-->

ads

makalah air ( pengolongan dan klasifikasi air)



makalah air ( pengolongan dan klasifikasi air)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen.Airbersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar,yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Air dialam meliputi :
1. air tanah yang berasal dari mata air atau dari sunur dangkal/artesis
2. air permukaan yang disebut juga air badan air,misalnya air sunga,air danau, air waduk,dll
3. Air laut
4. Air permandian umum.
Air organik adalah istilah untuk air yang sama sekali tidak mengandung unsur kimia lain selain H2O (air) itu sendiri.
Kandungan dalam air yang bersih dialam sangat banyak oleh standar kualitas tertentu dan dapat digolongangkan beberapa golongan.yakkni golongan A,golongan B,golongan C,golongan D,serta golongan E.
Dalam Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan pada pasal 22 ayat 23 mengatakan bahwa Penyehatan Air meliputi pengamanan dan penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan hidup manusia.
Upaya penyehatan air bertujuan untuk menjamin tersedianya air minum ataupun air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan bagi seluruh masyarakat baik perkotaan maupun pedesaan. Untuk menjamin tersedianya kualitas air yang memenuhi persyaratan tersebut, berbagai upaya telah dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat, seperti pembangunan dan perbaikan sarana air bersih/air minum, Upaya pengawasan kualitas air dan penyuluhan–penyuluhan mengenai hubungan kesehatan dengan tersedianya air yang memenuhi persyaratan
kesehatan.
Salah satu aspek yang sangat esensial untuk terjaminnya kualitas air yang memenuhi persyaratan tersebut adalah tersedianya suatu perangkat yang dapat nengatur dan mengawasi pihak yang memproduksi air dan pihak konsumen, yang meliputi hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing demi terjaminnya kuantitas dan kualitas air.
B. Tujuan Makalah
Adapun tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui penggolongan air yang ada dialam serta mengetahui standar kualitas air yang baik yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penggolongan Air
Berdasarkan pasal 7, penggolongan air menurut peruntukannya dapat dibedakan menjadi :
1. Air golongan A :air pada sumber air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
2. Air golongan B : air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah menjadi air minum dan keperluan rumah tanga lainnya.
3. Air golongan C : air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan-perikanan dan petrnakan.
4. Air golongan D : air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk usaha diperkotaan,industry dan lstrik tenaga air.
Pengolongan air yang diatas masih termasuk dalam bagian air badan air atau air permukaaan,dimana pada air badan air ini memiliki batas syarat yang disesuiakn dengan peruntukannya.
Selain bahan-bahan beracun,adanhya pencemaran zat organic diketahui antara lain dengan memeriksa kadar ooksigen terlarut (dissolved oxygen=DO),kebutuhan biologic akan oksigen (bologycal oxygen demand = BOD),kebutuhan kimiawi akan oksigen (chemical oxygen demand=COD).
Air badan air mempunyai daya pemurnian alami (self ppurification).Bila kemasukan bahan pencemar akan diuraikan secara biologic oleh mikroorganisme yang ada di dalam air dengan kebutuhan oksigen terlarut menjadi hasil uraian yang stabil.Dari zat organic diuraikan menjadi senyawa nitrat sulfat,karbonat,fosfat dan sebagainya oleh bakteri aerob.Akan tetapi bila bahan pencemar organiknya terlalu tinggi,oksigen terlarut yang ada akan makin berkurang sampai menjadi nol.Akibatnya yang bekerja adalah bakteri anaerob,dengan hasil akhir nitrit,amonia,asam sulfide dan sebagainya yang manimbulkan bau,dalam hal ini terjadi pembusukan.
BOD adalah banyaknya oksigen yang diperlukan untuk menguraikan zat organic dalam air secara biologic,sampai menjadi senyawa yang stabil.Makin tinggi kadar zat organic dalam air,makin tinggi angka BOD nya.begitu pula kadar DO dapat dipakai sebagai petunjuk adanya pencemaran organic.Sedangkan angka COD menunjukan banyaknya oksidator kuat yang diperluakan untuk mengoksidir zat organic dalam air,dihitung sebagai oksigen.
Dalam melakukan pengolangan air kita harus mangetahui bagaimana melakukan analisa kimia air seyogyanya dikerjakan dengan tepat dan teliti ,agar diperoeh hasil yang benar.tepat (accurate) artinya didapat hasil yang dianggap mendekati hasil atau keadaan yang sebenarnya .Teliti(precise)artinya sedikit sekali selisih antara hasil beberapa penetapan dengan cara dan jumlah yang sama.
Untuk mendapat hasil analisa yang tepat dan teliti, beberapa kesalahan yang dapat mempengaruhi hasil analisa harus dicegah.
Kesalaha-kesalahan itu antara lain :
1. Kesalahan cara bekerja dan perorangan
Hal ini disebabkan pemeriksa tidak mengikuti teknik analisa yang benar.misalnya kehlangan bahan yang diperiksa secara mekanik pada langkah suatu analisa,endapan yang kurang atau terlalu banyak dicuci, pemijaran endapan pada suhu yang salah, krus yang belum dingin sudah ditimbang, membiarkan zat tang hidroskopik menyerap air selama pemincangan dan lain-lain.
Kesalahan perorangan timbul bila pemeriksa tidak bekerjadengan teliti dan hati-hati.
2. Kesalahan alat dan reagensia
Timbul karena kesalahan konstruksi timbangan, pemakaian alat penimbang atau pengukur volume yang tidak ditera,penggunaan reagensia yang mengandung kotoran.
3. Kesalah metoda
Dapat berasal dari penimbangan sampel yang tidak banar, atau reaksi kimia yang tidak sempurna.pada grafimetri karena kelarutan endapan, ko-presipitasi, post-presipitasi, dekomposisi, atau penguapan zat yang akan ditimbang pada volumetric karena reaksi dari bahan pengganggu,perbedaan antara titik akhir pemeriksaan dengan titik akhir suatu reaksi stoichiometri.
B. Standar Kualitas Air
Bagaimana cara mengetahui kondisi kualitas air?
Kualitas air dapat diketahui dengan melakukan pengujian tertentu terhadap air tersebut. Pengujian yang biasa dilakukan adalah uji kimia, fisik, biologi, atau uji kenampakan (bau dan warna). Sayangnya, cara-cara pengujian tersebut memerlukan biaya yang cukup mahal, disamping prosedur pengujian yang tidak mudah. Ada cara praktis yang bisa dilakukan oleh setiap orang untuk menilai kualitas air, yaitu dengan melihat hewan air (makroinvertebrata) yang spesifik hidup pada air berkualitas baik.
Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air diselenggarakan secara terpadu dengan pendekatan ekosistem. Keterpaduan yang dimaksud adalah dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.
Pengelolaan kualitas air dilakukan untuk menjamin kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukannya agar tetap dalam kondisi alamiahnya. Pengendalian pencemaran air dilakukan untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air melalui upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air.
Upaya pengelolaan kualitas air dilakukan pada :
1. Sumber air yang terdapat di dalam hutan lindung;
2. Mata air yang terdapat di luar hutan lindung; dan
3. Akuifer air tanah dalam.
Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukannya untuk menjamin agar kualitas air tetap dalam kondisi alamiahnya.
Penentuan standar kualitas air minum maupun air limbah berdasarkan pertimbangan bahwa :
Bahan-bahan beracun yang apabila kadarnya dalam air minum melebihi batas akan membahayakan kesehatan, misalnya timbal, selenium, arsen, kromium, sianida, cadmium, air raksa.
Bahan-bahan kimia kimia spesifik yang dapat mempengaruhi kesehatan apaila kadarnya dalam air melebihi batas akan merugikan kesehatan misalnya,flourida, dan nitrat.
Flourida yang kadarnya melebihi batas akan berpengaruh kurang baik terhadap gigi.
Nitrat yang kadarya melebihi batas menimbulkan keracunan darah pada bayi yang disebut “blue babies”
Bahan kimia atau sifat fisik yang mempengaruhi air minum yaitu mangan, tembaga,seng,kalsium fenol.
Bahan kimia yang merupakan pejunjuk adanya pencemaran yaitu zat organic jumlah, kebutuhan biologic akan oksigen,kebutuhan kimiawi akan oksigen,nitrogen jummlah,nitrit,fosfat.
Pengawasan kualitas air bertujuan untuk mencegah penurunan kualitas dan penggunaan air yang dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan, serta meningkatkan kualitas air. Kegiatan pengawasan kualitas air mencakup :
a. Pengamatana lapangan dan pengambilan contoh air termasuk pada proses produksi dan distribusi.
b. Pemeriksaan contoh air.
c. Analisis hasil pemeriksaan.
d. Perumusan saran dan cara pemecahan masalah yang timbul dalam hasil kegiatan a,b, dan c
e. Kegiatan tindak lanjut berupa pemantauan upaya penanggulangan/perbaikan termasuk kegiatan penyuluhan.
Berdasarkan standar peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih terdiri dari:
Persyaratan Fisik
Kualitas fisik yang dipertahankan atau dicapai bukan hanya semata-mata dengan pertimbangan dari segi kesehatan saja akan tetapi juga menyangkut keamanan dan dapat diterima oleh masyarakat pengguna air dan mungkin pula menyangkut segi estetika.
Persyaratan Kimiawi
Kandungan unsur kimia di dalam air harus mempunyai kadar dan tingkat konsentrasi tertentu yang tidak membahayakan kesehatan manusia atau mahluk hidup lainnya, pertumbuhan tanaman, atau tidak membahayakan kesehatan pada penggunaannya dalam industri serta tidak minumbulkan kerusakan-kerusakan pada instalasi sistem penyediaan air minumnya sendiri. Beberapa unsur tertentu, sebaliknya diperlukan dalam jumlah yang cukup untuk penciptaan suatu kondisi air minum yang dapat mencegah suatu penyakit atau kondisi kualitas yang menguntungkan.
Dalam hubungannya dengan masalah kualitas kimiawi tersebut di atas pada dasarnya unsur-unsur kimiawi dapat dibedakan atas 4 golongan:
Unsur-unsur yang bersifat racun.
Unsur-unsur tertentu yang dapat mengganggu kesehatan.
Unsur-unsur yang dapat menimbulkan gangguan pada sistem atau penggunaannya untuk keperluan atau aktivitas manusia.
Unsur-unsur yang merupakan indikator pengotoran.
Persyaratan Bakteriologi
Dalam persyaratan ini ditentukan batasan tentang jumlah bakteri pada umumnya dan khususnya bakteri penyebab penyakit (ekoli).
Kualitas air yang baik adalah :
a. Secara fisik
1) Rasa
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat ditimbulkan karena adanya zat organik atau bakteri / unsur lain yang masuk ke badan air.
2) Bau
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini dapat
ditimbulkan oleh pembusukan zat organik seperti bakteri serta
kemungkinan akibat tidak langsung dari pencemaran lingkungan,
terutama sistem sanitasi.
3)Suhu
Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan aktivitas biologi sehingga akan membentuk O2 lebih banyak lagi. Kenaikan suhu perairan secara alamiah biasanya disebabkan oleh aktivitas penebangan vegetasi di sekitar sumber air tersebut, sehingga menyebabkan banyaknya cahaya matahari yang masuk tersebut mempengaruhi akuifer yang ada secara langsung atau tidak langsung (Chay, 1995: 54 ).
4)Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan – bahan organik dan
anorganik, kekeruhan juga dapat mewakili warna. Sedang dari segi estetika kekeruhan air dihubungkan dengan kemungkinan hadirnya pencemaran melalui buangan dan warna air tergantung pada warna buangan yang
memasuki badan air.
5) TDS atau jumlah zat padat terlarut (total dissolved solids)
Bahan pada adalah bahan yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan pada suhu 1030 – 105oC, dalam portable water kebanyakan bahan bakar terdapat dalam bentuk terlarut yang terdiri dari garam anorganik selain itu juga gas-gas yang terlarut. Kandungan total solids pada portable water biasanya berkisar antara 20 sampai dengan 1000 mg/l dan sebagai satu pedoman kekerasan dari air akan meningkatnya total solids, disamping itu pada semua bahan cair jumlah koloit yang tidak terlarut dan bahan yang tersuspensi akan meningkat sesuai derajat dari pencemaran (Sutrisno, 1991 : 33). Zat pada selalu terdapat dalam air dan kalau terlalu banyak tidak baik untuk air minum, banyaknya zat padat yang disyaratkan untuk air minum adalah kurang dari 500 mg/l. pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan kualitas air minum dalam hal total solids ini yaitu bahwa air akan meberikan rasa tidak enak pada lidah dan rasa mual.
b. Secara kimia
Kandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat beracun.
1) pH (derajat keasaman)
Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada umumnya Cdisebabkan gas Oksida yang larut dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang sangat mengganggUkesehatan.
2)Kesadahan
Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan kesadahan
nonkarbonat (permanen). Kesadahan sementara akibat keberadaan Kalsium dan Magnesium bikarbonat yang dihilangkan dengan memanaskan air hingga mendidih atau menambahkan kapur dalam air. Kesadahan nonkarbonat (permanen) disebabkan oleh sulfat dan karbonat,
Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi dan Alumunium. Konsentrasi kalsium dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/l dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih kecil magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat menyebabkan rasa mual.
3)Besi
Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan menyebabkan rasa logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari metal. Besi merupakan salah satu unsur yang merupakan hasil pelapukan batuan induk yang banyak ditemukan diperairan umum. Batas maksimal yang terkandung didalam air adalah 1,0 mg/l
4)Aluminium
Batas maksimal yang terkandung didalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 82 / 2001 yaitu 0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak aluminium menyebabkan rasa yang tidak enak apabila dikonsumsi.
5) Zat organic
Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara makanan maupun sumber energi lainnya bagi flora dan fauna yang hidup di perairan (Chay, 1995:541)
6)Sulfat
Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak air yang keras pada alat merebus air (panci / ketel)selain mengakibatkan bau dan korosi pada pipa. Sering dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air bekas.
7) Nitrat dan nitrit
Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman. Nitrat dapat terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yang digunakan dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah Nitrat yang lebih besar dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat bereaksi langsung dengan hemoglobine dalam daerah membentuk methaemoglobine yang dapat menghalang perjalanan oksigen didalam tubuh.
8)Chlorida
Dalam konsentrasi yang layak, tidak berbahaya bagi manusia. Chlorida dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan namun apabila berlebihan dan berinteraksi dengan ion Na+ dapat menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air.
9) Zink atau Zn
Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l.
penyimpangan terhadap standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit, sepet, dan rasa mual. Dalam jumlah kecil, Zink merupakan unsur yang penting untuk metabolisme, karena kekurangan Zink dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak.
c. Secara Biologis
1) Colli
Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (patogen) sama sekali tidak boleh mengandung bakteri coli melebihi batas–batas yang telah ditentukan yaitu 1 coli/100 ml air (Sutrisno, 1991 : 23).
2) COD (Chemical Oxygen Demand)
COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bahan oksidan misalnya kalium dikromat untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat dalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). Kandungan COD dalam air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai baku mutu air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 12 mg/l. apabila nilai COD melebihi batas dianjurkan, maka kualitas air tersebut buruk.
3) BOD (Biochemical Oxygen Demand)
Adalah jumlah zat terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk
memecah bahan – bahan buangan didalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). Nilai BOD tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya tetepi hanya mengukur secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan. Penggunaan oksigen yang rendah menunjukkan kemungkinan air jernih, mikroorganisme tidak tertarik menggunakan bahan organik makin rendah BOD maka kualitas air minum tersebut semakin baik. Kandungan BOD dalam air bersih menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai baku mutu air dan air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 6 mg/l
Pengendalian Kualitas Air
Upaya untuk mempertahankan kualitas air, dilakukan penggantian air 10% – 20% per hari. dengan kriteria parameter kualitas air sebagai berikut:
a) Parameter fisika
1) Suhu : 28 ºC – 32 ºC.
2) pH : 7,5 – 8,5.
3) Salinitas : 10 ppt – 35 ppt .
4) Kedalaman air : 100 cm – 120 cm (semi intensif) dan >120 cm (intensif).
5) Kecerahan : 35 cm – 40 cm.
b) Parameter kimia
1) Oksigen terlarut : > 3,5 ppm.
2) Amonia : < 0,01 ppm.
3) Nitrit : < 1 ppm.
4) Nitrat : < 10 ppm.
5) BOD : < 3 ppm.
6) Clorine : < 0,8 ppm.
7) Bahan organik : < 50 ppm.
c) Parameter biologis
Kepadatan plankton : 104 sel/ml – 109 sel/ml.
Tata cara pengukuran
1. Parameter fisika
a) Suhu
Pengukuran suhu air dilakukan dengan menggunakan termometer, yang dinyatakan dalam satuan oC.
b) pH
Pengukuran pH air dilakukan dengan menggunakan pH meter atau kertas lakmus.
c) Salinitas
Pengukuran salinitas air dilakukan dengan menggunakan salinometer/refraktometer, yang dinyatakan dalam satuan ppt.
d) Kedalaman
Pengukuran kedalaman air dilakukan dengan menggunakan papan skala, yang
dinyatakan dalam satuan sentimeter (cm).
e) Kecerahan
Pengukuran kecerahan air dilakukan dengan menggunakan piringan berwarna hitam putih (secchi disk), yang dinyatakan dalam satuan sentimeter (cm).
2. Parameter kimia
Pengukuran kualitas air seperti oksigen terlarut, amonia, nitrit, nitrat dan bahan organiksesuai dengan APHA (American Public Health Association) dan AWWA (American WaterWorks Association).
3.Parameter biologi
Cara pengukuran plankton adalah dengan menghitung jumlah plankton dalam haemocytometer dengan menggunakan mikroskop, yang dinyatakan dalam satuan sel permililiter (sel/ml). Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengembalikan suatu kondisi lingkungan seperti semula selain dengan teknik Bioremediation. Salah satunya adalah dengan “Artificial Wetland”, yaitu suatu teknik dalam pengembalian suatu kualitas lingkungan dengan suatu metode pemanfaatan lahan basah untuk mengembalikan kondisi lingkungan, dimana lingkungan yang telah mengalami penurunan kualitas dengan suatu treatment dialirkan pada suatu instalasi pengolahan lingkungan. Biasanya digunakan untuk mengembalikan kualitas air tambak, dimana air yang telah digunakan dialirkan pada suatu tangki pengendapan untuk mengendapkan zat padat yang selanjutnya masuk pada tangki yang berisikan aerator untuk membunuh bakteri yang bersifat anaerob dan selanjutnya masuk kedalam wetland yang terdapat tumbuhan yang berperan dalam menjernihkan air tambak dan menambah kandungan oksigen dalam air selanjutnya air dapat digunakan kembali untuk tambak. Akan tetapi Secara ekonomis Bioremediation dengan organism lebih kompetitif dari pada teknik yang lain.
Kriteria Kualitas Air Yang Dapat Digunakan Sebagai Air Minum
PARAMETER SATUAN MAKSIMUM YANG
DIANJURKAN MAKSIMUM YANG DIBOLEHKAN KETERANGAN
Fisika
Temperatur oC Temperatur air alam Temperatur air alam
Warna mg Pt-Co/1 5 50
Bau Tidak berbau Tidak berbau
Rasa Tidak berasa Tidak berasa
Kekeruhan mg S1O2/1 5 25
Residu terlarut mg/1 500 1500
Daya hantar listrik micromholan 400 1250
Kimia
pH 6,5 – 8,5 6,5 – 8,5 nilai antara (range)
Kalsium (Ca) mg/1 75 200
Magnesium (Mg) mg/1 30 150
Kesadahan mg/1 350 - minimum 10
Barium (Ba) mg/1 Nihil 0,05
Besi (Fe) mg/1 0,1 1
Mangan (Mn) mg/1 0,05 0,5
Tembaga (Cu) mg/1 Nihil 1
Seng (Zn) mg/1 1 15
Krom heksavalen (Cr(VI)) mg/1 Nihil 0,05
Kadmium (Cd) mg/1 Nihil 0,01
Raksa Total (Hg) mg/1 0,0005 0,001
Timbal (pb) mg/1 0,05 0,1
Arsen (As) mg/1 Nihil 0,05
Salenium (Se) mg/1 Nihil 0,01
Sianida (CN) mg/1 Nihil 0,05
Sulfida (S) mg/1 Nihil Nihil
Florida (F) mg/1 - 1,5 minimum 0,5
Klorida (C1) mg/1 200 600
Sulfat (SO4) mg/1 200 400
Fosfor ( P ) mg/1 0,3 2
Amoniak (NH3-N) mg/1 Nihil Nihil
Nitrat ( NO3-N) mg/1 5 10
Nitrit ( NO2-N) mg/1 Nihil Nihil
Nilai Permanganat mg KMn04/1 Nihil 10
Senyawa Aktif biru metilen mg/1 Nihil 0,5
Fenol mg/1 0,001 0,002
Miyak dan Lemak mg/1 Nihil Nihil
Karbon Kloroform Ekstrak mg/l 0,04 0,5
PBC mg/1 Nihil Nihil
Bakteriologi
Coliform total MPN/100 ml Nihil Nihil
Coliform total MPN/100 ml 5 Nihil
Coli total MPN/100 ml Nihil Nihil
Kuman patogenik/parasitic Nihil Nihil Nihil
Radicaktifitas
Aktivitas beta total pCi/1 _ 100
Strontium – 90 pCi/1 - 2
Radium – 226 pCi/1 - 1
Pestisida mg/1 Nihil Nihil
KRITERIA KUALITAS AIR YANG BAIK UNTUK PERIKANAN DAN PETERNAKAN
PARAMETER SATUAN KADAR MAKSIMUM KETERANGAN
Fisika
Temperatur oC Temperatur air alam + 4oC
Residu terlarut mg/1 2000
Kimia
pH 6 – 9
Tembaga (Cu) mg/1 0,02
Seng (Zn) mg/1 0,02
Krom heksavalen (Cr(VI)) mg/1 0,05
Kadmium (Cd) mg/1 0,01
Raksa Total (Hg) mg/1 0,002
Timbal (pb) mg/1 0,03
Arsen (As) mg/1 1
Salenium (Se) mg/1 0,005
Sianida (CN) mg/1 0,02
Sulfida (S) mg/1 0,002
Fluorida ( F ) mg/1 1,5
Amoniak bebas (NH3-N) mg/1 0,016
Nitrit (NO2-N) mg/1 0,06
Klor aktif (Cl2) mg/1 0,03
Oksigen Terlarut (DO) mg/1 - Disyaratkan lebih besar dari 3. Diperbolehkan sama dengan 3, maksimum 8 jam dalam 1 hari
Senyawa aktif biru metilen mg/l 0,2
Fenol mg/l 0,001
Minyak & Lemak mg/l 1
Radioaktifitas
Aktifitas beta total pCi/l 1000 Aktifitas tanpa adanya Sr-90 dan Ra-226
Strontium – 90 pCi/l 10
Radium – 226 pCi/l 3
Pestisida
DDT mg/l 0,002
Endrine mg/l 0,004
BHC mg/l 0,21
Methyl Parathion mg/l 0,10
Malathion mg/l 0,16
KRETERIA KUALITAS AIR YANG BAIK UNTUK PERTANIAN,
INDUSTRI LISTRIK TENAGA AIR DAN LINTAS AIR
PARAMETER SATUAN KADAR MAKSIMUM KETERANGAN
Fisika
Temperatur oC Temperatur normal Sesuai dengan kondisi setempat
Residu terlarut mg/1 1000 – 2000
Daya hantar listrik micro mho/cm (25C) 1750 – 2250 1750 untuk tanaman peka
Kimia
pH 5 – 9
Mangan (Mn) mg/l 2
Tembaga (Cu) mg/1 0,02
Seng (Zn) mg/1 5
Krom heksavalen (Cr(VI)) mg/1 5
Kadmium (Cd) mg/1 0,01
Raksa Total (Hg) mg/1 0,005
Timbal (pb) mg/1 5
Arsen (As) mg/1 1
Salenium (Se) mg/1 0,05
Nikel ( Ni ) mg/1 0,5
Kobalt (Co) mg/1 0,2
Bor (B) mg/1 1
g Na (g garam alkali) mg/1 60
Sodium Absorption Ratio (SAR) 10 – 18 Maksimum 10 untuk tanaman peka, Maximum 18 untuk yang kurang peka
Residual Sodium Carbonat (RSC) 1,25 – 2,5 Maksimum 1,25 untuk tanaman peka, Maksimum 2,5 untuk yang kurang peka
Radioaktifitas
Aktifitas beta total pCi/l 1000 Aktifitas tanpa adanya Sr-90 dan Ra-226
Strontium – 90 pCi/l 10
Radium – 226 pCi/l 3
KRITERIA STANDARD KUALITAS AIR LIMBAH
PARAMETER SATUAN I II III IV
MUTU AIR BAIK SEDANG KURANG KURANG SEKALI
Fisika
Temperatur oC 45 45 45 45
Residu terlarut mg/1 1000 3000 3000 50.000
Residu terlarut mg/1 100 200 400 500
Kimia
pH 6 – 9 5 – 9 4,5 – 9,5 4,0 – 10
Besi (Fe) mg/1 5 7 9 10
Mangan (Mn) mg/1 0,5 1 3 5
Tembaga (Cu) mg/1 0,5 2 3 5
Seng (Zn) mg/1 5 7 10 15
Krom heksavalen (Cr(VI)) mg/1 0,1 1 3 5
Kadmium (Cd) mg/1 0,01 0,1 0,5 1
Raksa Total (Hg) mg/1 0,005 0,01 0,05 0,1
Timbal (pb) mg/1 0,1 0,5 1 5
Arsen (As) mg/1 0,05 0,3 0,7 1
Salenium (Se) mg/1 0,01 0,05 0,5 1
Sianida (CN) mg/1 0,02 0,05 0,5 1
Sulfida (S) mg/1 0,01 0,05 0,1 1
Fluorida (F) mg/1 1,5 2 3 5
Klor aktif (Cl2) mg/1 1 2 3 5
Klorida (Cl) mg/1 600 1000 1500 2000
Sulfat (SO4) mg/1 400 600 800 1000
N – Kjeldahl (N) mg/1 7 - - 80
Amoniak Bebas (NH3-N) mg/1 0,5 1 2 5
Nitrat ( NO3-N) mg/1 10 20 30 50
Nitrit ( NO2-N) mg/1 1 2 3 5
Kebutuhan Oksigen (BOD) mg/1 20 100 300 500
Biologi
Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD) mg/1 40 200 500 1000
PARAMTER SATUAN I II III IV
BERAT SEKALI BERAT SEDANG RINGAN
Senyawa aktif biru metilen mg/1 0,5 1 3 5
Fenol mg/1 0,002 0,05 0,5 1
Minyak nabati mg/1 10 30 70 100
mg/1 10 30 70 100
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun isi dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa,air dapat digolongkan menjadi empat golongan yaitu : air golongan A, air golongan B, air golongan C, dan air golongan C,Serta memiliki standar kualitas yang baik yang ditinjau dari persyaratan kualitas air yang bersih yang terdiri dari,persyaratan fisik,kimiawi dan bakteriologi.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam segi penulisan serta isi dari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh karena itu,saran dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini agar lebih baik untuk dibaca.
DAFTAR PUSTAKA
• Kementrian Lingkungan Hidup, Laporan Status Lingkungan Hidup Indonesia 2002.
• Marwah, Sitti, Daerah Aliran Sungai (Das) sebagai Satuan Unit Perencanaan Pembangunan Pertanian Lahan Kering Berkelanjutan, Program Pasca Sarjana / S3, Institut Pertanian Bogor, November 2001.
• Masnang, Andi, Konversi Penggunaan Lahan Kawasan Hulu Dan Dampaknya Terhadap Kualitas Sumberdaya Air Di Kawasan Hilir, Program Pasca Sarjana / S3, Institut Pertanian Bogor, Mei 2003.
• Rahmadi, Andi, Air sebagai Indikator Pembangunan Berkelanjutan (Studi Kasus: Pendekatan Daerah Aliran Sungai), Program Pasca Sarjana / S3, Institut Pertanian Bogor, Mei 2002.
• World Bank, 2004. Water Quality and Resource Protection Strategy Policy Review, Task 1 Data Collection, East Java Regional Sector Development and Prograam (EJRSDP). P.T. Waseco Tirta. Jakarta


