MAKALAH PENGANTAR ISBD DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN UMUM
Tuesday, September 13, 2016
MODUL I
PENGANTAR ISBD
: DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN UMUM, SERTA LATAR BELAKANG DAN ARAH PENGEMBANGAN
MBB-ISBD
A. HAKIKAT PENDIDIKAN
UMUM
Pendidikan didefinisikan sebagia usaha yang di lakukan
secara sadar dan terencana untuk membentuk dan mengembangkan potensi diri
seseorang/sekelompok orang untuk memiliki kekutan spiritual keagamaan,
pengendalina diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan ketrampilan yang
diperlukan oleh dirinya sendiri, masyarakat bangsa dan negaranya.undang –
undang pandidikan nasional no.2 tahun1989, sistem pendidikan nasional berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat
manusia indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional.
Satuan pendidikan terdiri atas :
1.
Pendidikan dalam sekolah : pendidikan yang selenggarakan di dalam sekolah
melalui kegiatan belajar mengajar serta berjenjang dan berkesinambungan.
2.
Pebdidikan luar sekolah : merupakan pendidikan yang di selenggarakan di luar
sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak harus berjenjnag dan
berkesinambungan.
Berdasarkan jenisnya pendidikan nasional terdiri atas 7
jenis pendidikan yaitu :
1.
Pendidikan umum : merupaka pendidian yang mengutamakan perlausan pengetahuan
dan peningkatan ketampilan peserta didik dengan pengkhususan pada akhir masa
pendidikan.
2.
Pendidikan kehuruan : merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik
agar bisa bekerja.
3.
Penidikan luar biasa : merupakan pendidikan yang khusus untuk peserta didik
yang menyandang kelainan fisik atau mental.
4.
Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan yang brusaha meningkatka kemampuan
untuk pegawai atao calon pegawai suatu departemen.
5.
Pendidikan keagamaan : yaitu pendidikan khusus untuk menjalankan yang menuntut
pengetahuan khusus tentang keagamaan.
6.
Penididikan akademik : yaitu pendidikan yang diarahkan pada penguasaan ilmu
pengetahuan.
7.
Pendidikan profesional : merupakan pendidikan yang diarahkan pada keahlian
tertentu.
Berdasarkan jenjang pendidikanya di bedakan menjadi :
1.
Pandidikan pra sekolah
2.
Pendidikan dasar
3.
Pendidikan menengah
4.
Pendidikan tinggi
Pemerintah mengharuskan perguruan tinggi dengan
menetapkan tri dharma perguruan tinggi. Isi nya yaitu bahwa setiap perguruan
tinggin harus mengabdi pada masyarakat. Untuk pendidikan keguruan harus
menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan profesional.
Antra lain :
1.
Memiliki komitmen yang tinggi
2.
Memiliki sikap dan kepribadian yang mencerminkan diri beriman
3.
Memiliki pengetahuan, wawasan dan pandangan jauh ke depan
4.
Memiliki kepekaan terhadap masalah di masyarakat
Kemampuan akademis meliputi :
1.
Kemampuan berkomunikasi secara ilmiah.
2.
Penguasaan terhadap peralatan analisis maupun berfikir logis.
3.
Kemampuan konsepsional
4.
Kemampuan menawarkan alternatif dalam pemecahan masalah
Kemampuan profesional agar mahasiswa memiliki pengatahuan
yang dalam sebagai ahli dalam bidang profesinya dan dan memiliki ketrampilan
yang tinggi dalam bidang profsinya.
Pendidikan umum adlah pondasi dari segala sesuatu yang
berkenaan dengan pendidikan dasar dan pengalaman di perguruan tinggi, meliputi
ketrampilan pengetahuan, perilaku dan nilai-nilai yang di dapatkan dari
pelajaran.
Pendidikan umum menyediakan kesempatan bag mahasiswa
untuk :
1.
berpikir logis dan kreatif.
2.
Dapat berkomukasi secara efektif baik lisan maupun tulisan.
3.
Dapat membaca secara etkstenif dan berpespektif
4.
Dapat menelusuri nilai-nilai dalam kemanusiaan.
5.
Dapat mengerti pentingnya intuisi sosial dalm intuisi di dunia.
6.
Dapat menghargai ekspresi kreatif pada individu dan budaya.
7.
Dapat menelusuri pertanyaan secara logis melalui matematika.
8.
Dapat mengguanakan kmputer
9.
Dapat mendapatkan fakta dalam proses ilmiah.
10. Dapat
mengartikan pentingnya kesehatan.
11. Dapat
memanifestasikan komitmen untuk belajar sepanjang hidupnya.
Kama Abdul Hakam dalam penataran dosen
ISBD se indonesia di batam 17-19 November 2006 mengatakan bahwa “ pendidikan
umum” merupakan pendidikan yang harus diberikan pada setiap orang untuk setiap
level pembelajaran dengan memberikan makna esensial agar nilai, sikap dan
pemahaman serta keterampilan seorang sebagai pribadi dan anggota masyarakat
yang bertanggung jawab.
Menurut poedjawijatma, sifat ilmiah
ilmu pengetahuan adalah objektif, sedapat mungkin universal, bermetodis dan
bersistem.
Latar
belakang munculnya mata kuliah ilmu social budaya dasar sekitar tahun 1970-an
adalah karena adanya pemikiran untuk mendekatkan berbagai disiplin ilmu,
sehingga dapat mendorong mahasiswauntuk melihat permasalahan dalam masyarakat
secara interdisipliner.
Ilmu
social budaya dasar ini dibangun dengan visi, misi dan tujuan dengan tingkatan
kompetensi yang sama dengan mata kuliah ISD dan IBD, yaitu mendorong mahasiswa
untuk memiliki kepekaan dan kearifan dalam memandang dan mengatasi permasalahan
social dan budaya yang terjadi dimasyarakat.
Ilmu
social budaya dasar, yang lebih kita kenal dengan singkatan ISBD, adalah suatu
ilmu yang memiliki kompetensi penguasaan pengetahuan tentang keragaman,
kesederajatan, dan martabatan manusia sebagai individu dan mahluk social dalam
kehidupan bermasyarakat.
