Makalah Efek Banyak Olahraga Berbahaya
Friday, November 18, 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Olah raga mempunyai peran penting bagi
kesehatan tubuh maupun organ tubuh manusia lainnya. Dengan berolah raga maka
kesehatan tubuh akan tetap terjaga. Oleh sebab itu menimbulkan kegemaran/ rasa
suka untuk tetap berolah raga sangat perlu karna pada saat sekarang ini banyak
sekali hal-hal lain yang mempunyai pengaruh sangat kuat untuk menimbulkan rasa
malas dalam berolah raga, sehingga banyak saat ini di ciptakan berbagai macam
bentuk permainan yang menarik yang intinya agar kita mau untuk berolah raga..
Mengenai definisi kesegaran jasmani ada beberapa ahli
memberikan pengertian sebagai berikut : Sadoso Sumosardjuno (1989 : 9)
mendefinisikan Kesegaran Jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan
tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta
masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan
untuk keperluan-keperluan mendadak. dengan kata lain Kesegaran jasmani dapat
pula didefinisikan sebagai kemampuan untuk menunaikan tugas dengan baik
walaupun dalam keadaan sukar, dimana orang yang kesegaran jasmaninya kurang,
tidak akan dapat melakukannya. Agus Mukhlolid, M.Pd (2004 : 3) menyatakan bahwa
Kesegaran Jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan kerja atau
aktivitas, mempertinggi daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang
berarti atau berlebihan.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang
masalah diatas penulis merumuskan identifikasi masalah bahwa olah raga
mempunyai peran penting dan berpengaruh besar dengan kesehatan tubuh manusia.
1. 6 Efek aneh akibat olahraga
2. Efek Psikologis Jarang Olahraga
3.
Efek Olahraga Sehabis Makan Lemak
4.
Waspadai 8 Efek Buruk Malas Olahraga
5.
Efek
samping olahraga berlebihan
6.
Efek Samping Tak Terduga Saat Olahraga
7.
Olahraga Malam Membahayakan Jantung
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Efek Aneh Akibat Olahraga
Berolahraga merupakan kebiasaan sehat yang harus dilakukan
setiap hari oleh semua orang. Selain memiliki manfaat besar untuk kesehatan
tubuh dan pikiran, di sisi lain olahraga bisa menimbulkan efek samping yang
aneh. Seperti mulas, jerawat, pilek dan masih banyak lainnya. Simak enam efek
aneh akibat olahraga yang dilansir magforwoman.
1.
Sakit kepala
Banyak melakukan kegiatan outdoor dapat menimbulkan sakit
kepala akibat berbagai faktor seperti polusi, sinar matahari, suara lalu
lintas.
2.
Pilek
Kadang-kadang berolahraga dapat mempengaruhi kelenjar lendir
dari hidung dan membuatnya gatal dan berkedut. Selain itu olahraga di luar
ruangan dapat menyebabkan hidung meler karena reaksi tubuh dengan polusi, bau,
asap, udara yang tidak merata, dan lainnya.
3.
Berjerawat
Memakai celana ketat akan meningkatkan produksi keringat
yang menekan pori-pori kulit. Akhirnya bokong Anda bisa berjerawat. Bersepeda
dalam waktu lama, bisa membuat jerawat di bokong makin meradang.
4.
Mulas
Efek ini sering terjadi, terutama di tengah-tengah latihan
kardio seperti sit-up, berjalan dan joging, karena makanan di perut didorong ke
atas ke kerongkongan yang menyebabkan asam lambung naik yang berujung pada
mulas dan mual.
5.
Tubuh tidak seimbang
Asupan protein buatan atau suplemen untuk meningkatkan
latihan, harus lebih rendah daripada konsumsi protein alami seperti yang
terdapat dalam telur, susu, pisang. Protein buatan menyebabkan
ketidakseimbangan dalam tubuh dan berakibat buruk dalam jangka panjang.
6.
Menguap
Tidak ada yang benar-benar yakin mengapa menguap bisa
terjadi saat pemanasan berlangsung. Tapi bisa jadi karena pemanasan kurang
efektif lalu diteruskan ke olahraga inti. Tubuh membutuhkan waktu untuk
menyesuaikan diri dengan asupan oksigen yang tiba-tiba lebih banyak oksigen
sehingga meningkatkan sirkulasi darah.
