling mudah
dilakukan. Dikatakan sederhana (simple) karena pengambilan anggota
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu. Teknik ini dapat dipakai jika populasi dari suatu
penelitian homogen dan tidak terlalu banyak jumlahnya.
b. Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik
ini digunakan bila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan
berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai
dari latar belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu
berstrata.
c. Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
d. Cluster Sampling
Teknik
cluster sampling digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan
diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu
8
negara,
provinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan
dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah
populasi yang telah ditetapkan.
1.2 Teknik pengambilan sampel nonprobabilita
Teknik pengambilan sampel nonprobabilita meliputi :
a. Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomer urut.
b. Sampling Kuota
Sampling
kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
c. Sampling Incidental
Sampling
incidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu
cocok sebagai sumber data.
d. Purposive Sampling
Purposive
sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sumber
datanya adalah orang yang ahli makanan. Teknik ini lebih cocok
digunakan untuk penelitian kualitatif atau penelitian-penelitian yang
tidak melakukan generalisasi.
e. Sampling Jenuh
Sampling
jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi
relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin
9
membuat
generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel
jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
f. Snowball Sampling
Snowball
sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil
kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama
menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau
dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap
terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang
dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan olehdua
orang sebelumnya. Begitu seterusnya,sehingga jumlah sampel semakin
banyak.