Makalah Informasi dalam Komunikasi
Tuesday, October 1, 2013
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR …………………………………………………………………….
DAFTAR
ISI ………………………………………………………………………………
BAB
I PENDAHULUAN …………………………………………………………………
a. Latar
Belakang……………………………………………………………………...
BAB
II PEMBAHASAN ………………………………………………………………….
a. Pengertian
………………………………………………………………………….
b. Komunikasi
………………………………………………………………………...
c. Informasi
…………………………………………………………………………...
d. Informasi
dalam Komunikasi Manajemen………………………………………….
e. Komunikasi
Dalam Organisasi……………………………………………………..
f. Model
Komunikasi dalam Organisasi………………………………………………
g. Pedoman
komunikasi yang baik……………………………………………………
h. Penerapan
Informasi dan Komunikasi dalam Perusahaan…………………………
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………...
a. Kesimpulan
………………………………………………………………………..
b. Saran
………………………………………………………………………………
c. Daftar
Pustaka …………………………………………………………………….
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manajemen
terhadap pelanggan berkembang menjadi bisnis yang kompleks. Pelanggan banyak
memiliki kebutuhan sedangkan perusahaan memiliki banyak produk alternatif. Adanya
persaingan antara perusahaan maka setiap perusahaan berusaha untuk memberikan
yang terbaik bagi pelanggannya baik berupa produk maupun jasa. Untuk itu
perusahaan membutuhkan tenaga manajemen untuk bertindak sebagai jembatan antara
perusahaan dan pelanggan serta membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh
pelanggan dan mendayagunakan produk dan jasa yang diberikan perusahaan pada
setiap peluang yang memungkinkan.
Salah
satu upaya suatu perusahaan untuk memberi pelayanan kepada pelanggan adalah
dengan membangun komunikasi yang lebih luas. Dengan komunikasi maka akan
terjadi interaksi secara langsung antara perusahaan dan pelanggan.
Perangkat
komunikasi yang sedang berkembang dan digunakan oleh banyak perusahaan adalah
call center. Dengan call center maka komunikasi antara pelanggan dan perusahaan
akan terjalin. Call center dapat digambarkan sebagai pintu penghubung
perusahaan yang selalu terbuka bagi pelanggan. Hanya dengan mengangkat telepon
maka pelanggan dengan mudah memperoleh berbagai informasi yang dibutuhkan
berkaitan dengan produk atau menyampaikan keluhan.
Ketika
melakukan komunikasi melalui telepon, menunggu bukanlah hal yang menyenangkan.
Apalagi bila kontak telepon dilakukan karena keadaan yang mendesak, sementara
line yang dihubungi sedang sibuk. Seperti halnya jenis pelayanan jasa, antrian
call yang masuk juga tidak dapat dihindari dalam call center. Antrian tersebut
terjadi sebagai akibat tidak ada keseimbangan antara ketersediaan fasilitas
pelayanan dengan permintaan yang tinggi. Sebagai konsekuensinya maka perusahaan
harus mengelola sistem antrian dengan baik karena antrian merupakan salah satu
dasar pengukuran pelayanan call center. Suatu antrian itu terjadi karena adanya
kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan fasilitas pelayanan sehingga
pelanggan yang datang tidak secara langsung mendapatkan layanan karena
kesibukan pelayanan itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Komunikasi
Komunikasi
adalah saluran untuk melakukan dan menerima pengaruh mekanisme perubahan, alat
untuk mendorong mempertinggi motivasi dan juga perantara serta sarana dimana
kemungkinan suatu organisasi mencapai tujuannya. Perilaku manusia adalah cermin
yang paling sederhana, agar perilaku sesuai dengan tujuan organisasi., maka
harus ada kesesuaian antara keinginan karyawan dengan keinginan perusahaan.
Pimpinan perusahaan dalam melakukan selalu mengadakan komunikasi terhadap
karyawan yang berwujud pemberian perintah atau intruksi, bimbingan, penerangan,
laporan dan sebagainya.[1]
2.