Visi
ISBD adalah membentuk mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka
dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia yang dilandasi nilai-nilai
estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan misi ISBD
adalah memberikan landasan wawasan yang luas, serta menumbuhkan sikap kritis,
peka dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman dan kesederajatan manusia
dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan mahluk social yang beradab
serta bertanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungan.
Tujuan ISBD secara umum :
a.Mengembangkan
kesadaran mahasiswa dalam menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan
kesederajatan manusia sebagai individu dan mahluk social dalam kehidupan
bermasyarakat.
b.Menumbuhkan
sikap kritis , peka dan arifdalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia
dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
c.Memberikan
lansadan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa
sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan mahluk social yang
beradab dalam mempraktikan pengetahuan akademik dan keahliannya.
B. HAKIKAT ISBD DALAM PENDIDIKAN UMUM
DIPERGURUAN TINGGI
Dengan berbagai mata kuliah yang
berisikan pendidikan nilai seperti juga ISBD, maka institusi perguruan tinggi
diharapkan mampu untuk menghasilkan manusia-manusia terdidik yang memiliki
sikap kritis, peka dan arif dalam memandang, menghadapi dan mengatasi berbagai
masalah social budaya yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dan negaranya.
Dengan
tingkat kompetensi tersebut, maka ISBD menjadi penting dalam proses pendidikan
di perguruan tinggi. Karena pada hakikatnya ISBD tidak hanya memberikan
pengetahuan akan tetapi juga memberikan tekanan yang lebih besar pada pemahaman
dan melatih kepekaan serta menumbuhkan kearifan dan keterampilan social budaya
pada mahasiswa.
C. PENGERTIAN MBB-ISBD
Mata kuliah berkehidupan bermasyarakat-ilmu social budaya
dasar (MBB-ISBD).
Adapun mata kuliah ISBD tingkat kompetensi yang
diharapkan adalah :
1.
Menguasai
pengetahuan tentang keanekaragaman, kesederajatan dan kebermatabatan manusia
sebagai individu dan mahluk social keberhidupan bermasyarakat.
2.
Memahami dan
menghormati estetika, etika dan nilai-nilai budaya yang menjadi pedoman bagi
keteraturan dan kesejahteraan hidup dalam menata hidup kebersamaan dalam
bermasyarakat.
Materi ISBD sebagian besar merupakan materi yang berisikan
tentang pengetahuan, pemahaman dan latihan-latihan tentang nilai-nilai
kehidupan bermasyarakat.
Dengan mata
kuliah MBB manusia diharapkan :
1.
Peka,
berwawasan, berdaya nalar tentang lingkungan social dan alamnya.
2.
Sadar dan
memahami hakikat hidup bersama sebagai anggota masyarakat yang bertanggung
jawab terhadap lingkungan.
3.
Berkemampuan
adaptasi secara aktif, membina hubungan dengan lingkungan, baik social maupun
alam, secara berkelanjutan.
D. VISI DAN MISI ISBD
1. VISI DAN MISI ISBD
VISI :
Adalah
membentuk mahasiswa selaku individu dan mahluk social yang beradab, memiliki
landasan pengetahuan, wawasan, serta keyakinan untuk bersikap kritis, peka, dan
arif dalam menghadapi persoalan social dan budaya yang berkembang dimasyarakat.
MISI :
a. Memberikan
pengetahuan dan wawasan temnytang keragaman, kesetaraan dan martabat manusia
sebagai individu dan mahluk social dalam kehidupan masyarakat
b. Memberikan
dasar-dasar nilai estetika, moral, hokum dan budaya sebagai landasan untuk
menghormati dan menghargai antara sesame manusia sehingga akan terwujud
masyarakat yang tertib, teratur dan sejahtera
c. Memberikan
dasar-dasar untuk memahami masalah social dan budaya serta mampu bersikap
kritis, analitisdan responsive untukmemecahkan masalah tersebut secara arif
dimayarakat
Menurut Prof. Abdukadir Muhammad, SH
secara umum tujuan ISBD adalah mengembangkan kepribadian manusia sebagai mahluk
social dan sebagai mahluk budaya, sehingga mampu menaggapi secara kritis dan
berwawasan luas masalah social budaya dan masalah lingkungan social budaya,
serta mampu menyelesaikan secara halus, arif dan manusiawi masalah-masalah
tersebut.
2. TUJUAN ISBD
a. Mengembangkan
kepribadian manusia sebagai mahluk social dan mahluk budaya
b. Kemampuan
menaggapi secara kritis dan berwawasan luas masalah social budaya dan masalah
lingkungan social budaya
c. Kemampuan
menyelesaikan secara halus, arif dan manusiawi masalh-masalah tersebut.
Konsep
dasar tujuan ISBD :
a. Manusia sebagai
mahluk social
b. Manusia sebagai
mahluk budaya
c. Tanggapan
kritis
d. Wawasan luas
e. Masalah social
budaya
f.
Masalah
lingkungan social budaya
Dalam konteks ISBD, yang perlu
ditanggapi dengan kritis dan berwawasan luas adalah masalah social budaya dan
masalah lingkungan social budaya. Masalah social budaya adalah peristiwa yang
timbul akibat interaksi social dalmkelompokmasyarakat dalam usaha memenuhi
suatu kepentingan hidup, yang dianggap merugikan salah satu pihak atau
masyarakat secara keseluruhan. Contohnya konflik antar suku bangsa. Sedangkan
masalah lingkungan social budaya adalah peristiwa atau kejadian yang timbul
akibat perbuatan tidak manusiawi yang merugikan warga lingkungan social budaya.
Contohnya konflik warga lingkungan.
E. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN ISBD
Terdiri atas pokok bahasan :
1. Pendahuluan
(pengantar ISBD)
2. Manusia sebagai
mahluk budaya
3. Manusia dan
peradaban
4. Manusia sebagai
individu dan mahluk social
5. Multicultural
dan kesederajatan
6. Manusia,
moralitas dan hukum
7. Manusia, sains dan tehnoligi
8. Manusia dan
lingkungan
F. METODE PEMBELAJARAN ISBD
Mata kuliah (MBB-ISBD) pada dasarnya
adalah sebuah study tentang fenomena social dan budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat. Metode pembelajaran adalah dengan menerapkan
pendekatan student centre learning dengan metode problem based learning.
Metode pembelajaran ISBD menuntut :
1. Menempatkan
mahasiswa sebagai subjek-didik, mitra dalam proses pembelajaran, anggota
masyarakat dan warga Negara.
2. Mengupayakan
peningkatan kemampuan pemahaman (verstehen) kepada mahasiswa yaitu para
mahasiswa di ajak untuk memahami berbagai gejalanyang terjadi dalam kehidupan
manusia dalam perspektif masyarakat, kebudayaan dan lingkungan lain.
3. Meningkatkan
intensitas komunikasi i9nteraktif, dialog kreatif bersifat partisipatoris, efek
deministratif, diskusi, response, telah kasus penugasan mandiri, ketimbang
ceramah monolog atau komunikasi satu arah yang bersifayt paparean semata.
G. SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN ISBD
Evaluasi yang di giunakan :
1.
Knowledge,
untuk mengukur tingkat pengetahuan, wawasan dan kemampuan mahasiswa menjelaskan
kembali materi yang telah disampaikan.
2.
Comprehension,
untuk mengukur wawasan, kepekaan dan tingkat kritis mahasiswa dalam mengamati
dan menelaah fenomena social budaya secara komprehensif.
3.
Application,
untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam mengaplkikasikan danmenganalisis
fenomena social budaya seryta
mengaplikasikan nilai-nilai budaya dalam berkehidupan
4.
Analysis, untuk
mengukur kemampuan kritis mahasiswa dalm melakukan analisis fenomena social
budaya dengan berpegang pada data yang otentik.
5.
Synthesis,
untuk mengukur kemampuan kritis mahasiswa dalam melakukan analisis yang
dilakukannya.
6.
Evaluation,
untuk mengukur tingkat kemampuan mahasiswa dalam mengevaluasi dirinya sendiri
aelaku mahlukl soc
MODUL II
MANUSIA SEBAGAI
MAKHLUK BUDAYA
A.
Pengertian Kebudayaan
Budaya berasal
dari akar kata bahasa Sanskerta, yaitu bhud yang artinya “budi”. Budaya artinya
“buah-budi”. Budaya diartikan “hasil budi daya cipta manusia”. Kata
“kebudayaan” berasal dari kata Sanskerta “buddhayah” bentuk jamak dari “buddhi”
yang berarti “budi” atau “akal”. Jadi, kebudayaan diartikan sebagai
“keseluruhan gagasan, karya dan akal budi manusiayang diciptakannya dengan
sengaja dan terus dikembangkan demi kepentingan, kebutuhan, kesejahteraan,
kedamaian, kemakmuran, dan kepuasan hidupnya.
Kebudayaan
bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat
Indonesia seluruhnya.
Kebudayaan sama
dengan cultuur (bahasa Belanda) yang sama dengan culture (bahasa Inggris)
berasal dari perkataan latin “Colere” berarti mengolah, mengerjakan,
menyuburkan, dan mengembangkan tanah pertanian (bertani). Jadi, arti culture
adalah segala daya dan aktivitas, manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Kebudayaan adalah keseluruhan ide-ide, tindakan atau hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar
atau keseluruhan dari kelakuan dan hasil kelakuan itu didapat dengan cara
belajar.
Kebudayaan
merupakan perkembangan majemuk budidaya artinya daya dari budi (kekuatan dan
akal). Menurut Antropologi Budaya, kebudayaan adalah “cara orang bersikap dan
bertingkah laku yang dipelajari yang indah yang menjadi adat kebiasaan
masyarakat beserta hasilnya”. Kebudayaan didefiniskan sebagai cara hidup
manusia yang dirancang sebagai pedoman hidupnya.
C. Kriteria Kebudayaan
1.
Sesuatu yang arus ditemukan sebagai sesuatu yang baru yang sebelumnya tidak
ada.
2.
Sesuatu yang arus dialihkan dari generasi ke generasi
3.
Sesuatu yang harus diabadikan dalam keasliannya atau dalam bentuk yang
dimodifikasi.
D. Benda-benda Kebudayaan
1.
Kebudayaan material (bersifat kebendaan, jasmaniah atau konkret)
2.
Kebudayaan nonmaterial (bersifat rohani atau abstrak)
E. Wujud Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat:
1. Wujud
Idiil
2. Wujud kebudayaan
sebagai kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
3. Wujud
kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia
Menurut
Melville dan Herskovits:
1. Keluarga
2. Sistem
ekonomi
3. Kekuasaan
politik
4. Alat-alat
tekhnologi
Menurut
Bronislow Malinnowski:
1. Sistem
norma-norma yang memungkinkan kerjasama antar anggota masyarakat
2. Organisasi
ekonomi
3. Alat-alat
pendidikan
4. Organisasi
politik
F. Harta
Kebudayaan
1.
Harta kebendaan (konkret)
2.
Harta kerohanian
G. Fungsi Kebudayaan
Untuk meningkatkan hidup manusia agar manusia lebih enak
hidupnya, lebih berbahagia, lebih aman, lebih senantiasa, dan sejahtera.
