makalah manajemen pemasaran perbankan
Wednesday, September 7, 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Lembaga keuangan perbankkan dalam
kinerja untuk kesuksesan baik manajemen maupun operasionalnya, lembaga bank
harus memiliki beberapa konsep dasar yang menyertainya di dalam lalu lintas
pelayanan diantaranya adalah manajemen pemasaran bank. Pemasaran bukan berarti hanya terpaku pada
kegiatan promosi dan penjualan saja. Namun lebih dari itu. Dalam dunia
perbankan, yang dimaksud dengan konsep manajemen pemasaran adalah upaya untuk mencapai kepuasan nasabah
terhadap penggunaan produk yang dikeluarkan oleh pihak bank, entah itu
penggunaan produk berupa tabungan, giro, deposito maupun service (jasa
pelayanan) yang diberikan pada nasabah.
Pencapaian
yang berupaya pada tingkat kepuasan nasabah dikaitkan dengan berbagai cara
ataupun strategi yang dijalankan oleh pihak lembaga keuangan perbankan.
Diantara berupa strategi produk (tabungan, giro dan deposito), strategi lokasi
(layout), strategi harga suatu produk dan jasa service,
strategi promosi untuk penjualan dengan
tingkat maximal seduce. Banyaknya profit yang didapatkan oleh
suatu bank sangat tergantung pada bagaimana suatu upaya pemasaran itu sendiri
dapat berjalan lancar. Untuk itu, maka diperlukan beberapa konsep dan strategi
yang matang guna untuk menilai kinerja manajemen dan operasional dari perbankan
itu sendiri.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian dari manajemen pemasaran bank, tujuan dari pemasaran bank dan konsep
dari pemasaran ?
2.
Bagaimana
upaya bank dalam bidang pemasaran untuk meningkatkan penjualan produk dan jasa
yang ditawarkan kepada nasabah?
3.
Siklus
produk perbankan seperti apa?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Manajemen Pemasaran Bank
Secara umum manajeman pemasaran bank
adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan
menghimpun dana, menyalurkan dana, dan jasa-jasa keuangan lainnya dalam rangka
memenuhi kebutuhan, keinginan, dan kepuasan nasabahnya.
Dari pengertian tersebut dapat diuraikan bahwa manajemen pemasaran
bank merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya
terhadap produk dan jasa perbankan, baik produk simpanan (giro,tabungan, dan
deposito), pinjaman (kredit) atau jasa-jasa bank lainnya.[1]
Tujuan Pemasaran Bank
Setiap tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan atau badan usaha tentu mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu.
Dalam praktiknya tujuan tersebut dapat bersifat jangka pendek maupun jangka
panjang.
Secara umum tujuan pemasaran bank
adalah sebagai berikut:[2]
1.
Memaksimumkan
konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga
dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara
berulang-ulang.
2.
Memaksimumkan
kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah.
3.
Memaksimumkan
pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank
sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.
4.
Memaksimumkan
mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan
iklim yang efisien.
Konsep-konsep
Pemasaran
Dalam
kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep pemasaran di mana masing-masing
konsep memiliki tujuan yang berbeda. Ada lima konsep dalam pemasaran di mana
setiap konsep dapat dijadikan landasan pemasaran oleh masing-masing perusahaan:[3]
1.
Konsep
Produksi
Konsep ini menyatakan bahwa,
konsumen akan menyukai produk yang tersedia selaras dengan kemampuan konsumen,
murah dan mudah didapat. Oleh karenanya manajemen harus berupaya untuk
meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi.
2.
Konsep
Produk
Dalam konsep ini terkandung
pengertian bahwa, konsumen akan menyukai produk yang menawarkan kualitas dan
prestasi terbaik serta keistimewaan yang menonjol. Oleh karenanya produsen
harus berusaha untuk memperbaiki produk secara terus-menerus.
3.
Konsep
Penjualan
Konsep ini menyatakan bahwa,
konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk, kecuali jika produsen mengupayakan
promosi dan penjualan yang agresif.
Konsep ini menganggap bahwa,
seringkali konsumen kurang tertarik pada produk/jasa yang ditawarkan dan oleh
karenanya pemasar harus berusaha mendorong konsumen untuk melakukan pembelian
dengan cara promosi yang berdaya guna untuk merangsang pembelian.
4.
Konsep
Pemasaran
Konsep pemasaran dan konsep
penjualan sering sulit untuk dibedakan. Dasar pemikiran yang terkandung dalam
konsep pemasaran adalah:
a)
Pemuasan
keinginan kelompok pembeli tertentu adalah menjadi tugas perusahaan.
b)
Untuk
itulah diperlukan program riset pemasaran agar dapat diketahui pada keinginan
pembeli.
c)
Semua
kegiatan untuk mempengaruhi pembeli, harus ditempatkan di bawah control
pemasaran yang terintegrasi.
d)
Kepuasan
konsumen akan dapat menimbulkan loyalitas, kesan baik dari pembeli.
