Islam di Indonesia
Saturday, October 20, 2012
BAB I
PEMBAHASAN
ISLAM
DI INDONESIA
Islam di
Indonesia merupakan mayoritas terbesar ummat Muslim di dunia.
Ada sekitar 85,2% atau 199.959.285 jiwa dari total 234.693.997 jiwa penduduk.
Walau Islam menjadi mayoritas, namun Indonesia
bukanlah negara yang berasaskan Islam.
Islam (Arab: al-isl?m, “berserah
diri kepada Tuhan”) adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan
lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia, menjadikan
Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam
memiliki arti “penyerahan”, atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (
Allah). Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti
“seorang yang tunduk kepada Tuhan, atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi
laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan
firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini
dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus
ke dunia oleh Allah.
Agama Islam masuk ke Indonesia
dimulai dari daerah pesisir pantai, kemudian diteruskan ke daerah pedalaman
oleh para ulama atau penyebar ajaran Islam. Mengenai kapan Islam masuk ke
Indonesia dan siapa pembawanya terdapat beberapa teori yang mendukungnya.
Sejarah awal penyebaran Islam di
sejumlah daerah yang sekarang dikenal sebagai Indonesia sangatlah beragam.
Penyebaran Islam di tanah Jawa sebagian besar dilakukan oleh walisongo
(sembilan wali). Berikut ini adalah informasi singkat mengenai walisongo.
Perkembangan Islam Masa abad 19 – 20
Selayang
Pandang Perkembangan Islam Masa abad 19 – 20
Benturan-benturan
antara Islam dengan kekuatan Eropa menyadarkan umat Islam bahwa jauh tertinggal
dengan Eropa dan yang merasakan pertama persoalan ini adalah kerajaan Turki
Usmani yang langsung menghadapi kekuatan Eropa yang pertama kali. Kesadaran
tersebut membuat penguasa dan pejuang-pejuang Turki tergugah untuk belajar dari
Eropa.
Guna
pemulihan kembali kekuatan Islam, maka mengadakan suatu gerakan pembaharuan
dengan mengevaluasi yang menjadi penyebab mundurnya Islam dan mencari ide-ide
pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari barat. Gerakan pembaharuan tersebut
antara lain
- Gerakan Wahhabiyah yang diprakarsai oleh Muhammad ibn Abdul Wahhab (1703-1787 M) di Arabia, Syah Waliyullah (1703-1762) M di India dan Gerakan Sanusiyyah di Afrika Utara yang dikomandoi oleh Said Muhammad Sanusi dari Al Jazair
- Gerakan penerjemahan karya-karya Barat kedalam bahasa Islam dan pengiriman para pelajar muslim untuk belajar ke Eropa dan Inggris
Dalam
gerakan pembaharuan sangat lekat dengan politik. Ide politik yang pertama
muncul yaitu Pan Islamisme atau persatuan Islam sedunia yang digencarkan oleh
gerakan Wahhabiyah dan Sanusiyah, setelah itu diteruskan dengan lebih gencar
oleh tokoh pemikir Islam yang bernama Jamaluddin Al Afghani (1839-1897).
Menurut
Jamaluddin, untuk pertahanan Islam, harus meninggalkan
perselisihan-perselisihan dan berjuang dibawah panji bersama dan juga berusaha
membangkitkan semangat lokal dan nasional negeri-negeri islam. Dengan ide yang
demikian, ia dikenal atau mendapat julukan bapak nasionalisme dalam Islam.
Gagasan
atau ide Pan Islamisme yang digelorakan oleh jamaluddin disambut oleh Raja
Turki Usmani yang bernama Abd. Hamid II (1876-1909) dan juga mendapat sambutan
yang baik di negeri-negeri Islam. Akan tetapi setelah Turki Usmani kalah dalam
perang dunia pertama dan kekhalifahan dihapuskan oleh Musthofa Kemal seorang
tokoh yang mendukung gagasan nasionalisme, rasa kesetiaan kepada Negara kebangsaan.
