-->

ads

MAKALAH PERKEMBANGAN EKONOMI ISLAM DI INDONESIA

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikanmakalah mata kuliah “KIMIA DASAR”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah EKONOMI ISLAM di program studi EKONOMI SYARIAH universitas STAI NATUNA. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Umar Natuna selaku dosen pembimbing mata kuliah ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.


















DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
a.    Latar belakang
b.    Rumusan masalah
BAB II PEMBAHASAN
a.    Pengembangan di bidang perbankkan
b.    Strategi ekonomi islam dalam mencapai tujuan
c.    Faktor-faktor pendukung dan tantangan prospek ekonomi islam di Indonesia
d.    Peran pemerintah dalam mengembankan ekonomi islam
e.    Pengembangan ekonomi syariah perlu strategi integrasi
BAB III PENUTUP
a.    Kesimpulan
b.    Saran
DAFTAR PUSTAKA























BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Perkembangan ekonomi islam yang semakin cerah dewasa ini, dengan ditandai dengan berkembangnya lembaga keuangan syariah  di indonesia baik lembaga perbankan maupun non bank. Tidak hanya itu di dunia pendidikan, semakin bermunculan program studi ekonomi islam di beberapa universitas di indonesia. Perkembangan ekonomi islam yang semakin marak ini merupakan cerminan  jawaban atas gairah dan kerinduan umat islam di Indonesia ini akan suatu sistem perekonomian yang mampu mensejahterahkan bangsa dan membebaskan bangsa dari terpuruknya perekonomian indonesia oleh beberapa sebab, diantaranya krisis ekonomi, kemiskinan, pengangguran, juga sebagai pembaharuan ekonomi dalam negeri yang masih penuh kerusakan ini, serta awal kebangkitan ekonomi islam di Indonesia maupun di seluruh dunia, misalnya di Indonesia berdiri Bank Muamalat tahun 1992.
Ketika membahas perkembangan ekonomi islam tak lepas dari pembahasan mengenai Perubahan ekonomi global , seperti pada krisis yang terjadi di negara Timur Tengah dan Eropa. Krisis ekonomi, politik, dan sosial yang mewarnai lingkungan makro ekonomi nasional.  Dampak dari situasi di luar negeri menjadi sebab utamanya. Kredit Yunani sebagai contohnya menjatuhkan  mata uang Euro dan juga ikut menjatuhkan kondisi pasar uang dan pasar modal. Pemodal asing banyak yang mulai menarik uangnya karena kekhawatiran krisis Eropa. Selain krisis Eropa, krisis yang terjadi di Timur Tengah juga ikut memberikan dampak terhadap investor asing dari Timur Tengah karena kondisi di Timur Tengah yang tidak pasti

B.     RUMUSAN MASALAH
Ø  Memahami Dan Mengetahui Perkembangan Ekonomi Islam Di Indonesia
Ø  Mengetahui Tantangan Yang Di Hadapi Dalam Perekembangan Ekonomi Global














BAB II
PEMBAHASAN
Dalam bentuk praktek, ekonomi islam telah berkembang dalam bentuk lembaga perbankan dan juga lembaga-lembaga islam non bank lainya. Sampai saat ini, lembaga perbankan dan lembaga keuangan islam lainya telah menyebar ke 75 negara termasuk ke negara barat
Di Indonesia, perkembangan pembelajaran dan pelaksanaan ekonomi islam juga telah mengalami kemajuan yang pesat. Pembelajaran tentang ekonomi islam telah diajarkan di beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta. Perkembangan ekonomi islam telah mulai mendapatkan momentum sejak didirikannya Bank Muamalat pada tahun 1992. Berbagai Undang-Undangnya yang mendukung tentang sistem ekonomi tersebutpun mulai dibuat, seperti UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana yang telah diubah dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, bahkan mendapat dukungan langsung dari bapak wakil presiden Indonesia, Jusuf Kalla.[1]

A.  Sejarah Berdirinya
Sebenarnya aksi maupun pemikiran tentang ekonomi berdasarkan islam memiliki sejarah yang amat panjang. Pada sekitar tahun 1911 telah berdiri organisasi Syarikat Dagang Islam yang beranggotakan tokoh-tokoh atau intelektual muslim saat itu, serta ekonomi islam ini sesuai dengan pedoman seluruh umat islam di dunia yaitu di dalam Al-Qur’an yang mengatakan bahwa jika kamu akan bermuamalah, hendaklah kamu menuliskannya dengan benar, dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakannya (apa yang akan dituliskan itu), dan janganlah orang itu mengurangi sedikit pun dari utangnya. Jika orang yang mengutang itu lemah akalnya atau lemah keadaanya atau tidak mampu mengimlakannya, maka hendaklah walinya yang mengimlakannya dengan jujur. Selain itu juga harus didatangkan dua orang saksi dari orang lelaki. Jika tidak ada maka boleh dengan seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu kehendaki, dan jangalah saksi itu enggan memberikan memberi keterangan apabila mereka dipanggil, dan janganlah engkau jemu menulis utang itu baik kecil maupun besar sampai batas waktu pembayaranya. Kecuali jika muamalah itu perdagangan tunai kamu, maka tak ada dosa bagi kamu jika kamu tidak menuliskanya. Dan persaksikanlah apabila kau berjual beli, dan janganlah penulis dan saksi saling menyulitkan (Q, S Al-Baqarah: 282).

Perkembangan ekonomi islam yang semakin marak ini merupakan cerminan dan kerinduan umat islam di Indonesia ini khususnya seorang pedagang, berinvestasi, bahkan berbisnis yang secara islami dan diridhoi oleh Allah swt. Dukungan serta komitmen dari Bank Indonesia dalam keikutsertaanya dalam perkembangan ekonomi islam dalam negeripun merupakan jawaban atas gairah dan kerinduan dan telah menjadi awalan bergeraknya pemikiran dan praktek ekonomi islam di dalam negeri, juga sebagai pembaharuan ekonomi dalam negeri yang masih penuh kerusakan ini, serta awal kebangkitan ekonomi islam di Indonesia maupun di seluruh dunia, misalnya di Indonesia berdiri Bank Muamalat tahun 1992.
Pada awal tahun 1997, terjadi krisis ekonomi di Indonesia yang berdampak besar terhadap goncangan lembaga perbankan yang berakhir likuidasi pada sejumlah bank, Bank Islam atau Bank Syariah malah bertambah semakin pesat. Pada tahun 1998, sistem perbankan islam dan gerakan ekonomi islam di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat.

Selain itu di tingkat ASEAN sendiri, dengan akan dicanangkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Sebagai salah satu pilar ASEAN Vision 2020 tentunya, akan banyak persiapan bagi Indonesia. Berdasarkan laporan AEC Scorecard yang diterbitkan oleh Sekretariat ASEAN pada tahun 2009, Negara yang dinilai mencapai tingkat implementasi MEA tertinggi adalah Singapura dengan nilai 93,52%. Dari 10 negara anggota, Indonesia menempati urutan ke-7 dengan nilai 80,37%. Hal tersebut mencerminkan bahwa Indonesia belum sepenuhnya siap menghadapi MEA. Terbentuknya pasar tunggal sebagai karakteristik utama MEA meyebabkan seluruh Negara ASEAN khususnya Indonesia mau tidak mau harus bersaing.

B.  Tantangan Ekonomi Islam dalam Menghadapi Perkembangan Ekonomi Global
1.    sesuai dengan perkembangan ekonomi global dan semakin meningkatnya minat masyarakat dengan ekonomi perbankan secara islami, ekonomi islam mendapat tantangan yang sangat besar pula. Setidaknya ada tiga tantangan yang harus dihadapi, yaitu: Pertama, ujian atas kredibilitas sistem ekonomi dan keuanganya. Kedua, bagaimana sistem ekonomi islam dapat meningkatkan dan menjamin atas kelangsungan hidup dan kesejahteraan seluruh umat, dapat menghapus kemiskinan dan pengangguran di Indonesia ini yang semakin marak, serta dapat memajukan ekonomi dalam negeri yang masih terpuruk dan dinilai rendah oleh negara lain. Dan yang ketiga, mengenai perangkat peraturan; hukum dan kebijakan baik dalam skala nasional maupun dalam skala internasional. Untuk menjawab pertanyaan itu, telah dibentuk sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang tersebut yaitu organisasi IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia).
Organisasi tersebut didirikan dimaksudkan untuk membangun jaringan kerja sama dalam mengembangkan ekonomi islam di Indonesia baik secara akademis maupun secara praktek

2.    Perkembangan lembaga perbankan dan keuangan syariah mengalami kemajuan  yang sangat pesat dan menunjukkan ketangguhannya dalam masa krisis moneter dan menunjukkan data-data kemajuan yang fantastis. Ketika bank konvensional mengalami likuidasi, bank syariah dapat bertahan dengan sistem bagi hasilnya, sehingga tidak wajib membayar bunga pada jumlah tertentu kepada nasabah sebagaimana pada bank konvensional. FDR bank syariah yang senantiasa tinggi, menunjukkanbahwa dana pihak ketiga bersifat produktif yang di investasikan kepada usaha-usaha masyarakat kecil maupun menengah.
 Menurut Ketua I Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) dan Wakil Sekjen MES Pusat, Bapak Agustianto menyebutkan bahwa setidaknya ada lima  masalah  dan  tantangan yang dihadapi ekonomi Islam saat ini.
·         Pertama, masih minimnya pakar ekonomi Islam berkualitas yang menguasai ilmu-ilmu ekonomi modern dan ilmu-ilmu syariah secara integratif.  
·         Kedua, ujian atas kredibiltas sistem ekonomi dan keuangannya,
·         ketiga, perangkat peraturan, hukum dan kebijakan, baik dalam skala nasional maupun internasional masih belum memadai .
·         Keempat, masih terbatasnya perguruan tinggi yang mengajarkan ekonomi Islam dan masih minimnya lembaga tranining dan consulting dalam bidang ini, sehingga SDM di bidang ekonomi dan keuangan syariah masih terbatas dan belum memiliki pengetahuan  ekonomi syariah yang memadai.
·         Kelima , peran pemerintah baik eksekutif maupun legislatif, masih rendah terhadap pengembangan ekonomi syariah, karena kurangnya pemahaman dan pengetahuan mereka tentang ilmu ekonomi Islam.

C.  Posisi FoSSEI dalam Pembumian Ekonomi Islam untuk kemajuan Ekonomi Indonesia
            [2]Fossei sebagai organisasi mahasiswa pertama yang mempunyai visi pembumian ekonomi islam di Indonesia, merupakan organisasi yang mempunyai peran penting dalam menanggapi setiap perubahan ekonomi global sekaligus menanggapi perkembangan ekonomi islam yang semakin pesat. FoSSEI sebagai Organisasi Pembumian Ekonomi Islam juga organisasi pengkaderan para aktivis ekonomi islam. Bahwa FoSSEI memiliki peran penting dalam partisipasinya menghadapi permasalahan serta tantangan tersebut. Dengan  melakukan riset atau penelitian, mengadakan kajian dan diskusi yang akan memunculkan ide-ide cemerlang, serta forum-forum besar yang diadakan bersama untuk membahas dan mencari solusi atas permasalahan ekonomi tersebut. Selain itu dengan memperluas gerak langkah dakwahnya ke tingkat SMP,SMA, pondok pesantren, hingga sampai terjun ke masyarakat umum secara langsung. FoSSEI yang dalam gerak dakwahnya minimal bisa memberikan pengaruh positif di tingkat kampus, seperti mulai mengedukasi mahasiswa di kampus tersebut dari mulai mengenalkan dan memberikan pengetahuan bagaimanakah seharusnya kegiatan ekonomi yang sesuai dengan syariah itu.
Dalam kepengurusannya, FoSSEI yang di dukung oleh KSEI-KSEI (Kelompok Study Ekonomi Islam) yang tersebar di kampus-kampus di berbagai daerah di Indonesia, mempunyai agenda kerja rutin tiap tahunnya, seperti mengadakan Rapat Kerja Nasional setiap awal kepengurusan, musyawarah nasional setiap akhir kepengurusan, Kampanye Nasional Ekonomi Islam setiap hari lahirnya dan Temilnas sebagai ajang bertemunya para ilmuan-ilmuan ekonomi islam seluruh Indonesia. Dalam setiap agenda tersebut, FoSSEI selalu membahas isu-isu terkini baik isu perekonomian indonesia maupun perekonomian global, baik melalui seminar, talkshow,  diskusi, kajian juga menyertakan isu-isu tersebut sebagai tema lomba karya tulis sehingga diharapkan melalui karya tulis tersebut muncul ide-ide brilian sebagai solusi atas permasalahan tersebut khususnya masalah ekonomi. Seperti pada temilnas di Riau bulan Maret kemarin, dalam acara seminar nya membahas mengenai permasalan krisis global juga terkait peningkatan kualitas SDM ekonomi islam di Indonesia.

