Makalah Kesehatan Lingkungan Terlengkap
Thursday, September 29, 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam
kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau
determinan dalam kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat
dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi
juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya angka kematian
bayi pada suatu daerah disebabkan karena faktor perilaku (perilaku perawatan
pada saat hamil dan perawatan bayi, serta perilaku kesehatan lingkungan ) dan
faktor kesehatan lingkungan.
Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada
pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan dan pengembangan wilayah yang
berkesadaran lingkungan, sementara pihak pengguna infrastruktur dalam hal ini
masyarakat secara keseluruhan harus disiapkan dengan kesadaran lingkungan yang
lebih baik (tahu sesuatu atau tahu bersikap yang semestinya) Masa datang kita
dihadapkan dengan penggunaan IPTEK yang lebih maju dan lebih kompleks yang
memerlukan profesionalisme yang lebih baik dengan jenjang pendidikan yang
memadai.
Di samping itu dalam proses pembangunan masa datang,
diperlukan adanya teknologi kesehatan lingkungan yang menitik beratkan upayanya
pada metodologi mengukur dampak kesehatan dari pencemaran yang ditimbulkan oleh
adanya pembangunan, Indikator ini harus mudah, murah untuk diukur juga sensitif
menunjukkan adanya perubahan kualitas lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Kesehatan Lingkungan
2. Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat
3. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
4. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
5. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
C. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui maksud, syarat-syarat, tata cara
serta ruang lingkup dari pada kesehatang lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kesehatan Lingkungan
2.1.1 Definisi Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan adalah upaya untuk melindungi kesehatan
manusia melalui pengelolaan, pengawasan dan pencegahan faktor-faktor lingkungan
yang dapat mengganggu kesehatan manusia. (Sumengen Sutomo, 1991) Kesehatan
lingkungan adalah ilmu & seni dalam mencapai keseimbangan, keselarasan dan
keserasian lingkungan hidup melalui upaya pengembangan budaya perilaku sehat
dan pengelolaan lingkungan sehingga dicapai kondisi yang bersih, aman, nyaman,
sehat dan sejahtera terhindar dari gangguan penyakit, pencemaran dan
kecelakaan, sesuai dengan harkat dan martabat manusia. (Sudjono Soenhadji,
1994)2
Kesehatan lingkungan adalah ilmu dan seni untuk mencegah
pengganggu, menanggulangi kerusakan dan meningkatkan/memulihkan fungsi
lingkungan melalui pengelolaan unsur-unsur atau faktor-faktor lingkungan yang
berisiko terhadap kesehatan manusia dengan cara identifikasi, analisis,
intervensi/rekayasa lingkungan, sehingga tersedianya lingkungan yang menjamin
bagi derajat kesehatan manusia secara optimal. (Tri Cahyono, 2000)2
2.1.2 Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
1. Perumahan
Syarat – syarat rumah yang sehat :
a. Bahan
bangunan : lantai, dinding, atap genteng, kayu untuk tiang.
b. Ventilasi :
menjaga aliran udara tetap segar dan menjaga keseimbangan O2 yang diperlukan
penghuni rumah.
- Ventilasi
alamiah : dimana aliran udara didalam ruangan tersebut terjadi secara alamiah
melalui jendela, pintu, lubang angin, dan sebagainya.
- Ventilasi
buatan : yaitu dengan mempergunakan alat – alat khusus untuk mengalirkan udara
tersebut. Misalnya kipas angin, dan mesin penghisap udara.
c. Cahaya :
rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu
banyak. Jika cahaya kurang akan menjadi media yang baik untuk berkembang bibit
penyakit. Jika terlalu banyak dapat merusak mata.
- Cahaya
alamiah : yakni matahari. Cahaya ini sangat penting, karena dapat membunuh
bakteri-bakteri patogen didalam rumah, misalnya TBC. Oleh karena itu, rumah
yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya ( jendela ) luas
sekurang-kurangnya 15 % sampai 20 % dari luas lantai yang terdapat didalam
ruangan rumah.
- Cahaya
buatan : yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti lampu
minyak, listrik, api dan lain sebagainya.
d. Luas bangunan
rumah : luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni didalamnya,
artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah
penghuninya. Hal ini harus disesuaikan dengan kadar O2 dalam bangunan rumah
tersebut. Luas bangunan yang optimum adalah 2,5 – 3 m2 untuk tiap orang.