Informasi
Informasi
adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order
sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan
pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat
sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang. Informasi
adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis. Para
konsep memiliki banyak arti lain dalam konteks yang berbeda. Informasi bisa di
katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau
instruksi[2]
3.
Informasi
dalam Komunikasi Manajemen
Komunikasi
memiliki hubungan yang erat sekali dengan kepemimpinan, bahkan dapat dikatakan
bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Apalagi syarat seorang pemimpin
selain ia harus berilmu, berwawasan kedepan, ikhlas, tekun, berani, jujur,
sehat jasmani dan rohani, ia juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi,
sehingga Rogers (1969:180) mengatakan “Leadership is Communication. Kemampuan
berkomunikasi akan menentukan berhasil tidaknya seorang pemimpin dalam
melaksanakan tugasnya. Setiap pemimpin (leader) memiliki pengikut (flower) guna
meralisir gagasannya dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Disinilah
pentingnya kemampuan berkomunikasi bagi seorang pemimpin, khususnya dalam usaha
untuk mempengaruhi prilaku orang lain. Inilah hakekatnya dari suatu manajemen
dalam organisasi.
Manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasisan, pengarahan dan pengawasan dengan
memberdayakan anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya
agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Handoko, 2003: 8).
Menajemen sering juga didefinisikan sebagai seni untuk melaksanakan suatu
pekerjaan melalui orang lain. Para manejer mencapai tujuan organisasi dengan
cara mengatur orang lain untuk melaksanakan tugas apa saja yang mungkin
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut (Stoner, 1996 : 7)
Manajemen
dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua usaha akan
sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Paling kurang ada tiga alasan
utama mengapa manajemen itu dibutuhkan. Pertama : Untuk mencapai tujuan.
Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan suatu organisasi dan pribadi; kedua
:
Untuk
menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan
kegiatan-kegiatan dari pihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti
pemilik dan karyawan, maupun kreditur, pelanggan, konsumen, supplier, serikat
kerja, assosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah. Ketiga : Untuk
mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan
banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum adalah efisiensi dan
efektivitas.
4.
Komunikasi
Dalam Organisasi
Komunikasi
dalam organisasi adalah : Komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan
pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya
dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai
tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989: 214).
Manajemen
sering mempunyai masalah tidak efektifnya komunikasi. Padahal komunikasi yang
efektif sangat penting bagi para manajer, paling tidak ada dua alasan, pertama,
komunikasi adalah proses melalui mana fungsi-fungsi manajemen mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai; kedua,
komunikasi adalah kegiatan dimana para manejer mencurahkan sebagian besar
proporsi waktu mereka.
Proses
Komunikasi memungkinkan manejer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka.
Informasi harus dikomunikasikan kepada stafnya agar mereka mempunyai dasar
perencanaan, agar rencana-rencana itu dapat dilaksanakan. Pengorganisasian
memerlukan komunikasi dengan bawahan tentang penugasan mereka. Pengarahan
mengharuskan manejer untuk berkomunikasi dengan bawahannya agar tujuan kelompo
dapat tercapai. Jadi seorang manejer akan dapat melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen melalui interaksi dan komunikasi dengan pihak lain.
Sebahagian
besar waktu seorang manejer dihabiskan untuk kegiatan komunikasi, baik tatap
muka atau melalui media seperti Telephone, Hand Phone dengan bawahan, staf, langganan
dsb. Manejer melakukakan komunikasi tertulis seperti pembuatan memo, surat dan
laporan-laporan.
5.