B. Efek Psikologis Jarang Olahraga
Olahraga teratur dengan durasi
yang cukup akan meningkatkan nilai kesehatan dan kualitas hidup. Ini berarti,
bukan cuma tubuh yang sehat, melainkan juga jiwa lebih bahagia.
Ketahui apa saja efeknya bagi kesehatan mental jika
kita membiarkan rasa malas menghalangi niat olahraga.
1. Depresi dan cemas
Olahraga melepaskan endorfin yang
secara umum bisa memberikan rasa tenang dan kepuasan hati. Mereka yang jarang
merasakan serbuan endorfin cenderung mudah cemas dan depresi. Bahkan untuk
mereka yang dinyatakan tidak depresi. Olahraga
juga akan mengalihkan fokus kita dari kesibukan harian dan berbagai kecemasan
lainnya sehingga rasa stres sedikit berkurang. Rajin berlatih olahraga juga
bisa menjadi mekanisme doping dibanding merokok atau makan berlebihan.
2. Citra tubuh
Rajin berolahraga adalah jalan
menuju diraihnya berat badan ideal dan pembentukan otot. Namun, meski kita
belum berhasil langsing, olahraga akan meningkatkan citra tubuh. Hal ini
mungkin karena mereka yang sering berolahraga lebih menilai fungsi tubuh
berdasarkan fungsi ketimbang penampilan belaka. Citra tubuh juga terkait erat
dengan kepercayaan diri sehingga mereka yang giat olahraga umumnya lebih pede.
3. Merasa terisolasi
Ingin memperluas pergaulan?
Bergabunglah dengan komunitas penggiat olahraga, seperti klub sepeda atau lari
yang kini sedang populer. Atau, rajin-rajinlah datang ke pusat kebugaran atau
kelas yoga. Bertemu dengan banyak teman bukan cuma meningkatkan motivasi,
melainkan juga membuat perasaan Anda tidak terisolasi.
4. Sulit mengingat
Baru-baru ini para ahli
menyimpulkan bahwa olahraga bisa membuat kita lebih pintar. Ini karena olahraga
akan merangsang perkembangan otak dan memperkuat sambungan sel-sel otak. Orang
dewasa yang malas berolahraga biasanya lebih sulit berkonsentrasi dan lebih
lambat dalam memecahkan masalah.
5. Mudah lelah
Dalam dunia yang bergerak semakin
cepat, kelelahan bisa menjadi penghambat. Orang yang malas berolahraga sering
kali merasa kehabisan energi dan lebih sulit tidur. Olahraga teratur akan
membantu kita terlelap lebih cepat, lebih nyenyak, dan tentu saja lebih
berenergi keesokan harinya.
C. Efek Olahraga Sehabis Makan Lemak
Studi menunjukkan bahwa berjalan
kaki dan melakukan latihan ringan satu jam setelah mengonsumsi makanan tinggi
lemak dapat membantu mengurangi lonjakan trigliserida, jenis lemak dalam darah
yang biasanya naik setelah mengonsumsi makanan jenis ini. Terlebih lagi,
berolahraga setelah makan berefek lebih baik dalam mengurangi peningkatan kadar
trigliserida daripada berolahraga sebelum makan. Sebagai catatan, tingginya
kadar trigliserida dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Namun, karena penelitian ini masih
dilakukan dalam skala kecil, studi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui
apakah temuan ini berlaku untuk masyarakat umum. Pasalnya, masih ada penelitian
lain yang tak sejalan dengan hasil studi ini. Dalam studi ini, para peneliti mengukur kadar trigliserida pada 10
laki-laki dan perempuan setelah mereka menyantap makanan berlemak (sekitar 38
persen lemak). Selama dua hari, mereka diminta untuk melakukan olahraga, satu
hari sebelum makan dan satu hari setelah makan. Pada hari ketiga mereka tidak
berolahraga setelah makan.
Setiap hari, para peneliti
melakukan pengukuran terhadap kadar trigliserida mereka. Ternyata olahraga
setelah makan menunjukkan hasil yang paling baik dalam menurunkan kadarnya.
Terjadi 25 persen pengurangan kadar trigliserida daripada tidak melakukan
olahraga.Para peneliti mengatakan, lonjakan kadar trigliserida yang paling
tinggi adalah setelah makan sehingga olahraga setelah makan mungkin dapat
menghambat lonjakan ini. Olahraga, dikatakan mereka, dapat mempercepat tingkat
di mana tubuh menggunakan lemak sehingga menurunkan kadar trigliserida.
