Makalah Mengelola Sistem Global Dunia
Sunday, November 20, 2016
BAB
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, perusahaan
raksasa multinasional banyak menyelesaikan pembangunan sistem informasi global
mereka (GIS/ Global Information System), tetapi masih terdapat beberapa hal
lain yang masih harus diselesaikan dalam rangka menyempurnakan sistem
pengelolaan informasi berbasis komputer yang mendunia ini. Pada tahun 2000-an,
kurang lebih 2070 perusahaan multinasional akan didorong untuk memperbaiki
aplikasi sistem informasi dan bentukan arsitektur sistem ini. Sistem yang
mulanya dirancang untuk mendukung operasi yang tersentralisasi ataupun tidak
tersentralisasi akan ditingkatkan untuk memampukan perusahaan induk dan
cabangnya beroperasi sebagai sebuah koordinat suatu sistem yang terintegrasi.
Adapun hal yan perlu ditingkatkan dan diintegrasikan secara utuh dalam
pematangan sistem informasi dunia adalah peranan sistem informasi berbasis
komputer (Computer Based Information System/ CBIS).
Subsistem ini menjadikan segala hal yang berkaitan dengan
pengelolaan keuangan perusahaan menjadi jauh lebih mudah dan sederhana dengan
penggunaan sistem komputer. Saat tindakan berlangsung dan transaksi terjadi,
data dimasukkan ke dalam basis data. Salah satunya adalah ketika data akuntansi
ini masuk ke dalam pusat pengumpulan data yang dilakukan oleh pekerja dan
pengawas kendali kualitas saat produksi berlangsung. Pihak manajemen dapat
melakukan pemantauan pada waktu itu juga (real time) terhadap kegiatan kendali
kualitas yang terjadi. Laporan keuangan standar yang dibuat oleh SIA, seperti
rekening koran (income statement) dan analisis biaya, disajikan sebagai suatu
kartu catatan kualitas produk, pengembalian pelanggan, dan proses selanjutnya
yang terkait.
Strategi dunia global membatasi kendali
di bawah perusahaan induknya. Produk untuk seluruh pasaran dunia globalnya
dibuat secara terpusat dan dikirimkan ke cabang-cabangnya. Aliran produk dan
informasi di antara perusahaan induk dan cabangnya bergerak dalam satu arah
menuju cabang. Sistem informasi dari strategi ini menempati kapasitas terbesar
di lokasi induk dan menonjolkan sentralisasi pada basis data dan proses.
BAB II
PEMBAHASAN
MENGELOLA SISTEM GLOBAL
A.
Mengembangkan Arsitektur Sistem
Informasi Internasional
Arsitektur Sistem Informasi Internasional (International Information
System Architecture) terdiri atas sistem informasi dasar yang dibutuhkan
oleh organisasi dalam mengoordinasikan perdagangan dunia dan berbagai aktivitas
lainnya.
Dimensi-dimensi utama dari
pengembangan arsitektur sistem informasi internasional adalah :
1.
Lingkungan Global : Penggerak
bisnis dan tantangan
Penggerak bisnis (business driver)
adalah kekuatan dalam lingkungan yang harus direspons perusahaan dan yang
mempengaruhi arah gerak perusahaan. Penggerak bisnis global dapat
dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu :
a. Faktor
budaya umum
- Teknologi
transportasi dan komunikasi global
- Perkembangan
dari budaya global
- Munculnya norma
sosial global
- Stabilitas
politik
- Dasar ilmu
pengetahuan global
b. Faktor
bisnis khusus
- Pasar global
- Produksi dan
operasi global
- Koordinasi
global
- Tenaga kerja
global
- Skala ekonomi
global
Tantangan dan rintangan bagi sistem
bisnis global : :
a. Tantangan
Umum
- Partikularisme
budaya: Regionalisme, nasionalisme, perbedaan budaya
- Ekspektasi
sosial: Ekspektasi merek, jam kerja.
