Pandangan Islam Bayi Tabung
Wednesday, November 23, 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kemajuan pengetahuan dan ilmu
teknologi yang baik pada saat ini banyak membawa pengaruh positif bagi
kehidupan masa sekarang, dengan adanya pengetahuan yang luas dan ilmu
pengetahuan yang tinggi maka semakin banyak pulalah hal-hal yang dapat di
lakukan manusia untuk membantu kehidupan di masa sekarang, khususnya di bidang
kesehatan yang mengalami banyak perubahan dalam proses pengobatan maupun
alat-alat medis yang di gunakan di rumah sakit .
Namun semakin
tingginya pengetahuan tersebut banyak pulalah hal yang bertentangan terhadap
pandangan norma kehidupan secara khususnya menurut pandangan agama oleh sebab
itulah penulis sangat tertarik mengambil judul “Pandangan Agama Islam Bayi Tabung”
Sesuai dengan berkembangnya kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi kehidupan jaman sekarang banyak hal yang mesti harus di ketahui oleh
semua kalangan masyarakatsecara khususnya dari sudut pandangan agama
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan Umum : Agar
kita mampu untuk memahami dan mengetahui bagaimana pandangan
agama Kristen protestan terhadap cloning dan bayi tabung.
Tujuan Khusus
:Setelah mengetahui bagaimana pandangan agama Kristen
protestan terhadap cloning dan bayi tabung ,
kita harus bisa mengerti dan memahami bagaimana pandangan agama Kristen
protestan terhadap cloning dan bayi tabung.
1. Mengetahui pengertian Cloning.
2. Mengetahui pengertian Bayi tabung.
3. Mengetahiu pandangan agama kristen protestan
terhadap cloning
4. Mengetahui pandangan agama kristen protestan
terhadap bayi tabung.
1.3 Manfaat Penulisan
1.3.1
Teori
Manfaat makalah
ini untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi para mahasiswa/mahasiswi
STIKES Eka Harap agar lebih mengetahui dan memahami bagaimana pandangan agama Kristen protestan terhadap cloning dan bayi tabung.
1.3.2
Praktis
Manfaat yang
kami harapkan dalam penulisan makalah ini,
agar dapat di
jadikan sebagai sumber ilmu pengetahuan dan penunjang pendidikkan bagi
mahasiswa/mahasiswi STIKES Eka Harap.
1.4 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana sejarah dan pengertian Cloning ?
2.
Bagaimana
sejarah dan pengertian Bayi Tabung?
3.
Bagaimana
pandangan agama Kristen protestan terhadap proses Cloning ?
4.
Bagaiman
pandangan agama Kristen protestan terhadap proses Bayi Tabung ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Dan Pengertian Cloning
Sejarah
Cloning : Sejarah kloning
muncul pertama kali pada tahun 1960 oleh Gurdon, percobaan
Gurdon yang pertama kali dilakukanya terhadap berudu,
yaitu dengan menaruh gen ke dalam sel berudu tersebut.
Percobaan ini berhasil melahirkan berudu baru namun berudu
tersebut tidak bisa tumbuh menjadi katak dewasa dan
akhirnya mati terurai oleh air.
Pada tahun 1980
percobaan dilanjutkan oleh para ilmuwan di Granada yang melakukan transfer
nukleus pada sapi ternak untuk memperbanyak produksi daging pada
sapi miliknya. Steen Willadsen memiliki reputasi brilian untuk
memasuki bidang baru yaitu pada tahun 1980, dia berhasil di pusat riset hewan
Cambridge, ia menerapkan teknik kloning gurdon pada katak dipeternaka. Orang
yang pertama menggunakan embrio domba lalu menanamnya kedalam sel telur domba
dengan membuang nukleusnya. Ia adalah orang yang pertama kali menemukan lima
embrio domba kloning pertama. Willadsen ingin mengembangkan teknik ini secara
komersil ia bergabung dengan perusahaan ternak di texas, Granada Corporation.
Ia mencoba menerapkan kloning pada sapi.
Dr. Charles
Looney dan Dr. Frank Barnes di ajak ke Granada Corporation untuk
mengembangkan penelitian yang dimulai oleh Steen Willadsen, bersama Ian wilmuth
mereka berhasil mengkloning sapi, akan tetapi ada sisi sedihnya bahwa anak sapi
ini ada yang tidak normal ketika melahirkan anak sapi tersebut sangat besar dan
ada sapi yang berbobot 180 pound. Dua kali berat normal. Anak sapi ini banyak
yang mati. Sehingga menyebabkan penelitian ini tidak dapat dilanjutkan hingga
ditemukan penyebab kenaikan bobot sapi tersebut. Banyak sapi yang terkena
diabetes. Sebagian memiliki jantung yang membesar,dan mengalami penyakit
diabetes sejak lahir.
