Makalah Cahaya Sumber Kehidupan Mahluk Hidup
Monday, September 26, 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan
adalah suatu proses yang dialami setiap makhluk hidup. Pertumbuhan dan
perkembangan ditandai dengan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup seperti
pertambahan tinggi dan berfungsinya alat reproduksi.
Pertumbuhan merupakan pertambahan
jumlah, bentuk, ukuran, serta fungsi sel akibat adanya pembelahan sel mitosis.
Pertumbuhan bersifat kuantitatif yaitu dapat diukur dan irreversible yaitu
tidak dapat kembali keukuran semula. Yang biasa ditandai oleh pertambahan
tinggi dan berat badan pada manusia dan hewan. Sedangkan untuk tumbuhan
sendiri, terjadi pertambahan tinggi dan besar batang.
Sedangkan perkembangan merupakan
proses diferensiasi (perubahan bentuk sel) sel-sel tubuh untuk membentuk
struktur dan fungsi tertentu, merupakan proses menuju kedewasaan (kematangan
pada sel). Perkembangan ini bersifat kualitatif yaitu tidak dapat diukur dengan
suatu alat dan reversible yaitu dapat kembali ke keadaan semula. Perkembangan
biasanya ditandai dengan berfungsinya alat-alat reproduksi pada manusia dan
hewan sedangkan pada tumbuhan, keluarnya bunga dan buah.
Pertumbuhan dan perkembangan
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Yang terdiri dari gen dan
hormon sedangkan untuk faktor eksternal dipengaruhi oleh nutrisi, cahaya, suhu,
kelembaban, oksigen, tanah dan pH.
Untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada makhluk hidup, maka
kami melakukan pengamatan terhadap tumbuhan yang mengalami proses perkecambahan
selama enam hari. dimana dalam kurun waktu tersebut terdapat perubahan yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
mekanisme perkecambahan pada biji ?
2.
Bagaimana pengaruh intensitas
cahaya terhadap laju pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman perkecambahan ?
3.
Apa yang menyebabkan perbedaan
pertumbuhan pada tanaman kacang hijau, kedelai dan jagung?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh cahaya
terhadap kecambah, perbedaan pertumbuhan pada tempat gelap dan terang, serta
penyebab terjadinya perbedaan pertumbuhan pada tanaman kacang hijau, kedelai,
dan jagung.
Dibagikan Oleh : http://biologi-indonesia.blogspot.com
1.4 Hipotesis dan Prediksi
Dari rumusan masalah yang telah dijabarkan
sebelumnya, kami berpendapat bahwa cahaya sangat berpengaruh pada pertumbuhan,
tumbuhan akan lebih sehat/ segar, berbeda dengan tumbuhan yang berada pada
tempat gelap, yang akan bertolak belakang dengan tumbuhan pada tempat terang.
Karena tumbuhan yang akan kami teliti berjumlah tiga jenis, pastinya aka nada
perbedaan yang muncul pada pertumbuhannya.
1.5 Variabel Pengamatan
Variabel bebas : cahaya matahari
Variabel terikat : perkecambahan
biji kacang hijau, kacang kedelai dan jagung
Variabel kontrol : biji kacang hijau,
kacang kedelai dan biji jagung, gelas aqua, tanah
dan air
Dibagikan Oleh : http://biologi-indonesia.blogspot.com
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Perkecambahan
a) Pengertian
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali
dengan perkecambahan. Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan
perkembanmgan embrio. Proses perkecambahan dipengaruhi oleh cahaya, suhu, dan
oksigen. Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah dikenal dua macam
tipe perkecambahan, yaitu :
1.
Perkecambahan Epigeal
Merupakan pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebabkan pluma
dan kotiledon terdorong kepermukaan tanah.
2.
Perkecambahan Hipogeal
Merupakan pertumbuhan memanjang dari epikotil yang
menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, tetapi
kotiledon tetap berada di dalam tanah.
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran
atau volume serta jumlah sel secara irreversible
(tidak dapat kembali ke bentuk semula). Pertumbuhan pada tumbuhan bersifat
kuantitatif (dapat diukur).
Pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer merupakan proses aktivitas
sel-sel meristem yang menyebabkan batang dan akar tumbuh memanjang. Pertumbuhan
primer terjadi pada embrio, ujung batang, dan ujung akar.