ersyaratan Teknis adalah ketentuan Teknik yang harus dipenuhi untuk melakukan kegiatan dibidang air bawah tanah.
TIM SYARAT TEKNIS
  • Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Jawa Barat
  • Direktorat Geologi Teknik Lingkungan Pertambangan
  • Institut Teknologi Bandung
PELIMPAHAN PENGELOLAAN SYARAT TEKNIS KEPADA BALAI
  • Sumur Dangkal kedalaman sampai dengan 40m
  • Debit Pengambilan air per hari sampai dengan 30m3
  • Pelaporan Pengelolaan syarat teknis setiap bulan kepada Kepala Dinas Pertambangan dan Energi
  • Waktu proses maksimal 12 hari kerja terhitung berkas lengkap
PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN PENERTIBAN SYARAT TEKNIS
Untuk mengetahui kualitas air bawah tanah yang diambil didasarkan pada hasil analisis  Fisika dan Kimia Air Bawah Tanah dari Laboratorium yang dikategorikan kedalam :
  1. Pertimbangan Teknis diberikan oleh Dinas Pertambangan dan Energi dengan parameter sbb :
    1. Zona Aman :
      • Potensi Air Tanah masih sangat baik (kualitas dan kuantitas)
      • Belum terjadi penurunan permukaan air tanah
      • Volume pengambilan lebih kecil dari Volume Imbuhan (output<input)></input)>
    2. Zona Rawan :
      • Kualitas Potensi Air Tanah masih cukup baik.
      • Sudah terdapat indikasi penurunan Muka Air Tanah (MAT) )terjadi penurunan MAT sebesar 40% - 60%)
      • Volume pengambilan relative sedikit lebih besar dari volume Imbuhan (output>input)
      • Terjadi penurunan Kualitas air tanah yang ditandai dengan adanya sumur  CI sebesar 200  400 mg/liter didalam kandungan air tanah.
      • Laju penurunan muka tanah sekitar 1 em per tahun.
    3. Zona Kritis
      • Kualitas dan Kuantitas potensi air tanah sudah sangat menurun
      • Penurunan Air Muka Tanah (MAT) yang terjadi mencapai 60 %
      • Volume pengambilan jauh lebih besar dari pada Volume Imbuhan  (output>input)
      • Kadar Cl didalam kandungan air tanah sudaah mencapai 400  600 mg/liter
      • Laju penurunan muka tanah sekitar 1  5 cm per tahun
  2. Kualitas Air Bawah Tanah
o    Kelas I
o    Kelas II
o    Kelas III
o    Kelas IV
                        Sumber Air Alternatif
o    PDAM
o    Air Permukaan
o    Tidak ada Alternatif
                        Jenis Sumber Air
o    Air Tanah dalam/mata sir
o    Air Tanah Dangkal
                        Volume Pengambilan Air (debit)
                        Peruntukan / Pemanfaatan
PERSYARATAN PERMOHONAN SYARAT TEKNIS UNTUK SIP/SIPPS BARU
  1. Permohonan dari Bupati/Walikota
  2. Buku Rencana Pengambilan Air sesuai format yang telah diterbitkan
  3. Denah lokasi rencana titik pengambilan air bawah tanah dengan skala
  4. 1 :10.000
  5. Koordinat titik sumur dan letak titik pemboran pada peta Topografi skala 1 : 25.000
  6. Kajian hidrogeologi untuk pengambilan air dari mata air, lokasi zona kritis, rawan dan zona resapan
  7. Kajian hidrogeologi untuk lokasi pemboran daerah padat pengambilan atau karena kepentingan pengendalian
  8. Data AWLR untuk sumur lebih dari 4 (empat) titik
  9. Berita Acara Pemeriksaan Lapangan dari Kabupaten/Kota dan Balai Wilayah
PERSYARATAN PERMOHONAN SYARAT TEKNIS UNTUK DAFTAR SIPPA
  1. Permohonan dari Bupati/Walikota
  2. Foto Copy SIPPA dan Foto Copy Daftar Ulang Terakhir
  3. Foto Copy Laporan Pengambilan Air selama 6 (enam) Bulan Terakhir
  4. Analisa Kualitas Air bulan terakhir (kwitansi Pelunasan)
  5. Foto Copy Bukti Pembayaran pajak 6 (enam) bulan terakhir
  6. Foto Copy Berita Acara Pemeriksaan Pemasangan meter air
  7. Berita Acara Pemeriksaan Lapangan dari Tim Kabupaten/Kota dan Balai Wilayah