Di
Wilayah Mesir, Syiria, Libanon, Palestina, Hijaz, irak, Afrika Utara, Bahrein
dan Kuwait, nasionalismenya bangkit dan nasionalisme tersebut terbentuk atas
dasar kesamaan bahasa. Dalam penyatuan Negara arab dibentuk suatu liga yang
bernama Liga Arab yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1945.
Di
India dibentuk gerakan nasionallisme yang diwakili oleh Partai Kongres Nasional
India dan juga dibentuk komunalisme yang digagas oleh Komunalisme Islam yang
disuarakan oleh Liga Muslimin yang merupakan saingan bagi Partai Kongres
nasional. Di India terdapat pembaharu yang bernama Sayyid Ahmad Khan
(1817-1898), Iqbal (1876-1938) dan Muhammad Ali Jinnah (1876-1948).
Di
Indonesia, terdapat pembaharu atau partai politik besar yang menentang
penjajahan diantaranya
a.
Sarekat Islam (S I ) dipimpin oleh
HOS Tjokroaminoto berdiri pada tahun 1912 dan merupakan kelanjutan dari Sarikat
Dagang Islam yang didirikan oleh H. Samanhudi tahun 1911.
b. Partai
Nasional Indonesia (PNI) didirikan oleh Sukarno (1927)
c. Pendidikan
nasional Indonesia (PNI-baru) didirikan oelh Mohammad Hatta
(1931)
d. Persatuan
Muslimin Indonesia (Permi) menjadi partai politik tahun 1932 yang
dipelopori oleh Mukhtar Luthfi
Munculnya gagasan nasionalisme yang diiringi oleh berdirinya
partai-partai politik tersebut merupakan asset utama umat Islam dalam
perjuangan untuk mewujudkan Negara merdeka yang bebas dari pengaruh politik
barat. Sebagai gambaran dengan nasionalisme dan perjuangan dari partai-partai
politik yang penduduknya mayoritas muslim adalah Indonesia. Indonesia merupakan
Negara yang mayoritas muslim yang pertama kali berhasil memproklamirkan
kemerdekaannya yaitu tanggal 17 Agustus 1945. Negara kedua yang terbebas dari
penjajahan yaitu Pakistan. Merdeka pada tanggal 15 agustus 1947 dengan presiden
pertamanya Ali Jinnah.
Di wilayah timur tengah, Mesir resmi merdeka pada tahun 1992
dan benar-benar merdeka pada tanggal 23 Juli 1952 dengan pimpinan pemerintahan
yang bernama Jamal Abd Naser. Irak merdeka tahun 1932, tetapi rakyatnya merasa
merdeka baru tahun 1958 dan Negara lain seperti Jordania, Syiria dan Libanon
merdeka pada tahun 1946
Di Afrika, Lybia merdeka pada tahun 1962, Sudan, Maroko
merdeka tahun 1956 M, Aljazair tahun 1962. Negara lain yang merdekanya hamper
bersamaan seperti Negara Yaman Utara, Yaman selatan, dan Emirat Arab.
Di Asia Tenggara, Malaysia, Singapura merdeka tahun 1957 dan
Brunai Darussalam merdeka pada tahun 1984. Selain itu, Negara Islam yang
dahulunya bersatu dalam Uni Soviet seperti Turkmenia, Uzbekistan, Kirghistan,
Khazakhtan Tajikistan dan Azerbaijan dan Bosnia baru merdeka pada tahun 1992
Perkembangan
Islam, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Pada Abad Modern
Masa
kebangkitan Islam atau disebut dengan masa pembaharuan mulai menggeliat pada
tahun 1800 M. Pada masa tersebut kalangan kaum muslimin banyak yang mengerahkan
pemikirannya untuk kemajuan agama Islam. para Ulama, Cendekiawan muslim di
berbagai wilayah Islam banyak yang intens terhadap study Islam sehingga
keortodokannya mulai ditinggalkannya. Sehingga pada masa pembaharuan tersebut
ilmu pengetahuan, kebudayaan dan ajaran islam berkembang di berbagai Negara
seperti Negara India, Turki, Mesir.