Kadar trigliserida umumnya akan
turun beberapa waktu setelah makan. Namun, bahkan kenaikan sementara kadar
trigliserida setelah makan makanan tinggi lemak dapat meningkatkan risiko
penyakit jantung, kata para peneliti. "Mungkin
ada alasan yang baik untuk berjalan-jalan setelah makan besar," kata
William Kraus, seorang profesor kedokteran di Duke University School of
Medicine, yang tidak terlibat dalam penelitian.
D. Waspadai 8 Efek Buruk Malas Olahraga
Kebanyakan orang mengetahui bahwa
aktivitas fisik, seperti olahraga teratur, sangat penting untuk menurunkan
berat badan dan menjamin kesehatan yang optimal. Namun, ada juga beberapa orang
yang tak menyadari, abai bahkan sengaja
malas berolahraga. Waspadai, sikap-sikap tersebut adalah faktor berisiko
bisa menimbulkan sejumlah penyakit dan kondisi medis serius.
1. Hipertensi
Hipertensi, yang juga dikenal sebagai
tekanan darah tinggi, merupakan salah satu faktor risiko utama dari kondisi
medis yang serius akibat kurangnya berolahraga. Penyakit lainnya adalah stroke
dan ginjal. Sejatinya, aktivitas fisik, seperti olahraga teratur, membantu
membuat jantung lebih kuat. Jika jantung lebih kuat, maka ia memompa darah
lebih efisien ke seluruh tubuh. Ketika jantung tidak dibiasakan bekerja keras
memompa darah, maka kekuatan arteri dan tekanan darah lebih rendah.
2. Sakit jantung
Aktivitas fisik dapat berkontribusi
pada penyakit jantung dalam beberapa cara. Efisiensi aliran darah koroner yang
terganggu pada orang yang secara fisik tidak aktif. Salah satu faktor utama
yang memberikan kontribusi untuk penyakit jantung adalah kolesterol tinggi. Jika anda malas berolahraga, kemungkinan anda
mengalami peningkatan kolesterol terbilang tinggi. Olahraga membantu menurunkan
kadar kolesterol LDL. Fisik yang aktif juga dapat meningkatkan kadar kolesterol
HDL, yang merupakan kolesterol baik yang membantu melindungi anda dari penyakit
jantung.
3. Osteoporosis
Tanpa aktivitas fisik yang tepat,
tulang anda bisa menjadi semakin lemah. Ketika ini terjadi, kondisi ini disebut
sebagai osteoporosis. Penyakit ini menyebabkan tulang mudah patah. Kondisi ini
paling sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua. Aktivitas fisik
membantu menguatkan tulang dan mencegah osteoporosis berkembang.
4. Kanker Payudara
Aktivitas fisik berkontribusi terhadap
risiko kanker usus besar dalam beberapa cara. Limbah makanan bergerak melalui
usus lebih lambat pada orang yang kurang berolahraga Kemampuan usus mencerna
limbah makanan ini menjadi lambat dan memungkinkan usus besar untuk terkena
karsinogen alias keracunan. Aktivitas fisik membantu menjaga hal-hal itu
terjadi. Wanita yang malas berolahraga juga berpotensi besar terkena kanker
payudara. Menurut National Cancer Institute, tingkat hormon dapat diturunkan
dengan berolahraga teratur. Ini akan mengurangi pengembangan tumor payudara.
(bersambung ke bagian kedua)
5. Obesitas
Ketika seseorang memiliki indeks massa
tubuh lebih dari 30 persen, maka dia dianggap mengalami obesitas. Menurut WHO,
orang yang secara fisik sering tidak aktif memiliki risiko dua kali terkena
obesitas. Obesitas merupakan masalah kesehatan utama bagi orang-orang dari
segala usia termasuk anak-anak. Penyakit yang berhubungan dengan obesitas
termasuk di dalamnya penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan apnea tidur.
6. Batu empedu
Batu empedu adalah endapan keras
empedu, yang terbentuk di kandung empedu. Batu empedu dapat menyebabkan gejala
seperti sakit perut, demam dan mual. Efek negatif dari aktivitas fisik, seperti
waktu penumpukan limbah di usu besar bersama trigliserida tinggi dapat baik
meningkatkan kemungkinan batu empedu berkembang.
7. Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2, juga dikenal sebagai
diabetes onset dewasa, terjadi ketika kadar insulin resisten. Dua faktor risiko
yang bisa mengembangkan diabetes onset dewasa adalah kelebihan berat badan dan
kurangnya aktivitas fisik. Komplikasi dari diabetes termasuk di dalamnya
penyakit ginjal, penyakit jantung, masalah mata, dan kerusakan saraf.
8. Depresi
Orang yang jarang berolahraga juga
seringkali terefek emosi negatif. Menurut WHO, orang yang malas berolahraga
memunyai tingkat kecemasan dan depresi lebih tinggi. Latihan membantu
mengurangi atau mencegah kecemasan dan depresi dapat dilakukan dalam beberapa
cara. Ketika seseorang aktif secara fisik, reaksi kimia dilepaskan dalam otak
yang membantu meningkatkan mood dan mengurangi stres. Mengubah gaya hidup
dengan gemar berolahraga dan bergerak adalah solusi terbaik. Anda sebaiknya
menerapkan olahraga teratur beberapa hari dalam sepekan. Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit merekomendasikan 150 menit latihan kardiovaskular dalam
sepekan.
E. Efek Olahraga Berlebihan
Idealnya olahraga dilakukan untuk
menjaga kesehatan tubuh. Namun, olahraga yang dilakukan secara berlebihan
justru dapat menimbulkan masalah kesehatan. Berikut masalah kesehatan yang
timbul akibat melakukan olahraga berlebihan:
1. Membahayakan
Lutut
Sebuah studi baru mengatakan bahwa
aktivitas fisik tingkat tinggi dan rendah, keduanya dapat mempercepat kerusakan
pada tulang rawan lutut pada orang dewasa yang telah berusia separuh baya.
Menurut hasil studi tersebut, orang yang sering berpartisipasi dalam olahraga
seperti berlari dengan intensitas tinggi, tulang rawannya lebih merosot dan
berisiko lebih tinggi terhadap perkembangan osteoarthritis. Peneliti
menyarankan untuk melakukan olahraga yang moderat atau dengan intensitas sedang.
2. Pembekuan Darah
Salah penafsiran jika melakukan
olahraga dalam intensitas tinggi akan lebih efektif membakar lemak masih sering
terjadi. Padahal olahraga berlebihan bisa mendatangkan sejumlah masalah, salah
satunya pembekuan darah yang akibatnya bisa mengancam nyawa seseorang.
Pembekuan darah atau Deep Vein Thrombosis bisa menyumbat arteri dan menyebabkan
kematian. Bahaya utama dari bekuan darah adalah jika sebagian bekuan itu
terlepas dan ikut dalam aliran darah, kemudian menyumbat pembuluh darah. Dan
jika bekuan itu tersangkut di paru mengakibatkan emboli paru. Sementara jika
terbawa dan bersarang di otak, bisa memicu stroke. Kasus DVT semakin sering
ditemukan dan sebagian besar dialami mereka yang melakukan olahraga angkat
beban. Oleh karena itu, olahragalah secara bertahap dan sesuai kemampuan tubuh.
3. Sebabkan
Anoreksia
Hasil penelitian terbaru International
Journal of Eating Disorder ditemukan, dari 336 wanita anoreksia, lebih dari
separuhnya akibat berolahraga berlebihan. Padahal laporan dari cardiology
review mencatat, bahwa anoreksia dan bulimia paling banyak menimbulkan
kematian. Para peneliti mendefinisikan olahraga berlebihan adalah jika berlatih
tiap hari lebih dari tiga jam, obsesif dengan aktivitas fisik yang bisa
mengintervensi aspek lain, atau tetap berolahraga walaupun sedang cedera atau
sakit. Menurut Kate Bruno, seorang terapis gizi dari Charlottesville, perempuan
memang lebih rentan mengalaminya, karena kecenderungan obsesif pada olahraga. Bahkan hasil
penelitian pada 2004 yang diterbitkan Journal of American College Health
menemukan 22 persen dari 257 mahasiswi punya kecenderungan tergantung pada
olahraga. Mereka berolahraga hingga enam jam atau lebih, dan rutinitas tersebut
mendekati kategori patologis.