Apabila perusahaan menganut konsep
pemasaran maka semua kegiatan diarahkan kepada konsumen. Bagian pemasaran
berperan aktif sejak mulainya proses produksi, sebab konsumenlah yang akan
menjadi tujuan utama yaitu kepuasannya, jadi tidak hanya peningkatan volume
penjualan saja.
5.
Konsep
Pemasaran Kemasyarakatan
Konsep pemasaran Kemasyarakatan ini berpendapat bahwa tugas
pemasaran adalah menentukan kebutuhan, keinginan serta kepentingan pasar
sasaran dan memenuhinya dengan lebih efektif dan lebih efisien daripada para
pesaing dengan cara mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat.
2.
Strategi dalam pemasaran bank
a.
Strategi
produk
Adalah suatu yang dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan pelanggan. Menurut Philip Khotler yang dimaksud dengan strategi produk adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi
yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan. Produk terdiri dari yang berwujud/
fisik dan non fisik. Untuk yang non fisik dapat berupa jasa pelayanan (sercive).
Guna mendukung tercapainya pelayanan jasa yang diinginkan oleh nasabah maka
diperlukan:[4]
· Kualitas dan kuantitas banker (karyawan)
· Kualitas yang disajikan
· Teknologi atau peralatan yang digunakan dalam pelayanan nasabah
· Kemasan atau bentuk jasa yang diberikan
· Merek bagi setiap jasa yang ditawarkan
· Ada jaminan terhadap jasa yang diberikan.
Sedangkan pada strategi produk
yang dilakukan oleh perbankan dalam mengembangkan suatu produk adalah
sebgai berikut:
· Penentuan logo dan motto. Logo merupakan cirri khas suatu bank
sedangkan motto merupakan serangkaian kata yang berisikan misi dan visi bank
dalam melayani masyarakat. Baik logo maupun motto harus dirancang secara benar.
· Menciptakan merek. Merek
merupakan sesuatu yang mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertian
merek sering diartikan sebagai nama, symbol, istilah, desain atau kombinasi
dari semuanya.
· Menciptakan kemasan. Kemasan merupaka pembungkus suatu produk.dalam
dunia perbankan, kemasan lebih diartikan sebagai pemberian pelayanan atau jasa
kepada para nasabah disampinh juga sebagai pembungkus untuk berbagai jenis
jasanya seperti buku tabngan, cek, bilyet giro atau card card yang
dikeluarkan oleh perbankan.
·
Keputusan
label. Label merupakan suatu yang dilengketkan pada sebuah produk yang
ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan di dalam label menjelaskan, siapa
yang membuat, dimana dibuat, kapan dibuat, cara menggunakannya dan informasi
lainnya.
b.
Strategi
harga
Penentuan harga menjadi sangat
penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya
suatu produk dan jasa perbankan.salah dalam menentukan harga dapat berakibat
fatal terhadap produk yang ditawarkan. Bagi bank yang berdasarkan prinsip
konvensional pengertian harga bedasarkan bunga terdapat 3 macam yaitu harga
beli, harga jual, dan biaya yang dibebankan kepada nasabahnya. Harga beli
adalah bunga yang diberikan kepada nasabahnya yang memiliki simpanan, seperti
jasa giro, bunga tabungan dan bunga deposito. Sedangkan harga jual merupakan
harga yang dibebankan kepada penerima kredit. Kemudian biaya ditentukan kepada
berbagai jenis jasa yang ditawarkan.
Tujuan penentuan harga diantaranya:
· Untuk bertahan hidup, dalam hal ini bank menentukan harga serendah
mungkin dengan maksud produk yang ditawarkan dapat laku di pasaran.
· Untuk memaksimalkan laba, tujuannya dalah mengharapkan penjualan
meningkat sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat
dilakukan dengan harga murah atau tinggi.
· Untuk memperbesar market share, penentuan harga ini dengan
harga yang murah sehingga diharapkan jumlah pelanggan meningkat dan diharapkan
pula pelanggan pesaing dapat berpindah ke produk yang ditawarkan seperti
penentuan suku bunga simpanan yang lebih tinggi dari pesaing.
· Mutu produk, tujuannya
adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki
kualitas yang tinggi dan biasanya harga ditentukan setinggi mungkin dan untuk
bunga simpanan ditentukan serendah mungkin.
·
Karena
pesaing, penentuan harga dengna melihat harga pesaing. Tujuannya adalah agar
harga yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing artinya bunga simpanan di
atas pesaing dan bunga pinjaman dibawah pesaing.[5]
c.