Tokoh
pembaharu yag ternama adalah Muhammad ibn Abdul Wahab di Arabia dengan
Wahabiyahnya pada tahun 1703-1787 M. Gerakan ini memiliki pengaruh yang besar
pada abad ke – 19. Upaya dari gerakan ini adalah memperbaiki umat Islam sesuai
dengan ajaran Islam yang telah mereka campur adukkan dengan ajaran-ajaran
tarikat yang sejak abad ke 13 telah tersebar luas di dunia Islam.
Dalam
bidang ilmu pengetahuan, di Turki Usmani mengalami kemajuan dengan usaha-usaha
dari Sultan Muhammad II yang melakukan terhadap umat Islam di negaranya untuk
dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan upaya melakukan
pembaharuan dibidang pendidikan dan pengajaran, lembaga-lembaga Islam diberikan
muatan pelajaran umum dan upaya mendirikan “ Mektebi Ma’arif” guna menghasilkan
tenaga ahli dalam bidang administrasi dan “Mektebi Ulumil Edebiyet” guna
menghasilkan tenaga penterjemah yang handal serta upaya mendirikan perguruan
tinggi dengan berbagai jurusan seperti kedokteran, teknologi dan militer.
Pada
tanggal 1 November 1923 kesultanan Turki dihapuskan dan diganti dengan Negara
Republik dengan presiden pertamanya yaitu Musttafa Kemal At Turk, IPTEK semakin
maju. dan pada waktu itu juga di India bermunculan cendekiawan muslim modern
yang melakukan usaha-usaha agar umat Islam mampu menguasai IPTEK seperti Sayid
Ahmad Khan, Syah Waliyullah , Sayyid Amir, Muhammad Iqbal, Muhammad Ali jinnah
dan abdul Kalam Azad. salah satu dari cendekiawan tersebut yang sangat menonjol
dan besar jasanya terhadap umat Islam adalah Sayid Ahmad Khan.
Penguasa
Mesir yaitu Muhammad Ali (1805-1849) dalam hal IPTEK agar maju berupaya dengan
mengirimkan para mahasiswa untuk belajar IPTEK ke perancis setelah lulus
dijadikan pengajar di berbagai perguruan tinggi seperti di universitas Al Azhar
sehingga dengan cepat IPTEK menyebar ke seluruh dunia Islam. Selain itu
terdapat Universitas Iskandariyah di kota Iskandariah yang memiliki fakultas
kedokteran, Teknik, Farmasi, Pertanian, Hukum, Perdagangan dan Sastra.
Universitas Aiunusyam di kairo, Universitas Assiut, Universitas Hilwan,
universitas Suez, dan Universitas “The American University in Cairo.
Pada
perkembangan Islam abad modern, umat islam timbul kesadarannya tentang
pentingnya ajaran islam yang sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah
SAW sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman hidup. karena umat Islam sudah
jauh dari ajaran Rasulullah SAW yaitu banyak penyimpangan-penyimpangan dari
sumber asalnya, penyakit bid’ah, tahayul, klenik, perdukunan, kemusrikan dll
sangat merebak dan hamper seperti kehidupan Jahiliyah. Dengan kondisi umat
Islam tersebut maka muncullah para pembaharu yaitu suatu gerakan pemurnian
terhadap ajaran agama Islam yang sesuai dengan ajaran yang bersumber pada
Qur’an dan Hadits. Para pembaharu tersebut antara lain:
a.
Muhammad bin Abdul Wahab yaitu ulama
besar yang produktif yang lahir di Nejed Arab Saudi Salah satu kitabnya yaitu
Kitab Tauhid, sebuah kitab yang berisi tentang mengesakan Allah SWT dengan
membasmi praktek-praktek tahayul, bid’ah khurafat yang ada pada umat islam dan
mengajak untuk kembali ke ajaran tauhid yang sebenarnya. Gerakan pembaharuan
Abdul Wahab tersebut dikenal dengan Gerakan Wahabiyah.
