MAKALAH JIHAD BOM BUNUH DIRI DAN TERORISME DALAM PANDANGAN ISLAM
Monday, September 5, 2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
merupakan kata yang pantas dan senantiasa kita ucapkan setiap saat, karena
berkat inayah dan rahmat-Nyalah sehingga apa yang kita lakukan setiap waktu
senantiasa bermanfaat dan bernilai ibadah disisi-Nya. Begitupun shalawat dan
salam selalu kita kirimkan kepada baginda utusan Allah Muhammad SAW sebagai
nabi pelopor kebenaran dan pembawa cahaya dan penyempurna akhlak umat manusia.
Selesainya
makalah ini merupakan usaha dari penulis, dan bantuan rekan-rekan tentunya.
Dalam makalah ini penulis mengangkat tentang Rida dan sabar.
Semoga
dengan hadirnya makalah ini dapat menambah khasanah pengetahuan kita, serta
semoga kekurangan-kekurangan yang ada dalam makalah ini dapat kita benahi
bersama, demi tercapainya tujuan yang kita harapkan bersama.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kita
patut bersyukur atas keberhasilan polri dalam menanggulangi kejahatan terorisme
di Indonesia. Sekalipun belum sepenuhnya tuntas, prestasi mengungkap berbagai
pengeboman dan menyeret gembong pelakunya ke depan hukum, serta terbunuhnya
salah satu gembong teroris adalah suatu prestasi yang sungguh spektakuler.
Penemuan terakhir yaitu VCD yang berisi 3 pokok kegiatan teroris menguatkan
keyakinan masyarakat dan bangsa ini akan eksistensi teroris di bumi Indonesia dan
menyadari betapa bahayanya mereka terhadap hidup dan kehidupan kemanusiaan.
Tiga pokok kegiatan yang direkam dalam VCD tersebut pengakuan pelaku bom bunuh
diri Bali II, cara merakit bom dan latihan kemiliteran. Dari ketiga episode
tersebut, bagian pertama tentang pengakuan pelaku bom bunuh diri telah banyak
ditayangkan di media massa.
Hal
penting yang dapat kita tarik dari pengakuan pelaku bom bunuh diri adalah
mereka meyakini bahwa perbuatan mereka adalah sebagai ”JIHAD”. Mereka yakin
bahwa kematiannya adalah SYAHID dan pasti meraih SURGA. Faktor labeling
agama tersebut bukanlah satu-satunya
penyebab utamanya. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi yang mendorong mereka
bergabung dalam kelompok teroris ini seperti kemiskinan, kebodohan, kedangkalan
dalam ilmu agama dan lain-lain. Hal tersebut dalam melahirkan kondisi kejiwaan
dengan penggambaran masa depan yang suram, keputus-asaan, kebencian terhadap
keadaan, pemerintah ataupun kelompok-kelompok tertentu.
Kondisi
sekarang, kelompok orang yang demikian salah satunya kemudian mewujud dalam
kelompok atau golongan yang cenderung radikal. Dan dibalut motivasi dan
pembenaran agama yang berlabel ”Jihad”), kelompok ini menjelma menjadi kelompok
yang membahayakan dan menebar ketakutan yang sangat mencekam. Dan apabila tidak
dituntaskan bisa jadi mereka akan menjadi kelompok yang mengganggu, merusak dan
menghancurkan eksistensi masyarakat, bangsa dan negara.
Harapan
kepolisian menayangkan episode pertama ke pemirsa terbatas seperti tokoh-tokoh
masyarakat yang kemudian menyebar adalah antara lain sebagai berikut :
Untuk
meyakinkan masyarakat luas bahwa
terorisme di Indonesia khususnya pola bom bunuh diri ” yang dalam hal
ini dilabel dengan Islam” adalah betul-betul ada, nyata,dan bukan sekedar
dugaan atau rekayasa.
Obyek
mereka sangat luas dimana saja, siapa saja dan kapan saja, merupakan ancaman
nyata yang harus diwaspadai oleh semua warga masyarakat serta kemudian
diharapkan keikutsertaannya dalam mencegah dan membantu polri dalam
memberantasnya.
Dengan
Labeling Agama dalam hal ini Islam polri sangat mengharapkan keikutsertaan para
Tokoh Agama untuk meluruskan ajaran mereka, karena agama Islam adalah agama
yang cinta damai dan Rahmatan lil’alamin.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Bom Bunuh Diri dan Terorisme
2. Hukum Bom bunuh diri ditinjau dari hokum
islam
3. Bentuk-bentuk terorisme
4. Terorisme Dalam Pandangan Islam
C. Tujuan penulisan
1. Bgaimana Pengertian Bom Bunuh Diri dan
Terorisme?
2. Bagaimana Hukum Bom bunuh diri ditinjau
dari hokum islam?
3. Bagaimana Bentuk-bentuk terorisme?
4. Bagaimana Terorisme Dalam Pandangan
Islam?
halaman selanjutnya klik hal...1 hal......2 Hal......3