Model Komunikasi dalam Organisasi
Model
komunikasi yang paling sederhana adalah adanya pengirim, berita (pesan) dan
penerima seperti gambar berikut ini :
Pengirim
> Pesan > Penerima
Model
ini menunjukkan 3 unsur esensi komunikasi. Bila salah satu unsur hilang,
komunikasi tidak dapat berlangsung. Sebagai contoh seorang dapat mengirimkan
pesan, tetapi bila tidak ada yang menerima atau yang mendengar, komunikasi
tidak akan terjadi. Model komunikasi yang terperinci, dengan unsur-unsur
penting dalam suatu organisasi yaitu
1. Sumber
mempunyai gagasan, pemikiran atau kesan yang
2. diterjemahkan
atau disandikan ke dalam kata-kata dan symbol-simbol, kemudian
3. disampaikan
atau dikirimkan sebagai pesan kepada penerima
4. penerima
menangkap symbol-simbol dan
5. diterjemahkan
kembali atau diartikan kembali menjadi suatu gagasan dan
6. mengirimkan
berbagai bentuk umpan balik kepada pengirim.
Sumber
(source) atau pengirim mengendalikan berbagai pesan yang dikirim, susunan yang
digunakan, dan saluran mana yang akan digunakan untuk mengirim pesan tersebut.
Mengubah
pesan ke dalam berbagai bentuk simbo-simbol verbal atau nonverbal yang mampu
memindahkan pengertian, seperti kata-kata percakapan atau tulisan, angka,
berakan dsb.
sumber
mengirimkan pesan melalui berbagai saluran komunikasi silan. Manfaat komunikasi
lisan, antar pribadi adalah kesempatan untuk berinteraksi antara sumber dan
penerima, memungkinkan komunikasi nonverbal (gerakan tubuh, intonasi suara,
dll) disampaikannya pesan secara tepat, dan memungkinkan umpan bali diproleh.
Sedangkan komunikasi terulis dapat disampaikan melalui media seperti
:memo,surat, laporan, catatan, bulletin, surat kabar dsb. Komunikasi tulisan
mempunyai kelebihan dalam penyediaan laporan atau dokumen untuk kepenting masa
mendatang.
Pertama
adalah penerimaan pesan oleh pihak penerima. Pada umumnya penerima menerima
pesan melalu panca indera mereka.. banyak pesan penting yang tidak diterima
oleh seseorang karena mereka tidak menerima pesan karena kesalahan dalam
mememilih media yang tepat.
Kedua
adalah decoding. Hal ini menyangkut memahami symbol-simbol yang dipergunakan
oleh pengirim (sumber). Ini amat dipengaruhi oleh latar belakang, kebudayaan,
pendidikan, lingkungan, praduga dan gangguan disekitarnya. Dalam komunikasi dua
arah antara pimpinan dan stafnya (atasan dan bawahan) kemampuan pimpinan dalam
berkomunikasi menjadi factor penentu berhasil tidaknya orang lain memahami ide,
gagasan yang ia sampaikan.
Ketiga
adalah umpan balik. Setelah pesan diterima dan diterjemahkan, penerima
memberikan respon, jadi komunikasi adalah proses yang berkesinambungan dan tak
pernah berakhir. Inilah yang disebut bahwak komunikasi yang efektif itu akan
menimbulkan interaksi yang baik pula dalam melaksanakan tujuan organisasi.
6.
Pedoman komunikasi yang baik
1. Teliti
tujuan sebenarnya dalam setiap berkomunikasi
2. Pertimbangkan
keadaan fisik dan fisikhis orang lain dalam berkomunikasi
3. Konsultasikan
dengan berbagai pihak setiap proses manejemen mulai dari merencanakan sampai
evaluasi.
4. Perhatikan
tekanan nada dan eksperesi wajah sesuai dengan isi pesan yang disampaikan.
5. Perhatikan
konsistensi dalam berkomunikasi
7.Penerapan
Informasi dan Komunikasi dalam Perusahaan
a. Komunikasi
dalam perusahaan
Perusahaan
merupakan suatu unit usaha yang mempunyai salah satu tujuan mendapatkan
keuntungan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu kerja sama dan komunikasi yang
efektif antara pihak manajemen dan karyawan. Dua elemen yaitu karyawan dan
manajemen merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan.
Karyawan
merupakan tulang punggung perusahaan yang akan melakukan berbagai kegiatan
dalam menjalankan perusahaan tersebut. Kegiatan tersebut diantaranya adalah
kegiatan produksi. Semakin banyak pengalaman dan keterampilan yang didapat
karyawan pada bagian ini, maka produk yang dihasilkan dari suatu perusahaan
semakin berkualitas.