H. Unsur-unsur
Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat:
1. Sistem
Religi
2. Sistem
& Organisasi masyarakat
3. Sistem
pengetahuan
4. Sistem
bahasa
5. Sistem
kesenian
6. Sistem
mata pencaharian hidup
7. Sistem
tekhnologi
I. Tiga Dasar Sumber
Kebudayaan
1.Moral
2.Etika dan
estetika
3.Intelek
J. Dua Corak
Kebudayaan
1. Kebudayaan
lahir (civilization)
2. Kebudayaan
batin (culture)
K. Pembentukan
Kebudayaan
1. Temuan
tak sengaja
2. Temuan
sengaja
3. Faktor
pembentuk kebudayaan
L. Kebudayaan Nasional dan
Daerah
Kebudayaan
Nasional merupakan kepribadian bangsa yang berasal dari pola pikir kehidupan
sosial atau puncak dari budaya suku bangsa yang menghuni bumi nusantara ini dan
hasil sintesis dari berbagai jenis budaya suku tersebut yang membentuk pola
baru
Kebudayaan
daerah adala kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat suku yang
membedakannya dari kebudayaan suku yang lain karena factor adat, kepercayaan,
agama dan lingkungan alam yang dapat bertahan karena ikatan tradisi
pendukungnya secara turun-temurun
M. Cara Masuk
dan Terbentuknya Kebudayaan
1. Cara
Difusi Kebudayaan
Cara Difusi
Kebudayaan adalah suatu proses penyebaran dan pengembangan unsur-unsur
terjadinya kebudayaan dari seseorang kepada orang lain atau dari satu
masyarakat ke masyarakat lainnya.
2. Cara Akulturasi
Cara Akulturasi
adalah pertemuan dua kebudayaan atau lebih yang masing-masing berdiri sendiri
secara damai, atau pertemuan beberapa kebudayaan yang masing-masing kebudayaan
sendiri berdampingan secara damai.
3. Cara Asimilasi
Asimilasi
adalah proses meleburnya berbagai kebudayaan menjadi satu kesatuan yang
homogeny. Cara asimilasi adalah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan
kebudayaan, yang merupakan pengaruh dari luar atau pertemuan dua atau lebih
warna kebudayaan yang bercampur menjadi satu warna.
C. Perubahan Kebudayaan dari Lokal Menuju Global
Perubahan merupakan karakteristik semua kebudayaan,
tetapi tingkat dari arah perubahan sangat berbeda-beda menurut kebudayaan dan
waktunya. Sumber perubahan yang lainnya adalah adanya kontak dengan
kelompok-kelompok lain. Kontak dengan kelompok lain ini menyebabkan masuknya
gagasan-gagasan dan cara baru yang akhirnya menimbulkan perubahan pada nilai
dan norma masyarakat setempat.
1. Tumbangnya atau
Hancurnya Kebudayaan
Apabila suatu bangsa dikalhkan oleh bangsa lain, biasanya
terjadinya penjajahan. Ditekankan unsur penindasan dan paksaan serta
kekerasan. Bangsa yang kalah hanya bisa hidup dan terhindar dari kemusnahan
apabila mengikuti sebanyak banyaknya kebudayaan bangsa pemenang.
2. Manusia, Makhluk
Berbudaya dan Beretika
Etnosentrisme
adalah sikap pemahaman seseorang yang menganggap kebudayaan sendiri sebagai
kebudayaan yang bernilai dan menganggap kebudayaan orang lain sebagai
kebudayaan yang tidak bernilai atau menganggap kebudayaan sendiri lebih baik
dari kebudayaan orang lain.
Hoenderdaal
menulis “sebenarnya segala yang diciptakan manusia dibumi ini budaya dulu dan
kini khususnya mencakup bidang tekhnik (hasil cipta), seni (hasil rasa), dan
etika (hasil karsa)”.
Etika, yaitu
pembentukan kepribadian melalui budaya. Contohnya perkawinan, bergaul, dan
lain-lain.
3. Budaya Membutuhkan Etika
Bahwa di alam maupun budaya tersembunyilah etika dan
bahaya, maka tokoh Reformasi Calvin menulis “Manusia dalam menelaah alam dan budaya
melihat di dalamnya ada unsure dosa juga. Sambil hidup di alam budaya manusia
mengambil jarak dari budaya tersebut “Dalam bahasa Jerman disebut juga
Innerwelttiche Asese (betapa dalam dunia)”.
4. Budaya Sebagai Sarana
Kemajuan Dan Acaman
Filosof
terkenal Hegel (Abad ke – 19) membahas budaya sebagai ”keterasingan manusia
dengan dirinya” Van Peursen menjelaskan bahwa “manusia dalam mengembangkan alam
ia memasukan dirinya ke alam ketika ia sadar bahwa dirinya di luar alam, maka
ia berbudaya agar dapat menyatukan diri dengan alam baru”.
J.J. Rouseau
mengajak manusia kembali ke alam untuk mencapai sesuatu yang ideal, sehingga
bermunculanlah kaum “Hipes” dan “Ala Hendra.” Klages menulis bahwa budaya
bahaya bagi manusia sendiri, dengan budaya dimaksudkan teknik peradaban,pabrik
berasap,udara yang penuh bunyi,kota yg kotor,hutan semakin gundul,kedikatoran
akal,budi yang tamak.klages menyimpulkan bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa
budaya yang memuat ancaman bagi dirinya sendiri berpikir untuk mengamati dan
mengerti,dan hidup penuh dengan mistik.
Manusia dan kebudayaan adalah dua kajian yang pada
dasarnya tidak dapat dipisahkan. Mengapa? Karena ketika kita mempelajari
manusia dari berbagai aspek maka kita akan berhadapan dengan masalah
kebudayaan. Contoh, pada saat kita mempelajari kondisi lingkingan alam dari
manusia maka kita akan berhadapan dengan teknologi yang berkembang serta
kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan manusia tersebut.
A.
PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan berasal dari bahasa buddhayah (bahasa
sangsekerta) yaituu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian
budaya dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal.
Beberapa definisi kebudayaan :
Edward B. Taylor
Kebudayaan
adalah kompleks keseluruhan yang
meliputi pengetahuan ,
kepercayaan, kesenian, hukum, moral, kebiasaan, serta lain-lain kecakapan dan
kebebasan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Clifford Geertz
Kebudayaan
adalah sistem makna dan simbol yang diatur dalam makna interaksi sosial.