KETERANGAN
  1. Perusahaan Menyampaikan Permohonan/Persyaratan SIPPA/DU SIPPA kepada Bupati/Walikota Cq.Dinas/Badan/Lembaga kabupaten/Kota
  2. Perusahaan Menyampaikan tembusan permohonan/persyaratan SIPA/DU SIPPA kepada Balai PSDA Wilayah Sungai setempat
  3. Dinas/Badan/Lembaga kabupaten/Kota bersama-sama Balai Wilayah melakukan koordinasi
  4. Balai Wilayah bersamaa-sama dengan dibale/Kab/Kota melakukan tinjauan lapangan (BAP)
  5. Bupati/Walikota melakukan persyaratan teknis kepada Gubernur Cq.Distamben Provinsi dengan dilengkapi persyaratan termasuk BAP
  6. Balai Wilaya Menyampaikan laporan hasil peninjauan lapangan
  7. Gubernur/Distamben menerbitkan persetujuan/penolakan Syartek
  8. Distamben memerikan tembusan kepada Balai Wilayah
  9. Bupati/Walikota menerbitkan/menolak SIPPA
Untuk Pengambilan ketepatan waktu pemrosesan di lingkungan dinas, maka berkas permohonan disertakan Kartu Kendali Proses dengan format sebagai berikut:













FASILITAS KAB/KOTA
  1. Memberikan Syarat Teknis sebagai dasar penerbitan izin Bupati/Walikota
  2. Jumlah Syarat Teknis yang diterbitkan mulai 2001 s.d desember 2005 sebagai berikut :
    • Izin Baru (penerbitan) 2015 titik
    • Izin Baru Rutin 530 titik
    • Daftar Ulang 1583 titik
Total Jumlah Syartek yang telah diterbitkan sebanyak 4.164 titik














Kualitas air

Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi , cari
Sebuah sampler roset digunakan untuk mengumpulkan sampel di dalam air, seperti Great Lakes atau lautan, untuk pengujian kualitas air.
Kualitas air mengacu pada kimia, fisik dan karakteristik biologi dari air . [1] Ini adalah ukuran dari kondisi air relatif terhadap persyaratan dari satu atau lebih spesies biotik dan atau untuk setiap kebutuhan manusia atau tujuan. [2] Hal ini yang paling sering digunakan dengan mengacu pada satu set standar kepatuhan terhadap yang dapat dinilai. Standar yang paling umum digunakan untuk menilai kualitas air berhubungan dengan kesehatan ekosistem , keselamatan kontak manusia dan air minum .

Isi

Standar

Dalam pengaturan standar, lembaga membuat keputusan politis dan teknis / ilmiah tentang bagaimana air akan digunakan. [3] Dalam kasus alami badan air , mereka juga membuat beberapa perkiraan yang wajar dari kondisi murni. Kegunaan yang berbeda menimbulkan kekhawatiran yang berbeda dan standar sehingga berbeda dianggap. Badan air alami akan bervariasi dalam menanggapi kondisi lingkungan. Lingkungan ilmuwan bekerja untuk memahami bagaimana fungsi sistem, yang pada gilirannya membantu untuk mengidentifikasi sumber-sumber dan nasib kontaminan. pengacara Lingkungan dan pembuat kebijakan bekerja untuk menentukan undang-undang dengan maksud agar air dipertahankan pada yang berkualitas sesuai penggunaannya diidentifikasi.
Sebagian besar air permukaan di planet ini adalah tidak minum atau beracun . Hal ini tetap berlaku bahkan jika air laut di lautan (yang terlalu asin untuk minum) tidak dihitung. Lain persepsi umum kualitas air adalah bahwa dari properti sederhana yang memberitahu apakah air tercemar atau tidak. Padahal, kualitas air adalah subjek yang kompleks, sebagian karena air adalah media yang kompleks secara intrinsik terkait dengan ekologi bumi. Kegiatan industri dan komersial (misalnya manufaktur , pertambangan , konstruksi , transportasi ) merupakan penyebab utama pencemaran air seperti limpasan dari pertanian daerah, limpasan perkotaan dan pembuangan yang diobati dan tidak diobati limbah .

Kategori

Parameter untuk kualitas air ditentukan oleh tujuan penggunaannya. Bekerja di bidang kualitas air cenderung difokuskan pada air yang diperlakukan untuk konsumsi manusia, keperluan industri, atau lingkungan.

Konsumsi Manusia

Kontaminan yang mungkin di air yang tidak diobati termasuk mikroorganisme seperti virus dan bakteri, kontaminan anorganik seperti garam dan logam , bahan kimia organik kontaminan dari proses industri dan minyak digunakan, pestisida dan herbisida , dan radioaktif kontaminan. Kualitas air tergantung pada geologi lokal dan ekosistem, serta kegiatan manusia seperti dispersi limbah, polusi industri, penggunaan badan air sebagai penyerap panas , dan berlebihan (yang dapat menurunkan tingkat air).
The United States Environmental Protection Agency (EPA) membatasi jumlah kontaminan tertentu dalam air keran yang disediakan oleh sistem air publik AS. The Act Minum Aman Air kewenangan EPA untuk mengeluarkan dua jenis standar: standar primer mengatur zat yang berpotensi mempengaruhi kesehatan manusia, dan standar sekunder meresepkan kualitas estetika, mereka yang mempengaruhi rasa, bau, atau penampilan. US Food and Drug Administration (FDA) peraturan menetapkan batas untuk kontaminan dalam air kemasan yang harus menyediakan perlindungan yang sama bagi kesehatan masyarakat. Minum air, termasuk air kemasan, wajar dapat diharapkan mengandung setidaknya sejumlah kecil dari beberapa kontaminan. Kehadiran kontaminan ini tidak selalu menunjukkan bahwa air menimbulkan risiko kesehatan.
Di perkotaan daerah di seluruh dunia, pemurnian air teknologi yang digunakan dalam sistem air kota untuk menghilangkan kontaminan dari sumber air (air permukaan atau air tanah ) sebelum didistribusikan ke rumah-rumah, bisnis, sekolah dan pengguna lainnya. Air diambil langsung dari sungai, danau, atau akuifer dan yang memiliki pengobatan akan kualitas pasti.