- Undang-undang
politik: Peraturan mengenai data lintas batas dan privasi, peraturan komersial.
b. Tantangan
Khusus
- Standar:
Pertukaran data elektronik (EDI), e-mail, standar telekomunikasi
yang berbeda.
- Reliabilitas:
Jaringan telepon tidak semuanya dapat diandalkan.
- Kecepatan:
Kecepatan transfer data, banyak yang lebih lambat dari Amerika Serikat.
- Personel:
Langkanya konsultan yang memiliki keahlian.
2. Strategi Global Perusahaan
4 strategi global utama menjadi
basis struktur organisasional perusahaan global, yaitu :
·
Strategi eksportir domestik (domestic exportir)
Strategi ini dicirikan dengan terpusatnya aktivitas perusahaan di
negara asal perusahaan tersebut. Produksi, keuangan/akuntansi,
penjualan/pemasaran, sumber daya manusia, dan manajemen strategis diatur untuk
mengoptimalkan sumber daya di negara asal. Penjualan internasional terkadang
dilangsungkan menggunakan perjanjian agensi atau anak perusahaan, tetapi
pemasaran luar negeri ini lebih bergantung pada dasar dan strategi pemasaran di
negara asal.
·
Strategi multinasional (multinational)
Strategi ini memusatkan manajemen keuangan dan pengendalian di luar
negara asal sementara melakukan desentralisxasi dalam operasi produksi,
penjualan, dan pemasaran kepada unit-unit di negara-negara lain. Produk dan
layanan penjualan di berbagai negara disesuaikan dengan kondisi pasar setempat.
·
Pewaralaba (franchiser)
Pewaralaba merupakan penggabungan yang menarik dari hal yang baru dan
yang lama. Di satu sisi, produk diciptakan, dirancang, dibiayai, dan diproduksi
pertama kalinya di negara asal, tetapi untuk alasan-alasan khusus terhadap
produk tertentu harus disesuaikan dengan personel luar negeri untuk memperluas
proses produksi, pemasaran dan sumber daya manusianya.
·
Strategi Lintas Negara (transnational)
Dalam strategi ini, hamper semua
aktivitas yang dapat memberikan nilai tambah diatur dari perspektif global
tanpa memandang batas-batas nasional, mengoptimalkan sumber dari pasokan dan
permintaan di manapun keduanya muncul, dan memanfaatkan kesempatan dari
keunggulan kompetitif local.
B.
Tantangan Bagi Manajemen Dalam
Mengembangkan Sistem Global
1.
Menyepakati kebutuhan pengguna
bersama
2.
Membawa perubahak ke dalam proses bisnis
3.
Mengkoordinasikan pengembangan aplikasi
4.
Mengkoordinasikan peluncuran peranti lunak
5.
Mendorong pengguna local untuk mendukung sistem global.
C.
Mengelola Pengembangan Peranti
Lunak Global
Berikut merupakan komponen biaya
utama dari pengembangan peranti lunak di luar negeri :
a.
Biaya kontrak. Sebagian besar biaya
ini untuk tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proyek—programer, insinyur peranti
lunak, analis sistem, spesialis jaringan, manajer tim proyek.
b.
Biaya Pemilihan vendor.
c.
Biaya manajemen transisi dan
transfer pengetahuan.
d.
Biaya tenaga kerja domestik.
e.
Biaya untuk memperbaiki proses
pengembangan peranti lunak.
1. Pertumbuhan Sistem Informasi Internasional
Munculnya sistem perekonomian global
yang dipicu oleh jaringan dan system informasi yang canggih. Tatanan dunia baru
berpengaruh terhadap banyak sekali perusahaan nasional, industri nasional, dan
perekonomian nasionalyang dikendalikan oleh para politikus setempat. Banyak
perusahaan lokal akan tergantikan dengan perusahaan yang memiliki jaringan yang
dapat bertumbuh pesat yang dapat melintas batas antarnegara. Pertumbuhan perdagangan
internasional telah mengubah perekonomian lokal diseluruh dunia dengan begitu
hebatnya.
