MAKALAH AKULTURASI KEBUDAYAAN INDONESIA
Wednesday, September 28, 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu-Budha dan Islam
di Indonesia, masyarakat Indonesia
sudah mengenal/memiliki budaya cukup maju. Unsur kebudayaan asli Indonesia telah
tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat yang disebut dengan “local
genius” (kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsur kebudayaan asing dan
mengolahnya sesuai dengan kepribadian bangsa).
Masuknya budaha Hindu-Budha dan Islam di Indonesia
tidak diterima begitu saja tapi pengaruh budaya Hindu-Budha dan Islam ke Indonesia telah membawa perubahan dalam berbagai
aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
1.2
Rumusan Masalah
Untuk mengetahui tujuan pembahasan tentang akulturasi
di Indonesia,
maka sebagai perumusan dan penyusunan adalah:
1. Bidang apa saja yang mendapat pengaruh dari budaya Hindu-Budha
dan Islam?
2. Bagaimana proses percampuran antara budaya lokal, Hindu-Budha
dan Islam?
3. Bagaimana cara mengidentifikasi perpaduan tradisi lokal,
Hindu-Budha dan Islam?
1.3
Tujuan Pembahasan
Suatu kegiatan akan lebih bermanfaat jika dalam
pembahasan ini mempunyai tujuan antara lain:
1. Untuk menambah pengetahuan tentang bentuk kebudayaan yang
mendapat pengaruh dari Hindu-Budha dan Islam.
2. Untuk memperluas pengetahuan tentang bentuk-bentuk akulturasi
budaya di Indonesia.
3. Untuk mengetahui proses interaksi kebudayaan Indonesia
dengan kebudayaan Hindu-Budha dan Islam.
1.4
Penegasan Istilah Judul
Dalam penyusunan makalah ini kami memberi judul
“Akulturasi Kebudayaan di Indonesia” dan sebelumnya kami akan menguraikan satu
persatu istilah judul tersebut sebagai berikut:
- Akulturasi adalah perpaduan antara 2 kebudayaan atau lebih yang
berbeda yang langsung bertemu secara damai dan serasi.
- Kebudayaan adalah
- Indonesia
adalah negara yang kita huni
1.5
Sistematika Pembahasan
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Permasalahan
1.4 Penegasan Istilah Judul
1.5 Sistematika Pembahasan
BAB II Akulturasi
Kebudayaan di Indonesia
2.1 Akulturasi Kebudayaan Lokal Indonesia dengan Budaya Hindu-Budha
2.2 Akulturasi Kebudayaan Indonesia dengan Kebudayaan Islam
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB II
AKULTURASI KEBUDAYAAN DI INDONESIA
2.1
Akulturasi Kebudayaan Lokal Indonesia dengan Budaya Hindu-Budha
Masuk dan berkembangnya budaya India ke Indonesia
membawa pengaruh yang sangat besar yang menyebabkan interaksi sehingga
menciptakan berbagai jenis kebudayaan yang merupakan perpaduan antara budaya India dengan Indonesia diantaranya adalah:
a. Seni Bangunan
Munculnya budaya Hindu-Budha di Indonesia sangat besar
terhadap bangunan terutama pada bangunan candi. Pada dasarnya bangunan candi
merupakan pembangunan bangsa Indonesia
pada zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak yang mendapat pengaruh
dari Hindu-Budha sehingga berwujud sebuah candi.
b. Seni Ukir/Seni Rupa
Unsur seni rupa India telah masuk ke Indonesia
terbukti dengan ditemukannya patung Budha berlanggam gandaran di kota bangun
dan juga dapat ditemukan di candi borobudur berupa relief yang menceritakan
Budha Gautama serta direlief ini dilukis rumah panggung, perahu bercadik dan
hiasan burung merpati yang merupakan lukisan asli Indonesia. Selain candi
borobudur di candi lain di Indonesia juga terdapat seni ukir/seni rupa
perpaduan antara budaya India
dengan budaya Indonesia.
