MAKALAH ANALISIS TERHADAP PENGEMIS
Wednesday, November 11, 2015
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kita
manusia sebagai makhluk individu dan sosial yang hidup di lingkungan
masyarakat sering menjumpai kalangan orang yang meminta-minta. Kebutuhan
yang semakin mendesak mendorong mereka untuk melakukan hal tersebut.
Terutama orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan/penghasilan tetap.
Tidak hanya mereka yang benar-benar tidak mampu mencari pekerjaan karena
ketidakmampuan fisik dan mental, mereka yang memiliki fisik dan mental
yang normal juga melakukan pekerjaan tersebut. Tidak ada pekerjaan
lain, tidak memiliki modal untuk membuka usaha, dan tidak memiliki
pendidikan/keterampilan yang membuat mereka memilih untuk mengemis.
- PERMASALAHAN
Pengemis
sebagai masalah sosial yang cukup signifikan, sudah menjadi
permasalahan di dalam masyarakat dan memunculkan perbedaan pendapat
tentang bagaimana cara menanggulanginya dan siapa yang bertanggung jawab
atas mereka. Berbagai solusi dan kebijakan sudah dikemukakan, namun
seolah-olah solusi dan kebijakan itu menimbulkan kebuntuan dan
kontroversi tersendiri.
Secara
umum, kita mengetahui bahwa para pengemis adalah bagian dari
masyarakat yang dianggap sebagai tuna karya, tuna wisma (homeless).
Akan tetapi, sebagian dari masyarakat kita terlanjur mengakui bahwa
semua pengemis pantas untuk dianggap seperti yang telah disebutkan
diatas, dan mengabaikan tentang latar belakang mereka.
Oleh
karena itu kami melakukan observasi terhadap masalah tersebut dan
mencoba untuk menganalisis faktor-faktor penyebab mereka meminta-minta,
akibat-akibat yang ditimbulkan dan bagaimana peran masyarakat dalam
mengatasi masalah tersebut.
- ANALISIS
Untuk
mendapatkan informasi yang menyimpulkan faktor apa saja yang
menyebabkan orang meminta-minta, harus diadakan observasi dengan
mewawancarai pihak-pihak yag terkait secara langsung, dan faktor yang
dominan adalah :
1. Kemiskinan.
Permasalahan
ekonomi memang paling besar pengaruhnya terhadap keluarga yang tidak
mampu. Biaya hidup jaman sekarang yang tinggi merupakan beban finansial
bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Sehinga jalan keluar yang
mereka pilih adalah dengan meminta-minta.
2. Budaya
Budaya
mengemis ada karena sebagian besar masyarakat ditempat tinggal mereka
berprofesi sebagai pengemis, sehingga mereka melakukan pekerjaan
tersebut yang mereka anggap sudah turun temurun dan membudaya.
3. Keterbatasan Fisik dan Mental
Bagi
mereka penyandang cacat tentunya tidak mungkin untuk melakukan
pekerjaan sebagaimana yang orang normal lakukan. Apalagi bagi mereka
dari keluarga miskin, tidak mempunyai modal untuk membuka usaha, jadi
yang bisa mereka lakukan hanyalah meminta-minta.
4. Pergaulan
Ajakan
dan bujukan seorang teman memang sangat ampuh dalam mempengaruhi
pendirian seseorang. Banyak sekali orang memlih untuk menjadi pengemis
karena bujukan teman, dan juga iming-iming memperoleh penghasilan tanpa
harus bekerja keras.
Dampak negatif yang timbul akibat kegiatan ini antara lain :
1. Bagi diri sendiri
Mereka
yang melakukan pekerjaan tersebut akan merasa malu di dalam
masyarakat, kemudian mereka akan dikucilkan. Dan mereka akan merasa
terdiskriminasi di dalam masyarakat.
2. Bagi Masyarakat/Lingkungan
Kegiatan
meminta-minta yang mereka lakukan jelas mengganggu kenyamanan
masyarakat/lingkungan, karena mereka keberadaan mereka yang berada di
tempat umum. Tidak sedikit dari mereka meminta-minta dengan mengajak
anak-anak mereka yang masih balita.
3. Bagi Negara
Meminta-minta
jelas memiliki dampak negatif terhadap negara kita, karena negara kita
dianggap negara yang tidak mampu menjamin kemakmuran hidup warganya,
sehingga hal ini menimbulkan masalah sosialyang juga menjadi tanggung
jawab negara.
Tanggung
jawab atas pengemis, mungkin seharusnya menjadi salah satu kewajiban
pemerintah apabila kita merujuk pada UUD 1945 Pasal 34:
(1) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
(2)
Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan.
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas umum yang layak.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Beberapa Solusi
Setelah
kita mengkaji latar belakang para pengemis dan mengetahui siapa yang
seharusnya bertanggung jawab atas mereka, maka muncul beberapa solusi
yang ditawarkan:
1. Mengusulkan kepada pemerintah untuk segera membangun tempat khusus bagi para pengemis, baik pengemis difabel maupun pengemis non difabel yang menyediakan fasilitas untuk meningkatkan kemampuan produktif ekonomi mereka.
2. Mempertimbangkan untuk memotivasi para pengemis non difabel
yang memiliki sifat kemalasan berkepanjangan dan mungkin menjadikan
mengemis sebagai sebuah profesi atau pekerjaan tetap dengan cara
mengurangi pemberikan bantuan kepada mereka.
- KESIMPULAN
Kenapa
di Indonesia terus meningkat jumlah orang yang meminta-minta tiap
tahunnya?? Apabila faktor pendorong orang untuk mengemis terus meningkat
dan pemerintah lamban dalam menangani kasus ini maka peningkatan
jumlah orang yang meminta-minta dan dampak negatif yang ditimbulkan
akan terus bertambah, sehingga akan memperburuk kondisi lingkungan
sekitar kita maupun negara.