Bahaya dampak kosmetik terhadap kesehatan
Wednesday, November 2, 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan
hidup manusia kian berkembang pu1la. Tidak hanya kebutuhan akan sandang,
papan, pangan, pendidikan dan kesehatan saja. Kebutuhan akan
mempercantik diri pun kini menjadi prioritas utama dalam menunjang
penampilan sehari-hari. Salah satu cara untuk mengubah penampilan atau
mempercantik diri yaitu dengan menggunakan kosmetika.
Keinginan
untuk mempercantik diri secara berlebihan, salah pengertian akan
kegunaan kosmetik, menyebabkan seseorang berbuat kesalahan dalam memilih
dan menggunakan kosmetik tanpa memperhatikan kondisi kulit dan pengaruh
lingkungan. Hasil yang didapatkan tidak membuat kulit menjadi sehat dan
cantik, tetapi malah terjadi berbagai kelainan kulit yang disebabkan
oleh penggunaan kosmetika tersebut. Gaya hidup yang kini terjadi pada
masyarakat baik masyarakat kota maupun desa, tidak hanya dikalangan anak
remaja tetapi juga dikalangan orang dewasa. Hal tersebut membuat para
produsen kosmetik berlomba-lomba mempromosikan produknya, salah satunya
melalui iklan.
Berdasarkan
pengamatan sekilas, sekarang ini ibu-ibu cenderung memiliki masalah
dengan kulit, terutama kulit wajah yaitu timbulnya hiperpigmentasi atau noda hitam. Hiperpigmentasi timbul
karena adanya berbagai sebab antara lain faktor usia, perawatan yang
salah, paparan sinar matahari secara langsung, penggunaan alat
kontrasepsi dan kesalahan penggunaan kosmetik. Adanya kecenderungan
untuk mengkonsumsi kosmetika pemutih pada masyarakat membuat produsen
kosmetika bersaing dalam memproduksi dan mempromosikan produk kosmetika
pemutih.
B. Rumusan Masalah
Pembahasan makalah ini membatasi masalah :
1. Apa Pengertian Kosmetika?
2. Bagaimana Penggolongan Kosmetik?
3. Zat kimia apa saja yang terkandung dalam kosmetik?
4. Apa Dampak Kosmetik Terhadap Kulit?
C. Tujuan Penulisan
Setelah
mempelajari makalah ini mahasiswa diharakan mampu memahami tentang apa,
Pengertian Kosmetika, Penggolongan Kosmetika, Zat kimia yang terkandung
dalam kosmetik, dan Dampak Kosmetik Terhadap Kulit
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kosmetika
Kosmetika
merupakan suatu bahan yang dapat digunakan untuk mempercantik atau
merawat diri. Secara definitif kosmetika diartikan sebagai suatu ilmu
yang mempelajari kandungan bahan dan manfaat yang dihasilkan oleh
pemakaian bahan tersebut terhadap penampilan dan kecantikan seseorang
(Rachmi Primadiati, 2001:74).
Istilah kosmetika sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu Kosmetikos yang
berarti keahlian dalam menghias (Retno I.S. Tranggono, 1992 :28).
Uraian di atas menjelaskan bahwa yang dimaksud kosmetika adalah suatu
campuran bahan yang digunakan pada tubuh bagian luar dengan berbagai
cara untuk merawat dan mempercantik diri sehingga dapat menambah daya
tarik dan menambah rasa percaya diri pemakaian dan tidak bersifat
mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit tertentu. Sekarang ini telah
banyak produk kosmetika yang beredar di pasaran dengan berbagai macam
merk dan bentuk. Kosmetika tersebut memiliki bentuk dan fungsi yang
berbeda-beda, seperti halnya kosmetika penghilang bau badan yang kini
dibuat dengan berbagai bentuk, misalnya parfum berbentuk spray yang penggunaannya dengan cara disemprotkan, splash cologne dengan bentuk cair uang penggunaanya dengan cara dipercikkan dan deodorant berbentuk rollon yang penggunaannya dengan cara dioleskan.
