penganggaran
Wednesday, March 13, 2013
PENGANGGARAN
Anggaran
Anggaran (Budget) adalah rencana kuantitatif aktivitas usaha
sebuah organisasi (pemasaran, produksi dan keuangan) ; anggaran
mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan
organisasi selama periode dianggarkan.
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian,
dan pembuatan keputusan. Anggaran
juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi.
Karakteristik
Anggaran
:
1. Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis
2. Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat
saja ditunjang oleh jumlah non moneter (missalnya, unit yang dijual atau
diproduksi).
3.
Mencakup
periode satu tahun.
4.
Anggaran
merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat untuk mengemban tanggung jawab
atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.
5.
Usulan
anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh
pihak yang menganggarkan (budgetee).
6.
Begitu
disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan.
7.
Secara
berkala, kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran, dan
selisihnya dianalisis dan dijelaskan.
Tujuan Pokok Anggaran
· Memprediksi transaksi
dan kejadian finansial serta non finansial di masa yang akan datang
·
Mengembangkan informasi
yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.
Manfaat Penganggaran
Anggaran menunjukkan kepada manajemen
·
Angka laba yang
dikehendaki oleh perusahaan.
· Sumber daya yang
diharapkan dapat dihasilkan atau digunakan selama periode anggaran yang akan
datang.
·
Memberikan landasan
untuk pengambilan keputusan alternatif yang terbaik.
Keterbatasan
Penganggaran
· Dalam banyak
kejadian, anggaran cenderung terlalu menyederhanakan fakta situasi nyata di
lapangan
· Terlampau menekankan
hasil ( Yi : laba bersih sesung- guhnya dibandingkan dg jumlah laba yang
dianggar kan),
namun bukan pada sebab musababnya.
· Tema partisipatif
pada anggaran menuntut dukungan penuh dan keterlibatan manjemen.
· Dapat menggerogoti
inisiatif manajemen dengan meng halangi perkembangan dan tindakan baru yang
tidak tercakup dalam anggaran.
· Proses penganggaran
bukanlah ilmu murni dan pertimbangan yang baik memainkan peran esensial.
Sistem
Penganggaran untuk Aktivitas Bisnis.
Terdapat 4 (empat) ancangan dasar terhadap anggaran :
(1)
Penganggaran
inkremental
(2)
Penganggaran
basis nol
(3)
Penganggaran
Statik dan
(4)
Penganggaran
fleksibel.
Anggaran
Inkremental (Incremental Budget)
Yakni metode anggaran
yang hanya mempertimbangkan perubahan sumber daya dari anggaran tahun
sebelumnya. Dalam hal ini anggaran sebelumnya, berfungsi sebagai
landasan bagi penganggaran sumber daya inkremental.
Keunggulan ancangan inkremental adalah bhw ancangan ini menyederhanakan
proses penganggaran dengan hanya memperhitungkan kenaikan berbagai pos
anggaran.
Kelemahannya adalah
bahwa pemborosan dan inefisiensi dapat menumpuk dari tahun ke tahun tanpa
pernah diketahui.
Contoh Anggaran Inkremental
PT Safira Prima
Anggaran Inkremental untuk Tahun 20XX
Kenaikan Gaji Rp. 8.000.000
Posisi Penyelia
baru Rp. 15.000.000
Posisi Manajerial
baru Rp. 28.000.000
Kenaikan anggaran
operasional Rp. 54.000.000
Program riset
baru Rp.
3.500.000
Jumlah Rp.108.500.000
Anggaran Basis Nol (Zero-Based Budget)
Dalam penganggaran ini, semua jajaran
manajemen bertolak dari nol dan mengestimasi kebutuhan sumber daya yang
diperlukan untuk mendanai aktivitas-aktivitas tahun anggaran.
Anggaran
Statik (Static Budget)
Yakni merupakan ancangan yang dipakai oleh
banyak perusahaan jasa dan ada banyak fungsi jasa pendukung seperti bagian
pembelian, bagian akuntansi, dan bagian hukum.
Anggaran
Fleksibel (Flexible Budget)
Anggaran ini
mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan. Bermanfaat
terutama dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi.
Ada tiga kegunaan dari anggaran ini, yakni :
·
Dapat dipakai untuk
merumuskan anggaran sebelum adanya data
taksiran tingkat aktivitas.
·
Dapat dipakai setelah
adanya data untuk menghitung berapa seharusnya biaya untuk tingkat aktivitas
aktual.
·
Membantu manajemen dalam
menghadapi ketidak pastian dengan memampukan mereka untuk melihat taksiran
hasil dalam kisaran aktivitas tertentu.