c. Seni Sastra
Seni sastra India
turut memberi warna dalam seni sastra di Indonesia. Bahasa Sansekerta sangat
besar pengaruhnya terhadap perkembangan sastra Indonesia, terbukti dengan banyak
ditemukannya prasasti-prasasti di Indonesia yang menggunakan bahasa sansekerta
dan hurup pallawa. Dalam perkembangannya bahasa Indonesia dewasa ini mendapat pengaruh
bahasa sansekerta dan sangat dominan terutama dalam istilah pemerintahan serta
dalam kitab-kitab kuno juga menggunakan bahasa sansekerta.
d. Sosial
Dalam bidang sosial, terjadi bentuk perubahan dalam
tatanan kehidupan sosial masyarakat, misalnya dalam Hindu diperkenalkan adanya
sistem kasta.
e. Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, tidak begitu besar pengaruhnya
dan tidak begitu banyak terjadi perubahan, karena masyarakat Indonesia telah
mengenal aktivitas perekonomian melalui pelayaran dan perdagangan jauh sebelum
masuknya pengaruh Hindu-Budha.
f. Kalender
Wujud akulturasi kebudayaan Hindu ke dalam kehidupan
masyarakat Indonesia adalah dengan diadopsinya sistem penanggalan India yang
menggunakan tahun saka, telah diapakai dalam sistem penanggalan, disamping itu,
ditemukan “candrasangakala” / kronogram, dalam usaha memperingati peristiwa
dengan kalender saka.
g. Filsafat
Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia,
bangsa Indonesia telah mengenal dan memiliki kepercayaan yaitu animisme dan
dinamisme, kemudian masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia mengakibatkan
terjadinya percampuran antara kedua kepercayaan itu namun tidak meninggalkan
kepercayaan asli Indonesia, terutama dilihat dari segi pemujaan roh nenek
moyang dan pemujaan terhadap dewa-dewa alam.
h. Pemerintahan
Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia
sistim pemerintahan berlaku di Indonesia adalah kepala suku dimana salah
seorang kepala suku merupakan pimpinan yang dipilih dari kelompok sukunya
karena memiliki kelebihan dibanding anggota lain dan berlangsung secara
demokrasi, akan tetapi setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha, tata pemerintahan
sesuai dengan pemerintahan di India yaitu seorang raja bukan seorang kepala
suku, dan pemerintahan raja memerintah secara turun temurun.
2.2
Akulturasi Kebudayaan Indonesia
dengan Kebudayaan Islam
Budaya Islam di Indonesia telah mempengaruhi berbagai
aspek kehidupan bangsa Indonesia, namun dalam perkembangannya, pola dasar
kebudayaan setempat yang tradisional masih tetap kuat, sehingga terdapat suatu
bentuk perpaduan kebudayaan itu disebut dengan akulturasi kebudayaan.
a. Seni bangunan
Perpaduan antara seni budaya Indonesia dan
budaya Islam dalam bangunan dapat dilihat melalui bangunan masjid, makam dan
bangunan yang lainnya.
v
Masjid
Dapat dilihat dari sudut arsitekturnya, masjid-masjid yang terdapat di Indonesia
terutama pada masjid-masjid kuno berbeda dengan masjid di negara lain.
Khususnya gaya
arsitektur ini terlihat dari bentuk atapnya yang bertingkat, denahnya bujur
sangkar dan biasanya ditambah dengan bangunan serambi di depan maupun di
samping, pondasinya sangat kuat dan agak tinggi di bagian depan / samping
terdapat kolam.
v
Makam
Kuburan atau makam biasanya diabadikan atau diperkuat dengan bangunan
dari sebuah batu yang disebut jirat/kijing dan dan diatasnya biasanya didirikan
sebuah rumah yang disebut dengan cangkup yang sebenarnya bertentangan ajaran
agama Islam karena di dalam Islam terdapat larangan untuk menembok kuburan
apalagi membuat rumah di atasnya, tapi cangkup didirikan untuk mengenang
orang-orang penting. Gugusan makam ini dibagi lagi dalam berbagai halaman
menurut kelompok, keluarga masing-masing gugus dipisahkan oleh tembok-tembok
tapi dihubungkan oleh gapura-gapura dan pada umumnya makamnya terletak di
lereng gunung.
