Makalah Pendidikan Sebagai Sebuah Sistem
Thursday, October 20, 2016
BAB I : PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Di dalam kehidupan
sehari-hari, dewasa ini pendidikan telah dipandang sebagai suatu fungsi yang
melekat dengan kehidupan sehari-hari, dewasa ini pendidikan telah dipandang
sebagai suatu fungsi yang melekat dengan kehidupan itu sendiri. Memperoleh
pendidikan sudah merupakan suatu keharusan dan kebutuhan dalam kehidupan
pribadi, masyarakat dan bangs. Pendidikan telah dipandang sebagai suatu
investasi dalam pembangunan sumber daya manusia yang amat diperlukan dalam
pembangunan sosial dan ekonomi. Pendidikan makin banyak memerlukan berbagai
keahlian profesional dalam manajemennya serta memerlukan berbagai kehlian yang
bersifat interdisipliner dalam memecahkan masalahnya. Dalam makalah ini akan
membahas atentang Pendidikan sebagi sebuah Sistem.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian dari pendidikan dan sistem ?
2. Apa
maksud dari pendidikan sebagai sistem terbuka ?
3. Komponen-komponen
apa sajakah yang saling berinteraksi dalam upaya pendidikan sebagai sistem ?
4. Apa
tujuan dari sistem pendidikan ?
5. Tantangan
apa yang dihadapi sistem pendidikan saat ini ?
BAB I I : PEMBAHASAN
PENDIDIKAN SEBAGI SEBUAH SISTEM
A. Pengertian
Pendidikan dan Sistem
Pendidikan
atau pedagogi memiliki beberapa pengertian. Pendidikan (pedagogi) secara
etimologis adalah bersala dari bahasa Yunani, terdiri dari kata “PAIS”, artinya
anak, dan “AGAIN”, diartikan membimbing.[1]
Jadi sederhananya adalah bimbingan yang diberikan kepada anak.
Sedangkan
secara Definitif pendidikan (pedagogie) adalah suatu kegiatan bimbingan yang dilakukan secara sadar
ataupun secara sengaja yang dilakukan orang dewasa kepada orang yang belum
dewasa (baca : anak) sehingga timbul hubungan antara keduanya yang bertujuan
untuk mendewasakannya.[2]
Sedangkan
sistem secara etimologis berasal dari bahasa yunani “systema” yang berarti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu
keseluruhan.
Menurut
Zahara Idris(1987) Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri atas
komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsusr-unsur sebagai sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak
secara acak yang salaing membantu untuk mencapi suatu hasil (Product). Contoh
tubuh manusia merupakan satu jaringan daging, otak, urat-urat, dll yang
komponen mempunyai fungsi masing-masing yang satu dengan yang lain
satu sama lain saling berkaitan sehingga mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Seorang
pakar sosiologi, Bachtiar (1988) mengemukakan bahwa sistem adalah sejumlah
satuan yang berhubungan satu dengan yang lainnya sedemikian rupa sehingga
membentuk suatu kesatuan yang biasanya berusaha mencapai tujuan tertentu. Pada
bagian yang sama Bachtiar menambahkan bahwa sistem adalah seperangkat ide atau
gagasan, asas, metode, dan prosedur yang disajikan sebagai suatu tatanan yang
teratur.[3]
Pada
dasarnya sistem hanya terdiri atas dua jensis, yaitu sistem tertutup dan siste
terbuka.[4]
Sistem tertutup di dalam proses kerjanya tidak dipengaruhi lingkungan luar,
sedangkan sistem terbuka di daklam proses kegiatannya memperoleh masukan dari
luar lingkungannya. Pada sistem terbuka tejadi sistem yang dinamis, yaitu
sistem dipengaruhioleh sistem yang berada di luarnya.
Suatu
sistem didalamnya mengandung hal-hal sebagai berikut :
1. Adanaya suatu kesatuan organis
2. Adanya komponen-komponen yang
membentuk kesatuan organis
3. Adanya hubungan keterkaitan antara
komponen yang satu dengan yang lainnya.
4. Adanya gerak atau dinamika
5. Adanya tujuan yang ingin dicapai.[5]
Sistem merupakan suatu hal yang
aktif, bergerak, menuju ke arah tertentu. Maka perlu disadari bahwa sistem itu
terdapat suatu konsep dasar dan cita-cita. Sebaai suatu gerak untuk mencapai
tujuan yang diinginkan, secara terus-menerus suatu sistem pendidikan akan
selalu bersifat dinamis kontekstual dan untuk itu suatu sistem pendidkan
haruslah terbuka terhadap tuntutan kualitas( tingkat baik buruknya sesuatu ).
