Makalah Gangguan Ginjal
Thursday, November 17, 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di negara maju, penyakit kronik tidak menular (cronic non-communicable diseases)
terutama penyakit kardiovaskuler, hipertensi, diabetes melitus, dan
penyakit ginjal kronik, sudah menggantikan penyakit menular (communicable diseases) sebagai masalah kesehatan masyarakat utama.
Gangguan
fungsi ginjal dapat menggambarkan kondisi sistem vaskuler sehingga
dapat membantu upaya pencegahan penyakit lebih dini sebelum pasien
mengalami komplikasi yang lebih parah seperti stroke, penyakit jantung
koroner, gagal ginjal, dan penyakit pembuluh darah perifer.
Pada
penyakit ginjal kronik terjadi penurunan fungsi ginjal yang memerlukan
terapi pengganti yang membutuhkan biaya yang mahal. Penyakit ginjal
kronik biasanya desertai berbagai komplikasi seperti penyakit
kardiovaskuler, penyakit saluran napas, penyakit saluran cerna, kelainan
di tulang dan otot serta anemia.
Selama
ini, pengelolaan penyakit ginjal kronik lebih mengutamakan diagnosis
dan pengobatan terhadap penyakit ginjal spesifik yang merupakan penyebab
penyakit ginjal kronik serta dialisis atau transplantasi ginjal jika
sudah terjadi gagal ginjal. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa komplikasi
penyakit ginjal kronik, tidak bergantung pada etiologi, dapat dicegah
atau dihambat jika dilakukan penanganan secara dini. Oleh karena itu,
upaya yang harus dilaksanakan adalah diagnosis dini dan pencegahan yang
efektif terhadap penyakit ginjal kronik, dan hal ini dimungkinkan karena
berbagai faktor risiko untuk penyakit ginjal kronik dapat dikendalikan.
Gaya
hidup yang bersifat negatif seperti merokok, mengkonsumsi alkohol, dan
tidak beraktifitas dapat memicu timbulnya berbagai penyakit diantaranya
gagal ginjal kronik (Kozier, 2004).
Di
Swedia yang melibatkan 926 kasus dan 998 kelompok kontrol yang diamati
selama tahun 1996-1998 menemukan bahwa terdapat korelasi antara gaya
hidup merokok, kelebihan berat badan, intake protein terhadap gagal ginjal kronik.
Di Amerika dialami 2 setiap 1.000 penduduk dengan diabetes dan hipertensi sebagai penyebab langsung (Silberberg, 2007).
Indonesia termasuk negara dengan tingkat penderita gagal ginjal cukup tinggi mencapai 4.500 orang.
B. Tujuan
- Tujuan Umum
Memberikan
pengetahuan bagi pembaca mengenai Gagal Ginjal dan sebagai tugas
pelengkap dalam penilaian pada mata kuliah Epidemiologi.
- Tujuan Khusus
a) Mengetahui definisi penyakit gagal ginjal
b) Mengetahui epidemiologi gagal ginjal
c) Mengetahui penyebab gagal ginjal
d) Mengetahui Tanda dan gejala penyakit gagal ginjal
e) Mengetahui Macam - macam gagal ginjal
f) Mengetahui Diagnosa gagal ginjal
g) Mengetahui Pengobatan dan penanganan gagal ginjal
h) Mengetahui Pencegahan penyakit gagal ginjal
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Penyakit Gagal Ginjal
Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal
mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal
penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia
tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine. (Sarwono, 2008)
mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal
Baca Juga
tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine. (Sarwono, 2008)
Penyakit
gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit
serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu
sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia
dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.
B. Epidemiologi Gagal Ginjal
Gagal
ginjal merupakan komplikasi yang sangat gawat dalam kehamilan dan nifas
karena dapat menimbulkan kematian atau kerusakan fungsi ginjal yang
tidak bisa sembuh lagi.
Penyakit
ginjal kronis (CKD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh
dunia. Di Amerika Serikat (AS), prevalensi stadium akhir penyakit ginjal
semakin meningkat. Jumlah pasien yang terdaftar dalam tahap akhir
penyakit ginjal (ESRD)-mendanai program Medicare telah meningkat dari
sekitar 10.000 penerima manfaat pada tahun 1973 untuk 86.354 pada tahun
1983, dan 547.982 pada tanggal 31 Desember, 2008.
Meskipun
alasan yang tepat untuk pertumbuhan program ESRD tidak diketahui,
perubahan demografi penduduk, perbedaan beban penyakit di antara
kelompok-kelompok ras dan bawah-pengakuan tahap-tahap awal CKD dan
faktor risiko untuk CKD, sebagian dapat menjelaskan pertumbuhan ini.