Eugene A. Nida
Kebudayaan
adalah perlaku manusia yang diajarkan terus menerus dari satu generasi ke
generasi berikutnya
J. Verkuyt
Kebudayaan
sebagai sesuatu yang diajarkan manusia dan segala sesuatu yang dibuat oleh
manusia
Ki Hajar Dewantoro
Kebudayaan
berarti buah budi manusia yaitu hasil perjuangan manusia terhadap pengaruh kuat
dari alam dan zaman (kodrat dan masyarakat), yang merupakan bukti kejayaan
hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup
dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kenahagiaan yang pada lahirnya
bersifat tertib dan damai.
Rafael R. Maran
Kebudayaan
adalah cara khas manusia membangun alam guna memnuhi keinginan-keinginan serta
tujuan hidupnya, yang dilihat sebagai proses humanisasi.
Tiga wujud kebudayaan menurut Koentjaranigrat :
1.
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan dan sebagainya
2.
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat
3.
Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
B. MANUSIA
SEBAGAI PENCIPTA KEBUDAYAAN
Suatu kebudayaan tercipta atau terwujud
sebagai hasil interaksi antara manusia dengan alam.
Sehubungan
dengan hal itu manusia memiliki berbagai
kemampuan dalam mengatasi kompleksitas kebutuhan hidupnya karena manusia
mempunya :
1.
Akal, Intelegensia, dan Intuisi
Manusia mempunya otak sehinnga mampu berfikir . intuisi
adalah bentuk pikiran yang samar, semacam bisikan hati.
2.
Perasaan dan Emosi
Perasaan adalah kemampuan psikis yang dimiliki seseorang.
Emosi adalah rasa hati atau rasa gerak.
3.
Kemauan
Kemauan adalah keinginan atau kehendak untuk berbuat atau
tidak berbuat sesuatu
4.
Fantasi
Fantasi merupakan paduan unsur pemikiran dan perasaan
yang ada pada manusia untuk meciptakan kreasi baru yang dapat dinikmati.
5.
Perilaku
Perilaku adalah tabiat atau keluakuan
6.
Eksternalisasi
Manusia tidak hanya menciptakan suatu dunia, melainkan
juga menciptakan dirinya dalam suatu dunia. Oleh sebab itu dapat dikatakan masyarakat
adalah produk manusia.
7.
Objektivasi
Objektivasi ialah bahwa kebudayaan yang diciptakan
manusia menghadapi penciptanya sebagai suatu fakta di luar dirinya.
8.
Internalisasi
Pada langkah internalisasi ini, dunia yang telah
diobjektivasikan itu diserap kembali ke dalam struktur kesadaran subjektif
manusia sehingga menentukan manusia tersebut.
C.
PERUBAHAN KEBUDAYAAN DARI LOKAL MENUJU GLOBAL
Perubahan merupakan karakteristik semua kebudayaan,
tetapi tingkat dan arah perubahan sangat berbeda-beda menurut kebudayaan dan
waktunya.
1.
Perubahan Lingkungan Alam
Perubahan
lingkungan alam pada suatu wilayah dapat menyebabkan perubahan pada kebudayaan
di wilayah tersebut.
2.
Perubahan yang disebabkan Adanya Kontak dengan Suatu Kelompok Lain
Kontak dengan kelompok lain menyebabkan
masuknya gagasan-gagasan dan cara-cara baru yang akhirnya manimbulkan perubahan
pada nilai dan norma masyarakat setempat.
3.
Perubahan Karena Adanya Penemuan (discovery)
Penemuan ini dapat berupa cara kerja,
alat, atau prinsip baru yang kemudian diterima oleh orang-orang lain sehingga
menjadi milik masyarakat.
Contohnya adalah penemuan internet
menyebabkan perubahan pada berbagai aspek kebudayaan masyarakat, misalnya
perubahan gaya hidup, hubungan sosial, dan lain-lain
Prof Fuad Hasan berpendapat bahwa
peningkatan pertemuan kebudayaan global akan saling mempengaruhi, tetapi
pertemuan kebudayaan itu tidak langsung secara timbal balik, melainkan tetap
cenderung bersifat satu arah.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
A. FUNSI AKAL DAN BUDI BAGI MANUSIA
salah satu hal yang membedakan manusia dengan makhluk
Tuhan lainnya adalah akal dan budi. Akal adalah kemampuan pikir manusia sebagai
kodrat alami yang dimiliki manusia. Berpikir adalah merupakan perbuatan
operasional yang mendorong untuk aktif berbuat demi kepentingan dan peningkatan
hidup manusia.
Budi juga berarti akal yang berasal
dari kata budhi (bahsa sansekerta). Budi adalah akal yang merupakan
unsur rohani dalam kebudayaan.
B. MEMANUSIAKAN MANUSIA
Pada saat seorang anak dilahirkan di
dunia maka ia adalah makhluk yang sangat lemah. Keberlangsungan hidupnya sangat
tergantung pada orang lain dan kebudayaan yang ada di sekitarnya. Dengan cara
ini anak tersebut berproses menjadi manusia.
Konsep-konsep budaya dasar yang penting
di dalam kehidupan manusia.
1.
Cinta
Cinta merupakan salah satu kebutuhan
hidup manusia yang sangat mendasar. Secara sederhana cinta dapat diartikan
sebagai paduan rasa simpati antardua makhluk baik antar laki-laki dan
perempuan, orang tua dan anak, saudara kandung ataupun cinta kita pada sesama
manusia.
2.
Keindahan
Pengertian
keindahan berdasarkan cakupannya dibedakan antara keindahan sebagai suatu
kualitas abstrak dan sebagai suatu benda tertentu yang indah.
Keindahan dalam
arti luas merupakan pengertian yang mengandung arti kebaikan. Keindahan dalam
arti sempit atau terbatas yaitu hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap
oleh penglihatan.
3.
Kegelisahan
Kegelisahan adalah merupakan gambaran
keadaan seseorang yang tidak tetnteram hati
maupun perbuatannya, merasa khawatir, maupun tidak tenang dalam tingkah
laku. Kegelisahan adalah ekspresi kecemasan
Situasi-situasi hidup hidup yang bisa mendatangkan
kegelisahan, ketidaknyamanan dan ketidaktenangan yaitu :
A.
