Cara Menyembuhkan Penyakit Asma
Friday, November 4, 2016
Asma
adalah satu penyakit turunan. Jika orang tuanya atau kakek-neneknya asma,
kemungkinan seseorang bisa mendapat penyakit asma. Gejala penyakit Asma adalah
orang sukar bernapas hingga berbunyi (mengi/bengek) karena saluran
pernafasannya menyempit akibat lendir yang disebabkan alergi.
Sekitar
7% penduduk dunia (300 juta jiwa) menderita penyakit asma. Di AS, 4.000 orang
tewas setiap tahun karena asma.
Asma
adalah penyakit menahun/kronis. Menurut ilmu kedokteran Modern tidak bisa
disembuhkan. Namun gejalanya bisa dikurangi.
Penderita
Asma juga harus menghindari faktor alergi yang bisa menyebabkan asma seperti
debu, kapuk, bedak, udara dingin, dan sebagainya.

Penulis
sendiri sejak kelas 2 SD hingga kelas 6 SD menderita penyakit Asma yang cukup
hebat. Hampir tiap bulan bolak-balik ke Internist Dr. Pradono di bilangan
Kampung Melayu. Bahkan pernah merasakan disuntik 2 kali seminggu selama 6 bulan
agar asmanya sembuh. Vicks Inhaler dulu jadi teman setia. Namun alhamdulillah
sejak SMP, penyakit Asma tersebut boleh dikata nyaris tidak menyerang lagi. Apa
rahasianya? Saya akan paparkan di sini.
Satu
ketika saat di kelas 6 SD ada teman yang mengajak lari pagi. Entah kenapa, saya
jadi ketagihan sehingga lari pagi hampir setiap hari sejauh kira-kira 4 km
dengan waktu sekitar 30 menit. Saat lari, nafas diatur. Tarik nafas
pelan-pelan, kemudian mengeluarkannya secara perlahan. Kecepatan lari pun tidak
terlalu kencang karena akan mengakibatkan anda cepat cape. Jika anda capek,
jalanlah selama 2-5 menit.
Jika
anda belum pernah berolahraga, mulailah secara bertahap agar tidak kaget/pegal.
Jangan lari pagi langsung 3 km. Tapi mulai saja dengan 200 meter. Besoknya baru
ditambah 100 meter, dst. Awali dengan pemanasan jalan kaki sekitar 5 menit,
baru lari pagi. Kalau mengangkat besi juga begitu. Meski anda sanggup
mengangkat 30 kg, mulailah dengan 20% dulu yaitu 6 kg saja dengan pengulangan
10 x dan jumlah set 3-5 x. Kemudian naikkan secara bertahap sebanyak 2 kg.
Alhamdulillah
karena sering lari pagi, akhirnya paru-paru pun menjadi kuat. Ketika di SMP
diadakan lomba lari jarak jauh setiap bulan, saya biasa jadi juara ke 2 (sebab
juara pertamanya memang maniak olahraga..:). Satu ketika saya cek lagi ke Dr.
Pradono dengan hasil rontgent terbaru, Dr. Pradono kaget betapa foto paru-paru
saya yang dulu banyak flex-nya, sekarang begitu bersih.
Memang
orang sering beranggapan bahwa penderita Asma tidak boleh capek. Ini separuh benar. Biasanya yang membuat asma
kambuh itu adalah gerakan dengan nafas yang tidak beraturan seperti bermain,
bekerja keras, lari cepat, sepak bola, dan sebagainya.
Tapi
jika nafasnya diatur seperti menarik nafas panjang-panjang kemudian
mengeluarkannya sampai habis dengan berirama seperti pada lari pagi, berenang,
atau pun angkat besi, justru itu membuat paru-paru kita lebih kuat. Bahkan ada juara dunia renang yang ternyata
merupakan mantan penderita asma. Selain lari pagi, anda juga bisa mencoba
olahraga renang. Olahraga angkat besi / fitness juga tidak masalah. Saya rutin
melakukannya 2-3 kali seminggu.
Sejak
rajin lari pagi hingga saat ini boleh dikata saya hampir tidak pernah kena asma
lagi. Agar tidak justru bertambah sakit ketika berolahraga, ada baiknya anda
berlatih dengan memakai pelatih olahraga misalnya di Klub Asma, Klub Renang,
atau Fitness Center.
Selain
berolahraga, anda juga harus mengenal zat-zat yang bisa menimbulkan alergi
sehingga hidung anda jadi ingusan yang akhirnya nanti merambat ke tenggorokan
anda. Saya mencoba menghindari debu, bedak, dan juga kapuk. Untuk itu bantal
dan tempat tidur saya menggunakan busa/dakron.
Udara
dingin juga bisa menimbulkan asma. Untuk mengatasinya, saya biasanya
berolahraga. Tapi jika si kecil anda begitu, bisa dioleskan balsam Vicks atau
Transbulmin. Beri dia pakaian yang tebal/selimut. Hindari juga tempat yang
lembab. Saat udara dingin, matikan AC, jika perlu ventilasi udara ditutup
sebagian. Jika masih dingin juga bisa pakai bohlam pijar 100 watt agar ruang
menjadi hangat.
Saya
juga pernah berobat gurah ke ahli Gurah di rusun Tanah Abang. Alhamdulillah
selama 1 jam lendir mengalir dari mulut dan hidung meski saya tidak sedang
pilek. Warnanya hijau dan kecoklatan. Esok harinya, nafas saya begitu lega dan
lapang.
Sekarang
paling-paling saya hanya mengalami flu atau pilek yang saya obati sendiri
dengan obat Dexamethazone (3×1/hari) dan Amoxycillin (3 x 1/2 tablet/hari). Untuk expectorant (pencair
dahak) bisa menggunakan obat sirup Molapect. Tapi penggunaan obat ini harus
hati-hati dan dilakukan jika perlu saja karena efek sampingnya juga berbahaya.
Cobalah
minum madu dan minyak habbatus saudah setiap hari agar stamina tubuh anda jadi
lebih kuat. Jika lambung anda kuat, anda bisa minum kopi hangat. Sebaiknya
kopinya direbus hingga mendidih. Bukan diseduh dengan air panas. Lebih baik
lagi minum Kopi Radix (kopi yang dicampur herbal seperti Pasak Bumi, Mengkudu,
dsb) sehingga lebih aman meski harganya 4x lipat harga kopi biasa. Coba minum
di pagi dan malam hari.
Ada
juga pak Ramlan memberi saran minum segelas air yang dicampur dengan segenggam
DAUN Putri Malu dan diblender kemudian disaring dan diminum. Hindarkan Bunganya
karena BERACUN. Alhamdulillah ada yang mencoba dan berhasil.