b. Rif’ah
Badawi Rafi’ At Tahtawi yang lahir di Tahta merupakan pembaharu Islam yang
pemikirannya yaitu menyerukan kepada umat Islam agar menyeimbangkan antara
dunia dan akhirat
c. Jamaluddin
Al afgani yang lahir di Asadabad dengan pemikiran pembaharuannya adalah supaya
umat Islam kembali pada ajaran agama Islam yang murni , kepemimpinan otokrasi
supaya diubah menjadi demokrasi, untuk mewujudkan kemajuan masyarakat Islam
yang dinamis agar kaum wanita bekerja sama dengan kaum pria dan Gerakan Pan Islamisme
yaitu penyatuan seluruh umat Islam.
d. Muhammad
Abduh yaitu pembaharu Islam di Mesir penerus dari gerakan Wahabi dan Pan
Islamisme Beliau bersama muridnya yang bernama Muhammad Rasyid Rida menerbitkan
jurnal “Al Urwatu Wustsqa” Selain itu Muhammad Abdul juga menyusun kitab yang
berjudul “ Ar Risalah at Tauhid”
e. Sayid
Qutub yaitu ulama dan tokoh gerakan pembaharuan yang menyelaraskan antara
urusan akhirat dengan urusan duniawi dan bersama Yusuf Qardhawi menekankan
perbedaan antara modernisasi dengan pembaratan.
f. Sir
Sayid Akhmad Khan lahir di Delhi India adalah pembaharu yang produktif dengan
berbagai karya diantaranaya Tarikhi Sarkhasi Bignaur berisi catatan kronologi
pemeberontakan di Bignaur, Asbab Baghawat Hind, The Causes of the Indian Revolt
(sebab-sebab revolusi India, Risalat Khair Khawahan Musulman risalah tentang
orang-orang yang setia, dan Akhkam Ta’aam Ahl al Kitab hukum memakan makanan
ahli kitab. Selain itu Beliau juga mendirikan Sekolah Inggris di Mudarabad,
sekolah Muslim University of Aligarth, membentuk Muhammedan Educational
Conference dan mendirikan The Scientific Society lembaga penerjemah IPTEK ke
bahasa Urdu serta menerbitkan majalah bulanan Tahzib al Akhlaq dan
lain-lainnya.
g. Muhammad
Iqbal yaitu seorang muslim India dengan karyanya The Reconstruction of Religius
Though in Islam (pembangunan kembali pemikiran keagamaan dalam islam).
Selain yang tersebut di atas, dalam hal perkembangan
kebudayaan pada masa modern juga mengalami kemajuan di berbagai Negara Islam
artinya Negara yang mayoritas berpenduduk Islam seperti Mesir, Arab Saudi,
Irak, Iran, Malaysia, Brunai Darussalam, Kuwait dan indonesia.
Dibidang arsitek, di Arab Saudi mengalami perkembangan yang
pesat. Pembangunan-pembagunan fisik sangat dahsyat dari pembangunan jalan raya,
jalan kereta, pelabuhan sampai Maskapai penerbangan Internasional, perhotelan,
peribadatan seperti Masjidil Haram yang ditengah masjid terdapat Kakbah dan
baitul Atiq, Hajar Aswad, Hijr Ismail, Makam Ibrahim dan sumur Zam-Zam yang
letahnya berdekatan dengan Kakbah. Bangunan Masjidil Haram sangat luas, sangat
indah dan megah. Masjid Nabawi yaitu Masjid yang indah dan megah pula serta ber
A C. Di Iran terdapat bangunan yang indah yaitu berupa bangunan arsitektur
peninggalan Dinasti Qatar yaitu Istana Niavarand, pekuburan Behesyti Zahra.
Dalam bidang Sastra pada masa pembaharuan terdapat nama-nama
sastrawan yang Islami di berbagai Negara seperti sastrawan dan pemikir ulung
yang lahir di Pakistan tahun 1877 dan wafat tahun 1938 bernama Muhammad Iqbal,
Mustafa Lutfi Al Manfaluti tahun 1876-1926 yaitu sastrawan dan ulama al Azhar
Mesir, Muhammad Husain Haekal tahun 1888-1956 ia adalah seorang pengarang Mesir
yang menulis Hayatu Muhammad, Jamil Sidi Az Zahawi tahun 1863-1936 di Irak daln
lain-lain.