D.
Mengembangkan arsitektur system informasi internasional
Arsitektur system informasi
internasional terdiri atas sistem informasi dasar yang dibutuhkan oleh
organisasi dalam mengoordinasikan perdagangan dunia dan berbagai aktivitas
lainnya.
Strategi
dasar yang perlu diikuti saat membuat sebuah sistem internasional adalah
memahami lingkungan global dimana perusahaan beroperasi. Ini berarti memahami
kekuatan pasar secara keseluruhan , atau penggerak bisnis, yang mendorong
industri kea rah kompetisi global. Penggerak bisnis adalah
kekuatan dalam lingkungan yang harus direspon perusahaan dan yang memengaruhi
arah gerak perusahaan. Setelah mengaji lingkungan global, selanjutnya
memikirkan strategi perusahaan untuk berkompetensi dalam
lingkungan tersebut. Bagaimana perusahaan akan meresponya, dapat mengabaikan
pasar global dan berfokus pada kompetensi domestik saja, menjual keseluruh
dunia dari pusat domestik, atau mengatur produksi dan distribusi diseluruh
dunia.
Setelah
mengembangkan strategi perusahaan, sekarang saatnya untuk memikirkan bagaimana
menyusun struktur organisasi sehingga strategi tersebut dapat
dicapai. Bagaimana melakukan pembagian tenaga kerja dalam sebuah lingkungan
global ? dimana fungsi produksi, administrasi, akuntansi, pemasaran, dan sumber
daya manusia akan ditempatkan ? siapa yang akan menagani fungsi – fungsi system
?
Berikutnya
memikirkan isu – isu manajemen dalam menerapkan strategi dan
membuat rancangan organisasi menjadi dapat direalisasikan. Kunci utamanya
adalah rancangan prosedur bisnis. Bagaimana menemukan dan mengelola kebutuhan
pengguna? Bagaimana memperkenalkan perubahan untuk menyesuaikan diri
terhadap kebutuhan dunia internasional ? bagaimana melakukan rekayasa ulang
pada skala global, dan bagaimana mengoordinasikan pengembangan system ?
Isu
terakhir yang perlu diperhatikan adalah platform teknologi.
Meskipun teknologi yang berubah adalah faktor penggerak yang penting kearah
pasar global. Perlu memiliki strategi dan struktur perusahaan terlebih dahulu
sebelum dapat memilih teknologi yang tepat secara rasional.
E.
Lingkungan global : penggerak dan tantangan bisnis
Penggerak
bisnis global dapat dibagi ke dalam 2 kelompok : factor budaya umum dan factor
bisnis khusus. Beberapa factor budaya umum yang mudah dikenali telah menggerakkan
internasionalisasi sejak perang dunia ke 2. Teknologi informasi,
komunikasi, dan transportasi telah menciptakan desa global dimana
komunikasi ( dengan telpon, TV, radio atau jaringan computer ) diseluruh dunia
tidak lagi sulit dan tidak lebih mahal dari pada komunikasi secara langsung.
Kebudayaan
global yang dibentuk oleh TV, internet, dan media global lainnya
seperti flim yang saat ini membuat berbagai budaya dan orang mengembangkan
ekspektasi – ekspektasi yang benar dan salah, yang baik dan tidak baik.
Perkembangan dasar
ilmu pengetahuan global. Pada akhir perang dunia 2, pengetahuan,
pendidikan, sains, dan keahlian industry sangat terkonsentralisasi di amerika
serikat, eropa barat, dan jepang. Sementara sisanya sering disebut dunia
ketiga. Tapi sekarang amerika latin, cina, india, asia tenggara, dan eropa
timur telah mengembangkan pusat – pusat pendidikan, industry, dan penelitian
yang sangat baik, sehingga membuat dasar ilmu pengetahuan senakin tersebar
secara luas dan demokratis.