Keadaan jasmani yang kurang baik
Cacat jasmani menyebabkan manusia
merasa tidak percaya diri, malu bahkan berusaha mengingkari diri.
B.
Kemiskinan
Kondisi ini
dapat menyebabkan kegelisahan, ketidaknyamanan dan ketidaktenangan
C.
Situasi perempuan
Di berbagai belahan bumi, perempuan
merasa belum dipperlakukan secara adil. Atuan budaya, bahkan agama, masih
dianggap memperlakukan mereka secara diskriminatif
D.
Malapetaka
Malapetaka yang
paling ditakuti orang adalah perang, dimana akibat dari perang itu menimbulkan
kegelisahan yang pada akhirnya merupakan suatu penderitaan.
4.
Penderitaan
Penderitaan merupakan realitas dunia
dan juga realitas manusia. Penderitaan disebabkan oleh beberapa hal. Ada
penderitaan karena alasan fisik (bencana alam, penyakit, dan kematian) ada pula
karena alasan moral (kekecewaan dalam hidup, kehilangan sahabat, kebencial
kepada orang lain, dll)
Penderitaan pada dasarnya merupakan
kelanjutan dari kegelisahan.
5.
Keadilan
Keadilan merupakan salah satu moral
dasar bagi kehidupan manusia.
Kepercayaan menjadi relatif bila dilihat dari kata mata
manusia, namun absolut apabila dipandang dari sudut pandang Ke-Tuhan-an.
Ciri-ciri atau karakteristik keadilan antara lain :
a.
Adil (jus)
b.
Bersifat hukum (legal)
c.
Sah menurut hukum (lawful)
d.
Tidak memihak (unpartial)
e.
Sama hak (equal)
f.
Layak (fair)
g.
Wajar secara emosional (equitable)
h.
Benar secara moral (righteous)
6.
Pandangan hidup
Pandangan hidup berada pada dunia ide,
dunia angan-angan, dan dunia imajinasi, yaitu dunia yang ada dalam alam pikiran
manusia.
Seseorang yang mempunyai pandangan
hidup akan menyadari bahwa dunia ini tidak sempurna. Pandangan hidup berkaitan
dengan eksistensi manusia di dunia dalam hubungannya dengan Tuhan, denga sesama
dan dengan alam tempat kita berdiam.
7.
Taggung jawab
Tanggung jawab adalah kewajiban untuk
melakukan tugas tertentu.
Dasar tanggung jawab adalah hakikat keberadaan manusia
sebagai makhluk yang mau menjadi baik dan memperoleh kebahagiaan.
8.
Pengabdian
Pengabdian berasal dari kata abdi. Abdi artinya hamba
atau orang bawahan. Mengabdi berarti menghambakan dirinya. Dengan kata lain,
dalam arti positif, mengabdi mempunyai pengertian melayani dengan setia, tulus,
dan ikhlas
B. PROSES
PEMBUDAYAAN
Proses
pembudayaan adalah tindakan tindakan yang menimbulkan dan menjadikan sesuatu
lebih bermakna untuk kemanusiaan.
Proses
pembudayaan dapat diperoleh melalui proses belajar baik dalam bentuk formal
maupun informal.
Contoh proses
belajar secara formal dapat dipelajari melalui institusi sekolah sedangkan
informal dapat dipelajari melalui keluarga. Lebih jauh, proses belajar
kebudayaan yang dilalui manusia di antaranya
1.
Proses Internalisasi
Pada proses ini
kebudayaan diserap ke dalam struktur kesadaran subjektif manusia sehingga
menentukan manusia tersebut.
Pada proses ini
kita dapat melihat bagaimana fakta objektif dari dunia sosial menjadi fakta subjektif
dari individu.
2.
Proses sosialisasi
Berger mengemukakan bahwa sosialisasi
adalah proses melalui mana seorang anak belajar menjadi anggota yang
berpartisipasi dalam masyarakat.
Menurut Med setiap anggota baru
masyarakat harus mempelajari peran-peran yang ada di dalam masyarakat. Proses
ini dinamakan pengambilan peran. Pada tahap awal sosialisasi seorang anak
biasanya terbatas pada sejumlah orang kecil biasanya keluarga( significant
others) terutama ayah dan ibu.
3.
Proses Enkulturasi
Enkulturasi adalah proses penerusan
kebudayaan dari generasi yang satu kepada kenerasi berikutnya.
4.
Proses Akulturasi
Akulturasi terjadi bila
kelompok-kelompok individu yang memiliki kebudayaan yang berbeda saling
berhubungan secara langsung dengan intensif, sehingga timbillah kemudian
perubahan-perubahan besar pada pola kebudayaan dari salah satu atau ke dua
kebudayaan yang bersangkutan.
MODUL III
MANUSIA NDAN
PERADABAN
1. Pengertian Adab dan Peradaban
Peradaban
berasal dari kata ‘adab’ yang berarti kesopanan, kehormatan, budi bahasa dan
etiket. Peradaban adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan ilmu
teknik untuk kegunaan praktis.
Istilah
peradaban juga digunakan untuk menyebut kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi,
seni bangunan, seni rupa, system kenegaraan, dan ilmu pengetahuan yang maju dan
kompleks.
2. Pengertian Manusia sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab
2. Pengertian Manusia sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab
Manusia
beradab karena dalam jiwanya dilengkapi dengan akal, nurani, dan kehendak.
