Tentang echinodermata Bintang Laut
Tuesday, November 22, 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bintang
laut dan sebagian besar echinodermata (dari bahasa Yunani echin,”berduri”
danderma,”kulit”) adalah hewan sesil atau hewan yang bergerak lamban dengan
simetri radial sebagai hewan dewasa.
Keistimewaan
Echinodermata adalah memiliki tubuh (organ tubuh) lima atau kelipatannya.Bagian
internal dan eksternal hewan itu menjalar dari tengah atau pusat, seringkali
berbentuk lima jari-jari. Kulit tipis menutupi eksoskeleton yang terbuat dari
lempengan keras. Sebagian besar hewan echinodermata bertubuh kasar karena
adanya tonjolan kerangka dan duri yang memiliki berbagai fungsi. Yang khas dari
echinodermata adalah system pembuluh air (water vascular system) atau disebut
ambilakral dimana Sistem ini digunakan untuk bergerak, bernafas, atau untuk
membuka mangsanya , suatu jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi
penjuluran yang disebut kaki tabung (tube feet) yang berfungsi sebagai
lokomosi, makan, dan pertukaran gas, dan Ciri umum lainnya adalah pada waktu
masih larva tubuhnya berbentuk bilateral simetri. Sedangkan setelah dewasa
bentuk tubuhnya menjadi radial simetri. Reproduksi seksual anggota filum echinodermata
umumnya melibatkan individu jantan dan betina yang terpisah dan membebaskan
gametnya ke dalam air laut. Diantara 700 atau lebih anggota filum
echinodermata, semuanya adalah hewan laut, dibagi menjadi enam kelas :
Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea (bulu
babi dan sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), Holothuroidea
(timun laut). Kelas-kelas itulah, serta ordo-ordo tiap kelaslah yang akan
menjadi pokok pembahasan kita sekaligus kita dapat mengetahui peranan
echinodermata dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak kerugian yang
ditimbulkannya.
B. Tujuan
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan berbagai macam kelas
pada filum Echinodermata, serta ordo-ordo yang mewakilinya;
2. Untuk menjelaskan karakteristik filum
echinodermata secara umum;
3. Untuk menjelaskan bagian-bagian tubuh
filum ini yang ditinjau dari segi anatomi dan struktur tubuh, sistem gerak,
sistem reproduksi, sistem pencernaan, sistem pernafasan dan respirasinya, serta
sistem peredaran darah dan sistem syarafnya;
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Echinodermata
Echinodermata
(dalam bahasa yunani, echino = landak, derma = kulit) adalah kelompok hewan
triopoblastik selomata yang memilki ciri khas adanya rangka dalam
(endoskeleton) berduri yang menembus kulit.
B. Ciri-ciri Umum Echinodermata
Berikut
ini karakteristik filum echinodermata secara umum:
a. Semua echinodermata hidup di air
laut;
b. Tubuhnya berbentuk bilateral
simetri, sedangkan setelah dewasa bentuk tubuhnya menjadi radial simetri dan
memiliki tubuh (organ tubuh) lima atau kelipatannya
c. Tidak ada kepala;
d. Tidak bersegmen;
e. Tubuh memiliki banyak kaki tabung
yang befungsi untuk bergerak dan menangkap makanan;
f. Tubuh ditutupi oleh epidermis
yang di sokong oleh skeleton yang tetap dan spina;
g. Sistem pencernaan sederhana
(beberapa di antaranya dilengkapi dengan anus), rongga tubuh bersilia, biasanya
luas, di isi dengan/mengandung sel bebas (amoebosit);
h. Respirasi dengan papulae, kaki
tabung atau dengan pohon respirasi;
i. Jenis kelamin terpisah, gonat
besar, fertilisasi eksternal, telur banyak, larva mikroskopik, bersilia,
biasanya berenang bebas, mengalami metamorfosis.
j. Sebagian besar spesies mampu
bergerak dengan merangkak dan sangat lambat;
k. Tampilan khusus anggota filum ini
seluruhnya memiliki duri. Tepat dibawah kulitnya, duri dan lempeng kapurnya
membentuk kerangka;
l. Tubuhnya berkembang dalam
bidang lima antimere yang memancar dari sebuah cakram pusat dimana mulutnya
berada di tengah;
m. Mereka memiliki sistem peredaran
air yang terdiri dari sederet tabung berisi cairan yang dipakai dalam
pergerakan;
C. Anatomi dan Struktur Tubuh
1. Anatomi
Badan
berbentuk sebagai bintang dan terdiri atas :
Ø Satu discus sentralis;
Ø Lima radii.