Faktor
– factor budaya umum ini menyebabkan internasionaisasi dalam beberapa factor
globalisasi bisnis khusus yang memengaruhi hampir seluruh penindustrian.
Perkembangan teknologi komunikasi yang canggih dan kemunculan budaya dunia
menciptakan kondisi untukpasar global. Konsumen global tertarik untuk
mengonsumsi produk – produk yang mirip yang telah diterima dari sisi budaya.
Untuk merespon permintaan ini, produksi dan operasi globaltelah
bermunculan dengan koordinasi online yang presisi antara fasilitas produksi
ditempat terpencil dan kantor pusat yang berjarak ribuan mil.
Pasar
global yang baru dan tekanan terhadap produksi dan operasi global telah
menghasilkan kemampuan baru untuk koordinasi global dari semua
factor produksi. Tidak hanya produksi, tetapi juga akuntansi, pemasaran, dan
penjualan, SDM, dan pengembangan system ( semua fungsi bisnis yang utama )
dapat dikoordinasikan pada skala global.
Pasar
produksi , dan administrasi global menciptakan kondisi untuk skala ekonomi
global yang berkesinambungan dan sangat kuat. Produksi digerakkan oleh
permintaan global dapat dipusatkan ditempat – tempat yang mampu melaksanakannya
dengan paling baik, sumber – sumber daya tetap dapat dialokasikan untuk
produksi berskala besar, dan produksi yang dilaksanakan di pabrik – pabrik
besar dapat dujadwalakan secara lebih efesien dan diestimasi dengan lebih
presisi.
F.
Penggerak bisnis global
1. Tantangan dan rintangan bagi system
bisnis global
a. Tantangan budaya
·
Perbedaan bahasa
·
Ketertarikan budaya
·
Agama
·
Kebiasaan
·
Perilaku sosial
·
Filosofi politik
b.
Tantangan politik
·
Perbedaan peraturan tentang
transfer data lintas negara
·
Peraturan perpajakan, larangan
impor hardware dan software
c.
Tantangan ekonomi
·
Masih sulitnya berkomunikasi
secara real time di seluruh zona waktu dunia
·
Sulit mendapatkan layanan telepon
dan telekomunikasi yang berkualitas bagus di seluruh
dunia
·
Perbedaan biaya hidup dan biaya
tenaga kerja
2. Mengelola Sistem Informasi
Internasional
a. Strategi Global dan
organisasi Bisnis
Empat strategi global utama menjadi
basis struktur organisasional perusahaan global, yaitu eksportir domestic,
multinasional, pewaralaba, dan lintas Negara.
Strategi eksportir
domestik dicirikan dengan terpusatnya aktivitas perusahaan dinegara asal
perusahaan tersebut. Hampir semua perusahaan internasional dimulai dengan cara
ini, kemudian beberapa berubah ke bentuk lainnya. Produksi, keuangan/
akuntansi, penjualan/ pemasaran, SDM, dan manajemen strategis diatur untuk
mengoptimalkan sumber daya dinegara asal. Penjualan internasional terkadang
dilangsungkan menggunakan perjanjian agensi atau anak perusahaan, tapi
pemasaran luar negeri ini lebih bergantung pada dasar dan strategi pemasaran
dinegara asal.
Strategi multinasional memusatkan
manajemen keuangan dan pengendalian diluar Negara asal sementara melakukan
desentralisasi dalam operasi produksi, penjualan, dan pemasaran kepada unit –
unit di Negara – Negara lain. Produk dan layanan penjualan diberbagai Negara
disesuaikan dengan kondisi pasar setempat. Organisasi menjadi suatu kumpulan
dari fasilitas produksi dan pemasaran dinegara – Negara jauh. Banyak perusahaan
layanan keuangan dan juga perusahaan manufaktur besar.