Berdasarkan aktivitasnya, daerah pertumbuhan pada
ujung batang dan ujung akar belakang meristem apikal dibedakan menjadi tiga,
yaitu :
Daerah pembelahan sel, sel-sel di daerah ini aktif
membelah, dan sifatnya tetap meristematik, daerah ini biasanya terdapat di
ujung akar.
Daerah pemanjangan sel, merupakan daerah yang
sel-selnya mengalami perubahan volume sehingga akan cepat memanjang. Daerah ini
terletak di belakang daerah pembelahan.
Daerah diferensiasi, merupakan daerah yang
sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi
khusus.
2. Pertumbuhan
Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu
kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya
ukuran (diameter) tumubuhan. Pada pertumbuhan sekunder yang aktif membelah
adalah sel-sel meristem yang terdapat pada kambium. Sel-sel tersebut akan
melakukan pembelahan secara radial, yaitu pembelahan sel yang terdapat
disekitar xylem mengarah ke dalam dan
sel-sel yang terdapat disekitar floem
mengarah keluar.
Dibagikan Oleh : http://biologi-indonesia.blogspot.com
b)
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan dan Pertumbuhan pada
Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
dipengaruhi oleh dua fakor yaitu, dalam (internal) dan luar (eksternal).
3. Faktor Eksternal
a. Air
Air merupakan kebutuhan yang
sangat vital bagi tumbuhan. Air diperlukan tumbuhan sebagai media
berlangsungnya reaksi kimia di dalam sel, komponen dasar pembentukan zat
makanan, dan membantu mengedarkan zat makanan ke seluruh bagian tubuh. Tumbuhan
yang kekurangan air akan menjadi layu dan warna hijau berubah menjadi kuning,
kering, dan pada akhirnya mati.
b. Oksigen (O2).
Oksigen dibutuhkan tumbuhan untuk
menghasilkan energi. Dalam hal ini oksigen digunakan untuk memecah zat-zat
makanan yang mereka buat sehingga menghasilkan senyawa sederhana dan sejumlah
energi. Jika suplai oksigen berkurang, maka proses tumbuh dan berkembangnya
tumbuhan menjadi terganggu.
c. Suhu
Pada dasarnya, suhu yang
dibutuhkan tumbuhan selama pertumbuhan dan perkembangannya berbeda-beda,
bergantung pada jenis tumbuhan dan tempat hidupnya.
d. Cahaya.
Cahaya dibutuhkan agar dapat
melakukan fotosintesis. Tumbuhan yang dipelihara dalam ruangan gelap atau
memperoleh cahaya redup akan menghasilkan batang yang tumbuh panjang, tetapi
dalam kondisi lemah, daun berukuran kecil, dan tumbuhan tampak berwarna pucat.
e. Zat hara dalam tanah.
Tumbuhan membutuhkan berbagai
unsur hara yang tersimpan di dalam tanah. Semua unsure hara tersebut digunakan
sebagai komponen penyusun zat organik di dalam sel.
f. Kelembapan
Kelembapan udara mempengaruhi
penguapan air yang berhubungan dengan penyerapan nutrisi. Penguapan air akan
meningkat apabila kelembapan rendah, akibatnya tumbuhan dapat menyerap banyak
nutrisi. Keadaan ini memacu pertumbuhan tanaman.
Dibagikan Oleh : http://biologi-indonesia.blogspot.com
2.
Faktor Internal a. Gen.
Gen berfungsi untuk mengatur
seluruh aktivitas yang terjadi di dalam sel, termasuk pertumbuhan. Meskipun dua
tumbuhan mendapat pengaruh lingkungan yang sama, tetapi jika kedua tumbuhan
tersebut memiliki gen yang berbeda maka kemampuan tumbuhnya pun berbeda.
b. Hormon.
Aktivitas tumbuh dan berkembang
juga diatur oleh senyawa kimia berupa hormon tumbuhan (fitohormon). Ada enam macam hormon tumbuhan, yaitu: auksin, sitokinin, etilena, asam absisat, dan
kalin.
Dibagikan Oleh : http://biologi-indonesia.blogspot.com
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang kami lakukan dengan cara observasi dan
litarur. Dimana kami mengamati secara langsung pertumbuhan dan perkembangan
pada tanaman perkecambahan dan mencari informasi melalui buku dan internet.