· Fasilitas –
fasilitas didalam rumah sehat :
Rumah yang sehat harus mempunyai
fasilitas – fasilitas sebagai berikut ;
-penyediaan air
bersih yang cukup
-pembuangan
tinja
-pembuangan air limbah ( air bekas )
-pembuangan
sampah
-fasilitas dapur
-ruang berkumpul
keluarga
-gudang
-kandang
2. Penyediaan air
bersih
Syarat air
minum yang sehat :
- Syarat fisik : bening, tidak berasa, suhu di bawah
udara di luarnya.
- Syarat
bakteriologis : bebas dari segala bakteri, terutama bakteri patogen. Cara untuk
mengetahui apakah air minum terkontaminasi oleh bakteri patogen adalah dengan
memeriksa sampel ( contoh ) air
tersebut. Dan bila dari pemeriksaan 100 cc air tersebut sudah memenuhi syarat
kesehatan.
- Syarat kimia :
ü Flour ( 1 – 1,5
mg/l )
ü Chlor ( 250 mg/l )
ü Arsen ( 0,05 mg/l )
ü Tembaga ( 1 mg/l )
ü Besi ( 0,3 mg/l )
ü Zat organik ( 10
mg/l )
ü pH ( 6,5 – 9,0 mg/l
)
3. Pembuangan
kotorran manusia ( tinja )
Persyaratan dalam membuat jamban yang sehat, sebagai berikut :
· tidak mengotori
permukaan tanah disekeliling jamban tersebut
· tidak mengotori
air permukaan disekitarnya
· tidak mengotori
air tanah disekitarnya dan tidak menimbulkan bau
· tidak dapat
terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa
· sederhana
desain, mudah digunakan, dipelihara, dan murah
· dapat ditterima
oleh pemakainya
Hal-hal yang perlu diperhatikan agar
persyaratan di atas terpenuhi, adalah :
1) sebaiknya
jamban tertutup, terlindung dari panas dan hujan, serangga, terlindung dari
pandangan orang
2) bangunan
jamban mempunyai lantai yang kuat, tempat berpijak yang kuat
3) bangunan
jamban ditempatkan pada lokasi yang tidak mengganggu pandangan, dan tidak
menimbulkan bau
4) disediakan
alat pembersih, seperti air atau kertas pembersih
4. pembuangan
sampah
sampah mempunyai
prinsip sebagai berikut :
· adanya sesuatu
benda atau bahan padat
· adanya hubungan
langsung / tidak langsung dengan kegiatan manusia. Benda atau bahan tersebut
tidak dapat dipakai lagi.
Cara pengolahan sampah :
1. pengumpulan
dan pengangkutan sampah
2. pemusnahan
dan pengelolaan sampah – sampah di tanah, di bakar, dijadikan pupuk
Menurut WHO (1979)
1. Penyediaan air
minum
2. Pengelolaan
air buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pengelolaan
sampah padat
4. Pengendalian
vektor
5. Pencegahan dan
pengendalian pencemaran tanah dan eskreta manusia
6. Hygiene
makanan
7. Pengendalian
pencemaran udara
8. Pengendalian
radiasi
9. Kesehatan
kerja
10. Pengendalian
kebisingan
11. Perumahan dan
permukiman
12. Perencanaan
daerah perkotaan
13. Kesehatan
lingkungan transportasi udara, laut dan darat
14. Pencegahan
kecelakaan
15. Rekreasi umum dan
pariwisata
16. Tindakan sanitasi
yang berhubungan dengan epidemik, bencana, kedaruratan
17. Tindakan pencegahan
agar lingkungan bebas dari resiko gangguan kesehatan2
Menurut Pasal 22 ayat (3) UU No. 23 Tahun 1992
1. Penyehatan air
dan udara
2. Pengamanan
limbah padat (sampah)
3. Pengamanan
limbah cair
4. Pengamanan
limbah gas
5. Pengamanan
radiasi
6. Pengamanan
kebisingan
7. Pengamanan
vektor penyakit
8. Penyehatan dan
pengamatan lainnya, misalnya: pasca bencana
2.1.3 Tujuan Kesehatan Lingkungan
a. Tujuan Umum
Kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan sehat
b. Tujuan Khusus
a) Tercapainya
keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan
pembangunan
b) Terkendalinya
pemanfaatan sumber daya secara bijaksana
c) Terlaksananya
pembangunan berwawasan lingkungan hidup untuk kepentingan generasi sekarang dan
mendatang
d) Terlindungnya
Negara dari kegiatan Negara lain yang berkaitan merusak lingkungan sehat
2.1.4 Dampak
Lingkungan Tidak Sehat
· Timbulnya
berbagai penyakit
· Menurunnya
kualitas kesehatan masyarakat
· Merusak
estetika kota
· Dalam jangka
panjang dapat mempengaruhi arus investor ke daerah
· Polusi adan
sampah menyebabkan meningkatnya berbagai penyakit infeksi saluran pencernaan,
kolera, tifus, disentri dan lainnya. Pembuangan sampah ke sungai akan
mengakibatkan terhambatnya proses air tanah di musim hujan tiba, sungai yang
tercemari sampah akan menyebabkan banjir
· Terjadinya
keseimbangan alam6
2.1.5 Faktor-Faktor Kesehatan Lingkungan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan lingkungan
1. Lingkungan
Sehat
Lingkungan yang memiliki potensi dan daya dukung untuk
menciptakan masyarakat yang terbebas dari segala macam penyakit.