Akal berfungsi sebagai alat pikir dan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi.Ë
Nurani berfungsi sebagai alat merasa, menentukan kata hati dan sumber kesenian.Ë
Kehendak berfungsi sebagai alat memutus, menentukan kebutuhan, dan sumber kegunaan.Ë
Akal berfungsi sebagai alat pikir dan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi.Ë
Nurani berfungsi sebagai alat merasa, menentukan kata hati dan sumber kesenian.Ë
Kehendak berfungsi sebagai alat memutus, menentukan kebutuhan, dan sumber kegunaan.Ë
3. Evolusi Budaya dan
Tahapan-Tahapan Kebudayaan
Menurut
Munandar Sulaiman (1992 : 3-4), latar belakang terjadinya evolusi budaya,
yaitu:
Jarak komunikasi antar kelompok etnis
Pelaksanaan pembangunan
Kemajuan IPTEK
4. Dampak Evolusi Budaya
Evolusi
(perubahan) budaya dapat berakibat positif, yaitu memperkaya nilai-nilai
kehidupan yang sudah ada, mendorong kearah kemajuan dan menyejahterakan
kehidupan masyarakat. Selain itu, evolusi budaya juga dapat berakibat negative,
yaitu merusak nilai-nilai kehidupan yang sudah ada, menghambat kemajuan,
memperburuk sendi-sendi kehidupan, dan merugikan masyarakat sehingga terjadi
krisis kemasyarakatan.
5. Peradaban dan Perubahan Sosial
Perwujudan
budaya dapat menekankan pada akal (rasio) saja atau menekankan pada semua unsur
akal, nurani, dan kehendak sebagai satu kesatuan utuh. Dengan penekanan pada
akal, muncul pernyataan ada peradaban tinggi dan ada peradaban rendah karena
diukur dengan tingkat berpikir manusia.
Orang
Barat yang mempunyai peradaban tinggi dengan teknologi canggih belum tentu
kebudayaannya tinggi jika semua itu hanya akan membinasakan umat manusia.
6. Wujd-Wujud Peradaban (Nilai,
Moral, Norma, Etika, dan Estetika)
Nilai
Menilai berarti mempertimbangkan untuk menentukan apakah sesuatu itu bermanfaat atau tidak.
Moral
Moral adalah kebiasaan berbuat baik. Orang dikatakan bermoral apabila dapat mewujudkan kodratnya untuk berbuat baik, jujur, dan adil dalam tindakannya.
Menilai berarti mempertimbangkan untuk menentukan apakah sesuatu itu bermanfaat atau tidak.
Moral
Moral adalah kebiasaan berbuat baik. Orang dikatakan bermoral apabila dapat mewujudkan kodratnya untuk berbuat baik, jujur, dan adil dalam tindakannya.
Norma
Norma adalah suatu aturan yang berlaku, bersifat mengikat, dan diperlukan dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia. Terdapat berbagai macam norma, diantaranya norma agama, norma kesusilaan, norma sopan santun, dan norma hukum (paling kuat keberlakuannya).
Etika
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ‘ethos’ yang berarti adat kebiasaan atau akhlak yang baik. Etika adalah ilmu tentang kebiasaan perilaku yang baik.
Norma adalah suatu aturan yang berlaku, bersifat mengikat, dan diperlukan dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia. Terdapat berbagai macam norma, diantaranya norma agama, norma kesusilaan, norma sopan santun, dan norma hukum (paling kuat keberlakuannya).
Etika
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ‘ethos’ yang berarti adat kebiasaan atau akhlak yang baik. Etika adalah ilmu tentang kebiasaan perilaku yang baik.
Estetika
Estetika adalah ilmu yang menelaah dan membahas aspek-aspek keindahan sesuatu, yaitu mengenai rasa, sifat, norma, cara menanggapi, dan cara membandingkannya dengan menggunakan penilaian perasaan.
Estetika adalah ilmu yang menelaah dan membahas aspek-aspek keindahan sesuatu, yaitu mengenai rasa, sifat, norma, cara menanggapi, dan cara membandingkannya dengan menggunakan penilaian perasaan.
7. Tradisi, Modernisasi, dan
Masyarakat Madani
Tradisi
adalah suatu kebiasaan, suatu kepercayaan yang sudah mendarah daging pada suatu
masyarakat, yang jika tidak dilaksanakan akan mengakibatkan suatu kejelekan.
Proses modernisasi mencakup proses yang sangat luas. Kadang-kadang batasnya tidak dapat ditetapkan secara mutlak. Mungkin disuatu daerah tertentu, modernisasi mencakup pemberantasan buta huruf, namun bisa berarti berbeda di daerah lain.
8. Ketenangan, Kenyamanan, Ketentraman, dan Kedamaian sebagai Makna Hakiki Manusia yang Beradab
Proses modernisasi mencakup proses yang sangat luas. Kadang-kadang batasnya tidak dapat ditetapkan secara mutlak. Mungkin disuatu daerah tertentu, modernisasi mencakup pemberantasan buta huruf, namun bisa berarti berbeda di daerah lain.
8. Ketenangan, Kenyamanan, Ketentraman, dan Kedamaian sebagai Makna Hakiki Manusia yang Beradab
Dalam
kehidupan manusia disadari bahwa sesuatu yang baik, indah, dan berguna akan
menciptakan kesenangan, kebahagiaan, dan kedamaian bagi semua orang.
9. Peradaban dan Problematikanya
bagi Kehidupan Manusia
1. Kemajuan media komunikasi bagi adab dan
peradaban manusia
Manusia
memiliki kehidupan yang bersifat material dan spiritual. Oleh karena itu,
manusia selalu berusaha dan berharap bisa merasakan kenyamanan kehidupan
material dan spiritualnya.
2. Kemajuan IPTEK bagi adab dan peradaban manusia
2. Kemajuan IPTEK bagi adab dan peradaban manusia
Dengan
majunya IPTEK, pola pikir manusia juga lebih maju dan hal ini harus diimbangi
dengan
adab atau peradaban yang baik agar tidak menimbulkan dampak negatif.
adab atau peradaban yang baik agar tidak menimbulkan dampak negatif.
10. Pertumbuhan dan Perkembangan Demogfari terhadap Adab dan
Peradaban Manusia
Demografi
adalah studi ilmiah yang menyangkut masalah kependudukan. Demografi mempelajari
jumlah, persebaran territorial, dan komposisi penduduk serta
perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya muncul
karena natalitas (kelahiran), mortalitas (kematian), gerak teritorial
(migrasi), dan mobilitas sosial (pergerakan penduduk, namun penduduk tersebut
tidak berniat untuk menetap di daerah tujuan).