Industri dan keperluan rumah tangga

Mineral terlarut dapat mempengaruhi kesesuaian air untuk berbagai keperluan industri dan domestik. Yang paling akrab ini mungkin adalah adanya ion kalsium dan magnesium yang mengganggu dengan tindakan pembersihan sabun , dan dapat membentuk keras sulfat dan lembut karbonat deposito dalam pemanas air atau boiler . [4] air keras dapat melunak untuk menghapus ion. Proses pelunakan sering pengganti natrium kation. [5] air keras mungkin lebih baik untuk air lunak untuk konsumsi manusia, karena masalah kesehatan telah dikaitkan dengan kelebihan natrium dan dengan kekurangan kalsium dan magnesium. Pelunakan mengurangi nutrisi dan dapat meningkatkan efektivitas pembersih. [6]

kualitas air Lingkungan

Limpasan perkotaan pemakaian ke perairan pesisir
Kualitas air lingkungan, juga disebut kualitas air ambient, berhubungan dengan badan air seperti danau, sungai, dan lautan. Standar kualitas air untuk air permukaan bervariasi karena kondisi lingkungan yang berbeda, ekosistem, dan kegiatan manusia yang dituju. Zat beracun dan populasi tinggi mikroorganisme tertentu dapat menimbulkan bahaya kesehatan bagi non-minum keperluan seperti irigasi, memancing berenang,, arung jeram, berperahu, dan menggunakan industri. Kondisi ini juga dapat mempengaruhi satwa liar, yang menggunakan air untuk minum atau sebagai habitat. Hukum kualitas air modern pada umumnya menentukan perlindungan perikanan dan penggunaan rekreasi dan memerlukan, sebagai retensi, minimal standar kualitas saat ini.
Ada beberapa keinginan di kalangan masyarakat untuk kembali badan air untuk kondisi murni, atau pra-industri. Hukum lingkungan terbaru fokus pada penunjukan penggunaan tertentu dari badan air. Di beberapa negara sebutan ini memungkinkan untuk beberapa pencemaran air selama jenis tertentu dari kontaminasi tidak berbahaya bagi penggunaannya. Mengingat perubahan lanskap (misalnya, lahan pengembangan , urbanisasi , penebangan habis di kawasan hutan) di daerah aliran sungai badan air tawar, kembali ke kondisi murni akan menjadi tantangan yang signifikan. Dalam kasus ini, ilmuwan lingkungan fokus pada pencapaian tujuan untuk mempertahankan ekosistem yang sehat dan dapat berkonsentrasi pada perlindungan populasi satwa langka dan melindungi kesehatan manusia.

Sampling dan pengukuran Standar Kualitas Air

Kompleksitas kualitas air sebagai subyek tercermin dalam berbagai jenis pengukuran indikator kualitas air. Pengukuran yang paling akurat dari kualitas air yang dibuat di tempat, karena air berada dalam kesetimbangan dengan lingkungannya. Pengukuran biasanya dilakukan di tempat dan dalam kontak langsung dengan sumber air yang dimaksud meliputi suhu, pH , oksigen terlarut , konduktivitas , oksigen potensial reduksi (ORP) , kekeruhan , dan Secchi disk yang mendalam.

koleksi Sampel

Sebuah stasiun pengambilan sampel otomatis dipasang di sepanjang East Branch Milwaukee River , New Fane, Wisconsin . Penutup dari 24-botol autosampler (tengah) sebagian terangkat, menunjukkan botol sampel dalam. The autosampler diprogram untuk mengumpulkan sampel pada interval waktu, atau proporsional mengalir selama periode yang ditentukan. Data logger (putih kabinet) mencatat temperatur, konduktansi spesifik, dan kadar oksigen terlarut.
Pengukuran yang lebih kompleks sering dibuat dalam laboratorium memerlukan sampel air yang dikumpulkan, disimpan, diangkut, dan dianalisis di lokasi lain. Proses pengambilan sampel air memperkenalkan dua masalah yang signifikan. Masalah pertama adalah sejauh mana sampel mungkin menjadi wakil dari sumber air yang menarik. Banyak sumber air bervariasi dengan waktu dan dengan lokasi. Pengukuran bunga dapat bervariasi musiman atau dari hari ke malam hari atau dalam menanggapi beberapa aktivitas populasi manusia atau alami tanaman air dan hewan. [7] Pengukuran bunga dapat bervariasi dengan jarak dari batas air dengan atasnya atmosfer dan mendasari atau membatasi tanah . Sampler harus menentukan apakah satu waktu dan lokasi memenuhi kebutuhan penyelidikan, atau jika penggunaan air bunga dapat memuaskan dinilai dengan rata-rata nilai dengan waktu dan / atau lokasi, atau jika kritis maxima dan minima memerlukan pengukuran individu atas kisaran kali, lokasi dan / atau peristiwa. Prosedur pengambilan sampel harus menjamin bobot yang benar kali pengambilan sampel individu dan lokasi di mana rata-rata adalah tepat. [8] :39-40 Dimana maksimum kritis atau nilai minimum yang ada, metode statistik harus diterapkan untuk variasi diamati untuk menentukan jumlah yang memadai untuk sampel menilai probabilitas melebihi nilai-nilai kritis. [9]
Masalah kedua terjadi sebagai sampel akan dihapus dari sumber air dan mulai membangun kesetimbangan kimia dengan lingkungan baru - wadah sampel. Wadah sampel harus terbuat dari bahan dengan reaktivitas minimal dengan zat yang akan diukur, dan pra-pembersihan wadah sampel adalah penting. Sampel air dapat melarutkan sebagian dari wadah sampel dan residu apapun pada wadah itu, atau bahan kimia terlarut dalam sampel air dapat Sorb ke wadah sampel dan tetap di sana ketika air dicurahkan untuk analisis. [8] : 4 fisik serupa dan interaksi kimia dapat terjadi dengan pompa, pipa, atau perangkat antara yang digunakan untuk mentransfer sampel air ke dalam wadah sampel. Air dikumpulkan dari kedalaman di bawah permukaan biasanya akan diadakan di mengurangi tekanan atmosfer, gas sehingga terlarut dalam air dapat melarikan diri ke ruang angkasa terisi di bagian atas wadah. Atmosfer gas hadir dalam ruang udara juga dapat larut dalam sampel air. Kesetimbangan kimia reaksi lainnya dapat berubah jika perubahan suhu air sampel. Partikel padat halus dibagi sebelumnya ditangguhkan oleh turbulensi air dapat mengendap di dasar wadah sampel, atau fase padat bisa terbentuk dari pertumbuhan biologis atau kimia curah hujan . Mikroorganisme dalam sampel air biokimia dapat mengubah konsentrasi oksigen , karbon dioksida , dan senyawa organik . Mengubah konsentrasi karbon dioksida dapat mengubah pH kelarutan dan perubahan kimia yang menarik. Masalah-masalah ini menjadi perhatian khusus selama pengukuran bahan kimia dianggap signifikan pada konsentrasi yang sangat rendah. [10]
Penyaringan sampel air yang dikumpulkan secara manual ( sampel ambil ) untuk analisis
Pelestarian sampel sebagian dapat mengatasi masalah kedua. Sebuah prosedur yang umum adalah menjaga sampel dingin untuk memperlambat laju reaksi kimia dan perubahan fasa, dan menganalisis sampel sesegera mungkin,. tapi ini hanya meminimalkan perubahan daripada mencegah mereka [8] :43-45 A digunakan untuk menentukan pengaruh wadah sampel selama penundaan antara pengumpulan sampel dan analisis melibatkan persiapan untuk dua sampel buatan sebelum acara pengambilan sampel. Satu kontainer sampel diisi dengan air diketahui dari analisis sebelumnya tidak mengandung jumlah yang terdeteksi bahan kimia yang menarik. Ini sampel kosong dibuka untuk paparan ke atmosfer ketika sampel bunga dikumpulkan, kemudian disegel kembali dan diangkut ke laboratorium dengan sampel untuk analisis untuk menentukan apakah sampel prosedur memegang memperkenalkan jumlah yang terukur dari bahan kimia yang menarik. Sampel buatan kedua dikumpulkan dengan sampel yang menarik, tapi kemudian dibubuhi dengan jumlah tambahan diukur dari kimia bunga pada saat pengumpulan. Sampel kosong dan berduri yang dilakukan dengan sampel dari bunga dan dianalisis dengan metode yang sama pada waktu yang sama untuk menentukan perubahan yang menunjukkan keuntungan atau kerugian selama waktu yang telah berlalu antara pengumpulan dan analisis. [11]