Alat dan Bahan :
1. Enam buah
botol
2. Pisau
3. Alat
pemecah es
4. Biji
jagung, biji kedelai, biji kacang hijau
5. Tanah
yang sudah mengandung pupuk
6. Air
secukupnya
7. Alat
tulis ( pena, penggaris dan buku laporan)
Rancangan Penelitian
1.
Pertama, kami memotong botol
plastik dengan menggunakan pisau dan membuat lubang dibawahnya menggunakan alat
pemecah es.
2.
Lalu, kami mengambil tanah yang
mengandung pupuk dan dimasukan ke dalam botolPada botol.
3.
Kami memilih beberapa bibit biji
kacang hijau, jagung dan kacang kedelai yang telah direndam kurang lebih selama
10 botol jam.
4.
Kemudian kami menempatkan bibit
tersebut pada enam botol yang diberikan nama At, Bt dan Ct untuk ditempatkan
pada intensitas cahaya yang tinggi dan Ag, B,g dan Cg pada tempat yang memiliki
intensitas cahaya rendah. Secara berurutan botol – botol tersebut terdapat
kacang hijau, jagung dan kacang kedelai.
5.
Tanaman tersebut disirami air dua
kali sehari pada pagi dan sore secara rutin sampai hari ke enam.
6. Setiap
hari pertumbuhan dan perkembangannya diamati.
Dibagikan Oleh : http://biologi-indonesia.blogspot.com
7.
Buatlah kesimpulan tentang
pertumbuhan kecambah pada tempat yang berbeda di intensitas cahayanya.
Dibagikan Oleh : http://biologi-indonesia.blogspot.com
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Mekanisme perkecambahan pada biji
Perkembangan biji merupakan serangkaian proses
penting yang dimulai sejak dorman (periode diam) sampai bibit yang sedang
tumbuh
Perkecambahan
meliputi peristiwa – peristiwa fisiologis dan morfologis sebagai berikut.
1) Imbibisi
dan absorpsi
2)
Hidrasi jaringan
3)
Absorpsi oksigen
4)
Pengaktifan enzim dan pencernaan
5)
Transport molekul yang terhidrolisis ke sumbu
embrio
6)
Peningkatan respirasi dan asimilasi
7)
Munculnya embrio
Perkecambahan dimulai dari penyerapan air oleh biji sehingga beratnya
bertambah dimana proses ini dinamakan imbibisi.
Pertambahan berat biji yang siap berkecambah pada kacang kira – kira 1,5 kali
berat biji semula. Masuknya air pada biji mengaktifkan enzim dan memungkinkan
adanya makanan cadangan (tepung) dihidrolisis menjadi larutan yang sesuai untuk
dibawa ke titik tumbuh kecambah. Kecepatan perkecambahan dapat juga ditentukan
oleh kecepatan menyiapkan makanan. Namun, disamping faktor nutrisi yang
diberikan, terdapat faktor lain yang dapat mengendalikan perkecambahan, yaitu faktor
suhu dan persediaan oksigen.
Sebagian tumbuhan dapat berkecambah pada keadaan terang sebagian lainnya
memerlukan sedikit cahaya. Akan tetapi, pada umumnya tumbuhan berkecambah akan
cepat tumbuh pada keadaan gelap. Faktor suhu bergantung pada keadaan geografis.
Suhu di daerah tropis berlainan dengan suhu di daerah dingin. Suhu yang terlalu
tinggi akan merusak enzim sehingga proses enzimatis tidak berlangsung lancer.
Pada pertumbuhan embrio, awal terbentuknya akar
(radikula) lebih cepat daripada pertumbuhan pucuk lembaga (plumula) dan umumnya
radikula muncul dari kulit biji yang pecah. Perkecambahan terjadi akibat
pertumbuhan plumula (calon batang) dan radikula (calon akar). Plumula tumbuh ke
atas, sedangkan radikula tumbuh ke bawah.
Dibagikan Oleh : http://biologi-indonesia.blogspot.com
Proses perkecambahan sangat dipengaruhi oleh dua
faktor penting, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
faktor internal yang dimaksud adalah adanya pernaan fitohormon pada tanaman. Adapun faktor eksternal, meliputi air,
temperature, gas (ketersediaan oksigen), cahaya, dan senyawa eksogen, seperti
KNO3, tiourea – CS(NH2)2, H20, etilen, dan GA.
