MAKALAH SYAHADAT
Saturday, June 8, 2013
MAKALAH SYAHADAT | MAKALAH PAI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Bagi umat Islam, kata Syahadat bukanlah
kata yang asing lagi di telinga manusia. Syahadat adalah seperti nafas yang
senantiasa menemani hidup manusia. Syahadat adalah salah satu syarat utama
keislaman seseorang. Tanpa syahadat dalam hati, pikiran, ucapan, dan tindakan
mereka, maka tiada pula islam dalam kehidupan manusia.
Syahadat adalah sebuah perkara vital
dalam kehidupan umat islam. Syahadat ibarat ruh, sedangkan islam sendiri ibarat
jasadnya. Maka jasad tersebut akan mati jika ruh tersebut tidak ada atau mati.
Perkara syahadat adalah sebuah perkara yang menyangkut ketauhidan seseorang.
Itulah, mengapa Syahadat ini menjadi salah satu bagian yang primer bagi umat
islam.
Di dalam agama islam, kedua kalimat
Syahadat tersebut merupakan sebuah rangkaian utuh yang harus diimani secara
menyeluruh. Haram bagi umat islam untuk hanya mengimani salah satunya saja.
Haram bagi umat islam untuk hanya mengakui Allah saja namun tidak mengakui
Rasulullah Muhammad saw, begitu juga sebaliknya. Agar umat islam dapat
memaksimalkan kualitas Syahadat dalam kehidupannya, maka terlebih dahulu mereka
haruslah mengetahui mengenai makna yang terkandung dalam dua kalimat tersebut.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah
kami paparkan di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang dihadapi
sebagai berikut:
1.
Apakah definisi
iman, tauhid, dan syahadat?
2.
Bagaimana
posisi, pengaruh, dan aktualisasi syahadat dalam kehidupan?
3.
Apakah syarat
syahadat dan penyebab batalnya syahadat?
4.
Bagaimana cara
mempertahankan keimanan?
C.
TUJUAN PENULISAN
1.
Untuk
mengetahui apakah definisi iman, tauhid, dan syahadat.
2.
Untuk memahami
bagaimana posisi, pengaruh, dan aktualisasi syahadat dalam kehidupan.
3.
Untuk
mengetahui apakah syarat syhadat dan penyebab batalnya syahadat.
4.
Untuk
mengetahui dan memahami bagaimana cara mempertahankan keimanan.
BAB II
PEMBAHASAN
SYAHADAT
Iman dan Tauhid
dalam Islam
Ú Menurut Lughat (bahasa) Iman berarti
percaya. Iman dalam Islam berarti percaya secara sungguh – sungguh kepada
Allah, Malaikat – Malaikat-Nya, Kitab – Kitab-Nya, Rasul – Rasul-Nya, dan Hari
akhir, serta ketentuan dan takdir dari-Nya.
Ú Beriman pada Allah berarti percaya dan
yakin akan adanya Allah Yang Esa dan berusaha menjalankan semua perintah-Nya
dan menjauhi semua larangan-Nya.
Ú Tauhid berarti meng-Esa-kan Allah SWT.
Ú Nabi saw. Diutus Allah untuk mengajari
kita tentang tauhid yaitu agar kita menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya
dengan yang lain.
Ú Nabi-nabi sebelumnya, seperti Nabi
Ibrahim juga mengajarkan tauhid kepada ummatnya, yaitu agar hanya menyembah
satu Tuhan, yaitu: Allah, dan tidak mempersekutukan Allah dengan yang lain:
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ
حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi
patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang
yang mempersekutukan (Tuhan),” [An Nahl:120]
Ú Luqman yang saleh pun dalam Al Qur’an
diceritakan menasehati agar anaknya tidak mempersekutukan Allah dengan yang
lain:
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا
بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata
kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah
kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar kezaliman yang besar”.” [Luqman:13]
Ú Dalam Islam, mengesakan Allah adalah
rukun yang pertama. Jika seorang masuk Islam, dia harus menyatakan bahwa Tidak
ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusannya:
“Hadis Ibnu Umar r.a: Nabi s.a.w telah bersabda: Islam
ditegakkan di atas lima perkara yaitu mengesakan Allah, mendirikan sembahyang,
mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadan dan mengerjakan Haji “ [HR
Bukhori-Muslim]
Definisi dan
Syarat Syahadat
Ú Syahadat merupakan rukun Islam yang
pertama. Syahadat artinya mengaku tidak ada Tuhan yang wajib disembah,
melainkan Allah, dan mengakui bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah.
Ú Syahadat ini adalah syarat utama
seseorang masuk Islam, dapat digambarkan bahwa Syahadat merupakan pintu masuk
Islam.
Ú Syahadat terdiri dari dua unsur, yakni
Syahadat Tauhid dan Syahadat Rasul. Kedua Syahadat itu merupakan Dua Kalimat
Syahadat yang menjadi syarat mutlak bagi muallaf.
Ú Lafadz kalimat syahadat :
اشهدأَن لااله الاالله واشهدان محمدرسول الله
”ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAR RASUULUULAH”
Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan
melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”.
Ú Dua Kalimat Syahadat ialah:
1. Syahadat Tauhid : artinya
menyaksikan dan mengakui ke Esaan Allah.
2. Syahadat
Rasul : artinya menyaksikan dan mengakui ke Rasulan
Nabi Muhammad saw.
Syarat Syahadat
Ú Ketika mengucap dua kalimat syahadat
haruslah dengan sungguh-sungguh, yakni membenarkan dengan hati apa yang ia
ucapkan, serta mengerti apa yang diucapkan. Dengan begitu orang yang belum
Islam masuk ke dalm Islam, dan wajiblah mengerjakan rukun Islam.
Posisi Syahadat
Ú Syahadat menempati urutan pertama dalam
rukun islam.
Ú Tanpa syahadah, rukun Islam lainnya
akan runtuh. Begitu juga dengan rukun iman.
Ú Tegaknya Islam mesti didahului oleh
tegaknya rukun Islam; dan tegaknya rukun Islam mesti didahului oleh tegaknya
syahadah.
Ú Rasulullah saw. mengisyaratkan bahwa
Islam itu bagaikan sebuah bangunan.
Ú Untuk berdirinya bangunan Islam itu
harus ditopang oleh 5 (lima) tiang pokok, yaitu syahadatain, shalat, saum,
zakat, dan haji ke Baitulllah.
Aktualisasi
Syahadat Dalam Ibadah Dan Muamalah
Ú Aktualisasi syahadat yakni sebagai
berikut:
1.
Syahadat
sebagai inti ajaran Islam
•
Apabila
syahadat yang merupakan inti ajran Islam sudah menancap dalam dirinya sebagai
akidah, maka berubah pula seluruh aspek kehidupannya.
2.
Syahadatain
sebagai Asas perubahan
•
Syahadat inilah
yang akan selalu memompa semangat ummat Islam untuk selalu membuat perubahan
yang lebih baik .
3.
Syahadat
sebagai hakikat dakwah para rasul
•
Syariat yang
dibawa rosul dapat berbeda-beda namun intinya tetap sama yaitu beriman kepaada
Allah dan menjauhi thogut.
4.
Syahadat
sebagai keutamaan yang agung
•
Syahadat dapat
menyelamatkan dari azab Allah di dunia dan akhirat. Juga menjadi sebab
terhapusnya dosa dan maksiat sertta sebab masuknya seseorang kedalam surga dan
tidak kekal di neraka.
Pengaruh
Syahadat dalam Kehidupan Manusia
Ú Apabila syahadat telah menancap kuat
pada diri kaum muslimin dan telah dia realisasikan melalui pemenuhan
konsekuensinya maka kaum muslimin akan tumbuh sikap merdeka, mulia, tenang,
aman, optimis, berani dan tawakkal. Selain itu akan turun barakah dari Allah
dan akan mendapatkan kepemimpinan.
Rusaknya
Syahadat
Ú Menyekutukan Allah SWT
Ú Meyakini bahwa Allah adalah Tuhannya,
namun juga menyembah dan meminta pada selain Allah.
Ú Melakukan peribatan atau ritual di luar
syariah Islam
Ú Percaya pada benda pembawa keberuntungan
(jimat)
Ú Percaya pada kuasa selain kuasa Allah
Ú Bersekutu dengan setan dan/atau jin
Yang Merusak
Syahadat dan Iman
1. KUFUR
Ú Orang Kafir akan menerima nikmat
sementara sebelum menerima azab Allah SWT
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا
آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ
أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
126. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa:
"Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan
berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara
mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang
yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, Kemudian Aku paksa ia menjalani
siksa neraka dan Itulah seburuk-buruk tempat kembali".(QS AL BAQARAH)
Ú Orang Kafir akan menerima istidraj
(tipuan) sehingga mereka akan terlena dalam kekafiran dan Allah akan memberi
mereka siksa secara tiba-tiba
2. SYIRIK
Ú Syirik dapat diartikan menyekutukan
Allah dengan yang lain
Ú QS MARYAM
وَاتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ آلِهَةً لِيَكُونُوا
لَهُمْ عِزًّا
81. Dan mereka Telah mengambil sembahan-sembahan
selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka.
Ú Orang yang melakukan perbuatan syirik
disebut Musyrik. Orang musyrik tidak akan diampuni dosanya jika dia mati dan
belum bertaubat
Ú QS AN NISA’
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ
وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ
افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa
syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi
siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka
sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
3.
NIFAK(KEMUNAFIKAN)
Ú Munafik dapat disebut bermuka dua.
Maksudnya orang munafik, antara ucapan dan hatinya berbeda
Ú Dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat
tentang orang munafik, diantaranya adalah:
Ú QS AL BAQARAH
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ
وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ
8. Di antara manusia ada yang mengatakan:
"Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian[22]," pada hal mereka
itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
[22] Hari kemudian ialah: mulai dari waktu mahluk
dikumpulkan di padang mahsyar sampai waktu yang tak ada batasnya.
Ú Dari ayat di atas dapat di simpulkan
bahwa orang munafik selalu berkata bohong dan tidak sesuai dengan hati nuraninya
sendiri.
Ú Pada hakikatnya orang munafik adalah
menipu diri sendiri.
Ú Rasul saw. Telah bersabda bahwa ada 3
tanda-tanda orang munafik yaitu :
1. Jika berbicara dia berbohong
2. Jika berjanji dia ingkar
3. Jika dipercaya dia berkhianat
Ú Setiap orang beriman harus mampu dan
mau menjauhi sifat munafik agar imannya tetap terjaga dan bertambah kuat
Ú Ada lagi hal-hal yang melemahkan
keimanan antara lain
1.
Bid’ah sesat
2.
Sihir
3.
Meramal nasib
Cara
Mempertahankan Keimanan
Ú Untuk mempertahankan agar keimanan kita
tetap terjaga:
1.
Selalu ingat
bahwa Allah selalu mengawasi dan menyertai kita dalam aktivitas apa pun.
2.
Menanamkan
kesadaran dan pemikiran dalam diri kita bahwa kita ini sangat kecil dihadapan
semua ciptaan Allah, apalagi di hadapan Allah.
3.
Selalu berdoa
semoga kita tetap berada dalam keimanan kepada-Nya. Dengan ini, insya Allah
keimanan kita akan tetap terjaga.
BAB III
PENUTUP
a.
Simpulan
Dari pembahasan masalah di atas dapat disimpulkan bahwa:
1.
Iman dalam
Islam berarti percaya secara sungguh – sungguh kepada Allah, Malaikat –
Malaikat-Nya, Kitab – Kitab-Nya, Rasul – Rasul-Nya, dan Hari akhir, serta
ketentuan dan takdir dari-Nya.
2.
Nabi saw.
Diutus Allah untuk mengajari kita tentang tauhid yaitu agar kita menyembah
Allah dan tidak menyekutukanNya dengan yang lain.
3.
Syahadat
artinya mengaku tidak ada Tuhan yang wajib disembah, melainkan Allah, dan
mengakui bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah.
4.
Syahadat menempati
urutan pertama dalam rukun islam.
5.
Yang
membatalkan syahadat adalah: kufur, syirik, dan munafik.
b.
Saran
1.
Seseorang yang
bersyahadat harus memiliki pengetahuan tentang syahadatnya. Dia wajib memahami
isi dari dua kalimat yang dia nyatakan itu, serta bersedia menerima konsekuensi
ucapannya.
2.
Seseorang yang
bersyahadat mesti mengetahui dengan sempurna makna dari syahadat tanpa
sedikitpun keraguan terhadap makna tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Elmubarok, Zaim,dkk. 2008. Mengenal Islam. Semarang: UPT MKU UNNES.
Anonymous. 2009. Syahadat Cahaya Islam. (cahayaislam.blogspot.com)