Strategi
Lokasi dan Lay Out
Penentuan lokasi kantor beserta
sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar
nasabah mudah menjangkau setiap lokasi bank yang ada. Hal-hal yang diperhatikan
dalam pemilihan dan penentuan lokasi suatu Bank adalah dengan pertimbangan
sebagai berikut:
1.
Dekat
dengan kawasan industri atau pabrik.
2.
Dekat
dengan lokasi perkantoran.
3.
Dekat
dengan lokasi pasar.
4.
Dekat
dengan lokasi perumahan atau masyarakat.
5.
Mempertimbangkan
jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi.[6]
Penentuan lay out dapat dilakukan untuk dua macam yaitu lay
out gedung dan ruangan. Keduanya saling mendukung kenyamanan nasabah serta
keamanan nasabah dalam berurusan dengan bank.
Hal
yang diperhatikan untuk lay out gedung adalah sebagai berikut:
1.
Bentuk
gedung yang memberikan kesan bonafid.
2.
Lokasi
parkir luas aman.
3.
Keamanan
disekitar gedung
4.
Tersedia
tempat ibadah
5.
Tersedia
telepon umum atau fasilitas lainnya khusus untuk nasabah
Sedang lay out ruangan yang harus diperhatikan adalah:
1.
Suasana
ruangan terkesan luas dan lega
2.
Tata
letak kursi dan meja
3.
Hiasan
dalam ruangan
4.
Sarana
hiburan seperti musik
d.
Strategi
Promosi
Promosi merupakan sarana yang paling
ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Tujuan promosi bank adalah
menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon
nasabah yang baru. Paling tidak ada empat sarana promosi yang digunakan oleh
setiap bank, yaitu[7]
1.
Periklanan
(advertising)
2.
Promosi
penjualan (sales promotion)
3.
Publisitas
(publicity)
4.
Penjualan
pribadi (Personal selling)
BAB III
KESIMPULAN
Kegiatan
perbankan dalam upaya meningkatkan kualitas, mutu dari sebuah produk dan jasa
yang ditawarkan menekankan pada bentuk pengoptimalan kinerja dari bidang
manajemen termasuk di dalamnya pemasaran dan bidang operasional eksternal dalam
bentuk promosi dan penjualan. Yang mana kedua bidang tersebut merupakan salah
satu faktor penunjang keberhasilan dari suatu kinerja Bank.
Pertimbangan
persuasi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari siklus daur produk. Hubungan
keduanya di tunjukkan pada besarnya produk dan jasa yang ditawarkan hingga
produk tersebut dapat digunakan untuk memenuhi tingkat kebutuhan dan keinginan
nasabah. Sedangkan persuasi terkait
dengan kemajuan suatu produk dalam tingkat penjualan menunjukkan seberapa besar
usaha yang dilakukan oleh bankir atau karyawan Bank dalam meyakinkan nasabah
terhadap keunggulan kualitas suatu produk dan jasa yang dimiliki hingga pada
tahap penawaran dan penjualan. Tidak terlepas dari itu, siklus daur produk di
pengaruhi oleh berbagai strategi dalam memasarkan produk dan jasa Bank diantaranya
strategi promosi, harga, produk, dan lokasi/lay out.
Oleh sebab itu, keberhasilan dari bidang perbankan tidak
hanya dipengaruhi oleh bagaimana etiket yang dijalankan juga manajemen
operasional internal tetapi juga manajemen pemasaran ikut perlu untuk
dipertimbangkan dalam menunjang keberhasilan suatu lembaga keuangan. Meskipun
bentuk manajemn pemasaran sangat menentukan keberhasilan suatu produk untuk di
jual (dipasarkan) namun tidak terlepas dari suatu opportunity yang dimiliki
suatu keunggulan produk dan jasa yang ditawarkan dimana keunggulan produk
berpeluang langsung di dalam menentukan kesempatan menempati seberapa besar
produk tersebut dapat bersaing terhadap produk perbankan lain yang turut terjun
pada bidang pemasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada. 2000
Kasmir. Manajemen Perbankan.
Jakarta: Rajawali Pers. 2012
Kasmir. Pemasaran Bank .
Jakarta: Prenada Media. 2004
Sumarni, Murti Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta. 2002
[1] Kasmir, Manajemen
Perbankan (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),194-195.
[2] Ibid,197.
[3] Murti Sumarni,
Manajemen Pemasaran Bank (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2002), 15-18.
[4] Kasmir, Manajemen
Perbankan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), 159.
[5] Ibid, 164-165.
[6] Kasmir, Pemasaran
Bank (Jakarta: Prenada Media, 2004), 163.
[7] Ibid, 168-169.