b. Aksara dan Seni Rupa
Penulisan aksara-aksara arab di Indonesia, biasanya dipadukan dengan seni jawa
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Huruf-huruf arab yang ditulis sangat indah yang disebut seni kaligrafi. Seperti
juga jenis seni rupa Islam lainnya perkembangan seni kaligrafi arab di Indonesia
kurang begitu pesat dibanding dengan negara lain. Seni kaligrafi biasanya
digunakan untuk hiasan masjid, motif hiasan batik, batu nisan dll. Sampai saat
ini seni kaligrafi terus berkembang di Indonesia, terutama dalam seni ukir
sebagaimana dikembangkan oleh masyarakat dari Jepara.
c. Seni Sastra
Perkembangan seni sastra Indonesia pada zaman Islam berkisar
sekitar Selat Malaka dan di Jawa. Dibandingkan dengan seni sastra zaman hindu,
hasil-hasil seni sastra zaman Islam tidak terlalu banyak yang sampai pada kita
disebabkan seni sastra daerah belum sebagai tempat menyimpan dan meneruskan
hasil karangan sastra Islam kepada kita.
Sebagian besar seni sastra zaman Islam yang berkembang
di Indonesia mendapat
pengaruh dari Persia.
d. Filsafat dan Ajaran Islam
Dalam perjalanannya, Islam sebagai agama mengalami
banyak perkembangan dalam alam pikir yang pada hakikatnya untuk mengimbangi
perkembangan jiwa masyarakat pendukungnya, dalam abad ke-8 M tersusun
dasar-dasar ilmu fiqih, ilmu kalam dan ilmu tasawuf, ketiga ilmu itulah yang
mendasar pada filsafat dan pegangan umat Islam.
e. Sistem Pemerintahan
Sejalan dengan melemahnya kekuasaan kerajaan
Hindu-Budha di Indonesia, pedagang-pedagang Islam dan para mubaligh menggunakan
kesempatan untuk memperoleh keuntungan dagang dan politik. Mereka juga
mendukung munculnya daerah-daerah yang menyatakan diri sebagai kerajaan
bercorak Islam. Dalam perkembangan selanjutnya di daerah-daerah lain mulai
bermunculan sistim pemerintahan bercorak Islam dan pada abad 10 M Islam sudah
hampir tersebar di seluruh Indonesia.
f. Gubahan Seni Sastra Zaman Hindu
Seni sastra zaman Hindu tidak kurang peranannya dalam
perkembangan sastra Islam di Jawa. Seni sastra yang muncul pun pada zaman Hindu
disesuaikan dengan perkembangan keadaan zaman Islam. Disamping seni sastra juga
terdapat kitab suluk (primbon). Kitab ini bercorak megis dan berisi
ramalan-ramalan dan penentuan hari baik dan buruk serta pemberian makna pada
suatu kejadian.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui budaya lokal yang mendapat pengaruh dari
Hindu-Budha dan Islam.
2. Dapat membandingkan konsep kekuasaan di Kerajaan Hindu-Budha dan
bercorak Islam.
3. Dapat mendeskripsikan proses percampuran kebudayaan lokal,
Hindu-Budha dan Islam dalam kehidupan masyarakat Indonesia
3.2
Saran
Mungkin dari kesimpulan diatas dapat dipetik salah
satu yang paling penting adalah bahwa perlunya kita menjaga warisan budaya kita
agar tidak diakui oleh negara lain karena budaya merupakan identitas dan kekayaan
suatu bangsa.
Karena penulisan makalah ini jauh dari sempurna dan
demi kemajuan karya tulis kami ini, kami mengharap kritik dan saran. Apabila
ada kesalahan dalam penulisan bahasa, penyusunan makalah ini kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Akhir kata dari kami mengharap semoga makalah ini
berguna bagi para pembaca pada umumnya. Amien…
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, Abdul, et.al. Sejarah Umum Untuk SMA. Jakarta: Depdikbud, 1981.
Idris, ZH dan Tugiyono. Sejarah Umum Untuk SMA. Jakarta: Penerbit Mutiara Sumber Widya, 1980.
Kartodirjo, Sartono. Sejarah Nasional, Jakarta: Depdikbud, 1975.
Jamil, A. Sejarah Islam, Semarang:
Toha Putera. 1978.