Makalah Pendapatan Nasional
Friday, October 19, 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latarbelakang
Seorang manusia membutuhkan materi
(uang) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang begitu banyak. Materi (uang)
sangat berkaitan dengan pendapatan, dalam hal ini materi (uang) merupakan salah
satu bentuk pendapatan. Lalu apa itu pendapatan? Dalam pengertian umum,
pendapatan adalah hasil pencaharian berupa uang atau materi lainnya yang
didapat dari suatu usaha, yang kemudian akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Jadi, pendapatan memegang peranan penting dalam kehidupan seorang
manusia, dengan pendapatan yang berupa materi mereka dapat membuat peramalan,
perencanaan, dan pengaplikasian yang lebih baik dalam kehidupannya, terutama
yang berkaitan dengan kebutuhan hidupnya. Contoh, seorang pegawai negeri
memperoleh pendapatan (gaji) setiap bulan, dari jumlah pendapatannya itu dia
akan membuat suatu anggaran pengeluaran seperti biaya makan, listrik, air, dan
lain-lain untuk jangka waktu satu bulan. Dia akan berusaha untuk memenuhi
kebutuhannya sesuai dengan banyaknya pendapatan yang diperoleh.
Pendapatan menjadi aspek yang sangat
penting dari setiap bentuk usaha. Di Negara kita ini, berbagai sektor usaha
seperti pertanian, perkebunan, industri, pariwisata, perbankan dan masih banyak
sektor yang lain berlomba-lomba menghasilkan pendapatan yang tinggi guna menghidupi
usaha yang mereka jalani agar tetap bisa bertahan. Di lain sisi, kegiatan
perekonomian yang dilakukan oleh berbagai sektor tersebut juga akan memberikan
pendapatan nasional bagi Negara.
Pendapatan
nasional adalah ukuran nilai
output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode
tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam
suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat
vital bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional merupakan salah satu tolok
ukur keberhasilan perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan nasional, akan
terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional
suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan
rakyatnya.
Namun, sesungguhnya pendapatan nasional
suatu Negara tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai indikator naiknya tingkat
kesejahteraan rakyat di suatu negara. Sebagai contoh, meskipun pendapatan
nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap
saja masih (sangat) banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah
garis kemiskinan. Mengapa hal itu bisa terjadi? Tentu kita harus mencermati
bahwa pendapatan nasional merupakan kumpulan pendapatan dari setiap kegiatan
perekonomian berbagai sektor yang terdapat pada suatu negara dalam periode satu
tahun, jadi ada kemungkinan terjadinya kesenjangan pendapatan antar daerah di
Negara ini. Kesenjangan pendapatan antar daerah terjadi dapat disebabkan oleh
letak geografis suatu daerah, tingkat kecerdasan rakyat pada suatu daerah, dan
jumlah lapangan kerja di suatu daerah. Nah, kesenjangan pendapatan antar daerah
inilah yang menyebabkan tingkat kemiskinan di Indonesia masih sangat tinggi.
B.
Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah di
atas maka ada beberapa rumusan masalah yang akan dibahas lebih lanjut pada BAB
berikutnya. Rumusan masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan nasional yang
meliputi:
a.
Pengertian pendapatan nasional
b. Konsep
pendapatan nasional
c.
Penghitungan pendapatan nasional
d.
Manfaat penghitungan pendapatan
nasional
e.
Faktor-faktor yang mempengarhi pendapatan nasional
2. Pengeluaran agregat
C. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah selain untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Pengantar Ilmu
Ekonomi juga sebagai tambahan referensi dan wacana bagi teman-teman yang ingin
mencari informasi tambahan mengenai materi pendapatan nasional dan pengeluaran agregat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pendapatan
Nasional
Berikut
akan dijelaskan beberapa penjelasan mengenai segala hal yang menyangkut pendapatan nasional.
a.
Pengertian Pendapatan nasional
Pendapatan nasional adalah
ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam
periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat
dalam suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang
sangat vital bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional merupakan salah
satu tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan
nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi
pendapatan nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga
tingkat kesejahteraan rakyatnya. Namun, sesungguhnya pendapatan nasional suatu
Negara tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai indikator naiknya tingkat
kesejahteraan rakyat di suatu Negara. Sebagai contoh, meskipun pendapatan
nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap
saja masih (sangat) banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah
garis kemiskinan
b.
Konsep Pendapatan Nasional
Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional
·
Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross
Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara
(domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang
beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan
termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah
yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
·
Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross
National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa
yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun;
termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang
berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing
yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
·
Pendapatan
Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net
National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa
yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor
produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak
langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti
pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
·
Pendapatan
Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal
Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam
masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.
Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer
payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan
merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian
pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan
sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan
sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus
dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha
kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di
dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan
perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja
dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga
kerja tersebut tidak lagi bekerja).
·
Pendapatan
yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap
dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi
tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini
diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung.
Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat
dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak,
contohnya pajak pendapatan.
c.
Penghitungan Pendapatan Nasional
Pendapatan
negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
·
Pendekatan
pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan
laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu
periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan
kepada perusahaan.