B. Penggolongan Kosmetika
Kosmetika
yang beredar di pasaran sekarang ini dibuat dengan berbagai jenis bahan
dasar dan cara pengolahannya. Menurut bahan yang digunakan dan cara
pengolahannya, kosmetika dapat dibagi menjadi 2 golongan besar yaitu
kosmetika tradisional dan kosmetika modern.
Kosmetika yang beredar dipasaran Indonesia ada tiga macam, yaitu kosmetika tradisional, kosmetika modern, dan kosmedics cosmetics medicated (Retno I.S. Tranggono, 1996:30).
1. Kosmetika Tradisional
Kosmetika
Tradisional adalah kosmetika alamiah atau kosmetika asli yang dapat
dibuat sendiri langsung dari bahan-bahan segar atau yang telah
dikeringkan, buah-buahan dan tanam-tanaman disekitar kita. Cara
tradisional ini merupakan kebiasaan atau tradisi yang diwariskan
turun-temurun dari leluhur atau nenek moyang kita (Retno I.S. Tranggono,
1992: 30).
2. Kosmetika Modern
Kosmetika
Modern adalah kosmetika yang diproduksi secarapabrik (laboratorium),
dimana telah dicampur dengan zat-zat kimia untuk mengawetkan kosmetika
tersebut agar tahan lama, sehingga tidak cepat rusak (Yuswati, 1996:
66).
C. Dampak Kosmetik Terhadap Kulit
Efek
Kosmetik terhadap Kulit merupakan sasaran utama dalam menerima berbagai
pengaruh dari penggunaan kosmetika. Ada dua efek atau pengaruh
kosmetika terhadap kulit, yaitu efek positif dan efek negatif. Tentu
saja yang diharapkan adalah efek positifnya, sedangkan efek negatifnya
tidak diinginkan karena dapat menyebabkan kelainan-kelainan kulit (Retno
I.S Tranggono, 1996:32). Pemakaian kosmetika yang sesuai dengan jenis
kulit akan berdampak positif terhadap kulit sedangkan pemakaian
kosmetikan yang tidak sesuai dengan jenis kulit akan berdampak negatif
bagi kulit. Usaha yang dapat dilakukan dalam menghindari efek samping
dari pemakaian kosmetika tersebut diantaranya adalah mencoba terlebih
dahulu jenis produk baru yang akan digunakan untuk melihat cocok
tidaknya produk tersebut bagi kulit kita. Setiap pemakaian produk
kosmetika diharapkan dapat berkhasiat sesuai dengan jenis produk yang
kita gunakan, akan tetapi sering kali pemakaian produk kosmetika
tersebut justru membawa petaka bagi pemakainya. Efek-efek negatif yang
sering kali timbul dari pemakaian kosmetika yang salah adalah kelainan
kulit berupa kemerahan, gatal, atau noda-noda hitam. Ada empat faktor
yang mempengaruhi efek kosmetikaterhadap kulit yaitu faktor manusia
pemakainya, faktor lingkungan alam pemakai, faktor kosmetika dan
gabungan dari ketiganya.
a) Faktor manusia
Perbedaan
warna kulit dan jenis kulit dapat menyebabkan perbedaan reaksi kulit
terhadap kosmetika, karena struktur dan jenis pigmen melaminnya berbeda.
b) Faktor iklim
Setiap
iklim memberikan pengaruh tersendiri terhadap kulit, sehingga kosmetika
untuk daerah tropis dan sub tropis seharusnya berbeda.
c) Faktor kosmetika
Kosmetika
yang dibuat dengan bahan berkualitas rendah Atau bahan yang berbahaya
bagi kulit dan cara pengolahannya yang kurang baik, dapat menimbulkan
reaksi negatif atau kerusakan kulit seperti alergi atau iritasi kulit.
d) Faktor gabungan dari ketiganya
Apabila
bahan yang digunakan kualitasnya kurang baik, cara pengolahannya kurang
baik dan diformulasikan tidak sesuai dengan manusia dan lingkungan
pemakai maka akan dapat menimbulkan kerusakan kulit, seperti timbulnya
reaksi alergi, gatal-gatal, panas dan bahkan terjadi pengelupasan.