Upaya pendidikan merupakan aktifitas
yang kompleks, yang melibatkan sejumlah komponen pendidikan yang saling
berinterkasi satu sama lain. Apabila upaya pendidikan hendak dilakukan secara
terencanadan teratur, maka berbagai komponen dan saling hubungannya perlu
dikenali, dikaji, dan dikembangkan sehingga mekanisme kerja komponen-komponen
itu secara menyeluruh dan terpadu akan dapat membuahkan hasil yang optimal.
Oleh karena itu, pengkajian tentang upaya pendidikan sebagai suatu sistem
mempunyai arti yang penting.
B. Pendidikan Sebagai Sistem yang
Terbuka
Pendidikan
adalah sebagai suatu sistem yang terbuka. Sistem terbuka mempunyai prosedur
kerja yang mengubah atau memproses masukan yang diperoleh dari lingkungannya
atau dari sistem lain menjadi keluaran, yang selanjutnya dijadika masukan oleh
sistem yang lain. Prose transformasi ini merupakan suatu prosesyang bersifat
ritmik. Secara singkat prosedur kerja sistem adalah
Masukan -Transformasi (proses)-Keluaran
Di
dalam suatu sistem tertutu, sistem bergerak menuju kesuatu sistem yang bersifat
entrophy.[1]
Sebaliknya, di dalam sistem terbuka terjadi kecendrungan dan gerakan yang
mengarah pada diferensiasi yang makin lama makin luas.
Sebagai
suatu sistem terbuka, sistem pendidikan memiliki hubungan internal dan
eksternal. Hubungan inernal dalam dalam sistem pendidikan ditandai dengan
adanya hubungan yang berisi suksesif antara satu jenjang pendidikan dengan
jenjang lainnya. Sedangkan hubungan eksternal ditandai dengan adanya interaksi,
interelasi, dan interdependensi antara sistem pendidikan dengan sistem yang
berada di luar sistem pendidikan.
Seiring
dengan semakin tumbuh dan berkembangnya berbagai kompleksitas kehidupan
masyarakat sebagi dampak dari berbagai perkembangan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, sedangkan sumber daya pendidikan terbatas maka
diperlukan keterbukaan sistem pendidikan disertai dengan perencanaan yang baik.
Hal ini menegaskan bahwa perencanaan sistem pendidikan sebagai salah satu
fungsi yang strategis dalam manajemen sistem pendidikan.
C. Komponen
Sentral dalam Upaya Pendidikan

Tujuan Pendid
Interaksi
Pendidikan
Peserta
Didik Pendidik
Dilihat
lebih lanjut, di dalam interaksi komponen peserta didik, pendidik, dan tujuan
pendidikan. Di samping itu di luar ketiga komponen itu masih ada
komponen-komponen lain yang berperan tertentu dalam upaya pendidikan.
Dalam
interaksi pendidikan (interaksi antar komponen pendidikan), dapat mencangkup
disamping apa yang dilakukan oleh pendidik dan apa yang dilakukan oleh peserta
didik, juga isi dalam interaksi (isi pendidikan), alat-alat yang dipakai dala
interaksi (alat pendidikan). Yang disebut terakhir ini, yaitu lingkungan
pendidikan, mencangkup lingkungan fisik, sosial dan budaya.
A. Tujuan
Perencanaan Sistem Pendidikan
Suatu
sistem selau berkitan dengan pencapaian suatu tujuan. Dalam lingkup sistem
pendidikan nasional kita bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mendiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Untuk
mencapai tujuan pendidikan, perlulah disusun dan difungsionalkan suatu sistem,
penyelenggaraan pendidikan yang baik. Berbagai komponen dalam sistem perlu
dikenali, dipahami dan dikembangkan secara seksama, sehingga benar-benar dapat
berfungsi dengan tepat. Disinilah letak pentingnya pendekatan sistem dalam
penyelenggaran pendidikan. Dengan pendekatan sistem sapat dikenali kelemahan
masing-masing komponen. Dengan demikian dapat dilakukan perbaikan terhadap
kelemahan-kelemahan itu dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan secara
efektif dan efisien.