4.2 Pengaruh intensitas cahaya terhadap laju pertumbuhan dan
perkembangan
Pertumbuhan pada sisi tumbuhan yang disinari oleh
matahari akan terjadi secara lambat karena adanya hormon auksin dihambat oleh
matahari, tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari
pertumbuhannya menjadi sangat cepat karena kerja auksin yang tidak dihambat. Sehingga
hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar
matahari atau yang disebut fototropisme. Untuk tanaman yang diletakkan di
tempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari
batangnya sangat lemah dan warnanya cenderung pucat kekuningan. Hal ini
disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh matahari. Sedangkan
untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang terang tingkat pertumbuhannya
sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan di tempat
gelap, tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan,
hal ini karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari.
Perbandingan laju perkecambahan pada tabel 1 dan 2
menyatakan proses pertumbuhan yang dialami oleh kecambah yang diletakkan di
tempat terang berlangsung lambat. Hal ini dipengaruhi beberapa factor yaitu
faktor dari dalam dan faktor dari luar. Perkecambahan banyak dipengaruhi oleh
faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi.
Kecambah yang tumbuh di tempat gelap mengalami
etiolasi. Dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin merangsang perpanjangan
sel-sel sehingga kecambah di tempat gelap tumbuh lebih panjang namun dengan
kondisi pucat kekuningan karena kekurangan klorofil , kurus, dan daunnya tidak
berkembang, sedangkan pada kecambah yang tumbuh di tempat terang mengalami hal
sebaliknya. Dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga
pertumbuhan kecambah terhambat. Laju tumbuh memanjang pada kecambah tersebut
dengan segera berkurang sehingga batang lebih pendek, namun tumbuh lebih kokoh,
daun berkembang sempurna, dan berwarna hijau.
Dibagikan Oleh : http://biologi-indonesia.blogspot.com
4.3 Perbedaan pertumbuhan pada tanaman kacang
hijau, kedelai dan jagung
|
|
|
|
|
|
|
|
Panjang
Kecambah
|
|
|
|
|
|
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
|
Hari
|
|
|
|
GELAP
|
|
|
|
|
|
|
TERANG
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
Kacang
|
|
|
Jagung
|
|
Kacang
|
|
Kacang
|
|
Jagung
|
||
|
|
|
Kacang Hijau
|
|
Kedelai
|
|
|
|
Hijau
|
|
Kedelai
|
|
|||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||
|
1
|
|
2cm
|
|
|
0
|
|
|
0
|
|
0
|
|
|
1 cm
|
|
0
|
|
|
2
|
|
4 cm
|
|
|
2 mm
|
|
|
8 mm
|
|
8 mm
|
|
2,5 cm
|
|
8 mm
|
||
|
3
|
|
9 cm
|
|
|
5 mm
|
|
|
1,8 cm
|
|
2 cm
|
|
3,5 cm
|
|
1,8 cm
|
||
|
4
|
|
14 cm
|
|
|
1 cm
|
|
|
2,5 cm
|
|
3,5 cm
|
|
|
5 cm
|
|
2,2 cm
|
|
|
5
|
|
19 cm
|
|
|
1,5 cm
|
|
|
3 cm
|
|
6,5 cm
|
|
|
7 cm
|
|
3 cm
|
|
|
6
|
|
21 cm
|
|
|
4 cm
|
|
|
3,5 cm
|
|
10 cm
|
|
|
9 cm
|
|
1,5 cm
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kondisi Kecambah
|
|
|
|
|
|
|
||||
|
Hari
|
|
|
GELAP
|
|
|
|
|
|
TERANG
|
|
|
|
||||
|
|
Kacang
|
Kacang
|
|
Jagung
|
|
Kacang
|
|
Kacang
|
|
Jagung
|
||||||
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
|
Hijau
|
Kedelai
|
|
|
Hijau
|
|
Kedelai
|
|
|||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||||
|
|
Kulit
|
Lapisan kulit
|
Belum terjadi
|
Kulit
|
Lapisan
|
|
Belum
|
|
||||||||
|
|
terkelupas,
|
terkelupas.
|
perubahan
|
terkelupas,
|
kulit
|
|
|
terjadi
|
|
|||||||
|
1
|
mulai muncul
|
|
|
|
pada biji.
|
mulai muncul
|
terkelupas.
|
|
perubahan
|
|||||||
|
radikula
|
|
|
|
|
|
|
radikula
|
|
|
|
|
pada biji.