Pasien
dengan stadium akhir penyakit ginjal (ESRD) mengkonsumsi bagian yang
tidak proporsional sumber daya perawatan kesehatan. Total biaya program
ESRD di AS adalah sekitar $ 39460000000 pada tahun 2008. Medicare biaya
per orang per tahun hampir $ 66.000 secara keseluruhan, mulai dari $
26.668 untuk pasien transplantasi untuk $ 77.506 bagi mereka yang
menerima terapi hemodialisis
Namun,
meskipun besarnya sumber daya berkomitmen untuk pengobatan ESRD dan
perbaikan besar dalam kualitas terapi dialisis, pasien-pasien ini terus
mengalami mortalitas dan morbiditas yang signifikan, dan mengurangi
kualitas hidup.
C. Penyebab Gagal Ginjal
Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang diderita oleh
tubuh yang mana secara perlahan - lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :
tubuh yang mana secara perlahan - lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :
· Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)
· Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
· Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)
· Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
· Menderita penyakit kanker (cancer)
· Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)
· Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau
dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai
glomerulonephritis.
dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai
Adapun
penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal
apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah; Kehilangan carian
banyak yang mendadak (muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit
lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis,
Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis.
Penyakit
gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk
dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana
funngsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal 2 macam jenis serangan gagal
ginjal, akut dan kronik.
D. Tanda dan Gejala Penyakit Gagal Ginjal
Adapun
tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara
akut antara lain : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik),
kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah /darah, sering
kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih /
Lekosit, Bakteri. Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh
adanya gagal ginjal kronik antara lain : Lemas, tidak ada tenaga, nafsu
makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas,
pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil
pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein
selalu positif.
E. Macam - macam Gagal Ginjal
1. Gagal Ginjal Akut (GGA), timbulnya mendadak, bila dikelola baik akan sembuh sempurna.
Gagal ginjal mendadak (acute renal failure) merupakan
komplikasi yang sangat gawat dalam kehamilan dan nifas , karena dapat
menimbulkan kematian , atau kerusakan fungsi ginjal yang tidak bisa
sembuh lagi. Kejadiannya 1 dalam 1300-1500 kehamilan.
Penderita
yang mengalami sakit gagal ginjal mendadak ini sering dijumpai pada
kehamilan muda 12-18 minggu , dan kehamilan telah cukup bulan. Pada
kehamilan muda, sering disebabkan oleh abortus septik yang disebabkan
oleh bakteri Chlostridia welchii atau streptokokkus. Gambaran klinik
yaitu berupa sepsis, dan adanya tanda-tanda oliguria mendadak dan
azothemia serta pembekuan darah intravaskuler ( DIC = disseminated
intravascular coagulation ) , sehingga terjadi nekrosis tubular yang
akut.
Kerusakan
ini dapat sembuh kembali bila kerusakan tubulus tidak terlalu luas
dalam waktu 10-14 hari. Seringkali dilakukan tindakan histerektomi untuk
mengatasinya , akan tetapi ada peneliti
yang menganjurkan tidak perlu melakukan operasi histerektomi tersebut
asal pada penderita diberikan antibiotika yang adekuat dan intesif serta
dilakukan dialisis terus menerus sampai fungsi ginjal baik. Lainnya
hal dengan nekrosis kortikal yang bilateral, biasanya dihubungkan
dengan solusia plasenta , pre-eklampsia berta atau eklampsia , kematian
janin dalam kandungan yang lama , emboli air ketuban yang menyebabkan
terjadi DIC, reaksi transfusi darah atau pada perdarahan banyak yang
dapat menimbulkan iskemi.
Penderita
dapat meninggal dalam waktu 7-14 hari setelah timbulnya anuria.
Kerusakan jaringan dapat terjadi di beberapa tempat yang tersebar atau
ke seluruh jaringan ginjal. Pada
masa nifas sulit diketahui sebabnya ,sehingga disebut sindrom ginjal
idiopatik postpartum. Penanggulangan pada keadaan ini penderita diberi
infus, atau
transfusi darah, diperhatikan keseimbangan elektrolit dan cairan dan
segera dilakukan hemodialisis bila ada tanda-tanda uremia. Banyak
penderita membutuhkan hemodialisis secara teratur atau dilakukan
transplantasi ginjal untuk ginjal yang tetap gagal.
2. Gagal
Ginjal Kronik (GGK), terjadinya perlahan-lahan, tidak dapat sembuh.
Dengan berobat teratur dapat menghambat memburuknya fungsi ginjal.
Penyakit ginjal kronik adalah kerusakan ginjal yang terjadi selama lebih dari 3 bulan, berdasarkan kelainan patalogis atau petanda kerusakan ginjal seperti proteinuria.
F. Diagnosa Gagal Ginjal
Seorang
Dokter setelah menanyakan riwayat kesehatan penderita dan tanda serta
gejala yang timbul, untuk menentukan adanya/terjadinya kegagalan fungsi
ginjal maka Beliau akan melakukan pemeriksaan fisik yang difokuskan pada
kemungkinan pembesaran organ ginjal atau pembengkakan sekitar ginjal.