Kosmetika
memiliki efek terhadap kulit yaitu efek negatif dan efek positif.
Demikian juga untuk kosmetika pemutih yang mempunyai efek positif yaitu
menjadikan kulit lebih cerah atau putih seperti yang diinginkan dan
mempunyai efek negatif yang berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan
kulit seperti kulit meradang atau terkelupas apabila penggunaannya
kurang berhati-hati atau tidak sesuai dengan petunjuk penggunannya.
Produk
pemutih kulit adalah salah satu jenis produk kosmetika yang mengandung
bahan aktif yang dapat menekan atau menghambat pembentukan melanin atau menghilangkan melanin yang
sudah terbentuk sehingga akan memberikan warna kulit yang lebih putih.
Keinginan seseorang untuk bisa tampil cantik dan memiliki kulit yang
putih bersih telah membuat seseorang bersikap konsumtif. Dampak positif
yang dapat diperoleh dari pemakaian kosmetika pemutih diantaranya yaitu
kulit menjadi putih bersih dan bersinar. Keterbatasan pengetahuan
tentang berbagai produk kosmetika pemutih membuat mereka tidak tahu
dampak negatif yang timbul jika tidak berhatihati. Kesalahan yang
dilakukan dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan kulit.
Penggunaan kosmetik, khususnya pemutih secara berlebihan dapat
membahayakan kesehatan kulit.
Kosmetika pemutih biasanya mengandung zat aktif pemutih seperti hidroquinon dan merkuri. Hidroquinon yang banyak dipakai sebagai penghambat pembentukan melamin yang dapat menyebabkan hiperpigmentasi, padahal melamin berfungsi sebagai pelindung kulit dari sinar ultraviolet,
sehingga terhindar dari resiko terkena kanker kulit. Apabila digunakan
dalam jangka waktu yang lama dan di bawah sinar matahari secara
langsung, hidroquinon dapat mengakibatkan noda hitam dan benjolan kekuningan pada kulit yang disebut sebagai okrosinosis yang sifatnya permanen sebagai akibat terhambatnya produksi melanin kulit yang berfungsi melindungi kulit dari sinar ultraviolet.
Pemakaian
merkuri dalam krim pemutih meskipun dapat menjadikan kulit tampak putih
mulus, lama-kelamaan akan mengendap di dalam kulit. Pemakaian
bertahun-tahun akan menyebabkan kulit biru kehitaman dan memicu
timbulnya kanker. Kurangnya pengetahuan dan informasi yang bisa
didapatkan oleh pengguna kosmetika pemutih dapat menyebabkan seseorang
melakukan kesalahan. Pada mulanya adalah keinginan untuk membuat kulit
menjadi putih dan cantik, tetapi hasil yang didapatkan malah sebaliknya.
Tidak jarang pengguna kosmetik pemutih mengeluh karena kulitnya merah
meradang setelah menggunakan kosmetika pemutih.
D. Zat kimia yang terkandung dalam kosmetik
Berikut
beberapa bahan berbahaya yang sering dijumpai pada kosmetik dan produk
perawatan kulit lainnya. Bahan berikut adalah bahan sintetik yang sudah
terbukti berbahaya bagi kesehatan menurut beberapa penelitian.
1. Sodium Lauryl Sulfate (SLS) and Ammonium Lauryl Sulfate (ALS)
Zat
ini sering dikatakan berasal dari sari buah kelapa untuk menutupi racun
alami yang terdapat di dalamnya. Zat ini sering digunakan untuk
campuran shampoo, pasta gigi, sabun wajah, pembersih badan dan sabun
mandi. SLS dan ALS dapat menyebabkan iritasi kulit yang hebat dan kedua
zat ini dapat dengan mudah diserap ke dalam tubuh. Setelah terserap,
endapan zat ini akan terdapat pada otak, jantung, paru paru dan hati
yang akan menjadi masalah kesehatan jangka panjang. SLS dan ALS juga
berpotensi menyebabkan katarak dan menganggu kesehatan mata pada anak
anak.