Percobaan ini berhasil
melahirkan 1000 sapi dari 3000 sel hasil transfer nukleus. Selanjutnya,
hewan kloning baru yang dihasilkan lewat penelitian Dr. Ian Willmut seorang
ilmuwan Skotlandia pada 23 Februari 1997, untuk pertama kali membuktikan
bahwa kloning dapat dilakukan pada hewan mamalia dewasa yaitu domba. Domba
itu diberi nama domba Dolly. Kloning domba Dolly merupakan peristiwa
penting dalam sejarah kloning. Dolly dapat direproduksi tanpa bantuan domba
jantan, melainkan diciptakan dari sebuah sel kelenjar susu yang di ambil dari
seekor domba betina. Dalam proses ini Dr. Ian Willmut menggunakan sel kelenjar
susu domba finndorset sebagai donor inti sel dan sel telur domba blackface
sebagi resepien. Sel telur domba blackface dihilangkan intinya dengan cara
mengisap nukleusnya keluar dari selnya menggunakan pipet mikro pada.
Kemudian, sel kelenjar susu domba finndorset didifusikan
(digabungkan) dengan sel telur domba blackface yang tanpa nukleus.
Dalam Proses
penggabungan ini dibantu oleh tegangan listrik sebesar 25 volt, sehingga
terbentuk fusi antara sel telur domba blackface tanpa nucleus dengan sel
kelenjar susu domba finndorsat. Hasil dari fusi ini kemudian berkembang
menjadi embrio dalam tabung percobaan dan kemudian dipindahkan ke rahim domba
blackface. Kemudian embrio berkembang dan lahir dengan ciri-ciri sama dengan
domba finndorset. Kuncinya yaitu proses transfer nukleus dilakukan pada
fase diam sel sehingga tidak merusak siklus nukleus dan sub protein yang
mengelilinginya. Pada percobaan tersebut telah dilakukan sebanyak 277 kali
percobaan untuk mendapatkan kloning tersebut.
Pengertian cloning yaitu : gen-gen yang direkombinasi dan di kembangkan. Cloning berasal dari kata
“clone” yang diturunkan dari bahasa Yunani “klon” yang artinya potongan yang digunakan
untuk memperbanyak tanaman. Kata ini digunakan dalam dua pengertian (1) klon
sel adalah sekelompok sel yang identik sifat-sifat genetiknya, semua berasal
dari satu sel. (2) klon gen atau molekuler adalah sekelompok salinan gen yang
bersifat identik yang direplikasi dari satu gen yang dimasukan dalam sel inang.
Proses Cloning manusia dapat digambarkan seperti ditunjukkan dan dijelaskan
secara sederhana sebagai berikut :
·
Mempersiapkan
sel stem : suatu sel awal yang akan tumbuh menjadi berbagai sel tubuh. Sel ini
diambil dari manusia yang hendak dikloning. Sel stem diambil inti sel yang
mengandung informasi geneti kemudian dipisahkan dari sel.
·
Mempersiapkan
sel telur : suatu sel yang diambil dari sukarelawan perempuan kemudian intinya
dipisahkan. Inti sel
dari sel stem diimplantasikan ke sel telur
·
Sel telur
dipicu supaya terjadi pembelahan dan pertumbuhan. Setelah membelah (hari kedua) menjadi sel embrio.
·
Sel embrio
yang terus membelah (disebut blastosis) mulai memisahkan diri (hari ke lima)
dan siap diimplantasikan ke dalam rahim.
·
Embrio
tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan kode genetik persis sama dengan sel stem
donor.
Dari pengertian kloning dan prosesnya di atas
yang menghasilkan individu baru dan mempunyai sifat genetik yang “identik”
(sama). Sifat “identik” inilah yang akan coba dibahas dalam koridor ruang –
waktu proses kloning.
Ada beberapa jenin kloning yang di kenal :
1. Cloning DNA rekombinan
Kloning ini
merupakan pemindahan sebagian rantai DNA yang diinginkan dari suatu organisme
pada satu element replikasi genetik, contohnya penyisipan DNA dalam plasmid
bakteri untuk mengklon satu gen.
