Hindari Penyakit Darah Rendah (Hipotensi)
Thursday, November 3, 2016
Penyakit darah rendah atau
Hipotensi (Hypotension) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang
turun dibawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60 mmHg. Telah
dijelaskan pada artikel sebelumnya (Penyakit darah tinggi) bahwa nilai normal tekanan
darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas
normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG.
Namun demikian, beberapa
orang mungkin memiliki nilai tekanan darah (tensi) berkisar 110/90 mmHg atau
bahkan 100/80 mmHg akan tetapi mereka tidak/belum atau jarang menampakkan
beberapa keluhan berarti, sehingga hal itu dirasakan biasa saja dalam aktivitas
kesehariannya. Apabila kondisi itu terus berlanjut, didukung dengan beberapa
faktor yang memungkinkan memicu menurunnya tekanan darah yang signifikan
seperti keringat dan berkemih banyak namun kurang minum, kurang tidur atau
kurang istirahat (lelah dengan aktivitas berlebihan) serta haid dengan
perdarahan berlebihan (abnormal) maka tekanan darah akan mencapai ambang rendah
(hipotensi) 90/60 mmHg.
Tanda dan Gejala Tekanan
Darah Rendah
Seseorang yang mengalami
tekanan darah rendah umumnya akan mengeluhkan keadaan sering pusing, sering
menguap, penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas (kunang-kunang) terutama
sehabis duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tak
bertenaga, bahkan mengalami pingsan yang berulang.
Pada pemeriksaan secara umum
detak/denyut nadi teraba lemah, penderita tampak pucat, hal ini disebabkan
suplai darah yang tidak maksimum keseluruh jaringan tubuh.
Penyebab Penyakit Darah
Rendah
Ada beberapa faktor yang
menyebabkan mengapa terjadinya penurunan tensi darah, hal ini dapat
dikategorikan sebagai berikut:
- Kurangnya pemompaan darah
dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung setiap menitnya
(cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah. Seseorang yang
memiliki kelainan/penyakit jantung yang mengakibatkan irama jantung abnormal,
kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung maka
berdampak pada berkurangnya pemompaan darah (curah jantung) keseluruh organ
tubuh.
- Volume (jumlah) darah
berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh perdarahan yang hebat (luka sobek,haid
berlebihan/abnormal), diare yang tak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang
air kecil atau berkemih berlebihan.
- Kapasitas pembuluh darah.
Pelebaran pembuluh darah (dilatasi) menyebabkan menurunnya tekanan darah, hal
ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas, diare,
obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).
Penanganan dan Pengobatan
Darah Rendah
Ada beberapa hal yang bisa
dilakukan untuk memperbaiki kondisi tekanan darah renda (hipotensi),
diantaranya :
- Minum air putih dalam
jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari, sesekali minum kopi
agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat
- Mengkonsumsi makanan yang
cukup mengandung kadar garam
- Berolah raga teratur
seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu dapat membantu
mengurangi timbulnya gejala
- Pada wanita dianjurkan
untuk mengenakan stocking yang elastis
- Pemberian obat-obatan
(meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala hipotensi yang dirasakan
benar-benar mengganggu aktivitas keseharian, selain itu dokter hanya akan
memberikan vitamin (suport/placebo) serta beberapa saran yang dapat dilakukan
bagi penderita.
Mengenai image masyarakat
yang sebagian besar berpikir bahwa dengan mengkonsumsi daging kambing bagi
penderita hipotensi dapat meningkatkan tensi darah sebenarnya belum jelas,
Namun dibenarkan kalau hal itu akan meningkatkan kandungan haemoglobin (Hb)
dalam darah. Sekali lagi harus dipahami bahwa tekanan darah rendah artinya
suplai darah tidak maksimal keseluruh bagian tubuh. Haemoglobin (Hb) rendah
adalah berarti bahwa kandungan Hb sebagai zat pengikat oxygen dalam darah
memiliki kadar rendah yang akibatnya penderita bisa pucat (anemia), pusing
(oxygen yang di angkut/suplai darah ke otak kurang), merasa cepat lelah dan
sebagainya.
Dalam kasus Hipotensi yang
benar-benar diperlukan pemberian obat, biasanya ada beberapa jenis obat yang
biasa dipakai seperti fludrocortisone, midodrine, pyridostigmine, nonsteroidal
anti-inflammatory drugs (NSAIDs), caffeine dan erythropoietin.