4. Mengganggu
Kesuburan Wanita
Bahaya akibat berolahraga berlebihan
juga ditemukan oleh Norwegian University of Science and Technology melalui
sebuah studi yang dilakukannya. Hasilnya ditemukan olahraga berlebihan bisa
merusak kesuburan wanita. Gangguan kesuburan ini terjadi setelah wanita
melakukan olahraga tiga kali lipat dibanding orang-orang yang melakukan
olahraga normal. Studi ini merupakan lanjutan dari studi Universitas Harvard
yang menemukan fakta bahwa atlet yang aktif seringkali mengalami gangguan
siklus menstruasi atau datang bulan dan hormonal. Data lain menunjukan bahwa
wanita yang sering melakukan aerobik mengalami penurunan 30 persen kelahiran
hidup setelah in vitro fertilization. Dokter spesialis reproduksi dan
endokrinologi di Illinois, dokter Eve Feinberg menyatakan, bahwa olahraga
secukupnya sangat penting dalam menjaga kesehatan wanita. Kualitas olahraga
harus didahulukan dibanding kuantitas. Untuk itu bagi mereka yang sudah
terjangkit kecanduan olahraga, ada baiknya mulai berkonsultasi dengan para
ahli, agar olahraga yang dilakukan benar-benar bermanfaat bagi tubuh.
5. Memperbesar
Jantung
Menurut para ahli kesehatan, olahraga
berlebihan berpotensi memperbesar jantung. Terutama pada latihan beban yang
berlebihan. Pada saat mengangkat beban, biasanya kita akan menahan nafas,
sementara menahan nafas saat mengangkat beban membuat udara tidak bisa ke luar
dari jantung, dan pada saat itulah jantung akan membesar. Ketika kita masih
aktif berolahraga, pembesaran jantung tidak akan memberi efek apapun, apalagi
jika olahraga tersebut masih dilakukan secara rutin. Efek jantung membesar baru
terasa ketika kita sudah menghentikan rutinitas berolahraga, jantung yang besar
akan seperti rumah kosong tak berpenghuni. Jadi, kurang berfungsi dan akan
cepat lelah. Konsekuensi yang harus dilakukan akan jantung besar kembali
berfungsi normal, harus tetap berolahraga.
6. Amenorrhea
Salah satu akibat dari olahraga
berlebihan pada wanita, yakni terserang Amenorrhea, atau periodisasi datang
bulan yang tidak teratur. Ini biasanya berkaitan langsung dengan kondisi tubuh,
baik kelelahan atau kondisi hormon yang berlebihan yang dimiliki seorang
wanita. Bahaya lainnya jika wanita terkena Amenorrhea bisa mendatangkan
reproduksi yang serius. Selain itu dapat pula
menyebabkan kerapuhan tulang lebih awal. Sedangkan pada wanita muda,
olahraga berlebihan juga bisa menunda pubertas. Dampak lainnya jika olahraga
dilakukan berlebihan, yakni mengalami insomnia, lesu dan mudah lelah. Walaupun
kondisi serupa bisa terjadi pada kaum pria. Namun, yang lebih mudah terserang
adalah para wanita, karena performa fisiknya lebih cepat menurun. Jadi alangkah
lebih baik jika akan melakukan olahraga dengan porsi lebih banyak didampingini
instruktur olahraga atau para ahli. Jangan sampai tujuan olahraga untuk
mendatangkan kesehatan malah berakibat buruk bagi tubuh kita.
F. Efek Samping Tak Terduga Saat Olahraga
1. Menguap
Jangan heran jika sesekali menguap saat
berolahraga, sebab hal itu menandakan bahwa tubuh sedang menjalani dalam tahap
pemanasan. Menguap adalah cara tubuh untuk beradaptasi dengan aktivitas yang
baru, termasuk saat bangun tidur dan kemudian harus mulai berkegiatan. Sesekali
menguap di awal-awal olahraga adalah hal yang wajar, tidak ada yang perlu
dikhawatirkan. Namun jika terus menerus menguap, konsultasikan dengan dokter
karena kemungkinan ada masalah pada jantung dan pembuluh darahnya dalam menjalankan
fungsinya mengangkut oksigen.