2. Cloning Reproduktif
Merupakan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan
hewan yang sama, contohnya Dolly dengan suatu proses yang disebut SCNT (Somatic
Cell Nuclear Transfer).
3.
Cloning
Terapeutik
Merupakan suatu kloning untuk memproduksi embrio manusia sebagai bahan
penelitian. Tujuan utama dari proses ini bukan untuk menciptakan manusia baru,
tetapi untuk mendapatkan sel batang yang dapat digunakan untuk mempelajari
perkembangan manusia dan penyembuhan penyakit.
2.2 Sejarah
Dan Pengertian Bayi Tabung
Sejarah Bayi Tabung : Penemuan bayi tabung dipelopori
sejumlah dokter Inggris. Bayi tabung pertama lahir ke dunia ialah Louise
Brown. Ia lahir di Manchester, Inggris, 25 Juli 1978 atas pertolongan Dr.
Robert G. Edwardsdan Patrick C. Steptoe. Sejak itu, klinik untuk bayi
tabung berkembang pesat. Teknik bayi tabung ini telah menjadi metode yang
membantu pasangan subur yang tidak mempunyai anak akibat kelainan pada organ reproduksi anak pada
wanita.
Sejak
kelahiran Louise Brown, teknik bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF)
semakin populer saja di dunia. Di Indonesia, teknik bayi tabung (IVF) ini
pertama kali diterapkan di Rumah Sakit Anak-Ibu (RSAB) Harapan Kita, Jakarta,
pada 1987. Teknik bayi tabung yang kini disebut IVF konvensional itu
berhasil melahirkan bayi tabung pertama, Nugroho Karyanto, pada 2 Mei 1988.
Setelah itu lahir sekitar 300 "adik" Nugroho, di antaranya dua
kelahiran kembar empat.
Kesuksesan
perdana program bayi tabung yang dilakukan secara konvensional/In Vitro
Fertilization (IVF) dengan lahirnya Louise Brown membuat program ini semakin
diminati oleh negara-negara di dunia. Di Indonesia, sejarah bayi tabung
yang pertama dilakukan di RSAB Harapan Kita, Jakarta, pada tahun 1987.
Program bayi tabung tersebut akhirnya melahirkan bayi tabung
pertama di Indonesia, yakni Nugroho Karyanto pada tahun 1988. Baru
setelah itu mulai banyak bermunculan kelahiran bayi tabung di Indonesia.
Bahkan jumlahnya sudah mencapai 300 anak. Kesuksesan program bayi tabung
tidak begitu saja memuaskan dunia kedokteran. Upaya untuk mengukir tinta
emas sejarah bayi tabung terus berlanjut.
Pengertian Bayi
Tabung : Bayi tabung adalah individu atau bayi
yang pembuahannya terjadi diluar tubuh wanita, dengan cara mempertemukan sel
gemete (ga-met) betina (ovum) dengan sel jantan (spermatozoon) dalam sebuah
bejana (petri disk) yang didalam bejana telah disediakan medium yang cocok
(suhunya dan lembabnya) dengan didalam rahim sehingga ayigote (hasil pembuahan)
yang terjadi dari dua sel tadi menjadi morulla (moerbei) dan kemudian menjadi
blastuta (pelembungan). Pada stadium blastuta calon bayi dimasukkan
(diinflantasikan) dalam selaput lendir wanita yang siap untuk dibuahi dalam
masa subur (sekresi). Teknik ini biasa dikenal dengan Fertilisasi in Vitro
(FIV).
Jadi bayi tabung
adalah metode untuk membantu pasangan subur yang mengalami kesulitan di bidang
pembuahan sel telur wanita oleh sel sperma pria. Secara teknis,
dokter
mengambil sel telur dari indung
telur wanita dengan alat yang disebut laparoscop ( temuan dr. Patrick C.
Steptoe dari Inggris ). Sel telur itukemudian diletakkan dalam suatu
mangkuk kecil dari kaca dandipertemukan dengan sperma dari suami wanita tadi.
Setelah terjadi pembuahan di dalam mangkuk kaca itu tersebut, kemudian hasil
pembuahan itu dimasukkan lagi ke dalam rahim sang ibu untuk kemudian mengalami
masa kehamilan dan melahirkan anak seperti biasa.