2. Bahan Pengawet Paraben
Paraben
digunakan terutama pada kosmetik, deodoran, dan beberapa produk
perawatan kulit lainnya. Zat ini dapat menyebabkan kemerahan dan reaksi
alergi pada kulit. Penelitian terakhir di Inggris menyebutkan bahwa ada
hubungan antara penggunaan paraben dengan peningkatan kejadian kanker
payudara pada perempuan. Disebutkan pula terdapat konsentrasi paraben
yang sangat tinggi pada 90% kasus kanker payudara yang diteliti.
3. Propylene Glycol
Ditemukan
pada beberapa produk kecantikan, kosmetik dan pembersih wajah. Zat ini
dapat menyebabkan kemerahan pada kulit dan dermatitis kontak. Studi
terakhir juga menunjukan bahwa zat ini dapat merusak ginjal dan hati.
4. Isopropyl Alcohol
Alkohol
digunakan sebagai pelarut pada beberapa produk perawatan kulit. Zat ini
dapat menyebabkan iritasi kulit dan merusak lapisan asam kulit sehingga
bakteri dapat tumbuh dengan subur. Disamping itu, alkohol juga dapat
menyebabkan penuaan dini.
5. DEA (Diethanolamine), TEA (Triethanolamine) and MEA (Monoethanolamine)
Bahan
ini jamak ditemukan pada kosmetik dan produk perawatan kulit. Bahan
bahan berbahaya ini dapat menyebabkan reaksi alergi dan penggunaan
jangka panjang diduga dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker ginjal
dan hati.
6. Aluminium
Aluminium
sering digunakan pada produk penghilang bau badan. Aluminium diduga
berhubungan dengan penyakit pikun atau Alzheimer’s.
7. Minyak Mineral
Minyak
mineral dibuat dari turunan minyak bumi dan sering digunakan sebagai
bahan dasar membuat krim tubuh dan kosmetik. Baby oil dibuat dengan 100%
minyak mineral. Minyak ini akan melapisi kulit seperti mantel sehingga
pengeluaran toksin dari kulit menjadi terganggu. Hal ini akan
menyebabkan terjadinya jerawat dan keluhan kulit lainnya.
8. Polyethylene Glycol (PEG)
Bahan
ini digunakan untuk mengentalkan produk kosmetik. PEG akan menganggu
kelembaban alami kulit sehingga menyebabkan terjadinya penuaan dini dan
kulit menjadi rentan terhadap bakteri.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kosmetika
merupakan suatu bahan yang dapat digunakan untuk mempercantik atau
merawat diri. Secara definitif kosmetika diartikan sebagai suatu ilmu
yang mempelajari kandungan bahan dan manfaat yang dihasilkan oleh
pemakaian bahan tersebut terhadap penampilan dan kecantikan seseorang
kosmetika
adalah suatu campuran bahan yang digunakan pada tubuh bagian luar
dengan berbagai cara untuk merawat dan mempercantik diri sehingga dapat
menambah daya tarik dan menambah rasa percaya diri pemakaian dan tidak
bersifat mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit tertentu
Kosmetika yang beredar dipasaran Indonesia ada tiga macam, yaitu kosmetika tradisional, kosmetika modern,
Efek
Kosmetik terhadap Kulit merupakan sasaran utama dalam menerima berbagai
pengaruh dari penggunaan kosmetika. Ada dua efek atau pengaruh
kosmetika terhadap kulit, yaitu efek positif dan efek negatif
B. Saran
Pelajari
dengan baik daftar kandungan yang terdapat pada label setiap produk
kosmetik. Lihatlah apakah jenis jenis zat diatas terkandung di dalamnya,
bila anda masih kurang yakin, anda bisa mencarinya di internet tentang
bahayanya bahan tersebut.
Jangan
pernah dibodohi oleh kata kata ‘natural’ dan ‘organic’ pada kemasan
produk. Memang produk tersebut mengandung satu atau dua bahan organik,
tetapi kandungan bahan berbahayanya bisa berkali lipat jumlahnya.