2. Kentut
Saat melakukan olahraga seperti yoga
atau sit-up, kontraksi pada otot paha dan perut dapat memberi tekanan di
sekitar organ pencernaan. Akibatnya jika produksi gas di lambung sedang
berlebihan, risiko untuk kentut akan meningkat. Agar tidak terkentut-kentut di
dalam ruangan fitness, sebaiknya hindari sarapan dengan makanan yang memicu
produksi gas pencernaan saat merencanakan untuk berolahraga. Susu,
kacang-kacangan, kubis dan brokoli termasuk jenis makanan yang harus dihindari.
3. Kram otot
Penyebab kram otot sangat kompleks,
namun pada umumnya dipicu oleh ketidakseimbangan elektrolit dan cairan tubuh.
Sepatu dan pakaian olahraga yang terlalu ketat atau tidak nyaman di badan juga
bisa memicu kram otot. Kram otot bisa dicegah dengan menjaga kecukupan air dan
elektrolit, serta memilih sepatu dan pakaian olahraga yang tidak terlalu ketat.
Makan pisang sebelum olahraga juga bisa membantu, sebab pisang kaya akan
potasium yang berperan penting dalam metabolisme energi.
4. Orgasme
Bagi sebagian orang, aktivitas fisik
yang intens (terlalu bersemangat) bisa memicu orgasme spontan yakni orgasme
yang tidak dipicu oleh rangsang seksual. Jenis olahraga yang bisa memicu
orgasme spontan biasanya melibatkan otot-otot perut dan sekitar genital (alat
reproduksi), contohnya sit up.
5. Ear popping
Olahraga yang berat dalam waktu yang
lama sering menyebabkan tekanan dalam rongga telinga meningkat, sehingga
memberi sensasi telinga seperti tersumbat. Menguap atau membuka mulut lebar-lebar
kadang-kadang bisa melegakan sensasi tersebut dan memicu letupan kecil yang
disebut dengan istilah ear popping.
6. Alergi
Alergi terhadap aktivitas fisik yang
berlebihan sebenarnya sangat jarang, yakni hanya sekitar 0,5 persen. Namun
seperti halnya pada alergi makanan, alergi olahraga juga bisa memicu reaksi
gatal-gatal, bersin dan ruam kemerahan di permukaan kulit. Bila punya riwayat
alergi yang sulit dikendalikan, dokter mungkin akan meresepkan EPI pen
(epinephrin pen) yang bisa disuntikkan sendiri saat terjadi serangan akut. Atau
jika tidak, siapkan antialergi yang tidak menyebabkan kantuk agar tetap bisa
berolahraga.
G. Olahraga Malam Membahayakan Jantung
Ada anggapan dan ketakutan tersendiri
di masyarakat jika melakukan olahraga di malam hari bisa menyebabkan serangan
atau penyakit jantung lainnya. Benarkah kabar ini? "Nggak sih, nggak ada
kaitannya (olahraga malam membahayakan jantung)," ujar dr T Bahdar Johan,
SpPD, saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (26/12/2012). Meski
begitu bukan berarti semua olahraga aman, dr Bahdar menuturkan biasanya
olahraga anaerob seperti sepakbola dan tenis yang mana ada unsur permainannya,
bisa mempengaruhi jantung jika tidak terlatih dan fisiknya tidak siap.
Sedangkan jika jogging atau sepeda itu tidak berbahaya. "Hanya andalkan
tennis seminggu sekali, itu terjadi pemaksaan. Untuk anak muda oke, tapi kalau
sudah di atas 40 tahun, latihan anaerob ini justru membahayakan jantung,"
ujar dokter yang pernah menjadi atlet olahraga polo air. Namun jika seseorang
sudah terlatih, misalnya tiap pagi jogging selama 30 menit dan rutin
berolahraga 4 kali seminggu, maka main futsal atau tennis siap-siap saja
tubuhnya. dr Bahdar sendiri tidak melarang para pekerja kantor yang kerap suka
main futsal setelah pulang kerja. Hal ini boleh-boleh saja, asalkan sebelum
bermain melakukan pemanasan terlebih dahulu, misalnya lari-lari keliling. "Karena
kalau langsung main seperti belari atau mengejar bola dan lawan, apalagi tubuh
tidak terlatih, bisa terjadi pemaksaan dan adanya kejutan-kejutan yang
mempengaruhi jantung," ujar dr Bahdar yang lahir di Kisaran Sumatera Utara
51 tahun silam. Selain itu setelah selesai berolahraga, sebaiknya melakukan
pendinginan terlebih dahulu agar tubuh kembali normal. Namun kondisi setiap
orang berbeda-beda, ada yang hanya butuh 10-15 menit bagi tubuhnya kembali
normal, tapi ada juga yang butuh waktu lama hingga berjam-jam. "Jika butuh
waktu berjam-jam bisa membuatnya jadi sulit tidur, karena itu sebaiknya
mengenali kondisi diri sendiri," ujar dr Bahdar yang kini masih aktif
sebagai seksi olahraga Ikatan Alumni Univeritas Sumatera Utara (Iluni USU).