Pengujian dalam menanggapi bencana alam dan keadaan darurat lainnya

Tak pelak setelah peristiwa seperti gempa bumi dan tsunami, ada tanggapan langsung oleh badan-badan bantuan sebagai operasi bantuan bisa dilakukan untuk mencoba dan memulihkan infrastruktur dasar dan menyediakan barang-barang dasar dasar yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan pemulihan selanjutnya. Akses terhadap air bersih dan sanitasi yang memadai merupakan prioritas pada saat-saat seperti ini. Ancaman penyakit meningkat sangat karena sejumlah besar orang yang hidup berdekatan, sering kali dalam kondisi kotor, dan tanpa sanitasi yang memadai.
Setelah bencana alam, sejauh pengujian kualitas air yang bersangkutan ada pandangan yang luas tentang tindakan terbaik untuk mengambil dan berbagai metode dapat digunakan. Parameter kualitas kunci dasar air yang perlu ditangani dalam keadaan darurat adalah indikator bakteriologi dari kontaminasi tinja, bebas klorin residu, pH, kekeruhan dan mungkin konduktivitas / total padatan terlarut. Ada beberapa alat tes air portabel di pasar banyak digunakan oleh badan-badan bantuan dan pertolongan untuk melaksanakan pengujian tersebut.
Setelah bencana alam besar, panjang yang cukup lama mungkin berlalu sebelum kualitas air kembali ke tingkat pra-bencana. Misalnya, setelah Tsunami Samudra Hindia 2004 Colombo-based International Water Management Institute (IWMI) memonitor efek air asin dan menyimpulkan bahwa sumur pulih untuk melakukan pra-tsunami kualitas air minum satu setengah tahun setelah peristiwa tersebut. [12] IWMI mengembangkan protokol untuk membersihkan sumur terkontaminasi oleh air asin, ini yang kemudian secara resmi didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia . sebagai bagian dari seri Pedoman Darurat [13]

Analisis kimia

Sebuah kromatografi gas-
spektrometer massa tindakan pestisida dan lainnya organik polluants
Metode paling sederhana dari analisis kimia adalah mereka mengukur unsur kimia tanpa memperhatikan bentuk mereka. Analisis unsur untuk oksigen terlarut , sebagai contoh, akan menunjukkan konsentrasi 890.000 miligram per liter (mg / L) dari sampel air karena air terbuat dari oksigen. Metode yang dipilih untuk mengukur oksigen terlarut harus membedakan antara diatomik oksigen dan oksigen dikombinasikan dengan unsur-unsur lainnya. Kesederhanaan komparatif analisis unsur telah menghasilkan sejumlah besar data sampel dan kriteria kualitas air untuk elemen kadang-kadang diidentifikasi sebagai logam berat . Air analisis logam berat harus mempertimbangkan partikel tanah tersuspensi dalam sampel air. Partikel-partikel tanah ditangguhkan dapat mengandung sejumlah terukur dari logam. Meskipun partikel tidak terlarut dalam air, mereka dapat dikonsumsi oleh orang-orang minum air. Menambahkan asam pada sampel air untuk mencegah hilangnya logam terlarut ke wadah sampel dapat melarutkan logam lebih dari partikel tanah ditangguhkan. Filtrasi partikel tanah dari sampel air sebelum penambahan asam, bagaimanapun, dapat menyebabkan hilangnya logam terlarut ke filter. [ 14] Kompleksitas membedakan sejenis molekul organik bahkan lebih menantang.
Membuat pengukuran yang kompleks dapat menjadi mahal. Karena pengukuran langsung kualitas air dapat menjadi mahal, program pemantauan biasanya dilakukan oleh instansi pemerintah. Namun, ada program sukarelawan lokal dan sumber daya yang tersedia untuk beberapa penilaian umum. Alat yang tersedia untuk masyarakat umum termasuk alat tes di tempat, biasanya digunakan untuk tangki ikan di rumah, dan prosedur penilaian biologis.

indikator Minum air

Sebuah konduktivitas meter listrik yang digunakan untuk mengukur jumlah padatan terlarut
Berikut ini adalah daftar indikator sering diukur dengan kategori situasional:

Indikator Lingkungan

Indikator Air

1.Physical Indikator / penilaian

2.Chemical Indikator / penilaian

3.Biological Indikator / penilaian


Pemantauan Biologi metrik telah dikembangkan di banyak tempat, dan salah satu ukuran banyak digunakan adalah keberadaan dan kelimpahan anggota perintah serangga Ephemeroptera , Plecoptera dan Trichoptera . (Nama umum masing-masing adalah, Mayfly, Stonefly dan Caddisfly.) EPT indeks secara alami akan bervariasi dari daerah ke daerah, tetapi umumnya, di suatu daerah, semakin besar jumlah taksa dari perintah ini, semakin baik kualitas air. EPA dan organisasi lainnya dalam bimbingan tawaran Amerika Serikat pada pengembangan program monitoring dan mengidentifikasi anggota-anggota lainnya dan perintah serangga air. [15] [16]
Individu yang tertarik dalam pemantauan kualitas air yang tidak mampu atau mengelola analisis laboratorium skala juga dapat menggunakan indikator biologis untuk mendapatkan bacaan umum kualitas air. Salah satu contoh adalah relawan IOWATER air pemantauan program, yang mencakup bentik makroinvertebrata indikator kunci. [17]
Sistem Skoring Afrika Selatan (SASS) metode adalah kualitas air biologi sistem pemantauan berdasarkan kehadiran makroinvertebrata bentik. The SASS air biomonitoring alat telah disempurnakan selama 30 tahun terakhir dan sekarang pada versi kelima (SASS5) yang telah secara khusus dimodifikasi sesuai dengan standar internasional, yaitu ISO / IEC 17025 protokol. [18] Metode SASS5 digunakan oleh Afrika Selatan Departemen Urusan Air sebagai metode standar untuk River Kesehatan Assessment, yang feed Kesehatan Program Sungai nasional dan Database Rivers nasional.