· Hakikat peradaban
Manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat beradab MANUSIA DAN PERADABAN
Evolusi budaya dan wujud peradaban dalam kehidupan sosial budaya Dinamika
peradaban global Problematika peradaban global pada kehidupan manusia
· HAKIKAT
PERADABAN Peradaban berasal dari kata adab yang dapat di artikan sopan, berbudi
pekerti, luhur, mulia, berakhlak, yang semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi
dan mulia. Peradaban sering di pakai untuk hasil kebudayaan seperti kesenian,
ilmu pengetahuan dan teknologi, adat, sopan santun, serta pergaulan. Tinggi
rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor kemajuan
teknologi, ilmu pengetahuan, dan tingkat pendidikan
· Masyarakat pada
saat ini tetap member penghargaan dan apresiasi yang tinggi untuk peradaban
masa lalu. Bukti akan hal tersebut adalah pengakuan masyarakat dunia terhadap
adanya keajaiban dunia, yang pada hakikatnya berasal dari masa lalu. Peradaban
manusia harus terus dikaji dan dipelajari. Sejarah peradaban manusia dari tiap
masa tidak boleh hilang.
· MANUSIA SEBAGAI
MAKHLUK BERADAB DAN MASYARAKAT BERADAB Manusia adalah makhluk yang beradab
sebab dianugerahi harkat, martabat, serta potensi kemanusiaan yang tinggi.
Manusia sebagai makhluk soaial membentuk persekutuanpersekutuan hidup, yaitu
masyarakat.Manusia beradab pastilah berkeinginan membentuk masyarakat yang
beradab, maka terbentuklah masyarakat yang beradab atau berkeadaban. Dewasa
ini, masyarakat adab memiliki padanan istilah yang dikenal dengan masyarakat
madani atau masyarakat sipil (civil society).
· Masyarakat
madani sebagai masyarakat yang berkadaban yaitu masyarakat yang memiliki ciri
egalitarianisme, menghargai prestasi, saling terbuka, menegakkan hukum dan
keadilan, toleransi dan pluralisme, serta musyawarah.
· EVOLUSI BUDAYA
DAN WUJUD PERADABAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA Evolusi budaya Evolusi
kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budi daya atau akal
pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu. Proses
evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbedabeda,
bergantung pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya
untuk mengantisipasi tantangan tadi.
· Ada dua produk
revolusioner hasil dari akal manusia dalam zaman prasejarah, yaitu: 1. Penemuan
roda untuk transportasi, pada mulanya roda digunakan hanya untuk mengangkat
barang berat di atas sebuah pohon. Kemudian, roda disambung dengan kereta, lalu
berkembang menjadi mobil seperti saat ini. 2. Bahasa adalah suara yang diterima
sebagai cara untuk menyampaikan pikiran seseorang kepada orang lain. Ketika
tanda-tanda diterima sebagai representasi dan bunyi-bunyi arbitrer yang
mewakili ide-ide, masa prasejarah pun beralih ke masa sejarah tertulis.
· Pendekatan
zaman Prasejarah berdasarkan model social ekonomi atau mata pencaharian hidup
· Peradaban
merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan bertahap dan
berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang khas pada tahap tersebut, yang
dicirikan oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang menonjol, meliputi
tingkat ilmu pengetahuan, seni, teknologi, dan spiritualitas yang tinggi.
· NILAI MORAL
NORMA ETIKA ESTETIKA WUJUD PERADABAN
· DINAMIKA
PERADABAN GLOBAL Gelombang I, peradaban teknologi pertanian (800 SM – 1500 M)
Awalnya, manusia berpindah-pindah dalam memanfaatkan lahan untuk mendapatkan
hasil pertanian melalui teknologi pengumpulan hasil hutan. Selanjutnya, mereka
berpindah ke penerpan teknologi ppertanian, dimana manusia cenderung bertempat
tinggal di suatu tempat yang kemudian menumbuhkan desa.
· Gelombang II,
peradaban teknologi industri (1500 M – 1970 M) Dimulai dengan ditemukannya
mesin uap, lalu mesin elektro mekanis raksasa, mesin-mesin bergerak cepat, dan
ban jalan. Mesin- mesin tersebut tidak hanya menggantikan otot-otot manusia,
tetapi peradaban industri melengkapinya dengan alat-alat panca indra sehingga
mesin-mesin dapat mendengar dan melihat lebih tajam daripada indra manusia,
sehingga dapat menghasilkan/melahirkan bermacam-macam mesin baru, yang akhirnya
dikoordinir dengan rapi menjadi pabrik.
· Gelombang III,
peradaban informasi (1970 M - sekarang) Gelombang ketiga ditandai dengan
kemajuan teknologi dalam bidang: Komunikasi dan data prosesing. Penerbangan dan
angkasa luar. Energy alternative dan energy yang dapat diperbaharui.
Urbanisasi, yang disebabkan oleh kemajuan teknologi komunikasi dan
transportasi. Gelombang ketiga ini melahirkan suatu masyarakat dunia yang
dikenal dengan sebutan the global village (kampong global).
· Problematika
peradaban global pada kehidupan manusia Pengaruh Globalisasi Globalisasi
sebagai fenomena abad sekarang memberi implikasi yang luas bagi semua bangsa
dan masyarakat internasional. Globalisasi digerakkan oleh kemajuan yang pesat
dalam teknologi transportasi dan informasi komunikasi.Dengan di dukung
teknologi komunikasi dan transportasi yang canggih, dampak globalisasi akan
sangat luas dan kompleks.
· Sebagai
ancaman, globalisasi lebih banyak berdampak negatif. Seperti merebaknya
konsumerisme, materealisme, hedonisme, sekularisme mengagung-agungkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, kemewahan yang tidak semestinya, foyafoya, pergaulan
bebas, budaya kekerasan, pornografi, pornoaksi, dan semacamnya.