Hal lain yang turut disarankan oleh dr
Bahdar adalah mengetahui apakah detak jantung untuk zona latihannya sudah aman
atau belum dengan menggunakan rumus, (220-usia) x 80 persen. Misalnya seseorang
berusia 30 tahun, maka detak jantung yang aman untuk zona latihannya adalah
(220-30) x 80 persen yaitu 152 detak jantung per menit. "Kalau detaknya
lebih dari itu maka jangan memaksakan diri atau dikurangi intensitasnya, kalau
kurang dari itu bisa dipercepat intensitasnya. Jumlah ini menunjukkan tidak ada
unsur pemaksaan saat latihan," ungkapnya. Serta melakukan olahraga di
malam hari cenderung efek cederanya lebih sedikit dibanding pagi hari, hal ini
karena kondisi ligamen dan tendonnya sudah siap. Sedangkan pada olahraga pagi
butuh pemanasan setidaknya 10-15 menit, karena jika pemanasannya tidak bagus
bisa menyebabkan cedera.
Mereka yang tidak terbiasa berolahraga,
sebaiknya mengecek kondisi kesehatannya terlebih dulu sebelum ikut olahraga
permainan. Walau terlihat sepele, hal ini harus dilakukan agar tidak fatal
akibatnya.
Kematian mendadak sesaat setelah melakukan olahraga
permainan terjadi karena tubuh tidak terbiasa melakukan aktivitas fisik yang
berat. "Olahraga futsal, seperti yang dilakukan almarhum Basuki, termasuk
dalam kategori aktivitas fisik berat. Bisa saja dia sudah mengalami kelainan
pada jantung, sehingga aktivitas fisik berat tersebut menambah beban pada
jantungnya," ujar Dr. Sadoso Sumosardjuno, Sp.KO, redaktur ahli Gaya Hidup
Sehat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berolahraga merupakan kebiasaan
sehat yang harus dilakukan setiap hari oleh semua orang. Selain memiliki
manfaat besar untuk kesehatan tubuh dan pikiran, di sisi lain olahraga bisa menimbulkan
efek samping yang aneh. Seperti mulas, jerawat, pilek dan masih banyak lainnya.
Simak enam efek aneh akibat olahraga yang dilansir magforwoman.
1.
Sakit kepala
2.
Pilek
3.
Berjerawat
4.
Mulas
5.
Tubuh tidak seimbang
6.
Menguap
Olahraga teratur dengan durasi
yang cukup akan meningkatkan nilai kesehatan dan kualitas hidup. Ini berarti,
bukan cuma tubuh yang sehat, melainkan juga jiwa lebih bahagia.
Ketahui apa saja efeknya bagi kesehatan mental jika
kita membiarkan rasa malas menghalangi niat olahraga.
1.
Depresi dan cemas
2.
Citra tubuh
3.
Merasa terisolasi
4.
Sulit mengingat
5.
Mudah lelah
Studi menunjukkan bahwa berjalan
kaki dan melakukan latihan ringan satu jam setelah mengonsumsi makanan tinggi
lemak dapat membantu mengurangi lonjakan trigliserida, jenis lemak dalam darah yang
biasanya naik setelah mengonsumsi makanan jenis ini. Terlebih lagi, berolahraga
setelah makan berefek lebih baik dalam mengurangi peningkatan kadar
trigliserida daripada berolahraga sebelum makan. Sebagai catatan, tingginya
kadar trigliserida dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
1.
Hipertensi
2.
Sakit jantung
3.
Osteoporosis
4.
Kanker Payudara
5.
Obesitas
6.
Batu empedu
DAFTAR PUSTAKA
http://www.smallcrab.com/kesehatan/25-healthy/605-manfaat-olahraga-bagi-kesehatan.
http://www.caripdf.com/Hubungan+Makanan+Dan+Kesehatan+Olahraga.htm