Peran Pemasaran dan kegiatannya
Thursday, November 1, 2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
bahwa hanya dangan petunjuk dan hidayah-Nya sajalah makalah ini bisa selesai
dan bisa terwujud sehingga sampai dihadapan para pembaca yang berbahagia.
Semoga kiranya memberikan sumbangan yang berarti bagi perkembangan bagi para
pembaca pada masa sekarang dan yang akan datang.
Pada era globalisasi dan informasi saat ini, yang ditandai seamakin menipis dan hilangnya batas pemisah antara nilai-nilai dan lingkungan budaya bangsa, yang diikuti dengan kecendrungan terbentuknya nilai-nilai budaya yang bersifat universal, tampak studi tentang dengan Mengetahui Sejarah Indonesia mejadi sangat penting dan mendapakan perhatian yang sangat luas, baik dikalangan Siswa maupun dikalangan Umum.
Pada era globalisasi dan informasi saat ini, yang ditandai seamakin menipis dan hilangnya batas pemisah antara nilai-nilai dan lingkungan budaya bangsa, yang diikuti dengan kecendrungan terbentuknya nilai-nilai budaya yang bersifat universal, tampak studi tentang dengan Mengetahui Sejarah Indonesia mejadi sangat penting dan mendapakan perhatian yang sangat luas, baik dikalangan Siswa maupun dikalangan Umum.
Semoga
Makalah yang berjudul “Peran Pemasaran
dan Kegiatannya” akan bisa berguna bagi teman teman dan masyarakat umum
nya.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
1.
Bab
I
a. Pendahuluan
b. Latarbelakang
2.
Bab
II
a. Pengertian
Pemasaran
b. Bauran
Pemasaran
c. Peran
Pemasaran
d. Peran
Pemasaran Dalam Organisasi
e. Peran
Pemasaran Dalam Masyarakat
f. Strategi
dalam Pemasaran
g. Kegiatan
Pemasaran
3.
BAB
III
a. Penutup
b. Kesimpulan
c. Saran
4.
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latarbelakang
Pemahaman perilaku konsumen baik konsumen akhir maupun pembeli
industrial adalah sangat penting bagi pemasar. Keputusan konsumen dalam
pembeliannya ditempuh melalui suatu proses, mulai dari pengenalan masalah,
pencarian informasi, pengevaluasi alternatif, pengambilan keputusan beli,
sampai pada evaluasi pasca beli. Proses keputusan tersebut dipengaruhi oleh
berbagai macam faktor, baik yang ada pada diri konsumen, seperti persepsi,
pembelajaran, sikap dan keyakinan, motivasi, kepribadian, pengalaman, dan konsep
diri, maupun faktor-faktor yang berasal dari lingkungan, seperti budaya,
sub-budaya, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, faktor situasional,
nilai, norma, dan peran sosial, serta bauran pemasaran. Proses keputusan
tersebut didasarkan pada sifat-sifat konsumen yang rasional.
Dalam pasar industrial, keputusan pembeliannya
diambil juga melalui suatu proses, yaitu (1) mengenali masalah (kebutuhan), (2)
menentukan karakteristik produk dan jumlah yang diperlukan, (3) mendeskripsikan
spesifikasi produk dengan tepat dan kebutuhan kritisnya, (4) mencari dan
menentukan kualifikasi sumber-sumber yang potensial, (5) menerima dan
menganalisis usulan, (6) mengevaluasi usulan dan menyeleksi pemasok (7) memilih
dan melakukan pemesanan, dan (8) mengadakan umpan-balik kinerja dan evaluasi.
Sedangkan situasi pembeliannya dapat digolongkan ke dalam tiga macam, yaitu:
pembelian tugas baru, pembelian ulang, dan pembelian ulang langsung. Setiap
pembeli industrial mempunyai pilihan pendekatan dalam pembeliannya, di antaranya
adalah inspeksi, penyampelan, deskripsi, dan kontrak dengan negosiasi.
Motif utama dalam
pembahasan perilaku beli konsumen maupun industrial adalah memahami proses
keputusan tersebut, di samping perusahaan harus mempunyai posisi yang baik
untuk memberikan informasi yang tepat kepada konsumen yang tepat pada waktu
yang tepat. Model perilaku konsumen tersebut sangat membantu untuk mengarahkan
kegiatan pemasaran agar dapat melayani konsumen maupun pembeli industrial
secara lebih baik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pemasaran
Pemasaran (bahasa
Inggris: marketing) adalah proses penyusunan komunikasi
terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai barang
atau jasa
dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan
manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang
manusia membutuhkan air
dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan
dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya
namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah
dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan
kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan
manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk
(product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan
mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran
disebut pemasar. Pemasar ini
sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan
pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama
pihak konsumen yang dituju.
Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam
pemasaran yang terdiri dari 4P yakni
- Product (produk)
- Price (harga)
- Place (tempat, termasuk juga distribusi)
- Promotion (promosi
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan,
teori bauran pemasaran juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal
juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical
Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan
teori P baru yaitu Purple Cow.[1]
Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada
ilmu, maka seorang ahli pemasaran tergantung pada lebih banyak pada ketrampilan
pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi pada ilmu tertentu.
Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah
dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu
menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen
(konsep pemasaran).
Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet, meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit diimplementasikan diluar dunia internet.
Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet, meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit diimplementasikan diluar dunia internet.
Peran
Pemasaran
- PERAN PEMASARAN DALAM ORGANISASI
Menurut Webster jr
Peran pemasaran di tinjau dari 2 tipe yaitu jenjang
organisasional dan jenjang manajerial.
Jenjang organisasional : berkaitan dengan peran
pemasaran sebagai kultur, sebagai strategi dan sebagai taktik
Jenjang organisasi di bagi 3:
-
Korporite , mencakup :mengoperasionalisasikan filosofi konsep pemasaran dengan
cara mengkampanye-kan orientasi pemasaran,menganalisis kebutuhan dan
karakteristik masyarakat, mengembangkan nilai keseluruhan perusahaan
-
Unit bisnis strategis, mencakup : melakukan analisis pesaing, analisis
keunggulan bersaing, analisis peluang pasar, memutuskan dengan siapa , kapan
dan bagaimana cara menggalang kemitraan
-
Operasional atau fungsional, mencakup : memutuskan dan mengimplementasikan
program-program pemasaran berdasarkan bauran pemasaran, mengelola hubungan
harmonis dengan pelanggan dan penyalur
Jenjang manajerial : berkaitan dengan peranan
manajeman pemasaran dalam mengimplemantasikan fungsi-fungsi manajeman yang di
dukung oleh keterampilan manajemen tertentu, yang di perlukan untuk menunjang
kelancaran proses manajemen.
Jenjang manajerial di bagi 3:
-
Manajemen puncak, bertugas : sebagai pisat pemantau, pengambil keputusan akhir,
pengendali, harus memiliki kemampuan konseptual dan sedikit keterampilan
teknis.peranan dalam proses manajemen adalah ; menentukan tujuan
perusahaan, penentuan fungsi berupa tugas2
-
Manajemen menengah, bertugas : pemberi informasi/wakil anggota, harus memiliki
kemampuan konseptual lebih banyak.peranannya dalam proses manajemen; kegiatan
pemberian perintah,motivasi, penentuan system dan prosedur
-
Manajemen bawah , bertugas: sebagai symbol andalan,pemimpin dan penghubung
,harus lebih banyak memiliki kemampuan teknis.perananya dalam proses manajemen
; proses pengawasan meliputi penentuan standar, suervisi dan evaluasi.
- KONSEP PEMASARAN
Konsep-konsep inti pemasaran meliputi:
- Kebutuhan = suatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalam diri seseorang
- Keinginan = merupakan kebutuhan manusia yang di bentuk oleh kultur dan kepribadian individu
- Permintaan = keinginan akan barang yang didukung oleh daya beli
- Produk = sesuatu yang dapat di tawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dimiliki, digunakan, ataupun dikonsumsi untuk memenuhi suatu kebutuhan atau keinginan
- Pertukaran = tindakan untuk memperoleh suatu objek yang di inginkan dari seseorang dengan dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya
- Transaksi = perdagangan nilai antara dua pihak
- Pasar = himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk
- TANGGUNG JAWAB MANAJER PEMASARANDALAM ORGANISASI
- Merencanakan strategi pemasaran.
- Mengadakan pembinaan dan pengembangan jalur pemasaran.
- Menyelenggarakan riset pasar
- Mengupayakan dan memenuhi undangan tender yang didapat.
- Mengkoordinasikan proses penawaran dengan fungsi terkait.
- Menyajikan informasi harga perkiraan dari pemilik/pesaing.
- Melaksanakan penerapan sistem manajemen mutu yang dikembangkan perusahaan.
- Membina fungsi di lingkungannya dan SDM yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan arah perkembangan perusahaan.
- Melaksanakan koordinasi dengan pihak eksternal yang terkait dengan fungsi pemasaran dalam rangka upaya optimalisasi perolehan pesanan, undangan tender.
- Evaluasi tender yang kalah dan kondisi pasaR
- PERAN PEMASARAN DALAM MASYARAKAT
Masyarakat mempunyai kebutuhan terhadap peningkatan
kualitas kehidupannya yang semakin baik di masa kemudian. Masyarkat sebagai
pihak eksternal merupakan sasaran pemasaran produsen dalam lingkup makro.
Kualitas kehidupan secara makro yang lebih baik dapat diciptakan dan tersebar
dalam masyarkat. Usaha-usaha tersebut merupakan kegiatan pemasaran
makro-eksternal yang sering disebut pemasaran makro.Pemasaran makro adalah proses penyebaran dan pengembangan kualitas hidup masyarakat.
Perekonomian akan semakin berkembang apabila arus
barang mengalir lancar dari produsen ke konsumen. Peningkatan kegiatan
masyarakat produsen dan kesinambungan antara permintaan masyarakat konsumen dan
penawaran masyarakat produsen.
Pemasaran saat ini menempatkan fokus yang kuat pada
pemasaran berorientasi pelanggan.
Pemasaran berperan penting dalam masyarakata dan
mempengaruhi kehidupan sehari-hari, menawarkan peluang yang luar biasa sebagai
profesional. Pemasaran peluang karirada juga dalam organisasi non
bisnis, termasuk rumah sakit,museum,universitas,pemerintah dan lembaga
pelayanan sosial.
- TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility adalah suatu konsep bahwa organisasi,
khususnya (namun bukan hanya) perusahaan yang
memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen,karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam
segala aspek operasional perusahaan.
Pengertian lainnya yaitu Definisi CSR (Corporate
Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh
perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab
mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. COntoh
bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian
beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas
umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan
berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar
perusahaan tersebut berada. Corporate Social
Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi
perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSRtimbul
sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan
jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability.
CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan“, di mana
ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus
mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya
keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi
sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
CSR akan lebih
berdampak positif bagi masyarakat; ini akan sangat tergantung dari orientasi
dan kapasitas lembaga dan organisasi lain,
terutama pemerintah. Studi Bank Dunia (Howard Fox, 2002) menunjukkan, peran
pemerintah yang terkait dengan CSRmeliputi pengembangan
kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber daya, dukungan politik
bagi pelaku CSR, menciptakan insentif dan peningkatan
kemampuan organisasi. Untuk Indonesia, bisa dibayangkan, pelaksanaan CSR membutuhkan
dukungan pemerintah daerah, kepastian hukum, dan jaminan ketertiban sosial.
Pemerintah dapat mengambil peran penting tanpa harus melakukan regulasi di
tengah situasi hukum dan politik saat ini. Di tengah persoalan kemiskinan dan
keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah harus berperan sebagai
koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate
Social Responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang
menjadi fokus, dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah
memfasilitasi, mendukung, dan memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang mau
terlibat dalam upaya besar ini. Pemerintah juga dapat mengawasi proses
interaksi antara pelaku bisnis dan kelompok-kelompok lain agar terjadi proses
interaksi yang lebih adil dan menghindarkan proses manipulasi atau pengancaman
satu pihak terhadap yang lain.
- DIMENSI TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN
Menurut Green Paper dan Komisi Masyarakat Eropa
# Dimensi Internal
- Manajemen SDM
- Kesehatan dan keselamatan kerja
- Beradaptasi dengan perubahan
- Manajemen dampak lingkungan & SDA
# Dimensi eksternal
- Komunitas-komunitas local , mitra usaha, pemasok, konsumen
- Hak-hak asasi manusia
- Kepedulian pada lingkungan hidup global
- KONSUMERISME
Konsumerisme adalah suatu consumer movement yang
mempertanyakan kembali dampak-dampak aktivitas pasar bagi konsumen.
dalam pengertian luas, konsumerisme juga dapat
diartikan sebagai gerakan yang memperjuangkan kedudukan yang seimbang antara
konsumen pelaku usaha dan negara .Gerakan tidak hanya melingkupi isu kehidupan
sehari-hari mengenai produk harga naik atau kualitas buruk.Konsumerisme juga
dapat di artikan sebagai cara melindungi publik dengan memberitahukan kepada
mereka tentang barang-barang yang berkualitas buruk tidak aman dipakai dan
sebagainya.
- PEMASARAN DALAM LINGKUNGAN YANG BERUBAH
Dalam lingkungan yang berubah, manajemen pemasaran
harus dapat berusaha agar produk yang di keluarkan oleh perusahaan dapat
bertahan di pasar.Ada beberapa kiat yang harus di lakukan manajemen pemasaran
untuk mempertahankan produknya di lingkunag yang berubah yaitu membuat rencana
pemasaran, berikut langkah-langkahnya:
- Mendefinisika situasi bisnis
- Mendefinisikan segmen pasar
- Mempertimbangkan keunggulan dan kelemahan produk
- Penetapan tujuan dan sasaran
- Mendefinisikan strategi pemasaran
- Monotior kemajuan usaha pemasaran
Pada masa ini perusahaan sangat menekankan pada marketing
concept, yaitu suatu keyakinan yang menekankan agar sikap perusahaan secara
keseluruhan menekankan kepada melayani keinginan pasar untuk menjamin agar
perusahaan terus-menerus mancapai keuntungan dalam jangka panjang. Sesuai
dengan tujuan ini kegiatan pemasaran telah menjadi sangant kompleks dan perlu
melaksanakan kegiatan yang dikenal sebagai marketing mix, yaitu 4P: product,
pricing, place, and promotion. Sesuai dengan prinsip ini pemasaran selalu
didefinisikan sebagai sekumpulan kegiatan yang saling berhububgan, yang disusun
dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan konsumen, dan seterusnya mengembangkan
barang tersebut, menentukan harganya, mendistribusikannya, dan
mempromosikannya.
Sumbangan
Pemasaran Kepada Masyarakat dan Perekonomian
Pemasaran membantu masyarakat untuk meningkatkan kepuasannya dalam mengkonsumsi barang dan jasa. Melalui pemasaran masyarakat akan menukar uangnya dengan barang dan kegiatan ini menimbulkan surplus konsumen. Pemasaran dan pembelanjaan yang dilakukan masyarakat sebagai akibat usaha pemasaran tersebut akan menimbulkan utilitas waktu, utilitas tempat, utilitas pemilikan, dan utilitas bentuk. Kepada perekonomian, pemasaran akan memberikan sumbangan untuk meningkatkan penjualan barang dan jasa, meningkatkan perkembangan ekonomi dan mempercepat pertumbuhan, memacu perkembangan teknologi, dan mendorong perkembangan barang baru.
Pemasaran membantu masyarakat untuk meningkatkan kepuasannya dalam mengkonsumsi barang dan jasa. Melalui pemasaran masyarakat akan menukar uangnya dengan barang dan kegiatan ini menimbulkan surplus konsumen. Pemasaran dan pembelanjaan yang dilakukan masyarakat sebagai akibat usaha pemasaran tersebut akan menimbulkan utilitas waktu, utilitas tempat, utilitas pemilikan, dan utilitas bentuk. Kepada perekonomian, pemasaran akan memberikan sumbangan untuk meningkatkan penjualan barang dan jasa, meningkatkan perkembangan ekonomi dan mempercepat pertumbuhan, memacu perkembangan teknologi, dan mendorong perkembangan barang baru.
Strategi
Mengembangkan Barang
Langkah pertama kegiatan perusahaan untuk berbisnis adalah menciptakan barang. Untuk menciptakan suatu barang yang yang sesuai dengan kebutuhan pasar, perlu dilakukan langkah berikut :
a) Mengumpulkan ide
b) Menilai kesesuaian berbagai ide yang dikembangkan
c) Membuat penilaian atas barang yang akan dikembangkan
d) Membuat model atau contoh barang
e) Melakukan ujian terhadap sikap konsumen terhadap barang yang diperkenalkan
f) Memasarkan barang yang baru diproduksikan
Dalam memasarkan barang perlu diperhatikan konsep value package, yaitu menciptakan penampilan barang yang cukup menarik dan dapat mengundang minat konsumen untuk membeli.
Langkah pertama kegiatan perusahaan untuk berbisnis adalah menciptakan barang. Untuk menciptakan suatu barang yang yang sesuai dengan kebutuhan pasar, perlu dilakukan langkah berikut :
a) Mengumpulkan ide
b) Menilai kesesuaian berbagai ide yang dikembangkan
c) Membuat penilaian atas barang yang akan dikembangkan
d) Membuat model atau contoh barang
e) Melakukan ujian terhadap sikap konsumen terhadap barang yang diperkenalkan
f) Memasarkan barang yang baru diproduksikan
Dalam memasarkan barang perlu diperhatikan konsep value package, yaitu menciptakan penampilan barang yang cukup menarik dan dapat mengundang minat konsumen untuk membeli.
Strategi
Mempromosikan Barang
Setelah menguasai strategi mengembangkan barang, strategi penetapan harga, dan strategi pendistribusian barang, maka perlu juga diterapkan strategi mempromosikan barang. Kegiatan promosi ini dapat dilakukan melalui beberapa cara sebagai berikut:
Pengiklanan (advertensi) dapat dilakukan dengan menggunakan billboard atau melalui advertensi di surat kabar dan majalah. Kadang-kadang advertensi dilakukan melalui media radio dan televisi. Pengiklanan juga dilakukan dalam Yellow Pages.
Menggunakan brosur langsung kepada konsumen melalui pos atau dengan cara memberikan secara langsung.
Penjualan langsung. Hal ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memproduksi barang yang mahal dan barang dibuat menurut selera konsumen. Wakil produsen akan mendatangi para konsumen untuk menawarkan barangnya.
Publisitas. Ini dilakukan oleh surat kabar, majalah, dan televisi. Dengan menulis mengenai organisasi/perusahaan yang menghasilkan barang atau menulis barang yang diproduksikan, publisitas tersebut telah membantu memperkenalkan barang yang sedang dipromosikan.
Setelah menguasai strategi mengembangkan barang, strategi penetapan harga, dan strategi pendistribusian barang, maka perlu juga diterapkan strategi mempromosikan barang. Kegiatan promosi ini dapat dilakukan melalui beberapa cara sebagai berikut:
Pengiklanan (advertensi) dapat dilakukan dengan menggunakan billboard atau melalui advertensi di surat kabar dan majalah. Kadang-kadang advertensi dilakukan melalui media radio dan televisi. Pengiklanan juga dilakukan dalam Yellow Pages.
Menggunakan brosur langsung kepada konsumen melalui pos atau dengan cara memberikan secara langsung.
Penjualan langsung. Hal ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memproduksi barang yang mahal dan barang dibuat menurut selera konsumen. Wakil produsen akan mendatangi para konsumen untuk menawarkan barangnya.
Publisitas. Ini dilakukan oleh surat kabar, majalah, dan televisi. Dengan menulis mengenai organisasi/perusahaan yang menghasilkan barang atau menulis barang yang diproduksikan, publisitas tersebut telah membantu memperkenalkan barang yang sedang dipromosikan.
KEGIATAN
PEMASARAN
Kegiatan pemasaran adalah berbeda dengan penjualan, transaksi
ataupun perdagangan. Menurut American Marketing Association 1960, Pemsaran
adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengaarahkan arus barang-barang dan
jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Sedangkan Philip Kotler
dalam bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and Control, mengartikan
pemasaran secara lebih luas, yaitu: Pemasaran adalah: pemasaran adalah Suatu
proses sosial, dimana individudan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan
nilai dengan individu dan kelompok lainnya.
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang
bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar)
yang bersifat homogen. Berdasarkan definisi diatas diketahui bahwa pasar
suatuproduk tidaklah homogen, akan tetapi pada kenyataannya adalah heterogen.
Target Pemasaran adalah kegiatan yang berisi dan menilai
serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu
perusahaan. Apabila perusahaan ingin menentukan segmen pasar mana yang akan
dimasukinya, maka langkah yang pertama adalah menghitung dan menilai porensi
profit dari berbagai segmen yang ada tadi. Maka dalam hal ini pemasar harus
mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mengukur potensi pasar dan
meramalkan permintaan pada masa yang akan datang.
Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan
produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada
hakekatnya Penempatan produk adalah: Tindakan merancang produk dan bauran
pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen.
Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat
dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar
sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan
oleh perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan pemasarannya.
Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang
terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing
mix tersebut, untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Target Pemasaran adalah kegiatan yang berisi dan menilai
serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu
perusahaan. Apabila perusahaan ingin menentukan segmen pasar mana yang akan
dimasukinya, maka langkah yang pertama adalah menghitung dan menilai porensi
profit dari berbagai segmen yang ada tadi. Maka dalam hal ini pemasar harus
mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mengukur potensi pasar dan
meramalkan permintaan pada masa yang akan datang.
B.
Saran
Pemasaran membantu masyarakat
untuk meningkatkan kepuasannya dalam mengkonsumsi barang dan jasa. Melalui
pemasaran masyarakat akan menukar uangnya dengan barang dan kegiatan ini
menimbulkan surplus konsumen. Pemasaran dan pembelanjaan yang dilakukan
masyarakat sebagai akibat usaha pemasaran tersebut akan menimbulkan utilitas
waktu, utilitas tempat, utilitas pemilikan, dan utilitas bentuk. Kepada
perekonomian, pemasaran akan memberikan sumbangan untuk meningkatkan penjualan
barang dan jasa, meningkatkan perkembangan ekonomi dan mempercepat pertumbuhan,
memacu perkembangan teknologi, dan mendorong perkembangan barang baru.
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, W. 2007. “Analisis Efisiensi
Pemasaran Kacang Mete di Kabupaten
Wonogiri”. Agrosia, 10
(1) : 56–64. Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta.
Arisena, G.M.K. 2008.
“Efisiensi Pemasaran Komoditas Cengkeh Di Kecamatan
Busungbiu, Kabupaten
Buleleng (Tesis)” Magister Agribisnis,
Unud,
Denpasar.
Azzaino, Z. 1982.
Pengantar Tataniaga Pertanian. Jurusan Sosial ekonomi
Pertanian, Bogor, IPB.
Bain, J.S. 1968.
Industrial Organization. Second Edition. John Willey & Sons Inc,
New York.