Makalah Ekonomi Permintaan Akan Uang
Thursday, October 27, 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Uang merupakan sesuatu benda yang diterima secara umum oleh masyarakat,
sehingga untuk melakukan transaksi ekonomi tidak mengalami kesulitan, karena
salah satu fungsi dari uang adalah sebagai standart nilai, maka seluruh barang
atau jasa dinilai dengan satuan uang. Uang merupakan unsur terpenting dalam
suatu sistem perekonomian modern. Kehadiran uang sudah melembaga dalam
masyarakat, sehingga segala aktivitas masyarakat dipengaruhi, diukur dan banyak
ditentukan oleh uang. Dengan adanya uang, transaksi yang dilakukan oleh manusia
menjadi lebih mudah, cepat, dan tidak terlalu dibatasi lagi oleh dimensi waktu.
Pengertian
permintaan akan uang di definisikan sebagai keseluruhan jumlah uang yang ingin
dipegang oleh masyarakat dan perusahaan. Yang dipengaruhi oleh pendapatan riil. Semakin tinggi
pendapatan seseorang, permintaan akan uang akan semakin besar. Hal ini karena
konsumsi dan tabungan akan bertambah seiring dengan meningkatnya pendapatan.
Selain pendapatan riil tingkat suku bunga
juga merupakan faktor yang mempengaruhi permintaan akan uang Semakin tinggi
suku bunga, permintan uang untuk motif spekulasi akan berkurang. Tingginya suku
bunga akan membuat biaya pinjaman uang untuk berspekulasi bertambah mahal.
Selain itu, jika tingkat suku bunga tinggi, orang akan lebih baik menabung di
bank dengan jaminan suku bunga yang ada daripada berspekulasi. Tingkat harga umum merupakan faktor
ketiga dalam konsep permintaan akan uang. Semakin tinggi tingkat harga umum,
permintaan akan uang akan semakin bertambah. Hal ini karena harga barang/jasa
bertambah mahal, sehingga dibutuhkan lebih banyak uang untuk membelinya. Pengeluaran konsumen, Faktor terakhir
dalam konsep permintaan akan uang ini menjelaskan, misalnya saja pengeluaran
konsumen pada bulan-bulan menjelang Natal, puasa, atau Hari Raya lainnya akan
bertambah. Akibatnya, permintaan uang juga akan bertambah.
Dalam kajian
mengenai teori permintaan uang, ada beberapa golongan yang berpendapat. Pertama
golongan kaum Klasik, golongan ini menganggap bahwa uang tidak memiliki
pengaruh terhadap sektor riil, suku bunga, kesempatan kerja dan pendapatan
nasional. Uang hanya berpengaruh terhadap harga barang. Bertambahnya uang
beredar akan mengakibatkan kenaikan harga saja, sedangkan jumlah output yang dihasilkan
tidak berubah. Teori permintaan uang Klasik dikenal dengan teori kuantitas uang
yang dirumuskan oleh Irving Fisher dan dikembangkan oleh Marshall. Selanjutnya
permintaan akan uang menurut Keynes yang mengembangkan tentang teori yang
terakhir dikemukakan oleh Cambridge.
.
BAB II
PEMBAHASAN
Teori Permintaan Uang Menurut Keynes
Pada dasarnya teori Keynes merupakan pengembangan dari teori Klasik,
dimana melihat permintaan uang berdasarkan motif orang memegang uang. Teori
Klasik sendiri menyatakan motif memegang uang adalah untuk transaksi saja
meskipun pada teori Cambridge sudah mulai mengenalkan pandangan bahwa orang
memegang uang juga dipengaruhi oleh faktor kelembagaan lain misalkan ekspektasi
di masa yang akan datang, tetapi sifatnya masih kualitatif. Pandangan Cambridge
inilah yang dikembangkan Keynes bahwa motif orang memegang uang tidak hanya
untuk transaksi saja melainkan untuk berjaga-jaga dan spekulasi. Rumusan teori
permintaan uang Keynes dikenal dengan teori Liquidity of Preference yang
diungkap dalam bukunya “The General Theory of Employment, Interest, and
Money.”
1. Teori
keuangan yang dikemukakan Keynes pada umumnya menerangkan 3 hal, yaitu :
(1) Tujuan-tujuan masyarakat untuk meminta (menggunakan uang),
(2) Faktor-faktor yang menentukan tingkat bunga,
(3) Efek perubahan penawaran uang terhadap kegiatan ekonomi negara.