Dataran
yang biasanya disebelah bawah, dimana ditengah-tengah discus, terdapat mulut
atau actinostoma, ialah dataran oral. Dataran yang disebelah atas disebut
aboral. Skeleton terdiri atas laminae yang tersusun rapat. Laminae ini disebut
juga ossicula. Mereka terletak diantara dua lapisan jaringan pengikat daidalam
dinding badan. Diantara isscula terdapat serabut-serabut otot. Diantara mereka
juga terdapat pori kecil yaitu pori dermal. Pada dataran aboral, pada ossicula
berpangkal spinae. Diantara spinae tersebut ada yang dapat digerakkan.
Pada
dataran oral satu radius ada sulcus ambulacralis. Sulcus ambulacralis ini
dibentuk oleh dua baris ossicula amburaclis. Satu ossiculum dari satu baris
bersendi dengan satu ossulum dari baris yang lain sehingga besarnya sudut yang
dibentuk oleh kedua ossicula itu dapat berubah.
2. Struktur Tubuh
Permukaan
Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau runcing panjang.
Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut testa. Sistem
saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral. Ambulakral berfungsi
untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki
ambulakral atau kaki tabung ambulakral. Kaki ambulakral memiliki alat isap.
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.
Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan pemanjangan kulit.
Sistem sirkulasi belum berkembang baik. Echinodermata melakukan respirasi dan
makan pada selom. Sistem saraf Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf
dan cabang saraf. Echinodermata tidak memiliki otak.
D. Cara hidup dan Habitat
Echinodermata merupakan hewan yang
hidup bebas. Makanannya adalah kerang, plankton, dan organisme yang mati.
Habitatnya didasar air laut, didaerah pantai hingga laut dalam.
E. Sistem Gerak
Sistem
ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada hewan ini air
laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit)
menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai
cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke saluran
lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan
semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula. Dari saluran lateral, air
masuk ke ampula. Saluran ini berkahir di ampula.
Jika
ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung.
Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang. Apabila hewan ini akan bergerak
ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di
bawahnya dan kaki lainnya akan bebas. Selanjutnya ampula mengembang kembali dan
air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan yang
memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara
hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air dengan
menggunakan gerakan lengan-lengannya.
F. Sistem Reproduksi
Echinodermata
mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan betina.
Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah
dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya
berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau
disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri. Larva ini berenang bebas
di dalam air mencari tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu
mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa bentuk
tubuhnya berubah menjadi radial simetri.
G. Sistem Pencernaan
Sistem
pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari
mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian diteruskan
melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus, dan terakhir di
anus. Anus ini letaknya ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian
Echinodermata tidak berfungsi. Pada hewan ini lambung memiliki cabang lima yang
masing-masing cabang menuju ke lengan. Di masing-masing lengan ini lambungnya
bercabang dua, tetapi ujungnya buntu.
H. Sistem Pernafasan dan Ekskresi
Echinodermata
bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) yaitu
penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi
oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen dan
karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echinodermata yang bernafas dengan
menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel
tubuh akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae
untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh.
I. Sistem Peredaran Darah dan Sistem Syaraf
1. Sistem Peredaran Darah
Sistem
peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati. Sistem
peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan
dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan.
2. Sistem Saraf
Sistem
saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf pada bagian lengan-lengannya .
3.0
Klasifikasi Kelas-kelas Echinodermata
1.
Asteroidea ( Bintang Laut )
Ciri-ciri
umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Bentuk tubuh seperti bintang dan
pentagonal;
b. Bagian tubuh disebut discus
sentralis dan 5 radii atau lengan;
c. Pangkal lengan membesar yang
makin kecil dan ujung meruncing;
d. Setiap lengan terdapat lanjutan
coelom dan alat-alat dalam ;
e. Permukaan aboral ada spina (duri
tumpul), yang disekitarnya ada papulae;
f. Rahang dapat membuka dan menutup
dan fungsi rahang untuk pembersih debris dan perangkap mikroorganisme;
g. Tentakel peraba pada tiap ujung
lengan, sifatnya lunak dan berbintik matasensitive cahaya;
h. Saluran pencernaan sempurna dan
pendek;
i. Respirasi dengan dermal
branchia dan kaki tabung;
j. Badan tiadmen dekat saluran
cincin mulut membentuk sel amoebasit yangberfungsi membawa sisa metabolisme
keluar tubuh;
k. Sistem saraf terdiri atas cincin
saraf dan tali- tali saraf
Asteroidea
merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar
1.600 spesies. Asteroidea juga sering disebut bintang laut. Contoh spesies ini
adalahAcanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros sp. Tubuh Asteroidea
memiliki duri tumpul dan pendek. Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi
bentuk seperti catut yang disebutPediselaria. Fungsi pediselaria adalah untuk
menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran. Pada bagian
tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang
anus disebut aboral. Pada hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak juga
merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat pada suatu dasar. Anggota
Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat besar.Setiap bagian
lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak dapat
diganti.Asteroidea merupakan hewan dioseus, organ kelamin berpasangan pada
setiap lengan, dan fertilisasi terjadi di luar tubuh.
