Makalah Statistik Deskriptif
Sunday, October 14, 2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
bahwa hanya dangan petunjuk dan hidayah-Nya sajalah makalah ini bisa selesai
dan bisa terwujud sehingga sampai dihadapan para pembaca yang berbahagia.
Semoga kiranya memberikan sumbangan yang berarti bagi perkembangan bagi para
pembaca pada masa sekarang dan yang akan datang.
Pada era globalisasi dan informasi saat ini, yang ditandai seamakin menipis dan hilangnya batas pemisah antara nilai-nilai dan lingkungan budaya bangsa, yang diikuti dengan kecendrungan terbentuknya nilai-nilai budaya yang bersifat universal, tampak studi tentang dengan Mengetahui Sejarah Indonesia mejadi sangat penting dan mendapakan perhatian yang sangat luas, baik dikalangan Siswa maupun dikalangan Umum.
Pada era globalisasi dan informasi saat ini, yang ditandai seamakin menipis dan hilangnya batas pemisah antara nilai-nilai dan lingkungan budaya bangsa, yang diikuti dengan kecendrungan terbentuknya nilai-nilai budaya yang bersifat universal, tampak studi tentang dengan Mengetahui Sejarah Indonesia mejadi sangat penting dan mendapakan perhatian yang sangat luas, baik dikalangan Siswa maupun dikalangan Umum.
Semoga
Makalah yang berjudul “Makalah Statistik
Deskriptif” akan bisa berguna bagi teman teman dan masyarakat umum nya.
Penulis
|
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latarbelakang
Mata kuliah statistika bagi
mahasiswa sangat diperlukan terutama ketika seorang mahasiswa harus
mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menginterprestasikan data untuk
pembuatan skripsi, thesis atau disertasi. Dalam hal ini pengetahuan statistik
dipakai dalam menyusun metodologi penelitian.
Sebagai suatu ilmu,
kedudukan statistika merupakan salah satu cabang dari ilmu matematika terapan.
Oleh karena itu untuk memahami statistika pada tingkat yang tinggi, terebih
dahulu diperlukan pemahaman ilmu matematika.
Dinegara maju seperti
Amerika, Eropa dan Jepang, ilmu statistika berkembang dengan pesat sejalan
dengan berkembangnya ilmu ekonomi dan teknik. Bahkan kemajuan suatu negara
sangat ditentukan oleh sejauh mana negara itu menerapkan ilmu statistika dalam
memecahkan masalah-masalah pembangunan dan perencanaan pemerintahannya. Jepang
sebagai salah satu negara maju, konon telah berhasil memadukan ilmu statistika
dengan ilmu ekonomi, desain produk, psikologi dan sosiologi masyarakat.
Sejauh itu ilmu statistika
digunakan pula untuk memprediksi dan menganalisis perilaku konsumen, sehingga
Jepang mampu menguasai perekonomian dunia sampai saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Statistik
dan statistika
Statistik dan Statistika
Statistik adalah kumpulan data dalam bentuk angka
maupun bukan angka yang disusun dalam bentuk tabel (daftar) dan atau diagram
yang menggambarkan atau berkaitan dengan suatu masalah tertentu.
Contoh
:
Statistik
penduduk adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah penduduk.
Statistik
ekonomi adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah ekonomi.
Statistika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan
metode, teknik atau cara mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan
menginterprestasikan data untuk disajikan secara lengkap dalam bentuk yang
mudah dipahami penggunan[1]
2.
Pengertian
Data
Dalam statistika dikenal
beberapa jenis data. Data dapat berupa angka dapat pula bukan berupa angka.
Data berupa angka disebut data
kuantitatif dan data yang bukan angka disebut data kualitatif.
Berdasarkan nilainya dikenal
dua jenis data kuantitatif yaitu data
diskrit yang diperoleh dari hasil perhitungan dan data kontinue yang
diperoleh dari hasil pengukuran.
Menurut sumbernya data
dibedakan menjadi dua jenis yaitu data
interen adalah data yang bersumber dari dalam suatu instansi atau
lembaga pemilik data dan data
eksteren yaitu data yang diperoleh dari luar.
Data eksteren dibagi menjadi
dua jenis yaitu data primer
dan data sekunder. Data
primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang
berkepentingan dengan data tersebut dan data
sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh
orang yang berkepentingan dengan data tersebut.
Jenis – Jenis
Statistika
Statistika dibedakan
berdasarkan jenisnya menjadi dua yaitu Statistika
Deskriptif dan
Statistika Inferensia.
Statistika deskriptif
adalah statistika yang berkaitan dengan metode atau cara medeskripsikan,
menggambarkan, menjabarkan atau menguraikan data. Statistika deskripsi mengacu
pada bagaimana menata, menyajikan dan menganalisis data, yang dapat dilakukan
misalnya dengan menentukan nilai rata-rata hitung, median, modus, standar
deviasi atau menggunakan cara lain yaitu dengan membuat tabel distribusi
frekuensi dan diagram atau grafik.
Statistika inferensia
adalah statistika yang berkaitan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan
data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik dari suatu
populasi. Dengan demikian dalam statistika inferensia data yang diperoleh
dilakukan generalisasi dari hal yang bersifat kecil (khusus) menjadi hal yang
bersifat luas (umum).[2]
Populasi
Dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan pengamatan atau
obyek yang menjadi perhatian sedangkan Sample adalah bagian dari
populasi yang menjadi perhatian.
Populasi
dan sample masing-masing mempunyai karakteristik yang dapat diukur atau
dihitung. Karakteristik untuk populasi disebut parameter dan untuk
sample disebut statistik.
Contoh
parameter adalah mean ( ), standar deviasi ( ), proporsi (P) dan
koefisien korelasi ( ), sedangkan statistik adalah nilai rata-rata ( ),
standar deviasi (s), proporsi (p) dan koefisien korelasi (r).
Populasi
dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
Populasi
orang atau individu
adalah keseluruhan orang atau individu (dapat pula berupa benda-benda) yang
menjadi obyek perhatian.
Populasi
data adalah populasi yang
terdiri atas keseluruhan karakteristik yang menjadi obyek perhatian.
Sample
juga dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
Sampel
orang atau individu
adalah sampel yang terdiri atas orang-orang (dapat pula berupa benda-benda)
yang merupakan bagian dari populasinya yang menjadi obyek perhatian.
Sampel
data adalah sebagaian
karakteristik dari suatu populasi yang menjadi obyek perhatian.
Meskipun
populasi merupakan gambaran yang ideal, tetapi sangat jarang penelitian
dilakukan memakai populasi. Pada umumnya yang dipakai adalah sample. Ada
beberapa alasan mengapa penelitian dilakukan menggunakan sample :
- Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan data lebih singkat.
- Biaya lebih murah.
- Data yang diperoleh justru lebih akurat.
- Dengan statistika inferensia dapat dilakukan generalisasi. [3]
- STATISTIK DESKRIPTIF
1.
STATISTIK
DESKRIPTIF
Statistik Deskriptif merupakan suatu
metode atau cara – cara yang digunakan untuk meringkas dan medata dalam bentuk
table, grafik atau ringkasan.numerik data. Statistik deskriptif merupakan
statistika yang menggunakan data suatu kelompok untuk menjelaskan atau menarik
kesimpulan mengenai kelompok itu saja. Untuk menganalisis secara deskriptif kualitas dari setiap variabel
penelitian, maka digunakan teknik statistik deskriptif,
Pada
pengolahan data statistic yang akan dikemukakan pada tugas ini adalah
pengolahan data statistic deskriptif dan statistic inferensi dengan menggunakan
SPSS 16. Pada tugas ini telah di paparkan beberapa langkah proses pengolahan
dan analisa data yang akan disajikan menggunakan SPSS 16.
1. Distribusi Frekuensi.
Berikut ini data tentang nilai ujian mata kuliah
probabilitas dan statistika dari 60 mahasiswa Teknik Elektro UPI YAI :
67 59 90 82 78 50
79 61 59 94 80 64
47 70 64 86 90 59
82 47 73 68 84 75
54 73 79 49 56 98
78 66 46 89 66 65
49 68 96 78 66 88
79 65 76 78 75 65
85 96 79 96 55 86
46 79 66 69 61 63
Langkah – langkah analisa dengan menggunakan SPSS 16
adalah sebagai berikut :
- Membuka lembar kerja baru (File → New → Data)
Seperti pada tampilan berikut :
- Pilih menu variable View pada pojok kiri bawah tampilan lembar kerja SPSS.
- Ketik Nilai pada Kolom name
- Pilih Numeric pada kolom Type ubah angka pada kolom Width (panjang angka di depan koma) menjadi 5, dan ubah angka pada kolom Decimals (banyak angka dibelakang koma) menjadi 2.
Hasilnya
akan seperti tampilan berikut :
- Kembali pada data View.
- Untuk mengisi data, ketik menurun ke bawah semua data 60 nilai mahasiswa di atas pada kolom nilai.
Seperti tampilan berikut ini :
- Simpanlah data tersebut dengan nama Deskriptif.
- Pilihlah menu Analyze, lalu pilih menu Descriptive Statistics, kemudian pilih Frequencies, yang akan membuka jendela berikut :
- Pilih Variabel nilai dari kotak kiri kemudian klik tanda ►untuk mengisikan variable Nilai ke dalam kotak Variable(s). yang akan muncul tampilan seperti berikut :
- Kemudian klik pilihan Statistics dan tentukan
- Untuk percentile Values, pilihlah Quartiles dan presentile(s). lalu dalam kotak dikanan presentile(s) ketikan 10 dan klik Add untuk memasukkannya pada kotak dibawahnya. Ulangi untuk angka 90.
- Untuk Dispersion, pilihlah semua pilihan yang ada.
- Untuk Central Tendency, pilihlah Mean dan Median.
- Untuk Distribution, pilihlah Skeweness dan Kurtosis.
- Klik continue untuk melanjutkan proses berikutnya.
Setelah
itu akan muncul tampilan sebagai berikut :
- Pilih pilihan charts, kemudian untuk Chart Type, pilihlah Histograms dan juga With normal Curve. Kemudian k;ik continue untuk melanjutkan ke proses berikutnya. Seperti pada tampilan berikut :
- Pilih pilihan format, kemudian untuk Order by pilihlah Ascending Values.seperti pada tampilan berikut :
Kemudian klik continue untuk melanjutkan ke proses
berikutnya.
- Klik OK setelah semua pengisian selesei.
- Pada tampilan jendela Outputnya akan muncul tampilan analisis datanya sebagai berikut :
- Tampilan Output
- Tampilan Output Statistics :
- Tampilan Output Nilai :
- Tampilan Output Histogram :
2.
STATISTIK INFERENSI
Data-data statistik yang bisa diperoleh dari hasil
sensus, servei atau pengamatan lainnya, umumnya masih acak, “mentah” dan tidak
terorganisir dengan baik (raw data). Data-data tersebut harus diringkas dengan
baik dan teratur, baik dalam bentuk tabel datau presentasi grafis, sebagai
dasar untuk berbagai pengambilan keputusan (Statistik Inferensi).
Penyajian tabel grafik yang digunakan
dalam statistik deskripsi seperti :
1.
Distribusi
Frekuensi.
2.
Presentasi
grafis seperti Histogram, Pie chart dan lainnya.
Untuk mendapatkan
gambaran yang lebih jelas tentang data, selain dengan tabel dan diagram, masih
diperlukan ukuran-ukuran lain yang merupakan wakil dari data tersebut. Ukuran
yang dimaksudkan dapat berupa :
·
Ukuran
Pemusatan (Rata-Rata Hitung atau Mean, Median dan Modus)
· Ukuran
Letak (Quartil dan Persentil)
· Ukuran
Penyimpangan/Penyebaran (Range, Ragam, Simpangan Baku dan
Galat Baku)
· Skewness
adalah tingkat kemiringan
· Kurtosis
adalah tingkat keruncingan
Untuk menganalisa ukuran pemusatan, ukuran letak dan
ukuran penyimpangan (ketika ukuran termasuk ke dalam statistika deskripsi),
dapat dilakukan dengan prosedur.
a. Analyse Descriptive Statistics Frequencies
b. Analyse Descriptive
Statistics Description
c. Analyse Descriptive
Statistics Explore
v Menggunakan
Analisa Frequencies
PROSEDUR
: Analyse Descriptive
Statistics Frequencies
Klik
menu Analyse Descriptive
Statistics Frequencies
Sorot variabel yang akan dianalisa lalu pindahkan ke
kotak variabel dengan cara mengklik
tanda “}”
Klik Statistics, berilah tanda pada semua check box
Percetile Values
(Keterangan : untuk menentukan nilai
Percentile 10,25 dan seterusnya, dilakukan dengan cara memberi tanda pada check
box percentile)
Klik chart, pilih Histogram jika ingin menampilkan
Klik format, beri tanda pada ascending value pada pilihan
order by untuk mengurutkan data dari nilai terkecil terbesar.
Klik OK.
Contoh
Data nilai UTS Statistik dari 15 anak kelas A
yaitu :
Nama
|
Nilai
UTS
|
|
1.
|
Mimi
|
90
|
2.
|
Melisa
|
60
|
3.
|
Yolin
|
65
|
4.
|
Nina
|
55
|
5.
|
Parto
|
70
|
6.
|
Jerry
|
71
|
7.
|
Tom-Tom
|
72
|
8.
|
Yusron
|
80
|
9.
|
Ableh
|
76
|
10. 10
|
Stefanus
|
56
|
11
|
Chandra
|
59
|
12
|
Roy
|
77
|
13
|
Ardian
|
85
|
14
|
Nita
|
89
|
15
|
Mawan
|
90
|
Rumus Uji Normalitas
Metode Shapiro-Wilk untuk
Uji Normalitas
Metode Shapiro Wilk menggunakan data
dasar yang belum diolah dalam tabel distribusi frekuensi. Data diurut, kemudian
dibagi dalam dua kelompok untuk dikonversi dalam Shapiro Wilk. Dapat juga
dilanjutkan transformasi dalam nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva
normal.
RUMUS
Persyaratan
a. Data berskala interval atau ratio
(kuantitatif)
b. Data tunggal / belum dikelompokkan
pada tabel distribusi frekuensi
c. Data dari sampel random
Signifikansi
Signifikansi dibandingkan dengan tabel
Shapiro Wilk. Signifikansi uji nilai T3 dibandingkan dengan nilai tabel Shapiro
Wilk, untuk dilihat posisi nilai probabilitasnya (p). Jika nilai p lebih dari
5%, maka Ho diterima ; H1 ditolak. Jika nilai p kurang dari 5%, maka
Ho ditolak ; H1 diterima. Jika digunakan rumus G, maka digunakan
tabel distribusi normal.
Metode Kolmogorov-Smirnov tidak jauh
beda dengan metode Lilliefors. Langkah-langkah penyelesaian dan penggunaan
rumus sama, namun pada signifikansi yang berbeda. Signifikansi metode
Kolmogorov-Smirnov menggunakan tabel pembanding Kolmogorov-Smirnov, sedangkan
metode Lilliefors menggunakan tabel pembanding metode Lilliefors.
Rumus
Xi
= Angka pada data
Z
= Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal
FT
= Probabilitas komulatif normal
FS
= Probabilitas komulatif empiris
FT
= komulatif proporsi luasan kurva normal berdasarkan notasi Zi, dihitung dari
luasan kurva mulai dari ujung kiri kurva sampai dengan titik Z.
a.
Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)
b.
Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi
c.
Dapat untuk n besar maupun n kecil.
Siginifikansi
Signifikansi
uji, nilai | FT – FS | terbesar dibandingkan dengan nilai tabel Kolmogorov
Smirnov. Jika nilai | FT – FS | terbesar kurang dari nilai tabel Kolmogorov
Smirnov, maka Ho diterima ; H1 ditolak. Jika nilai | FT – FS | terbesar
lebih besar dari nilai tabel Kolmogorov Smirnov, maka Ho ditolak ; H1
diterima. Tabel Nilai Quantil Statistik Kolmogorov Distribusi Normal.
Metode Lilliefors menggunakan data
dasar yang belum diolah dalam tabel distribusi frekuensi. Data
ditransformasikan dalam nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva normal
sebagai probabilitas komulatif normal. Probabilitas tersebut dicari bedanya
dengan probabilitas komultaif empiris. Beda terbesar dibanding dengan tabel
Lilliefors pada Tabel Nilai Quantil Statistik Lilliefors Distribusi Normal.
Rumus
Keterangan :
Xi = Angka pada data
Z = Transformasi dari angka ke notasi
pada distribusi normal
F(x) = Probabilitas komulatif normal
S(x) = Probabilitas komulatif empiris
F(x) = komulatif proporsi luasan kurva
normal berdasarkan notasi Zi, dihitung dari luasan kurva normal mulai
dari ujung kiri kurva sampai dengan titik Zi.
Persyaratan
a. Data berskala interval atau ratio
(kuantitatif)
b. Data tunggal / belum dikelompokkan
pada tabel distribusi frekuensi
c. Dapat untuk n besar maupun n kecil.
Signifikansi
Signifikansi uji, nilai | F (x) – S
(x) | terbesar dibandingkan dengan nilai tabel Lilliefors. Jika nilai | F (x) –
S (x) | terbesar kurang dari nilai tabel Lilliefors, maka Ho diterima ; Ha
ditolak. Jika nilai | F (x) – S (x) | terbesar lebih besar dari nilai tabel Lilliefors,
maka Ho ditolak ; H1 diterima. Tabel nilai Quantil Statistik
Lilliefors.
RUMUS UJI VALIDITAS KUESIONER
- Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Pratisto, 2009).
- Mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan cara:
- Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (hasil uji validitas) dengan nilai r tabel (nilai tabel) dengan nilai signifikansi 0,05. Hasil uji validitas (nilai r hitung) yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total Corelation.
- Dapat juga menggunakan rumus person products moment:
Kemudian
menghitung nilai uji T dengan rumus:
- Setelah kuesioner di uji validitas dengan menggunakan program SPSS 10 For Windows. Jika Thit > Ttabel berarti instrumen valid demikian sebaliknya jika Thit < Ttabel berarti instrumen tidak valid yang tentunya tidak dapat digunakan dan dapat diperbaiki/ dihilangkan.
RUMUS UJI REALIBILITAS
- Definisi Reliabilitas
Reliabilitas
adalah Persamaan hasil pengukuran atau pengama fakta atau kenyataan hidup tadi
diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan.
Reliabilitas
adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila
dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh
hasil yang relatif sama ( Syaifuddin Azwar, 2000 : 3).
- Uji Realibilitas
Dalam
penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula
Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program SPSS 16.01 for windows
RUMUS UJI KORELASI
- Definisi Korelasi
Korelasi
adalah salah satu teknik statistik yang digunakan untuk mencari
hubungan antara dua variabel atau lebih yang sifatnya kuantitatif.
- Uji Korelasi antar faktor
Uji
korelasi antar faktor yaitu pengujian antar faktor dengan konstrak yang
bertujuan untuk membuktikan bahwa setiap faktor dalam instrumen Skala
Kecerdasan Emosional telah benar-benar mengungkap konstrak yang didefinisikan.
Adapun cara perhitungan uji validitas faktor adalah dengan mengorelasikan skor
tiap faktor dengan skor total faktor item-item yang valid. Uji Korelasi antar
faktor menggunakan rumus yang sama dengan uji validitas item.
REGERESI
- Definisi Regresi
Regresi
adalah salah satu metode untuk menentukkan hubungan sebab akibat antara satu
variabel dengan variabel-variabel yang lain.
SKALA
LIKERT
Skala
Likert adalah suatu skala psikometri yang umum digunakan dalam kuesioner dan
merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survey.
a)
Favorable
- Definisi Favorable
Favorable
adalah suara terbanyak yang bersifat menguatkan terhadap hipotesis penelitian
yang dipilih oleh responden dalam pengambilan data yang menggunakan skala
likert.
- Penggunaan Favorable dalam Penelitian tersebut
Item
Favorable : sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), sangat tidak
setuju (1).
b)
Unfavorable :
- Definisi Unfavorable
Unfavorable
adalah suara terbanyak yang bersifat oposisi terhadap hipotesis penelitian yang
dipilih oleh responden dalam pengambilan data yang menggunakan skala likert.
- Penggunaan Unfavorable
Item
Unfavorable : sangat setuju (1), setuju (2), tidak setuju (3), sangat tidak
setuju (4).