·
Pendekatan
produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu
negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa,
dan niaga selama satu periode tertentu.
Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang
jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
·
Pendekatan
pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli
barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode
tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung
pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu:
Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran
investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor
( )
Rumus menghitung pertumbuhan
ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi
PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp.
467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420 triliun. Maka
berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga
tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% =
11,19%
d.
Manfaat Penghitungan Pendapatan
Nasional
Bila
data pendapatan nasional diketahui, maka akan memberikan dampak bagi kondisi
perekonomian dalam suatu Negara. Berikut ini beberapa dampak diketahuinya
pendapatan nasional bagi kondisi perekonomian dalam negeri :
·
Dengan mengetahui
data pendapatan nasional,
pemerintah dapat menelaah kembali struktur perekonomian yang kemudian dapat
dijadikan bahan untuk membuat kebijakan guna meningkatkan kondisi perekonomian
di Negara ini.
·
Dengan data pendapatan nasional, pemerintah dapat
mengetahui tingkat penyebaran pendapatan yang kurang merata antar daerah,
dengan begitu pemerintah dapat membuka lapangan kerja baru di daerah yang
berpendapatan rendah dengan tujuan mengurangi pengangguran dan kemiskinan serta
pendapatan antar daerah juga akan lebih merata. Sehingga kondisi perekonomian
di Negara ini dapat ditingkatkan.
·
Dengan data
pendapatan nasional, pemerintah dapat menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor
perekonomian terhadap pendapatan nasional. Maksudnya, pemerintah dapat
meningkatkan sektor-sektor tertentu yang kurang memberikan kontribusi bagi
pendapatan nasional agar dapat lebih berkontribusi terhadap pendapatan nasional
untuk masa yang akan datang, serta dapat menentukan sektor mana saja yang
menjadi andalan untuk meningkatkan pendapatan nasional.
·
Dengan data pendapatan nasional, pemerintah dapat
membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, sehingga dapat
dijadikan sebagai landasan perumusan kebijakan untuk meningkatkan kondisi
perekonomian di Negara ini untuk masa yang akan datang.
Semua
hal di atas bermuara pada satu tujuan bersama yaitu peningkatan kondisi
perekonomian Negara ini dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Semoga dengan
segala perbaikan yang akan dilakukan pemerintah, Negara kita dapat meningkatkan
pendapatan nasionalnya di masa yang akan datang dan dibarengi dengan kenaikan
tingkat kesejahteraan rakyat.
e.
Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Nasional
· Permintaan
dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan
hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai
dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan
barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai
tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara
keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
Jika terjadi perubahan
permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan
perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat
kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat
cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan
nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan
pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan
menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
·
Konsumsi dan
tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran
total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam
jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving)
adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara
konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita
lihat dari pendapat Keynes yang
dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku
masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
·
Investasi
Investasi,
atau secara lebih spesifik investasi domestik swasta bruto, adalah belanja pada
barang kapital baru dan tambahan untuk persediaan.
Contohnya : bangunan dan mesin baru yang dibeli perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
Contohnya : bangunan dan mesin baru yang dibeli perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bertolak dari latar belakang di atas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pendapatan nasional adalah ukuran nilai
output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode
tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam
suatu Negara dalam satu tahun.
2. Konsep pendapatan nasional adalah sebagai
berikut produk domestik bruto (GDP), produk sasional bruto (GNP), pendapatan
nasional netto (NNI), pendapatan perseorangan (PI), Pendapatan yang siap
dibelanjakan (DI).
3. Cara untuk menghitung pendapatan nasional
dengan cara pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan
pengeluaran.
4. Manfaat penghitungan pendapatan nasional
adalah agar pemerintah dapat menelaah kembali struktur perekonomian yang
kemudian dapat dijadikan bahan untuk membuat kebijakan, dapat mengetahui tingkat
penyebaran pendapatan yang kurang merata antar daerah, dengan begitu pemerintah
dapat membuka lapangan kerja baru di daerah yang berpendapatan rendah,
pemerintah dapat menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekonomian
terhadap pendapatan nasional. Maksudnya, pemerintah dapat meningkatkan
sektor-sektor tertentu yang kurang memberikan kontribusi bagi pendapatan
nasional, dapat membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu,
sehingga dapat dijadikan sebagai landasan perumusan kebijakan.
5. Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional
adalah permintaan dan penawaran agregat, konsumsi dan tabungan, dan investasi.
6. Pengeluaran Aggregate dapat dikelompokkan
atas empat komponen, yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran
invesatasi oleh pengusaha (bisnis), pengeluaran pemerintah, dan permintaan luar
negeri.
DAFTAR
PUSTAKA
http://lyasudiro.blogspot.com/2012/03/pendapatan-nasional.html [diakses pada tanggal 15 April 2012]
id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional
[diakses pada tanggal 15 April 2012]
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/06/pertemuan-ke-tujuh-a1-perputaran-roda-perekonomian/ [diakses pada tanggal 15 April 2012]
http://panduzone.blogspot.com/2011/04/dampak-pendapatan-nasional-dalam-negeri.html [diakses pada tanggal 15 April 2012]