Faktor-faktor yang mempengaruhinya :
· Faktor Fisik
Berupa biotik dan abiotik, dimana faktor tersebut sangat
berperan penting bagi masyarakat dalam memperhatikan dimana tempat tinggal
mereka akan di bangun. Jika suatu rumah dibangun di pedesaan sudah tentu
disesuaikan dengan kondisi di pedesaan itu. Misalnya keadaan air yang bersih
terhindar dari pencemaran akan membawa dampak yang baik bagi kesehatan
masyarakat di pedesaan itu.
· Faktor
Sosial
Berupa tingkah laku, kepandaian, adat istiadat, dimana
faktor tersebut berperan dalam hubungan masyarakat dan lingkungannya. Misalnya
masyarakat yang tinggal dikawasan yang rawan gempa, maka rumah yang mereka
bangun dikawasan tersebut harus dibuat dengan bahan-bahan yang ringan namun
kokoh. Disamping itu masyarakat juga berupaya untuk menciptakan lingkungan yang
sehat dengan usaha-usaha tertentu. Misalnya masyarakat membuat bak penampungan
sampah.
· Faktor
Ekonomi
Berupa pekerjaan, pendapatan, kemiskinan dimana pada umumnya
apabila dilingkungan tersebut diduduki sebagian besar orang yang tidak mampu
maka secara tidak langsung mempengaruhi terhadap kesehatan lingkungan tempat
tinggalnya. Misalnya didaerah-daerah pemukiman kumuh, karena kondisi keuangan
mereka tidak memungkinkan untuk menciptakan lingkungan yang sehat baik.
2.1.7 Pengaruh Lingkungan Yang Tidak Sehat Terhadap
Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Pengaruh terhadap individu :
· Apabila
lingkungan bersih berpengaruh terhadap individu khususnya pada kualitas
kerja(produktivitas)individu tersebut. Sedangkan individu yang berada pada
lingkungan yang tidak sehat akan berada pada produktivitas kerja yang cendrung
menurun.
· Udara, air,
makanan, sandang, papan dan seluruh kebutuhannya si ambil dari lingkungan. Akan
tetapi, berpengaruh terhadap individu baik positif maupun negatif. Makanan
sedikit atau berlebihan maka kelainan nutrisi dan minuman yang mengandung
racun.
· Lingkungan
sehat, gizi yang cukup yang ekonomis dapat menghindari seseorang dari penyakit.
· Lingkungan
sebagai alat untuk pergaulan dan tempat lahir budaya.
· Sarana
penyesuaian diri.
Pengaruh terhadap keluarga :
· Keluarga
yang sehat biasanya berasal dari lingkungan rumah yang sehat, maka kesehatan
keluarga dapat meningkat. Rumah yang cukup bersih dapat memberikan kenyamanan
bagi penghuninya. Rumah yang ventilasinya cukup, dapat menghindarkan keluarga
dari resiko terjadinya penyakit/gangguan saluran pernafassan.
· Persentase
kepemilikan rumah sehat yang cenderung meningkat mengindisikan bahwa telah
terjadi perubahan prilaku yang bisa memperbaiki tingkat kesehatan lingkungan.
Karena bagi mayoritas masyarakat kita, rumah adalah tidak hanya tempat
istirahat melainkan tempat berkumpul anggota keluarga, tetangga bahkan keluarga
yang jauh. Dengan demikian dalam sebuah rumah yang tidak sehat bisa menjadi
tempat saling menularnya penyakit. Menjadi indikasi negatif terhadap upaya
meningkatkan kesehatan lingkungan.