2. Tentang John
Keynesiasme
Keynesianisme, atau ekonomi ala Keynesian atau Teori
Keynes, adalah suatu teori ekonomi yang didasarkan pada ide ekonom Inggris abad
ke-20, John Maynard Keynes. Teori ini mempromosikan suatu ekonomi campuran, di
mana baik negara maupun sektor swasta memegang peranan penting. Kebangkitan
ekonomi Keynesianisme menandai berakhirnya ekonomi laissez-faire, suatu teori
ekonomi yang berdasarkan pada keyakinan bahwa pasar dan sektor swasta dapat
berjalan sendiri tanpa campur tangan negara. Teori ini menyatakan bahwa trend
ekonomi makro dapat memengaruhi perilaku individu ekonomi mikro. Berbeda dengan
teori ekonom klasik yang menyatakan bahwa proses ekonomi didasari oleh
pengembangan output potensial, Keynes menekankan pentingnya permintaan agregat
sebagai faktor utama penggerak perekonomian, terutama dalam perekonomian yang
sedang lesu. Ia berpendapat bahwa kebijakan pemerintah dapat digunakan untuk
meningkatkan permintaan pada level makro, untuk mengurangi pengangguran dan
deflasi. Jika pemerintah meningkatkan pengeluarannya, uang yang beredar di
masyarakat akan bertambah sehingga masyarakat akan terdorong untuk berbelanja
dan meningkatkan permintaannya (sehingga permintaan agregat bertambah). Selain
itu, tabungan juga akan meningkat sehingga dapat digunakan sebagai modal
investasi, dan kondisi perekonomian akan kembali ke tingkat normal.
Makro
ekonomi muncul tahun 30-an, makro ekonomi muncul karena depresi besar yang
melanda dunia tahun tersebut karena krisis yang dialami dunia saat itu,
sehingga tidak ditemukan jalan keluar. Muncullah orang Inggris yang bernama
John Meynard Keynes. Dalam membangun TE makro, Keynes tetap menggunakan
landasan-landasan aksiomalis sebagaimana yang dialami oleh teori ekonomi
klasik. Demikian juga teori ekonomi neoklasik, tetap bicara konsep-konsep.
Tetapi Keynes lebih cemerlang idenya bahwa dengan menggunakan depresi, karena
depresi bukan lagi persoalan mikro tetapi persoalan makro. Pada era depresi
itu, terjadi pengangguran masalah ekonomi. Tetapi juga menyangkut kapasitas
industri yang tidak tercapai.
- Ingin membangun teori umum (general theory)/ (overall theory)/ aggregate.
- Dalam moneter atau uang dipandang sebagai alat tukar, satuan hitung, dan penyimpan nilai.
- teori suku bunga
- Peranan investasi menentukan peluang kerja
- Aspek psikologis, ketidakrasionalan yang menyebabkan ketidakstabilan. Itulah komponen yang akan dibentuk oleh Keynes menjadi ekonomi makro yang dikemas dalam bukunya “general theory of employment interest, money” Dari teori tersebut banyak kritikan dan sanggahan terutama mempertanyakan kapan full employment dapat tercapai. Yang ada adalah mendekati kondisi full employment. Kemudian mekanisme pasar menurut Keynes, tidak ada campur tangan pemerintah. Dalam pandangan Keynes, sebuah sumber daya akan teralokasi, model manusia homoeconomicus.
- Ada gula ada semut (supply create its own human), penawaran akan mencapai perminataan / hukum say.
- Mekanisme suku bunga merupakan mekanisme untuk memperbaiki kesamaan tabungan dan investasi, untuk mengkonsumsi lebih banyak dimasa yang akan datang industri yang dimaksud adalah kumpulan unit-unit usaha yang sama/kumpulan unit-unit usaha yang menghasilkan output sejenis.
Dari pemikiran Keynes berkembang Keynesian
dapat kita artikan penganut-penganut ajaran Keynes, yang ternyata Keynesian
banyak yang dikritik terutama kritikan pada ketidak mampuan perubahan-perubahan
dalam skala mikro.
Kelemahan dalam ilmu ekonomi, suatu ilmu yang diterapkan akan terevikasi kebenarannya dalam jangka panjang, sampai dengan 2006. Baru mulai muncul keburukan-keburukan landasan-landasannya. Orang sudah mulai tidak suka melihat jalan pikiran manusia yang menganut model ekonomicus.
Beberapa pertanyaan yang tidak bisa dijawab, kegagalan pasar teori ekonomi tidak bisa menjawab mengapa masih banyak orang miskin, teori ekonomi tidak bisa menjawab mengapa hutan dan laut ludes disantap model manusia homonicus, terpecah belah menjadi Rusia yang sekarang beberapa contoh bagaimana pikiran kita dijajah oleh model homoeconomicus nasionalisme, dilimpahkan sedemikian rupa sehingga kita fanatik terhadap bangsa kita ager sesuatu persenjataan yang tersedia laku terjual.
3.