Standar Kualitas Air dan Laporan

1. WHO Pedoman
  • Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) pedoman untuk Minum Air Standar.

2. ICMR Standar
  • ICMR Standar Air Minum.

3. Standar Internasional atau ISI kualitas Satandards Air diatur oleh International Organization for Standardization (ISO) yang tercakup dalam bagian dari ICS 13,060, [19] mulai dari pengambilan sampel air, air minum, kelas industri air, air limbah, dan pemeriksaan air untuk kimia , sifat fisik atau biologis. ICS 91.140.60 meliputi standar sistem pasokan air. [20]

4. Spesifikasi Nasional Air Minum

4.1. Eropa Union Keterangan untuk Air Minum

Informasi lebih lanjut: Pasokan air dan sanitasi di Uni Eropa
Kebijakan air dari Uni Eropa terutama dikodifikasikan dalam tiga arahan :

4.2.United Kerajaan Spesifikasi Air Minum

Di Inggris dan Wales tingkat diterima untuk penyediaan air minum yang tercantum dalam "Pasokan Air (Kualitas Air) Peraturan 2000." [21]

4.3.South Afrika Spesifikasi Air Minum

Pedoman mutu air untuk Afrika Selatan dikelompokkan sesuai dengan jenis pengguna potensial (misalnya dalam negeri, industri) di 1996 Pedoman Kualitas Air. [22] Minum kualitas air tunduk pada Afrika Selatan Standar Nasional (SANS) 241 Minum Spesifikasi Air. [23 ]

4.4.United Serikat Keterangan untuk Air Minum

Di Amerika Serikat, Standar Kualitas Air yang diciptakan oleh lembaga negara untuk berbagai jenis badan air dan lokasi air tubuh per kegunaan yang diinginkan. [24] The Clean Water Act (CWA) mengharuskan setiap yurisdiksi yang mengatur (negara, wilayah, dan entitas suku tertutup ) untuk menyerahkan satu set laporan dua tahunan pada kualitas air di daerah mereka. Laporan ini dikenal sebagai 303 (d), 305 (b) dan 314 laporan, nama untuk ketentuan masing-masing CWA, dan diajukan kepada dan disetujui oleh, EPA. [25] Laporan ini diselesaikan oleh yurisdiksi pemerintahan, biasanya sebuah lembaga lingkungan negara , dan tersedia di web. Dalam tahun-tahun mendatang diharapkan bahwa yurisdiksi yang mengatur akan menyerahkan semua tiga laporan sebagai dokumen tunggal, yang disebut "Laporan Terpadu." 305 (b) laporan (National Air Kualitas Inventarisasi Laporan kepada Kongres) adalah laporan umum tentang kualitas air, memberikan informasi secara keseluruhan mengenai jumlah mil dari sungai dan sungai dan kondisi agregat mereka. [26] Laporan 314 telah memberikan informasi serupa untuk danau. [27] The CWA mengharuskan negara untuk mengadopsi standar kualitas air untuk setiap penggunaannya mungkin bahwa mereka tetapkan untuk perairan mereka. Haruskah bukti menunjukkan atau mendokumentasikan bahwa sungai, sungai atau danau telah gagal memenuhi kriteria kualitas air untuk satu atau lebih dari penggunaannya ditunjuk, ditempatkan pada daftar (d) 303 dari perairan gangguan. Setelah negara telah menempatkan badan air pada daftar (d) 303, maka harus mengembangkan rencana manajemen menetapkan Beban Total Harian Maksimum untuk polutan (s) merusak penggunaan air. Ini TMDLs menetapkan pengurangan diperlukan untuk sepenuhnya mendukung penggunaannya. [28]

5.Indian Standar Nasional untuk Air Minum

Lihat pula






Referensi

1.       ^ Diersing, Nancy (2009). "Kualitas Air: Sering Diajukan." Florida Keys National Marine Sanctuary, Key West, FL.
2.       ^ Johnson, DL, SH Ambrose, TJ Bassett, ML Bowen, DE Crummey, JS Isaacson, DN Johnson, P. Lamb, M. Saul, dan AE Winter-Nelson (1997). "Makna dari istilah lingkungan." Journal of Kualitas Lingkungan 26:. 581-589. doi : 10.2134/jeq1997.00472425002600030002x
3.       ^ Amerika Serikat Environmental Protection Agency (EPA). Washington, DC. "Kualitas Air Standar Review dan Revisi." 2006.
4.       ^ Babbitt, Harold E. & Doland, James J. Rekayasa Pasokan Air (1949) McGraw-Hill p.388
5.       ^ Linsley, Ray K. & Franzini, Joseph B. Air-Teknik Sumber Daya (1972) McGraw-Hill ISBN 0-07-037959-9 pp.454-456
6.       ^ Organisasi Kesehatan Dunia (2004). "Konsensus Rapat: mineral Nutrient dalam air minum dan konsekuensi kesehatan potensial dari konsumsi jangka panjang dari kandungan mineral dan demineral remineralized dan mengubah-minum air." Revisi Bergulir dari WHO Pedoman Minum-Kualitas Air (draft). Dari November 11-13, 2.003 pertemuan di Roma, Italia pada Pusat WHO Eropa untuk Lingkungan dan Kesehatan.
7.       ^ Goldman, Charles R. & Horne, Alexander J. Limnologi (1983) McGraw-Hill ISBN 0-07-023651-8 Bab 6
8.       ^ a b c Franson, Mary Ann (1975) Metode Standar untuk Pemeriksaan Air dan Air Limbah 14 ed.. Washington, DC: American Public Health Association, American Air Pekerjaan Association & Air Pengendalian Pencemaran Federasi. ISBN 0-87553-078-8
9.       ^ EPA (1973) Handbook Monitoring Air Limbah Industri.. Bab 8.
10.    ^ Goldman, Charles R. & Horne, Alexander J. Limnologi (1983) McGraw-Hill ISBN 0-07-023651-8 pp.87-88
11.    ^ Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), Denver, CO (2009). "Definisi Kualitas Jaminan-data." Disusun oleh Cabang USGS Sistem Mutu, Kantor Kualitas Air.
12.    ^ . Institut Manajemen Air Internasional, Kolombo, Sri Lanka (2010) "Membantu memulihkan kualitas air minum setelah tsunami." Kisah Sukses Isu 7.. doi : 10.5337/2011.0030
13.    ^ Organisasi Kesehatan Dunia (2011). "WHO catatan teknis untuk keadaan darurat." Air Teknik Development Centre, Loughborough University, Leicestershire, Inggris.
14.    ^ Negara Perlindungan Lingkungan Sampling California Badan Perwakilan Air Tanah untuk Hazardous Substances (1994) pp.23-24
15.    ^ Untuk gambaran dari publikasi biomonitoring federal AS, lihat US EPA, "Keracunan Limbah Utuh."
16.    ^ US EPA. Washington, DC. "Metode untuk Mengukur Toksisitas akut Efluen dan Menerima Waters untuk Organisme Air Tawar dan Laut." Dokumen No EPA-821-R-02-012. Oktober 2002.
17.    ^ IOWATER (Iowa Departemen Sumber Daya Alam). Iowa City, IA (2005). "Kunci makroinvertebrata bentos."
18.    ^ Dickens CWS dan Graham PM. 2002. The Southern Africa Scoring System (SASS) versi 5 bioassessment cepat untuk sungai "Jurnal Ilmu Perairan Afrika", 27:1-10.
19.    ^ Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO). "13,060: Kualitas air" . Jenewa, Diakses 2011-07-04.
20.    ^ ISO. "91.140.60: sistem pasokan air" . Diakses 2011-07-04.
21.    ^ Arsip Nasional, London, Inggris. "The Air Minum (Kualitas Air) Peraturan 2000." Tahun 2000 Nomor 3184. 2000-12-08.
22.    ^ Republik Afrika Selatan, Departemen Urusan Air, Pretoria (1996). "panduan kualitas air untuk Afrika Selatan: Edisi Pertama 1996."
23.    ^ Hodgson K, Manus L. Sebuah air minum berkualitas kerangka untuk Afrika Selatan. Air SA. 2006, 32 (5) :673-678 [1] [ dead link ].
24.    ^ US Clean Air Act, Pasal 303, 33 USC § 1.313 .
25.    ^ US Clean Air Act, Section 303 (d), 33 USC § 1.313 , Bagian 305 (b), 33 USC § 1315 (b) , Pasal 314, 33 USC § 1.324 .
27.    ^ Catatan: Kongres tidak menyediakan dana untuk pelaksanaan Program Bagian 314 Clean Lakes sejak tahun 1994. Lihat Program Bersih EPA Lakes.
28.    ^ Informasi lebih lanjut tentang kualitas air di Amerika Serikat adalah pada EPA "Surf DAS Anda" website.

Pranala luar

Organisasi internasional
Eropa
Amerika Serikat
Organisasi lain

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel