Tahapan Proses Pembelian
Thursday, September 29, 2016
A. Tahap-tahap proses pembelian
Robinson
and Associates telah mengidentifikasi delapan tahap proses pembelian
industry dan menamakan kedelapan tahap itu fase pembelian (buyphase). Tahap-tahap itu ditunjukkan dalam tabel dibawah ini. Model itu menamakan kerangka kerja kisi-kisi pembelian (buygrid framework).
Tabel 1. Kerangka kerja kisi-kisi pembelian:
Kelas-kelas pembelian
| ||||
|
Tugas Baru
|
Pembelian Ulang Yang Dimodifikasi
|
Pembelian Ulang Langsung
| |
Fase-fase Pembelian
|
1. Pengenalan masalah
2. Perumusan Kebutuhan Umum
3. Spesifikasi Produk
4. Pencarian Pemasok
5. Permintaan Pengajuan Proporsal
6. Pemilihan Pemasok
7. Spesifikasi rutinitas pesanan
8. Penilaian Kerja.
|
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
|
Mungkin
Mungkin
Ya
Mungkin
Mungkin
Mungkin
Mungkin
Ya
|
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
|
Tabel
1 menggambarkan tahap pembelian yang tercakup dalam situasi
pembeliansebagai tugas baru. Dalam situasi pembelian ulang yang
dimodifikasi atau situasi pembelian ulang langsung, beberapa tahap
dipadatkan atau di bypass. Sebagai contoh, dalam situasi
pembelian ulang langsung, pembeli biasanya memiliki pemasok yang disukai
atau daftar peringkat pemasok. Dengan demikian tahap pencarian pemasok
dan pemilihan proposal akan diloncati.
Pengenalan Masalah
Proses
pembelian dimulai saat seseorang di dalam perusahaan menyadari adanya
masalah atau kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan memperoleh barang atau
jasa. Pengenalan masalah tersebut dapat dipicu oleh rangsangan internal
atau eksternal.
Perumusan Kebutuhan dan Spesifikasi Produk Umum
Berikutnya,
pembeli menetapkan karakteristik umum dan kuantitas barang yang
dibutuhkannya. Untuk produk standar, tahap itu sederhana. Untuk produk
yang rumit, pembeli harus bekerja sama dengan pihak lain, insinyur,
pemakai untuk menentukan karakteristik seperti keandalan, daya tahan,
dan harga. Para pemasar bisnis dapat membantu pembeli dengan menjelaskan
bahwa produknya benar-benar sesuai dengan kebutuhan pembeli tersebut.
Pencarian Pemasok
Pada
tahap ini, pembeli tersebut berusaha mengidentifikasi pemasok yang
paling sesuai. Pembeli dapat meneliti daftar perusahaan, melakukan
pencarian dengan computer, memperhatikan iklan dagang dsb.
Permintaan Pengajuan Proposal
Pembeli
akan mengundang pemasok yang memenuhi syarat supaya mengajukan
proposal. Jika produk yang bersangkutan rumit atau mahal, pembeli akan
menuntut proposal tertulis yang rinci dari tiap-tiap pemasok yang
memenuhi syarat. Setelah mengevaluasi proposal tersebut, pembeli akan
menghapus beberapa pemasok dang mengundang pemasok yang tersisa untuk
melakukan presentasi resmi.
Pemilihan Pemasok
Sebelum
memilih pemasok, pusat pembelian akan membuat spesifikasi sejumlah
atribut pemasok yang diinginkan dan menetapkan tingkat kepentingan
relative atribut tersebut. Pusat pembelian kemudian menilai pemasok
berdasarkan atribut-atribut itu dan mengidentifikasi pemasok yang paling
menarik.
Spesifikasi Rutinitas Pesanan
Setelah
memilih para pemasok, pembeli tersebut merundingkan pesanan akhir,
merinci spesifikasi teknis, jumlah yang dibutuhkan, waktu penyerahan
yang diharapkan, kebijakan pengembalian, garansi dan seterusnya.
Penilaian Kinerja
Pembeli
secara periodic mengkaji ulang kinerja pemasok yang dipilih. Ada tiga
metode yang biasanya digunakan. Pembeli tersebut dapat menghubungi
pemakai akhir dan menanyakan evaluasi mereka, pembeli tersebut dapat
memeringkat pemasok berdasarkan beberapa criteria dengan menggunakan
metode nilai tertimbang atau pembeli dapat menjumlahkan biaya kinerja
pemasok yang buruk untuk menghasilkan penyesuaian biaya pembelian
termasuk harga. Kaji ulang kinerja dapat menyebabkan pembeli meneruskan,
memodifikasi atau menghentikan hubungannya dengan pemasok tersebut.