Sistem
ambulakral pada Asteroidea terdiri dari :
a. Madreporit, yaitu lubang tempat
masuknya air;
b. Saluran batu;
c. Saluran cincin disekitar mulut;
d. Saluran radial ke setiap lengan;
e. Saluran lateral yang bermuara di
kaki tabung dekat ampula
Fungsi
sistem ambulakral adalah :
a. Untuk melekatkan diri pada
sesuatu;
b. Untuk bergerak;
c. Untuk menangkap mangsa
2.
Ophiuroidea ( Bintang ular laut )
Ciri-ciri
umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Tubuh pipih dengan discus sentralis
bersegi lima atau bulat;
b. Lengan biasanya lima, ramping,
halus, sama besar dan fleksibel;
c. Tidak ada lekuk ambulakral;
d. Tidak ada pedicellaria;
e. Larva pluteus yang berenang
bebas;
f. Sistem ambulakral : pedia tanpa ampula
dan batil pengisap, lima pasang podia dekat mulut berguna untuk memasukkan
makanan ke mulut. Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah
bintang ular (Ophiothrix). Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular)
berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan
fleksibel.Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang
halus atau berduri tumpul. Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria. Cakram pusat
berbatasan dengan lengan-lengannya. Hewan ini pun juga dapat beregenerasi.
3.
Echinoidea ( Bulu babi )
Ciri-ciri
umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Tubuhnya berbentuk bulat atau oval tanpa lengan;
b. Tubuh ditutupi oleh cangkang endoskeleton
dari lempeng kalkareus yang rapat, tertutup pula oleh spina (duri) yang dapat
digerakkan atau Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang;
c. Podia (kaki tabung) keluar dari
lubang dari lempeng ambulakral yang berfungsi untuk pergerakan;
d. Mulut di oral yang dikelilingi
peristomium yang bersifat membrane;
e. Anus aboral dikelilingi periproct
bersifat membrane;
f. Lekuk/celah ambulakral tidak
ada;
g. Pedicellaria bertangkai dengan 3
japits
Echinoidea
berbentuk bola atau pipih, tanpa lengan. Echinoidea yang berbentuk bola
misalnya bulu babi (diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia punctulata).
Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang. Echinoidea memilki alat pencernaan
khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut lentera aristoteles.Fungsi dari
tembolok tersebut adalah untuk menggiling makanannya yang berupa ganggang atau
sisa-sisa organisme. Echinoidea yang bertubuh pipih misalnya dolar pasir
(Echinarachnius parma). Permukaan sisi oral tubuhnya pipih, sedangkan sisi
aboralnya agak cembung. Tubuhnya tertutupi oleh duri yang halus dan
rapat.Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan melindungi permukaan
tubuhnya dari kotoran. Kaki ambulakral hanya terdapat di sisi oral yang
berfungsi utuk mengangkut makanan.
4.
Holothuroidea ( Teripang / Timun Laut )
Ciri-ciri
umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Tubuh simetri bilateral, biasanya
memanjang;
b. Mulut terletak pada satu ujung
dan anus pada ujung lain (posterior);
c. Dekat mulut ada tentakel;
d. Tidak ada spina (duri) dan
pedicellaria;
e. Podia (kaki tabung) ada, untuk
pergerakan;
f. Jenis kelamin terpisah;
g. Respirasi dengan pohon respirasi;
h. Saluran pencernaan berbentuk
panjang dan berliku- liku;
i. Kelenjar gonat berupa berkas
tubulus tunggal atau berpasangan;
j. Bergerak dengan bantuan kaki buluh
dan kontraksi otot .
k. Tidak memiliki lengan .
Hewan
ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari tubuhnya.
Daerah ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang-seling di sepanjang
tubuhnya. Alur ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga tubuhnya.
Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral. Sistem
respirasinya disebut pohon respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua
saluran utama yang bercabang pada rongga tubuhnya. Keluar dan masuknya air
melalui anus.
5.
Crinoidea ( Lili laut )
Ciri-ciri
umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Tubuh bentuk bunga lilia, hidup
dilaut dalam dan dangkal;
b. Tubuh terdiri atas mangkuk,
disebut calyx, dan tutup oral atau disebut tegmen dan struktur bercabang lima
atau kelipatannya;
c. Mulut di sebelah anus;
d. Lekuk ambulakral terbuka, ada
madreporit, spina, dan pedicellaria;
e. Lengan-lengan dapat digerakkan,
umumnya bercabang-cabang, biasanya berjumlah lima atau sepuluh atau tanpa spina
Hewan
ini berbentuk seperti tumbuhan. Crinoidea terdiri dari kelompok yang tubuhnya
bertangkai dan tidak bertangkai. Kelompok yang bertangkai dikenal sebagai lili
laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut berbulu.
Contoh lili laut adalah Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut berbulu
adalah Oxycomanthus benneffit dan Ptilometra australis. Lili laut menetap di
kedalaman 100 m atau lebih. Sedangkan yang berbulu hidup di daerah pasang surut
sampai laut dalam. Kedua kelompok tersebut memiliki oral yang menghadap ke
atas. Lengannya yang berjumlah banyak mkengelilingi bagian kaliks (dasar
tubuh). Pada kaliks terdapat mulut dan anus.Jumlah lengan kelipatan lima dan
mengandung cabang-cabang kecil yang disebut pinula. Sistem ambulakral tidak
memiliki madreporit dan ampula. Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya
zooplankton atau partikel makanan.
J. Manfaat atau peran Echinodermata serta
dampak kerugiannya
Echinodermata
memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan manusia maupun ekosistem di laut.
Berikut
manfaat hewan ini bagi manusia dan ekosistem laut yaitu:
1. Telur landak laut (Arbacia punctulata)
yang banyak dikonsumsi di jepang;
2. Keripik dari timun laut yang banyak
dijual di Sidoarjo, Jawa timur;
3. Mentimun laut setelah dikeringkan
dijadikan bahan sup atau dibuat kerupuk;
4. Telur bulu babi dapat dimakan;
5. Bahan penelitian mengenai fertilisasi
dan perkembangan awal. Para ilmuwan biologi
sering menggunakan gamet dan embrio landak laut;
Adapun
kerugian yang ditimbulkan akibat adanya hewan-hewan Echinodermata yaitu:
1. Dianggap merugikan oleh
pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut karena bintang Echinodermata
merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut;
2. Bulu babi dan landak laut
bisa sangat merugikan bagi para turis yang ingin menikmati olahraga air, karena
duri bulu babi dan landak laut yang beracun bisa menyebabkan kematian jika
tidak ditangani secara cepat;
3. Juga ada diantara jenis
bintang laut yang memakan binatang karang sehingga banyak yang mati; dsb
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Echinodermata diklasifikasikan dalam lima
kelas besar yaitu: Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular),
Echinoidea (bulu babi), Crinoidea (lili laut ) dan Holothuroidea (timun /
teripang laut).
2. Pembahasan yang telah diuraikan di atas
menjelaskan salah satunya terkait dengan karakteristik dan ciri-ciri umum filum
ini, anatomi dan struktur tubuh, morfologi, ekologi, sistem reproduksi, sistem
gerak, sistem syaraf, sistem pencernaan, serta sistem peredaran darahnya.
3. Filum Echinodermata memiliki peranan
penting bagi kehidupan manusia dan keberlangsungan hidup ekosistem air laut,
serta dapat pula merugikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Biologi
Gonzaga,
http://biologigonz.blogspot.com/2010/01/asteroidea.html (diakses tanggal
17 mei 2013)
Laila,
Siti.2007. Biologi sains dalam kehidupan. Surabaya : Yudhistira.
Cyecilia
Pical, 2012. Sistem Pernafasan Echinodermata”.
Naidra
2012, Holothuridea Tripang”,
http://naidra19.blogspot.com/2012/12/holothuroidea-teripang.html (diakses
tanggal 17 mei 2013)
Sianipar,
Prowel, 2010. Mudah dan Cepat Menghafal Biologi. PUSTAKA BOOK PUBLISHER,
Yogyakarta.
Sudjadi,
Bagod. & Siti Laila.2007. Biologi 1. Penerbit Yudhistira, Jakarta.