Pengaruh terhadap masyarakat :
· Timbulnya
penyakit terhadap masyarakat yang tidak sehat bahkan epidemik.
· Tindakan
masyarakat membuang limbah sembarangan sehingga berakibat terhadap kesehatan
dan kelangsungan hidup.
· Timbulnya
bencana akibat perbuatan tangan jahil masyarakat yang tidak terkontrol.
· Lingkungan
sehat akan membuat masyarakatnya terhindar dari penyakit.7
2.1.8 Penyakit Yang Ditimbulkan Oleh Lingkungan Yang Tidak
Sehat
· Kolera
Penyakit saluran cerna yang disalurkan lewat penggunaan air
dalam kehidupan sehari-hari.
· Tifus perut
Penyakit saluran cerna yang ditularkan lewat penggunaan air
dalam kehidupan sehari-hari. penggunaan air yang tidak memenuhi syarat
kesehatan untuk kepentingan rumah tangga menyebabkan banyaknya penderita
penyakit perut menular.
· Diare
Penyakit saluran cerna yang ditandai bercak-cak encer dengan
atau tanpa darah dan muntah-muntah.penyakit ini disebabkan oleh kerusakan
organik /fungsional saluran cerna.
·
Leptospitosis
Penyakit yang disebabkan lewat tampungan air hujan yang telah tercemar kemih tikus.
· Malaria dan
DBD
Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk yang berkembang di
wadah penyimpanan air, sedangkan penderita disalurkan melalui gigitan nyamuk
tersebut.
· TBC
Penyakit yang berkembang pada pemukiman yang padat dengan
pertukaran udara yang buruk.
· Cacar
Penyakit yang disebabkan oleh virus yang terdapat di udara.
Infeksi cacar timbul apabila ada kontak
langsung dengan penderita/pakaian penderita.
· Influenza
Penyakit yang penularannya disebabkan oleh udara masyarakat.
2.1.9 Upaya Penanggulangan Kesehatan Lingkungan
1. Upaya
pengelolaan lingkungan hidup
Yang meliputi ekosistem daratan, kawasan pesisir dan
ekosistem laut.
2. Upaya
pengelolaan lingkungan buatan
Yang meliputi pengendalian pencemaran yang berkaitan dengan
perlindungan air, tanah, udara dan pengelolaan limbah.
3. Upaya
pengelolaan lingkungan sosial
Meliputi pembangunan kualitas hidup penduduk, pembangunan
kualitas lingkungan sosial.
4. Upaya
pengembangan modal sosial
Meliputi kearifan lingkungan, etika lingkungan dan
pembangunan jiwa sosial yang tinggi.
BAB III
PENUTUP
Makalah Kesehatan Lingkungan
A. Simpulan
Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan
masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan
lingkungan dalam keseimbangan ekologis.
Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
- Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai
- Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
- Mengolah tanah sebagaimana mestinya
- Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan
merupakan hal yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan
kesehatan dan faktor keturunan
DAFTAR PUSTAKA
1. Notoatmodjo,
Soekidjo. 2003. Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
Rineka Cipta.
2.
http://www.scribd.com/doc/19374542/Definisi-Kesehatan-Lingkungan
3.
http://environmentalsanitation.wordpress.com/2009/01/02/kesehatan-lingkungan/
4.
.http://www.scribd.com/doc/19374542/definisi-kesehatan-lingkungan
5.
www.fkm.unair.ac.id
6. www.dampak
buruk dari lingkungan tidak sehat.com/pdf
7. Slamet, Juli
Soemirat.1996.Kesehatan Lingkungan.Yogjakarta:UGM University Press
8.
http://www.anneahira.com/kesehatan-lingkungan.htm
9.
http://www.jevuska.com/2010/06/30/kesehatan-lingkungan-contoh-satuan-acara-penyuluhan-sap
10.
Dr.danur.materi-materi pokok ilmu kesehatan lingkungan
11. slamet riyadi,
pengantar kesehatan lingkungan
12.
suma’mur.hiegene.perusahaan dan kesehatan kerja.1976.gunung
agung.jakarta
13. Ragil Setiabudi,
SKM. Kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan industry
14. bukhari.manajemen
kesehatan kerja dan alat pelindung diri.2007
15.
http://repository.usu.ac.id/bistream/12345678/1441/07002748.pdf
16. Panji
anorgi.psikologi kerja
17. http://k3pelakaan.blogspot.com/2010/11/pengelolaan-limbah-bahan-berbahaya-dan.html