Penyusunan Induk Anggaran (Master Budget)
Induk Anggaran (Master Budget) adalah sebuah
anggaran komprehensif yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh
perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu tahun atau kurang.
Induk Anggaran
terdiri atas dua komponen utama, yakni :
(1)
Anggaran
operasi, dan
(2)
Anggaran
keuangan
Anggaran Operasi merupakan deskripsi rinci
pendapatan dan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai hasil laba yang memuaskan.
Anggaran Keuangan
memperlihatkan ekspektasi arus kas dan posisi keuangan dengan kegiatan-kegiatan
usaha yang terencana.
Induk Anggaran
untuk sebuah perusahaan pabrikasi akan berisi anggaran berikut :
Induk Anggaran
Anggaran
Operasi
|
Anggaran
Keuangan
|
Angg. Penjualan
|
Anggaran pengeluaran modal
|
Angg. Produksi
|
Anggaran Kas
|
Angg. Bhn. Baku
Langsung
|
Laporan Laba Rugi dianggarkan
|
Angg. Tenaga Kerja Lgs
|
Neraca Dianggarkan.
|
Angg. Overhead pabrikasi
|
|
Angg. Persed.
Akhir Barang Jadi.
|
|
Angg.
Beban Penjualan & Adm.
|
|
Anggaran
Penjualan
Yakni merupakan
skedul rinci yang memperlihatkan penjualan yang diharapkan untuk periode yang
akan datang. Anggaran penjualan berasal dari estimasi permintaan (dan
kesanggupan untuk memasok) akan produk perusahaan pada harga tertentu.
Contoh
Kasus : Anggaran Penjualan
Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang
usaha industri tas anak-anak, akan merencanakan penjualan ke beberapa daerah
secara kuartalan sebanyak 200.000 unit selama tahun 2006.
Berikut disajikan informasi berkenaan dengan
rencana penjualan di atas, yakni sebagai berikut :
Rencana Penjualan selama 4 kwartal adalah
sebagai berikut :
Kwartal I : 20.000 unit
Kwartal II : 60.000 unit
Kwartal III : 30.000 unit
Kwartal IV : 18.000 unit
Harga jual/unit : Rp. 1000
Tagihan kas kwartal IV pada tahun sebelumnya
(2005) adalah Rp. 3.100.000
Tagihan kas penjualan sebagai berikut : 70%
ditagih dalam kwartal penjualan, sedangkan sisanya 30% ditagih pada kwartal
berikutnya.
Penjualan pada kwartal IV terdapat sebanyak
Rp. 5.400.000 yang tidak tertagih dan dimasukkan sebagai piutang usaha pada
akhir periode tahun 2006
|
PT
Singga Buana
|
|
|
|
|
|
Anggaran
Penjualan
|
|
|
||
|
31
Desember 2006
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kwartal
|
|
|
Keterangan
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
Tahun
|
Expektasi
Penjualan
|
20000
|
60000
|
30000
|
18000
|
128000
|
Harga
Jual per Unit
|
1000
|
1000
|
1000
|
1000
|
1000
|
Jumlah
Penjualan
|
20000000
|
60000000
|
30000000
|
18000000
|
128000000
|
|
|
|
|
|
|
|
Skedul
Ekspektasi Penagihan Kas
|
|
|||
Piutang
Usaha
|
3100000
|
|
|
|
3100000
|
Penjualan
|
|
|
|
|
|
Kuartal I (20jt x
|
|
|
|
|
|
70%, 30%)
|
14000000
|
6000000
|
|
|
20000000
|
Kuartal II (60jt x
|
|
|
|
|
|
70%, 30%)
|
|
42000000
|
18000000
|
|
60000000
|
Kuartal III (30jt x
|
|
|
|
|
|
70%, 30%)
|
|
|
21000000
|
9000000
|
30000000
|
Kuartal IV (18jt x
|
|
|
|
|
|
70%)
|
|
|
|
12600000
|
12600000
|
|
|
|
|
|
|
Jml
Kas yg Ditagih
|
14000000
|
48000000
|
39000000
|
21600000
|
125700000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Anggaran
Produksi (Production Budget)
Yakni merupakan skedul rinci yang
mengidentifikasi produk atau jasa yang harus dihasilkan atau disediakan utnuk
meraih penjualan yang dianggarkan dan kebutuhan persediaan.
Kebutuhan
produksi.
Jumlah unit produk yang akan diproduksi
(produksi dianggarkan) dapat ditentukan dengan cara :
(Tingkat persediaan akhir barang jadi yang
dikehendaki + Taksiran penjualan) – Tingkat Persediaan awal barang jadi yang
dikehendaki.
Berdasarkan data penjualan di atas, buatlah
angaran Produksi dengan ketentuan sebagai berikut :
Diketahui :
·
Jml
persediaan akhir yang dikehendaki sebesar 20% dari penju-alan kuartal
berikutnya.