Atas
dasar uraian diatas, nampak bahwa peninjaun berdasarkan pendekatan sistem dapat
menghasilkan kebijakan yang berupa pembaharuan sebagian atau menyeluruh,
bertahap atau sekaligus. Kebijakan atau keputusan ini dilakukan untuk mencapai
tujuan pendidikan secara optimal.
B. Tantangan
Sistem Pendidikan
Dalam
dekade akhir-akhir ini semakin terasa dan nampak perubahan-perubahan sosio
budaya yang demikian akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang spektakuler.
Setiap bangsa atau masyarakat yang ingin mempertahankan serta mengembangkan
eksistensinya hendaknya senantiasa berupaya untuk menjadikan sistem pendidikan
yang dimilikinya lebih dinamis atau lebih responsif terhadap
perubahan-perubahan serta kecendrungan-kecendrungan yang sedang berlangsung.
Hal ini berarti, kita sedang berada dala zaman yang perubahannya terjadi secara
cepat. Sistem pendidikan kita dituntut memiliki tiga kemampuan, yaitu :
1. Kemampuan
mengetahui pola-pola perubahan
2. Keemampuan
untuk menyususn gambar tentang dampak yang akan ditimbulkan oleh
kecendrungan-kecendrungan yang sedang berjalan tadi
3. Kemampuan
untuk menyusun program-program penyesuain diri yang akan ditempuhnya dalam
jangka waktu tertentu, misalnya jangka waktu lima tahun.[1]
Kegagalan
untuk mengembangkan ketiga jenis kemampuan di atas akan mengakibatkan
terperangkapnya suatu sistem pendidikan dalam rutinosme,suatu sistem menjadi
beku. Ini akan menimbulkan dampak yang merugikan bagi diri bangsa itu sendiri,
terutama generasi mudanya sebagai penerus perjuangan dan kemajuan bangsa.
Untuk
menunjang pencapaian kemampuan-kemampuan sistem pendidikan di atas, daerah
cakupan penelitian hendaknya diperluas tidak hanya mengurus masalah-masalah
belajar mengajar saja, melainkan juga membahas masalah-masalah pendidikan dalam
kaitannya dengan perubahan-perubahan ekonomi,sosial,kultural,dan teknologi,
baik yang bersifat nasional regional, maupun global. Penelitian pendidikan juga
tidak hanya terpaku pada masalah-masalah pendidikan masa kini, tetapi juga
mampu menelusuriakar-akar historis dari persoalan-persoaln masa kini, dan mampu
pula melakukan penjajagan mengenai situasi-situasi dan problematika di masa
depan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem
adalah suatu rangkaian keseluruhan kebulatan kesatuan dari komponen yang saling
berinteraksi atau inerdepndensi dalam mencapai tujuan. Sistem pendidikan akan
selalu bersifat dinamis kontekstusal dan terbuka tehadap tuntutan kualitas dan
relevansi. Oleh karena itu pengkajian upaya pendidikan sebagai suatu sistem mempunyai
makan yang penting.
Proses
pendidikan terjadi apabila ada interaksi antar komponen pendidikan, artinya
saling berhubunga secara fungsional dalam kestauan yang terpadu. Tiga komponen
tersebut adalah pendidik,peserta didik, dan tujuan pendidikan.
Dengan
adanya kemajuan zaman yang pesat hendaknya berupaya menjadikan sistem
pendidikan yang dinamis dan responsif terhadap prubahan-perubahn dan
kecendrungan-kecendrungan yang sedang berlangsung.
B.
Saran
Pendidikan
sebagai suatu sistem yang terbuka hendaknya harus melalui
pernecanaan-perncanaan yang tepat dalam menghadapai tuntutan zaman. Selain itu
sistem pendidikan juga harus lebih dinamis dan responsif.
Baca Juga
Daftar
Pustaka
Ahmadi,Abu.1991.Ilmu
Pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta
Hadisusanto,Dkk. 1995.
Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : UNY press
Soenarya,Endang. 2000.
Teori Perencanaan Pendidikan ( Berdasarkan Pendekatan Sistem ).
Yoyakarta: Adicita
[1] Istilah yang dipinjam dari kajian ilmu termodinamika, yang
menggambarkan suatu keadaan yang tidak teratur
dala suatu sistem, Lih Teori Perencanaan Pendidikan (berdasarkan
pendekatan sistem), Dr. Endang Soenarya, Hal 15
[2] Lih, Drs. Dirto Hadisusanto, Pengantar Ilmu Pendidikan, Hal. 29