|
||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||
|
|
(calon akar)
|
|
|
|
|
|
|
(calon akar)
|
|
|
|
|
|
|
||
|
|
pada
biji.
|
|
|
|
|
|
|
pada
biji.
|
|
|
|
|
|
|
||
|
|
Calon daun
|
Mulai
|
|
Kotiledon
|
Calon daun
|
Mulai
|
|
Kotiledon
|
||||||||
|
|
muncul.
|
muncul
|
(daun
|
|
muncul.
|
muncul
|
|
(daun
|
|
|||||||
|
2
|
|
|
radikula(calo
|
lembaga)
|
|
|
radikula(cal
|
|
lembaga)
|
|||||||
|
|
|
n akar) pada
|
mulai muncul
|
|
|
on akar)
|
|
mulai
|
|
|||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
biji.
|
|
|
|
|
|
|
pada
biji.
|
|
muncul
|
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
|
|
Testa (lapisan
|
Calon daun
|
Plumula
|
Testa
|
Calon daun
|
|
Plumula
|
|||||||||
|
|
kulit luar)
|
muncul.
|
(calon
|
daun)
|
(lapisan kulit
|
muncul.
|
|
(calon daun)
|
||||||||
|
3
|
mulai
|
|
|
|
mulai
|
|
luar) mulai
|
|
|
|
|
mulai
|
|
|||
|
|
terkelupas.
|
|
|
|
tumbuh
|
terkelupas.
|
|
|
|
|
tumbuh
|
|
||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kotiledon/
|
Testa
|
|
Calon
|
daun
|
Kotiledon/
|
Testa
|
|
Calon
|
daun
|
||||||
|
|
daun pertama
|
(lapisan kulit
|
terus tumbuh
|
daun pertama
|
(lapisan
|
|
terus
|
|
||||||||
|
4
|
muncul. Daun
|
luar)
|
mulai
|
|
|
|
muncul.
|
kulit
|
luar)
|
|
tumbuh
|
|
||||
|
berwarna
|
terkelupas.
|
|
|
|
Daun
|
mulai
|
|
|
|
|||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
pucat
|
|
|
|
|
|
|
berwarna
|
terkelupas.
|
|
|
|
||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
hijau
segar.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pertumbuhan
|
Daun
|
masih
|
Calon
|
daun
|
Pertumbuhan
|
Pertumbuha
|
|
Calon
|
daun
|
||||||
|
|
tinggi cepat,
|
berbentuk
|
terus
|
tumbuh
|
tinggi
|
n
terbilang
|
|
tumbuh
|
|
|||||||
|
|
batang dan
|
kuncup,
|
ke atas.
|
normal, tidak
|
cukup cepat,
|
|
lebih cepat.
|
|||||||||
|
5
|
daun
|
pertumbuhan
|
|
|
|
terlalu cepat,
|
daun
|
sudah
|
|
|
|
|||||
|
|
tumbuhan
|
terbilang
|
|
|
|
batang dan
|
terbuka
|
|
|
|
||||||
|
|
berwarna
|
cukup lambat
|
|
|
|
daun
|
(tidak
|
|
|
|
||||||
|
|
pucat.
|
|
|
|
|
|
|
berwarna
|
kuncup).
|
|
|
|
Dibagikan Oleh : http://biologi-indonesia.blogspot.com
hijau
segar.










Kesimpulan :
Pertumbuhan dan perkembangan pada biji kacang hijau, jagung dan kacang
kedelai yang tumbuh pada tempat yang gelap lebih tinggi dari biji jagung yang
tumbuh pada tempat yang terang hal ini disebabkan pengaruh hormon auksin.
Hormon auksin yang berfungsi merangsang pemanjangan batang, pertumbuhan akar,
diferensiasi dan percabangan dominasi apical serta membantu fototropisme dan
geotropisme, bila terkena intensitas cahaya yang kuat akan terganggu dan
mengakibatkan tumbuhan memiliki batang yang pendek dibandingkan yang tidak
terkena cahaya. Namun kualitasnya seperti di tempat terang lebih baik daripada
ditempat gelap yang mengalami etiolasi. Suatu kondisi dimana tanaman yang
kekurangan cahaya akan menyebabkan tanaman memiliki warna yang pucat dan batang
yang lemah.