Tahap
sel telur di buahi :
·
Pengambilan sel
telur : Sel telur yang telah matang diambil di suatu ruangan dalam klinik yang
mirip dengan kamar operasi. Lalu anda akan
diberi anestesi ringan dan dokter akan menggunakan panduan ultrasonografi
untuk mengumpulkan sel-sel telur dengan
pelacak ( probe )
·
Menggabungkan sel
telur dan sperma : Setelah berhasil diambil, sel telur anda yang telah matang
akan digabungkan dengan sperma yang baru dikeluarkan oleh pasangan anda dalam
cairan khusus di cawan petri, siap untuk pembuahan. Setiap sel telur yang dibuahi
akan dipantau secara ketat.
·
Memantau sel telur
: Selama dua atau tiga hari, teknisi laboratorium akan mengamati dengan saksama
perkembangan sel telur. Jika satu atau beberapa sel telur mulai membelah, anda
akan dipanggil kembali untuk menjalani pemindahan sel telur ke dalam rahim
anda.
·
Pemindahan embrio
ke dalam rahim : Melalui prosedur yang lebih mirip pemeriksaan apusan leher
rahim yang tidak membutuhkan obat penenang, sel-sel telur yang telah di buahi
akan dipindahkan secara hati-hati ke dalam rahim melalui kateter dengan
menggunakan ultrasonografi sebagai pemandu.
2.3 Pandangan Agama Kristen Protestan Tehadap
Proses Cloning
Sekalipun
Alkitab tidak secara khusus membicarakan topik mengenai kloning manusia, ada
prinsip-prinsip Alkitab yang dapat memberi pencerahan. Kloning membutuhkan
sel-sel DNA dan embrio untuk dapat berhasil. Pertama-tama DNA dikeluarkan dari
inti sel makhluk itu. Materi itu, yang mengandung kode informasi genetik,
kemudian ditempatkan dalam inti dari sel embrio. DNA dari sel yang menerima
informasi genetik yang baru harus disingkirkan supaya bisa menerima DNA baru.
Kalau sel menerima DNA baru, maka embrio duplikat akan terbentuk. Namun sel
embrio bisa saja menolak DNA baru dan mati. Juga sangat mungkin bahwa embrio
itu tidak dapat bertahan hidup setelah informasi genetik yang asli dikeluarkan
dari intinya. Dalam banyak kasus, ketika kloning diupayakan, beberapa embrio
digunakan sekaligus untuk meningkatkan peluang keberhasilan penanaman materi
genetik yang baru. Sekalipun mungkin saja untuk makhluk duplikat diciptakan
dengan cara semacam ini (misalnya domba Dolly), kemungkinan untuk berhasilnya
menduplikasikan suatu makhluk hidup tanpa ada variasi, dan tanpa adanya
komplikasi, adalah amat sangat tipis
Pandangan Kristen mengenai proses kloning manusia dapat ditelaah dalam terang beberapa prinsip Alkitabiah. Pertama, umat manusia diciptakan dalam rupa Allah, dan karena itu, bersifat unik. Kejadian 1:26-27 menegaskan bahwa manusia diciptakan dalam rupa dan gambar Allah, dan bersifat unik dibandingan dengan ciptaan-ciptaan lainnya. Jelaslah bahwa itu adalah sesuatu yang perlu dihargai dan tidak diperlakukan seperti komoditas yang dijual atau diperdagangkan. Sebagian orang mempromosikan kloning manusia dengan tujuan untuk menciptakan organ pengganti untuk orang-orang yang membutuhkan pengcangkokan namun tidak dapat menemukan donor yang cocok. Pemikirannya adalah mengambil DNA sendiri dan menciptakan organ duplikat yang terdiri dari DNA itu sendiri akan sangat mengurangi kemungkinan penolakan terhadap organ itu. Walaupun ini mungkin benar, masalahnya melakukan hal yang demikian amat merendahkan kehidupan manusia. Proses kloning menuntut penggunaan embrio manusia; dan walaupun sel dapat dihasilkan untuk membuat organ yang baru, untuk mendapatkan DNA yang diperlukan beberapa embrio harus dimatikan. Pada hakikatnya kloning akan “membuang” banyak embrio manusia sebagai “barang sampah,” meniadakan kesempatan untuk embrio-embrio itu bertumbuh dewasa.
Mengenai apakah klon memiliki jiwa, kita lihat kembali pada penciptaan hidup. Kejadian 2:7 mengatakan, “Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” Inilah gambaran Allah menciptakan jiwa manusia. Jiwa adalah siapa kita, bukan apa yang kita miliki (1 Korintus 15:45).