Dalam bidang kaligrafi di abad modern juga berkembang yaitu
biasanya digunakan sebagai hiasan di masjid, hiasan di rumah, perabotan rumah
tangga dll dengan media seperti kertas, kayu, kain, kulit, keramik dll.
Gerakan Modern islam
Pembaharuan dalam Islam atau gerakan modern Islam yang lahir
di Timur Tengah sangat berpengaruh terhadap gerakan kebangkitan Islam di
Indonesia. Pengaruh tersebut seperti munculnya berbagai organisasi dan
kelembagaan modern di Indonesia pada awal abad ke- 20. Organisasi atau kelembagaan
dimaksud yaitu Jamiatul Khair (1905) yang bertujuan izzul Islam wal Muslimin
kejayaan Islam dan umatnya dengan gerakannya yaitu mendirikan sekolah tingkat
dasar dan mengirimkan anak muda berprestasi ke Turki. Al Irsyad, yaitu bergerak
dalam bidang pendidikan pendirinya adalah Syekh Ahmad Sorkati dan para
pedagang. Muhammadiyah, yaitu didirikan oleh KH Ahmad Dahlan tanggal 18
november 1912 di Jogjakarta dengan tujuan Menggapai Surga dengan ridha Allah
SWT dan mencapai masyarakat yang aman, damai, makmur, sejahtera dan bahagia
disertai dengan nikmat Allah yang melimpah ruah dengan baldatun tayyibatun wa
rabbun gafur.
Persatuan Islam didirikan oleh Ahmad Hasan dan M. Natsir di
Bandung tahun 1920, kegiatan utamanya tabligh, khotbah dan penerbitan guna
memurnikan syari’at Islam. SDI (Syarikat Dagang Islam) didirikan oleh Haji
Saman Hudi di Solo tahun 1911. SDI diubah menjadi PSI (Partai Serikat Islam )
dan tahun 1929 diubah lagi menjadi PSII (Partai Serikat Islam Indonesia),
semula bergerak dalam ekonomi dan keagamaan kemudian berubah menjadi kegiatan
politik. N U (Nahdhatul Ulama) yaitu didirikan oleh KH Hasyim Asy’ ari tanggal
13 januari 1926 di Surabaya dengan tujuan membangkitkan semangat juang para
ulama di Indonesia. Matla’ul Anwar, pendirinya adalah KH Yasin pada tahun 1905
di Banten dengan kegiatanyya berupa sosial keagamaan dan pendidikan. Perti
(Pergerakan Tarbiyah) didirikan oleh Syekh Sulaiman Ar Rasuli pada tahun 1928
di Sumatera Barat. Kegiatannya bergerak dalam bidang pendidikan, memberantas bid’ah,
khurafat dan takhayul serta taklid umat Islam.
Hikmah Mempelajari Sejarah
Perkembangan Islam Pada Abad Modern
Hikmah mempelajari sejarah perkembangan Islam pada abad
modern dapat disikapi dengan sejarah tersebut dapat memberikan ide dan
kreatifitas tinggi untuk mengadakan perubahan-perubahan supaya lebih maju
dengan cara yang efektif dan efisien, Problema-problema masa lalu dapat menjadi
pelajaran dalam bidang yang sama pada masa yang selanjutnya, Pembaharuan dapat
dilakukan dalam berbagai bidang baik ekonomi, pendidikan ,politik dan lain
sebagainya.
Kemunduran Umat Islam, Apa
Penyebabnya?
Umat Islam
saat ini mengalami kemunduran di bidang ilmu pengetahuan. Meski ada kesadaran
dari sebagian umat Islam untuk bangkit dan mendalami iptek bagi kepentingan
agama. Tokoh-tokoh Islam sudah mencontohkan betapa pentingnya ilmu pengetahuan.
Ibnu Sina (Avicenna) dikenal sebagai Bapak Kedokteran dunia.