Motif Permintaan Uang Menurut Keynes
Terkait
dengan tujuan-tujuan masyarakat untuk meminta (memegang) uang, maka dapat
diklasifikasikan atas 3 motif utama, yaitu :
a) Motif
transaksi (transaction motive), motif ini timbul karena uang digunakan untuk
melakukan pembayaran secara reguler terhadap transaksi yang dilakukan. Besarnya
permintaan uang untuk tujuan transaksi ini ditentukan oleh besarnya tingkat
pendapatan (MDt = f(Y), artinya semakin besar tingkat pendapatan yang
dihasilkan, maka jumlah uang diminta untuk transaksi juga mengalami peningkatan
demikian sebaliknya.
b) Motif
berjaga-jaga (precautionary motive), selain untuk membiayai transaksi, maka
uang diminta pula oleh masyarakat untuk keperluan di masa mendatang yang
sifatnya berjaga-jaga. Besarnya permintaan uang untuk berjaga-jaga ditentukan
oleh besarnya tingkat pendapatan pula. Semakin besar tingkat pendapatan
permintaan uang untuk berjaga-jaga pun semakin besar. MDp = f(Y)
c) Motif
spekulasi (speculation motive), pada suatu sistem ekonomi modern dimana lembaga
keuangan masyarakat sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat mendorong
masyarakatnya untuk menggunakan uangnya bagi kegiatan spekulasi, yaitu disimpan
atau digunakan untuk membeli surat-surat berharga, seperti obligasi pemerintah,
saham, atau instrumen lainnya. Faktor yang mempengaruhi besarnya permintaan uang
dengan motif ini adalah besarnya suku bunga, dividen surat-surat berharga,
ataupun capital gain, fungsi permintaannya adalah MDs = f(i). Yang dimaksud dengan spekulasi disini adalah spekulasi dalam surat-surat
berharga khususnya obligasi. Para spekulan membeli surat-surat berharga
(obligasi) pada waktu obligasi murah, dan menjulanya pada waktu surat obligasi
mahal. Dengan cara begini spekulan mendapat keuntungan.
Jadi menurunnya harga obligasi mempunyai tendensi yang mengakibatkan jumlah
uang diminta masyarakat dengan motif spekulasi berkurang. Sebaliknya,
meningkatnya harga obligasi akan mengakibatkan jumlah uang yang dibutuhkan
masyarakat dengan motif spekulasi meningkat. Hubungan antara tingkat bunga dengan surat obligasi adalah meningkatnya
tingkat bunga bertendensi mengakibatkan menurunnya harga obligasi (Pob) dan
sebaliknya menurunnya tingkat bunga bertendensi mengakibatkan meningkatnya
harga obligasi.
Dari ketiga motif diatas, maka formula untuk permintaan uang menurut Keynes
adalah:
MD = MDt + MDp + MDs
4.
Model permintaan total dari Keynes dirumuskan sebagai Berikut :
![]() |
Keterangan: k = proporsi tertentu dari Y
Y = Pendapatan nasional
W = besarnya kekayaan
r
= tingkat bunga
l = proporsi tertentu dari kekayaan dan
tingkat bunga
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Oleh karena peranan uang yang sangat
penting permintaan akan uang akan bertambah seiring dengan kebutuhan pemakai
yang tiap hari akan semakin bertambah diiringi dengan perkembangan zaman yang
semakin modern. Dari teori permintaan akan uang menurut Keynes, Kesimpulan
utama yang dapat ditarik dari teori ini adalah bahwa tidak ada kecenderungan
otomatis untuk menggerakan output dan lapangan pekerjaan ke kondisi full
employment (lapangan kerja penuh). Kesimpulan ini bertentangan dengan prinsip
ekonomi klasik seperti ekonomi supply-side yang menganjurkan untuk tidak
menambah peredaran uang di masyarakat untuk menjaga titik keseimbangan di titik
yang ideal.
Permintaan akan uang
merupakan focus dari teori moneter dari Keynes. Ia mengatakan bahwa seseorang
memegang uang tunai (atau “meminta” uang tunai) karena ia mempunyai
tujuan-tujuan (motif) tertentu yang bisa dipenuhi dengan menggunakan uang
tunai. Menurut Keynes, “harga” uang
adalah harga yang harus dibayar untuk penggunaan uang, yang tidak lain adalah
tingkat bunga. Penawaran akan uang dianggap ditentukan oleh penguasa moneter,
sehingga identik dengan jumlah uang yang beredar.
Adapun kesimpulan lain
yang kami temukan adalah sebagai berikut :
- Menganggap nilai uang adalah tidak stabil.
- Fenomena-fenomena moneter merupakan variable-variabel yang dapat mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan.
- Tambahan jumlah uang beredar akan mempengaruhi sektor riel.
- Permintaan dan penawaran uang akan menentukan tingkat bunga.
- V dan T dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan perekonomian yang terjadi.
DAFTAR
PUSTAKA
-
-
-
-
http://herry.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/33206/teori-permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1.ppt