Apabila dicurigai terjadinya kerusakan fungsi ginjal, maka penderita
akan dikonsultasikan kepada seorang ahli ginjal
(Nephrologist).
(Nephrologist).
Selanjutnya
dilakukan pemeriksaan laboratorium baik darah ataupun urine guna
melihat kadar elektrolit sodium dan potassium/kalium. Pada kasus-kasus
tertentu tim medis mungkin melakukan pemasangan selang kateter kedalam
kantong urine (bladder) untuk mengeluarkan urine. Bila diperlukan, Tim
medis akan menyarankan pemeriksaan
pengambilan gambar struktur ginjal dengan metode Ultrasound, Computed tomography
(CT) scans atau dengan cara Magnetic Resonance Imaging (MRI) scans. Bahkan ada
kemungkinan dilakukannya tindakan biopsy, yaitu pengambilan contoh (sample) jaringan
ginjal.
pengambilan gambar struktur ginjal dengan metode Ultrasound, Computed tomography
(CT) scans atau dengan cara Magnetic Resonance Imaging (MRI) scans. Bahkan ada
kemungkinan dilakukannya tindakan biopsy, yaitu pengambilan contoh (sample) jaringan
ginjal.
G. Pengobatan dan Penanganan Gagal Ginjal
Penanganan
serta pengobatan gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya
kegagalan fungsi ginjal itu sendiri. Pada intinya, Tujuan pengobatan
adalah untuk mengendalikan gejala, meminimalkan komplikasi dan
memperlambat perkembangan penyakit. Sebagai contoh, Pasien mungkin perlu
melakukan diet penurunan intake sodium, kalium, protein dan cairan.
Bila diketahui penyebabnya adalah dampak penyakit lain, maka dokter akan
memberikan obat-obatan atau therapy misalnya pemberian obat untuk
pengobatan hipertensi, anemia atau mungkin kolesterol yang tinggi.
Seseorang
yang mengalami kegagalan fungsi ginjal sangat perlu dimonitor pemasukan
(intake) dan pengeluaran (output) cairan, sehingga tindakan dan
pengobatan yang diberikan dapat dilakukan secara baik. Dalam beberapa
kasus serius, Pasien akan
disarankan atau diberikan tindakan pencucian darah {Haemodialisa (dialysis)}.
Kemungkinan lainnya adalah dengan tindakan pencangkokan ginjal atau transplantasi
ginjal.
disarankan atau diberikan tindakan pencucian darah {Haemodialisa (dialysis)}.
Kemungkinan lainnya adalah dengan tindakan pencangkokan ginjal atau transplantasi
ginjal.
H. Pencegahan Penyakit Gagal Ginjal
Kita yang dalam kondisi "merasa sehat" setidaknya diharapkan dapat melakukan
pemeriksaan ke dokter/kontrol/laboratorium. Sedangkan bagi mereka yang dinyatakan
mengalami gangguan Ginjal, baik ringan atau sedang diharapkan berhati-hati dalam
mengkonsumsi obat - obatan seperti obat rematik, antibiotika tertentu dan apabila
terinfeksi segera diobati, hindari kekurangan cairan (muntaber), kontrol secara periodik.
pemeriksaan ke dokter/kontrol/laboratorium. Sedangkan bagi mereka yang dinyatakan
mengalami gangguan Ginjal, baik ringan atau sedang diharapkan berhati-hati dalam
mengkonsumsi obat - obatan seperti obat rematik, antibiotika tertentu dan apabila
terinfeksi segera diobati, hindari kekurangan cairan (muntaber), kontrol secara periodik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penulisan ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang diderita oleh
tubuh yang berdampak pada kerusakan organ ginjal.
tubuh yang berdampak pada kerusakan organ ginjal.
2. Gagal ginjal akut terjadinya secara mendadak, dapat disembuhkan dengan sempurna bila dikelola dengan baik.
3. Gagal ginjal kronik terjadinya secara perlahan – lahan. Dengan berobat teratur dapat menghambat memburuknya fungsi ginjal, tetapi tidak dapat sembuh.
4. Pengobatan gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya kegagalan fungsi ginjal itu sendiri.
B. Saran
Bagi
penderita gagal ginjal sebaiknya mendapatkan kesempatan untuk menjalani
pengobatan yang layak seperti dialisis (cuci darah) atau transplantasi
(pencakokan) walaupun sulit di lakukan.
Penderita
gagal ginjal sebaiknya mengurangi konsumsi buah-buahan karena sebagian
buah-buahan berkadar Kalium (potassium) tinggi karena dapat menyebabkan
irama jantung terganggu.
Bagi
penderita yang belum menjalani cuci darah. dianjurkan untuk melakukan
diet rendah protein 40-45 gram/hari karena fungsi ginjal penderita yang
dapat diketahui dengan pemeriksaan laboratorium. Jika fungsi ginjal
kurang dari 15 persen, maka pertu melakukan cuci darah.