Pewaralaba merupakan
penggabungan yang menarik dari hal yang baru dan yang lama. Disatu sisi, produk
diciptakan, dirancang, dibiayai, dan di produksi pertama kalinya dinegara asal,
tetapi untuk alas an – alas an khusus terhadap produk tertentu harus disesuaikan
dengan personel luar negeri untuk memperluas proses produksi, pemasaran, dan
sumber daya manusianya.
Perusahaan lintas
Negara tidak memiliki Negara asal dan benar – benar diatur secara global
dan akan menjadi bagian yang besar dari bisnis internasional dimasa yang akan
datang. Perusahaan lintas Negara tidak memiliki kator pusat tunggal,
tetapi memiliki banyak kantor pusat dan mungkin juga sebuah kantor pusat dunia.
Dalam strategi lintas Negara, hampir semua aktivitas yang dapat memberikan nilai
tambah diatur dari persepektif global tanpa memandang batas – batas nasional,
mengoptimalkan sumber dari pasokan dan permintaan diamana pun keduanya mereka
muncul memanfaatkan kesempatan dari keunggulan kompetithif lokal.
b. Faktor pendorong aplikasi bisnis global
- Pelanggan global: TI global dapat membantu menyediakan layanan cepat dan nyaman kepada orang-orang atau perusahaan yang bepergian kemana saja dengan operasi global.
- Produk global: produk sama diseluruh dunia atau dirakit oleh anak perusahaan di seluruh dunia. TI global dapat membantu mengelola pemasaran dan pengendalian kualitas di seluruh dunia
ü Operasi global: bagian-bagian dari
proses produksi atau perakitan ditugaskan ke anak perusahaan berdasarkan pada
perubahan ekonomi atau kondisi lainnya
ü Sumber daya global: penggunaan dan
biaya dari perlengkapan, fasilitas, dan orang-orang di seluruh dunia dibagi
bersama anak-anak perusahaan dari sebuah perusahaan global. TI global dapat
menelusuri sumber daya yang dibagi semacam itu
ü Kerjasama global: pengetahuan dan
keahlian para mitra kerja dalam perusahaan global dapat dengan cepat diakses,
dibagi dan diatur untuk mendukung usaha perorangan atau kelompok. Hanya Ti
global yang dapat membantu kerjasama tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Arsitektur Sistem Informasi Internasional (International Information
System Architecture) terdiri atas sistem informasi dasar yang dibutuhkan
oleh organisasi dalam mengoordinasikan perdagangan dunia dan berbagai aktivitas
lainnya.
Dimensi-dimensi utama dari pengembangan
arsitektur sistem informasi internasional adalah :
3.
Lingkungan Global : Penggerak
bisnis dan tantangan
4. Strategi Global Perusahaan
·
Strategi eksportir domestik (domestic exportir)
·
Strategi multinasional (multinational)
·
Pewaralaba (franchiser)
·
Strategi Lintas Negara (transnational)
G.
Tantangan Bagi Manajemen Dalam
Mengembangkan Sistem Global
6.
Menyepakati kebutuhan pengguna
bersama
7.
Membawa perubahak ke dalam proses bisnis
8.
Mengkoordinasikan pengembangan aplikasi
9.
Mengkoordinasikan peluncuran peranti lunak
10.
Mendorong pengguna local untuk mendukung sistem global.
Strategi dasar yang
perlu diikuti saat membuat sebuah sistem internasional adalah memahami
lingkungan global dimana perusahaan beroperasi. Ini berarti memahami kekuatan
pasar secara keseluruhan , atau penggerak bisnis, yang mendorong industri kea
rah kompetisi global.
DAFTAR PUSTAKA
J. McGregor and S. Ham, “Managing the
Global Workforce”, BusinessWeek, January 28, 2008, pp 34-51.
Gaol, Chr. Jimmy L. 2008. Sistem
Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta: PT Grasindo, anggota
Ikapi.
P. F Drucker, “The Global Economy and
the National State, September- October, 1997, pp. 159-171
J. Katz, “World of Difference” IW,
December, 2007, pp. 39-41.