·
Jumlah persediaan awal
adalah sama dengan jumlah perse- diaan akhir pada kuartal sebelumnya.
|
PT
Singga Buana
|
|
|
|
||
|
Anggaran
Produksi
|
|
|
|||
|
31
Desember 2006
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan
|
|
|
Kwartal
|
|
|
|
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
Tahun
|
|
Expektasi
Penjualan
|
20000
|
60000
|
30000
|
18000
|
128000
|
|
Persed
Akhir yg dikehendaki
|
12000
|
6000
|
3600
|
4000
|
4000
|
|
Jml
Kebth persed
|
32000
|
66000
|
33600
|
22000
|
132000
|
|
Persed
Awal
|
-3000
|
-12000
|
-6000
|
-3600
|
-3000
|
|
Jml
yg akan Diprod
|
29000
|
54000
|
27600
|
18400
|
129000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Anggaran
Bahan Baku
Langsung
(Direct
Materials Budget)
BAB VI
PENGANGGARAN
Definisi
Penganggaran:
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana
kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran
keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam
perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan
koordinasi dan komunikasi, peran
Karakteristik
Anggaran
:
8. Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis
9. Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat
saja ditunjang oleh jumlah non moneter (missalnya, unit yang dijual atau
diproduksi).
10.
Mencakup
periode satu tahun.
11.
Anggaran
merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat untuk mengemban tanggung jawab
atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.
12.
Usulan
anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh
pihak yang menganggarkan (budgetee).
13.
Begitu
disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan.
14.
Secara
berkala, kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran, dan
selisihnya dianalisis dan dijelaskan.
Tujuan Pokok Anggaran
1. Memprediksi transaksi dan kejadian financial serta non finansial di masa
yang akan datang.
2. Mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.
Manfaat Penganggaran
Anggaran menunjukkan kepada manajemen
mengenai :
1. Angka laba yang dikehendaki oleh perusahaan.
2.
Sumber
daya yang diharapkan dapat dihasilkan atau digunakan selama periode anggaran
yang akan datang.
3.
Anggaran
juga menginformasikan kepada manajemen konsekuensi serangkaian alternative
tindakan, memberi kan
landasan untuk memutuskan alternative yang terbaik.
Perencanaan.
Perencanaan strategic
(Strategic Planning), adalah pro- ses
penetapan bentuk dan ukuran beberapa program yang akan dilaksanakan dalam
menerapkan strategi organisasi.
Perbedaan antara Perencanaan strategic dan penyusun- an Anggaran.
Perencanaan Strategik
·
Terfokus pada
aktivitas-aktivitas yang melampaui periode beberapa tahun.
·
Mendahului penganggaran
dan memberikan kerangka acuan bagi penyusunan anggaran tahunan.
·
Pada intinya distruktur
menurut lini produk dan program lainnya.
Anggaran
·
Proses penganggaran
terpusat pada satu tahun
· Distruktur menurut
pusat pertanggungjawaban.
· Penganggaran
mengharuskan manajer untuk memikirkan secara berkala apa yang inign diraih oleh
departemen mereka.
Proses
penganggaran
1. Mendefinisikan penyusunan anggaran dan mendiskusikan perannya dalam
perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian.
2. Mendefinisikan dan menyusun anggaran induk, mengidentifikasikan
komponen-komponen utamanya, dan menjelaskan hubungan antar komponen-komponen
tersebut.
3. Menguraikan pengangaran fleksibel dan
fitur yang harus dimiliki oleh system penganggaran untuk mendorong manajer
berperilaku keselerasantujuan.
4. Menguraikan penganggaran berbasis
aktivitas.
5.2. RINGKASAN TUJUAN PENGAJARAN
1. Penganggaran dan Perannya di dalam
Perencanaan, Pengendalian, dan Pembuatan Keputusan.
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana
kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian,
dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan
komunikasi, peran anggaran terus meningkat penting sebagaimana pertumbuhan
ukuran organisasi.
> 2. Anggaran Induk, Komponen-komponen Utamanya,
dan Hubungan Erat timbal Berbagai
Komponen Tersebut.
>
> Anggaran
induk adalah rencana keuangan yang menyeluruh dari suatu organisasi, terdiri
dari anggaran pengoperasian dan anggaran keuangan.
> Anggaran pengoperasian mencakup anggaran
rugi laba dan semua anggaran
> pendukungnya. Anggaran penjualan terdiri
dari kuantitas yang
> diantisipasi
dan harga semua produk yang akan dijual. Anggaran produksi
> mencakup unit produksi yang diharapkan
untuk memenuhi penjualan yang
> diharapkan ditambah sediaan akhir yang
diinginkan dan dikurangi sediaan
> awal. Anggaran pembelian bahan baku menunjukkan pembelian
yang
> diperlukan untuk sepanjang tahun yang
dirinci untuk setiap jenis bahan
> baku
untuk memenuhi kebutuhan produksi dan untuk tujuan sediaan yang
> diinginkan. Anggaran tenaga kerja
langsung dan anggaran biaya overhead
> anggaran menunjukkan sejumlah sumber
daya yang diperlukan untuk
> berproduksi tahun yang akan datang.
Anggaran biaya overhead perlu
> dipecah ke
dalam komponen tetap dan komponen variabel untuk memudahkan
> penyusunan anggaran tersebut. Anggaran
biaya penjualan dan biaya
> administratif menunjukkan biaya-biaya
yang diramalkan untuk kedua fungsi
> tersebut.
Anggaran sediaan barang jadi dan anggaran harga pokok
> penjualan
masing-masing menunjukkan biaya produksi secara terinci untuk
> sediaan
akhir yang diharapkan dan unit produk yang terjual. Anggaran
> rugi laba menunjukkan secara singkat
laba bersih yang akan direalisasi
> jika rencana-rencana yang dianggarkan
tercapai dengan baik.
> Anggaran keuangan meliputi anggaran kas,
anggaran pengeluaran modal
> anggaran, dan anggaran neraca. Anggaran
kas secara sederhana menunjukkan
> saldo awal kas, ditambah kas masuk yang
diantisipasi lebih, dikurangi
> pengeluaran kas yang diantisipasi, saldo
kas lebih atau kurang maupun
> yang yang mungkin perlu dipinjam. Anggaran neraca (atau pro forma)
> neraca
memberikan gambaran saldo akhir aktiva, utang, dan modal yang
> diantisipasi
jika rencana yang dianggarkan terlaksana dengan baik.
>
> 3. Penganggaran Fleksibel dan Corak (Fitur)
Sistem Penganggaran yang
> Dapat
Mendorong Para Manajer Berperilaku Selaras Tujuan.
>
> Sukses suatu
sistem penganggaran tergantung pada bagaimana factor-faktor
> manusia dipertimbangkan secara serius.
Untuk mengurangi perilaku
>
disfungsional, organisasi perlu menghindari anggaran yang terlalu
> menekankan
pada mekanisme kendali. Bidang kinerja yang lainnya harus
> dievaluasi
sebagai tambahan terhadap anggaran. Anggaran dapat
> disempurnakan sebagai ukuran-ukuran
kinerja dengan menggunakan
> penganggaran partisipatif dan perangsang
nonmoneter lainnya, menyediakan
> umpan balik
kinerja yang sering, menggunakan penganggaran fleksibel,
> menjamin
bahwatujuan yang dianggarkan mencerminkan kenyataan, dan para
> manajer
hanya bertanggung jawab untuk biaya-biaya yang terkendalikan
> baginya.
>
>
> 4. Penganggaran Berdasar Aktivitas
(Activity-based Budgeting).
>
> Penganggaran berdasar aktivitas
mengidentifikasi aktivitas-aktivitas,
> permintaan
untuk aktivitas keluaran, dan biaya sumber-sumber daya yang
> dierlukan
untuk mendukung keluaran aktivitas yang diminta. Perbedaan
> utama
pendekatan berdasar aktivitas adalah daftar aktivitas-aktivitas
> yang terinci
dan biaya-biaya yang diharapkan untuk aktivitas-aktivitas
> yang
digolongkan ke dalam biaya overhead pabrik, penjualan, dan
>
administratif. Penganggaran berdasar aktivitas mempunyai potensi menjadi
> lebih akurat
dibanding penganggaran tradisional karena memusatkan pada
>
ukuran-ukuran keluaran untuk masing-masing aktivitas dan sehingga
> memungkinkan
seorang manajer untuk memahami perilaku biaya pada suatu
> level yang
jauh lebih terinci. Penganggaran fleksibel aktivitas juga
> lebih akurat
karena penganggaran tersebut menggunakan
rumus-rumus biaya
> yang
tergantung pada masing-masing ukuran keluaran aktivitas.
>
>
>
>
>
>
>
>
>
POKOK
BAHASAN
1.
Tujuan
Penganggaran
2.
Manfaat
Penganggaran
3.
Sistem
Penganggaran untuk Operasi Bisnis
4.
Penyusunan
Master Budget
5. Aspek
Motivasional dan Perilaku Manusia
6. Keterbatasan
Penganggaran
7. Sistem
Penganggaran untuk Operasi Bisnis
8. Penyusunan
Master Budget