Banyak orang percaya bahwa hidup tidak dimulai pada saat pembuahan dengan
terbentuknya embrio, dan karena itu embrio bukan betul-betul manusia. Alkitab
mengajarkan hal yang berbeda. Mazmur 139:13-16 mengatakan, “Sebab Engkaulah
yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku
bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat,
dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu,
ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di
bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak,
dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada
satupun dari padanya.” Penulis, Daud, menyatakan bahwa dia dikenal secara
pribadi oleh Allah sebelum dia dilahirkan, berarti bahwa pada saat pembuahannya
dia adalah manusia dengan masa depan dan Allah mengenal Dia dengan dekat.
Selanjutnya, Yesaya 49:1-5 berbicara mengenai Allah memanggil Yesaya untuk melayani sebagai nabi ketika dia masih berada dalam kandungan ibu. Yohanes Pembaptis juga dipenuhi dengan Roh Kudus ketika dia masih berada dalam kandungan (Lukas 1:15). Semua ini menunjuk pada pendirian Alkitab bahwa hidup dimulai pada saat pembuahan.
Pandangan Kristen mengenai proses kloning manusia dapat ditelaah dalam terang beberapa prinsip Alkitabiah. Pertama, umat manusia diciptakan dalam rupa Allah, dan karena itu, bersifat unik. Kejadian 1:26-27 menegaskan bahwa manusia diciptakan dalam rupa dan gambar Allah, dan bersifat unik dibandingan dengan ciptaan-ciptaan lainnya. Jelaslah bahwa itu adalah sesuatu yang perlu dihargai dan tidak diperlakukan seperti komoditas yang dijual atau diperdagangkan. Sebagian orang mempromosikan kloning manusia dengan tujuan untuk menciptakan organ pengganti untuk orang-orang yang membutuhkan pengcangkokan namun tidak dapat menemukan donor yang cocok. Pemikirannya adalah mengambil DNA sendiri dan menciptakan organ duplikat yang terdiri dari DNA itu sendiri akan sangat mengurangi kemungkinan penolakan terhadap organ itu. Walaupun ini mungkin benar, masalahnya melakukan hal yang demikian amat merendahkan kehidupan manusia. Proses kloning menuntut penggunaan embrio manusia; dan walaupun sel dapat dihasilkan untuk membuat organ yang baru, untuk mendapatkan DNA yang diperlukan beberapa embrio harus dimatikan. Pada hakikatnya kloning akan “membuang” banyak embrio manusia sebagai “barang sampah,” meniadakan kesempatan untuk embrio-embrio itu bertumbuh dewasa.
Mengenai apakah klon memiliki jiwa, kita lihat kembali pada penciptaan hidup. Kejadian 2:7 mengatakan, “Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” Inilah gambaran Allah menciptakan jiwa manusia. Jiwa adalah siapa kita, bukan apa yang kita miliki (1 Korintus 15:45).
Baca Juga
Selanjutnya, Yesaya 49:1-5 berbicara mengenai Allah memanggil Yesaya untuk melayani sebagai nabi ketika dia masih berada dalam kandungan ibu. Yohanes Pembaptis juga dipenuhi dengan Roh Kudus ketika dia masih berada dalam kandungan (Lukas 1:15). Semua ini menunjuk pada pendirian Alkitab bahwa hidup dimulai pada saat pembuahan.
Lebih dari itu,
kalau manusia diciptakan, tentulah ada Sang Pencipta, dan karena itu manusia
tunduk dan bertanggung jawab kepada Sang Pencipta itu. Sekalipun pandangan umum
– pandangan psikologi sekuler dan humanistik – mau orang percaya bahwa manusia
tidak bertanggung jawab kepada siapapun kecuali dirinya sendiri, dan bahwa
manusia adalah otoritas tertinggi, Alkitab mengajarkan hal yang berbeda.
Alkitab mengajarkan bahwa Allah menciptakan manusia, dan memberi manusia
tanggung jawab atas bumi ini (Kejadian 1:28-29 dan Kejadian 9:1-2). Dengan
tanggung jawab ini ada akuntabilitas kepada Allah. Manusia bukan penguasa
tertinggi atas dirinya dan karena itu dia tidak dalam posisi untuk membuat
keputusan sendiri mengenai nilai hidup manusia. Ilmu pengetahuan juga bukan
otoritas yang menentukan etis tidaknya kloning manusia, aborsi, atau eutanasia.
Menurut Alkitab, Allah adalah satu-satuNya yang memiliki hak kedaulatan mutlak
atas hidup manusia. Berusaha mengontrol hal-hal sedemikian adalah menempatkan
diri pada posisi Allah.