Sedangkan
manajemen merupakan sekumpulan orang yang melakukan kegiatan planning,
organizing, leading dan controlling. Manajemen mempunyai tanggung jawab
tertinggi atas berbagai pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bidang yang
dibawahi.
Hubungan
yang baik antara karyawan dan manajemen pun juga menghasilkan banyak manfaat.
Ide-ide baru dari karyawan mengenai solusi dari masalah yang terjadi di
perusahaan akan mudah terselesaikan. Produktivitas pun juga meningkat karena
karyawan dengan suka rela memberikan tenaga dan pikiran pada perusahaan.
b.
komunikasi
perusahaan mc’donald
Di
perusahaan makanan cepat saji ini komunikasi sangat dibutuhkan sekali,dan wajib
harus dipakai apabila ada pembeli atau pembeli pesan antar,karena setiap
karyawan atau karyawati memiliki station masing- masing (wilayah kerja
sendiri).
Apabila
ada pembeli pastinya akan dilayanai oleh station conter atau sering kita kenal
dengan kasa,apabila si pemesan sudah beres maka pegawai yang bertugas di
station conter akan langsung comunicate ke station penyedia makanan, dengan
simbol - simbol atau kode - kode yang sudah dipelajari para pegawai sejak dia
pertama masuk atau saat pertama diterima di perusahaan itu.
Mereka
bekerja seperti tim jadi saling menutupi,apabila ada station yang sedang rame
maka station yang lain yang sudah beres akan membantu station yang lain yang
masih sibuk,atau belum beres, tidak terbayang kalau di perusahaan restoran
cepat saji tidak ada komunikasi seperti itu,mungkin para pembeli tidak akan
kembali lagi ketempat itu,jadi sangat pentingnya komunikasi disebuah
perusahaan.
BAB
III
Penutup
a.
Kesimpulan
1. Bahwa
manajemen komunikasi juga merupakan kebutuhan hidup manusia dan organisasi
2. Bahwa
manajemen komunikasi harus didukung dengan sarana dan prasarana
3. Bahwapelaksanaan
manajemen komunikasi tercermin pada pelaksanaan fungsi- fungsi manajemen
4. Bahwa
pelaksanaan manajemen komunikasi membutuhkan gaya kepemimpinan tertentu, yang
mampu mengkomunikasikan kepada bawahanya agar mampu bekerja dengan baik.
5. Bahwa
komunikasi dalam manajemen tidak bisa dihilangkan.
B. Saran
1.
Teliti tujuan sebenarnya dalam setiap
berkomunikasi
2.
Pertimbangkan keadaan fisik dan fisikhis
orang lain dalam berkomunikasi
3.
Konsultasikan dengan berbagai pihak
setiap proses manejemen mulai dari merencanakan sampai evaluasi.
4.
Perhatikan tekanan nada dan eksperesi
wajah sesuai dengan isi pesan yang disampaikan.
5.
Perhatikan konsistensi dalam
berkomunikasi
6.
Jadilah pendengar yang baik dalam
berkomunikasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Applbaum, Ronald L, 1974, Strategies for Persuasive
Communication, Charles E. Merril
Publishing Company, Columbus, Ohio.
Effendy, 1989, Kamus Komunikasi, Mandar Maju,
Bandung.
Handoko, T. Hani, 2003, Manajemen, BPFE,Jogyakarta
Muhammad, Arni, 1995, Komunikasi Organisasi, Bumi
Aksara, Jakarta.
Liliweri, Alo, 1997, Sosiologi Organisasi, Citra
Aditya Bakti, Bandung.
Stoner, James A.F., 1996, Manajemen, Erlangga,
Jakarta
MAKALAH
INFORMASI DALAM KOMUNIKASI
[1] http://www.sarjanaku.com/2012/09/pengertian-komunikasi-teori-fungsi.html
[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Informasi