Ketika
perang Salib dan Raja Richard the Lion Heart sakit, tak ada satu dokter Eropa
pun yang mampu mengobatinya. Justru Sultan Salahuddin Al Ayyubi yang menyelinap
ke tenda Richard yang bisa mengobatinya. Itulah keunggulan ilmu kedokteran
Islam saat itu.
Ilmuwan
Islam Al Khawarizmi juga mengembangkan ilmu Matematika seperti Aljabar
(Algebra), Algoritma (Algorithm) yang kita kenal hingga sekarang. Bahkan angka
yang kita pakai sekarang pun merupakan hasil penemuan ilmuwan Islam yang
disebut dengan ”ARABIC NUMERAL” yang menggantikan Sistem Bilangan Romawi yang
sangat tidak fleksibel. Pada saat munculnya Islam, bangsa Barat belum mengenal
angka 0 (Nol). Islamlah yang mengenalkan angka itu pada mereka.
Sebagai
contoh, Nabi berkata bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim
lelaki dan perempuan [Ibnu Majah). Artinya jika kita mempelajari ilmu yang bermanfaat
kita akan mendapat pahala, sedang jika tidak belajar kita akan berdosa.
Beruntung,
saat ini banyak kesadaran dari organisasi umat Islam untuk meningkatkan
pendidikan hingga jenjang S3 melalui program beasiswa. Ambil contoh adalah yang
dilakukan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia melalui Program Kaderisasi Ulama.
DDII bekerja sama dengan BAZNAS dan Universitas Ibn Khaldu menyelenggarakan
program tersebut untuk mencetak kader-kader ulama yang mumpuni dan memiliki
keilmuan yang tinggi.
Faktor
lain yang menyebabkan umat Islam mengalami kemunduran adalah umat Islam tidak
bersatu, tapi berpecah-belah. Padahal ummat Islam diperintahkan untuk bersatu.
Perang di negara-negara mayoritas muslim adalah contoh kekuatan Islam sangat
mudah dipecahbelah.
Umat Islam
saat ini terjebak dalam fanatisme golongan yang berlebihan. Hal ini
mengakibatkan umat Islam lemah dan tidak memiliki kekuatan yang berarti untuk
memecahkan persoalan yang lebih besar, seperti pembebasan Palestina atas
penjajahan Israel.
Allah
sudah mengingatkan kepada kita: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali
(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat
Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat Allah, orang-orang
yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran : 103)
Nabi
Muhammad SAW bersabda: “Akan terpecah belah umatku seperti terpecah-belahnya
Yahudi dan Nasrani menjadi 73 golongan, semuanya masuk neraka kecuali kaum yang
mengikuti ajaran-ajaranku dan sahabat-sahabatku”.
Pada zaman
Nabi, ummat Islam juga berusaha untuk dipecah-belah dan diadu-domba baik oleh
orang kafir Mekkah, mau pun kaum Yahudi misalnya dengan berusaha menimbulkan
fanatisme suku antara kelompok Muhajirin dan Anshar. Tapi Nabi berhasil
mendamaikan dan mempersatukan mereka. Seharusnya para ulama yang merupakan
pewaris Nabi harus berusaha mempersatukan ummat Islam yang terpecah-belah baik
dalam kelompok bangsa/negara mau pun aliran.
Bahkan
ummat Islam juga disusupi oleh kaum munafik yang dipimpin Abdullah bin Ubay bin
Salul untuk memecah-belah ummat Islam dari dalam. Kaum munafik ini bahkan
membangun masjid guna memecah-belah ummat Islam.
”Di antara
orang-orang munafik itu ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan
kemudharatan pada orang-orang mukmin, untuk kekafiran dan untuk memecah belah
antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah
memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka Sesungguhnya bersumpah:
“Kami tidak menghendaki selain kebaikan.” Dan Allah menjadi saksi bahwa
sesungguhnya mereka itu adalah pendusta.
Janganlah
kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguh- nya mesjid yang
didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut
kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin
membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih. [At
Taubah:107-108