Kalau kita melihat manusia semata-mata sebagai salah
satu ciptaan dan bukan sebagai ciptaan yang unik, dan manusia adalah ciptaan yang
unik, maka tidak sulit untuk melihat manusia tidak lebih dari peralatan yang
perlu dirawat dan diperbaiki. Namun kita bukanlah sekedar kumpulan molekul dan
unsur-unsur kimia. Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa Allah menciptakan
setiap kita dan memiliki rencana khusus untuk setiap kita. Lebih lagi, Dia
menginginkan hubungan pribadi dengan setiap kita, melalui Anak-Nya, Yesus
Kristus. Sekalipun ada aspek-aspek kloning manusia yang mungkin bermanfaat,
umat manusia tidak punya kontrol terhadap arah perkembangan teknologi kloning.
Adalah bodoh kalau beranggapan bahwa niat baik akan mengarahkan penggunaan
kloning. Manusia tidak dalam posisi untuk menjalankan tanggung jawab atau
memberi penilaian yang harus dilakukan untuk mengatur kloning manusia.
2.4
Pandangan Agama Kristen Protestan Terhadap Proses Bayi Tabung
Masalah utama di
dalam bayi tabung dari perspektif Kristen adalah berhubungan dengan
embrio-embrio “yang terbuang” Sebagian besar metode-metode dalam teknologi
reproduksi memaksa untuk mengorbankan banyak embrio guna mendapatkan satu
embrio yang lebih unggul dan dapat bertahan hidup. Dengan kata lain
sengaja menyebabkan kematian manusian.
Alkitab dengan jelas berkata bahwa kita tidak berdaulat atas hidup kita
sendiri. “Tuhan yang memberi, Tuhan juga yang mengambil” (Ayub 1:21). Selain
itu juga, Allah berkata kepada Musa, “Akulah yang mematikan dan Akulah yang
menghidupkan” (Ulangan 32:39). Allah yang menciptakan kehidupan (Kejadian 1:
21,27) dan dia sendirilah yang menopangnya (Kis 17:28). Karena itu kita tidak
mempunyai hak untuk mengambil hidup yang tidak bersalah (Kej 9:6, Kel 20:13).
Segala sesuatu dalam hidup ini adalah atas kuasa Tuhan. Dengan demikian jelas
bahwa bukan manusia yang berkuasa untuk menciptakan kehidupan. Bayi tabung
merupakan kegiatan yang melanggar ketetapan Allah karena manusia berusaha
menciptakan kehidupan.
Secara medis, teknik bayi tabung (In Vitro Fertilization/IVF) tidak
dipermasalahkan. Tetapi menurut iman Kristen sebaiknya tidak dilakukan
walaupun jika dalam proses IVF sel telur dan sperma yang digunakan memang dari
pasangan suami-istri yang sah. Karena jika tidak, apa bedanya dengan
perzinahan.
Namun demikian, IVF juga menyisakan masalah yang jika dilihat dari iman
Kristen tidaklah diperbolehkan. Masalahnya adalah dalam proses IVF, IVF akan
mengambil beberapa sel telur dan sperma dari pasangan
suami-istri tersebut sehingga nanti akan tercipta beberapa “batch” hasil pembuahan. Batch
yang menunjukkan hasil pembuahan terbaiklah yang kemudian akan dikembangkan
selanjutnya dalam rahim si ibu. Sementara hasil pembuahan lain yang juga
berhasil terjadi tetapi dianggap “kualitasnya kurang prima”
dibuang/dimusnahkan. Pemusnahan bayi-bayi yang lain ini yang termasuk
dalam pembunuhan, yang berarti melanggar hukum ke-6. Teknik bayi tabung
yang dikembangkan kemudian ternyata juga tidak menjawab masalah-masalah yang
ditimbulkan, bahkan memperrumit dan menambahnya dengan masalah pelik yang baru.
BAB
III
KESIMPULAN
3.1
Kesimpulan
Penulis
mengambil kesimpulan dari Cloning dan bayi tabung
3.2
Saran
Daftar Pustaka
·
Parker
Catharine – Littler. Konsultasi Kebidanan . Jakarta : Erlangga.copyright 2008.
·
Ebrahim
Mohsin Fadl Abdul. Kloning,Euthanasia,Transfusi darah,Transplantasi organ,dan
Eksperimen pada hewan. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.2004.
·
www.sejarah Cloning
blogspot eka widia.com
·
www.pandanganagamablogspot.com