[3]Hal tersebut mencerminkan bahwa masyarakat telah mengenal dan mulai meyakini bahwa solusi atas permasalahan ekonomi yang terjadi, baik terkait krisis, inflasi, pengangguran, kemiskinan dan lainya, yaitu Sistem ekonomi yang berjalan sesuai syariah islam lah solusinya. Sistem ekonomi yang berjalan pada masa Rasulullah SAW.  Hanya perlu kerja sama dari seluruh penggiat ekonomi islam di seluruh indonesia untuk bersama-sama mewujudkan tercapainya keadilan dan  kesejahteraan bagi semua kalangan masyarakat dengan terwujudnya sistem ekonomi isla

























BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Perkembangan Ekonomi Islam di Indonesia yang semakin pesat tersebut membutuhkan suatu strategi yang lebih jelas sehingga mampu menjadi pendorong terbentuknya Sistem Ekonomi Islam di Indonesia yang memadai. Berdasarkan situasi yang ada, strategi pengembangan Ekonomi Islam paling tidak perlu memperhatikan dua aspek mendasar yaitu aspek konseptual/akademis dan implementatif/praktis dari Ekonomi Islam. Pengembangan aspek konseptual lebih menekankan pada pengembangan Ekonomi Islam sebagai ilmu atau sistem, sedangkan pengembangan aspek implementatif menekankan pada pengembangan Ekonomi Islam yang diterapkan pada lembaga-lembaga bisnis yang menerapkan prinsip Syariah dalam menjalankan usahanya. Kedua aspek tersebut seharusnya dikembangkan secara bersama-sama sehingga mampu membentuk Sistem Ekonomi Islam yang dapat digunakan untuk menggali potensi dan kemampuan masyarakat (Indonesia) membangun sistem ekonomi alternatif sebagai pengganti atau pelengkap sistem ekonomi konvensional yang sudah ada.

B.SARAN
Penulis menyadari di dalam penulisan dan penyusan kata di dalam makalah ini masih terdapat begitu banyak kesalahan dan kekurangan,,maka oleh itu di mohonkan kepada para pembaca kritik serta sarannya yang bersifat membangun untuk perbaikan yang lebih baik lagi kedepannya terhadap makalah ini.yang benar dari allah,yang salah murni dari saya,demikianlah makalh dari saya,terlebih dan kuragnya saya mohon maaf.wassalam-

















DAFTAR PUSTAKA



[1] .wordpress.com/perkembangan-ekonomi-islam-di-indonesia/
[2] Artikel Ekonomi Islam-FoSSEI dan Perkembangan Ekonomi Islam di Indonesia
[3] http://journal.uii.ac.id/index.php/JEI/issue/archive

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel